72
i TUGAS AKHIR (602502A) ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO) AHMAD FAHRUDDIN NRP. 0216030016 Dosen Pembimbing BACHTIAR, ST., MT. PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN KAPAL JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA SURABAYA 2019

ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

i

TUGAS AKHIR (602502A)

ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)

AHMAD FAHRUDDIN

NRP. 0216030016

Dosen Pembimbing

BACHTIAR, ST., MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK BANGUNAN KAPAL

JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

SURABAYA

2019

Page 2: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan
Page 3: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

i

TUGAS AKHIR (602502A)

ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV.

MERATUS BORNEO DI PT. PAL INDONESIA

(PERSERO)

AHMAD FAHRUDDIN

NRP. 0216030016

Dosen Pembimbing

BACHTIAR, ST., MT.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK BANGUNAN KAPAL

JURUSAN TEKNIK BANGUNAN KAPAL

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA

SURABAYA19

2019

Page 4: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

ii

Page 5: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

iii

Page 6: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

iv

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 7: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

v

Page 8: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

vi

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 9: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT dan juga Shalawat dan juga

salam selalu untuk junjungan Nabi Besar kita Nabi Muhammad SAW, karena

rahmat dan karuniaNya-lah penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini

tepat pada waktunya dengan judul:

“ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS

BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)”

Laporan Tugas Akhir ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan standarisasi

mencakup mengistemasi segala kebutuhan replating pada kapal repair di

Departemen Rendal Divisi Harkan, syarat memperoleh gelar Ahli Madya (AmD)

dan juga salah satu kurikulum yang ada di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis mendapatkan dukungan, bantuan,

bimbingan, pengalaman, dukungan dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Eko Julianto, M.Sc., FRINA selaku Direktur Politeknik Perkapalan

Negeri Surabaya.

2. Bapak Ruddianto, ST.MT.,MRINA, selaku Ketua Jurusan Teknik Bangunan

Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

3. Bapak Ir. Hariyanto Soeroso, M.T., selaku Ketua Prodi Teknik Bangunan

Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya.

4. Bapak Bachtiar ST,. MT, selaku dosen pembimbing yang sangat sabar

membimbing penulis hingga akhir.

5. Bapak Denny Oktavina Radianto, S.Pd., M.Pd., selaku Koordinator Tugas

Akhir yang telah banyak membantu dan memberi nasehat serta dukungan

dalam penyelesaian Tugas Akhir saya.

6. Kedua orang tua penulis dengan penuh kesabaran telah mengasuh dan

mendidik penulis sejak kecil. Berkat doa, cinta kasih dan dorongannya pula

penulis sampai dan mampu menyelesaikan Tugas Akhir ini. Terimakasih pula

Page 10: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

viii

karena telah memberikan penulis kesempatan dan kepercayaan untuk kuliah di

bidang kapal.

7. Pekerja PT. PAL Divisi Harkan Departemen Rendal selaku pembimbing On

The Job Training yang telah banyak membantu dan memberi nasehat serta

dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir saya.

8. Bapak dan Ibu Dosen Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-persatu.

9. Teman-teman satu angkatan Teknik Bangunan Kapal 2016 karena selalu

memberi dukungan.

10. Semua pihak yang telah mendukung pengerjaan tugas akhir ini. Terima kasih

untuk semuanya

Dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, penulis berusaha

semaksimal mungkin mengerjakan sebaik-baiknya. Namun penulis menyadari

bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Untuk itu penulis

memohon saran dan kritik yang membangunakan diterima dengan senang hati

guna kesempurnaan laporan ini.

Akhirnya penulis senantiasa berharap bahwa apa yang ada dalam laporan ini

dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri, dan bagi pembaca pada

umumnya dan juga dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan.

Surabaya, 18 Juli 2019

Penulis

Page 11: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

ix

ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL

MV. MERATUS BORNEO DI PT. PAL

INDONESIA (PERSERO)

Ahmad Fahruddin

ABSTRAK

MV. Meratus Borneo merupakan kapal muatan container yang

melakukan emergency docking di PT. PAL INDONESIA (Persero) diakibatkan

kapal mengalami kandas di perairan Pulau Madura sehingga kondisi kapal tidak

memungkinkan untuk meneruskan perjalanan pengiriman muatan container ke

tempat tujuan. Selama 11 hari kapal kandas di perairan Pulau Madura menunggu

bantuan tug boat untuk di pandu ke Dock Irian PT. PAL INDONESIA (Persero).

MV. Meratus Borneo adalah kapal container dengan klasifikasi Nippon Kaiji

Kyokai (NKK) dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan IMO9408657

mengalami kerusakan pada beberapa bagian disebabkan peristiwa kandas.

Beberapa bagian lambung pada bagian portside mengalami deformasi, sehingga

oleh pilak klasifikasi diajurkan untuk di lakukan replating pada pelat–pelat yang

deformasinya melebihi toleransi standart klasifikasi. Pembagian perhitungan

material, elektroda, dan jam orang berdasarkan ketebalan pelat. Adapun

perhitungan estimasi kebutuhan material dibagi berdasarkan ketebalan pelat.

Perhitungan pada pelat dengan tebal 12 mm seberat 358,9 kg sehingga lembar

pelat yang dibutuhkan sejumlah 1 lembar. Sedangkan perhitungan pelat dengan

tebal 10 mm seberat 18980,02 kg sehingga lembar pelat yang dibutuhkan

sejumlah 22 lembar pada reparasi perbaikan portside kapal MV. Meratus Borneo.

Total kebutuhan elektroda FCAW menurut perhitungan berdasarkan perhitungan

volume, nilai G, dan nilai GL sebanyak 12 box yang berisi 15 kg/box. Lama

pengerjaan dan jam orang yang dibutuhkan pada pembangunan portside bagian

lajur keel, Bottom Cover As. Propeller, C, D, dan E ini adalah 14 hari dengan

jumlah JO sejumlah 4800,18.

Kata Kunci : kapal, elektroda, material, portside, replating.

Page 12: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

x

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 13: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

xi

REPLATING PROCESS ANALYSIS OF MV. MERATUS

BORNEO IN PT. PAL INDONESIA (PERSERO)

Ahmad Fahruddin

ABSTRACT

MV. Meratus Borneo is a container cargo ship that conducts emergency

docking at PT. PAL INDONESIA (Persero) caused the ship to run aground on

Madura Island waters so that the condition of the ship is not possible to continue

the journey of shipping cargo containers to their destination. For 11 days the ship

ran aground on Madura Island waters waiting for help from a tug boat to be

guided to the Dock Irian PT. PAL INDONESIA (Persero). MV. Meratus Borneo is

a container ship with the Nippon Kaiji Kyokai (NKK) classification and the

Indonesian Classification Bureau (BKI) with IMO9408657 damaged in several

parts due to a runoff event. Some parts of the hull on the portside are deformed, so

the classification process is recommended for replacing the plates whose

deformation exceeds the tolerance of standard classification. The division of

material, electrode and hourly calculations based on plate thickness. The

calculation of estimated material requirements is divided based on plate

thickness. Calculation on a 12 mm thick plate weighing 358.9 kg so that the sheet

sheet needed is 1 sheet. While the calculation of the plate with 10 mm thickness

weighing 18980.02 kg so that the plate sheet needed a number of 22 sheets on the

repair of MV vessel portside repairs. Meratus Borneo. The total FCAW electrode

needs according to calculations based on volume calculation, G value, and GL

value of 12 boxes containing 15 kg / box. The length of work and hours needed for

the construction of the keel lane portside, Bottom Cover As. Propeller, C, D, and

E are 14 days with a number of JO of 4800,18.

Keywords : ship, electrode, material, portside, replating.

Page 14: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

xii

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 15: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

xiii

DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... iii

KETERANGAN BEBAS PLAGIAT ....................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................ vii

ABSTRAK ............................................................................................................... ix

ABSTRACT ............................................................................................................... xi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xvi

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ....................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3

1.5 Batasan Masalah............................................................................................. 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 5

2.1 Pengertian Kapal ............................................................................................ 5

2.2 Jenis – Jenis Kapal ......................................................................................... 6

2.2.1 Kapal Cargo .................................................................................................... 6

2.2.2 Kapal tanker ..................................................................................................... 8

2.3 Pengertian Pengelasan .................................................................................. 10

2.3.1 Macam – macam pengelasan ........................................................................ 10

a. SMAW (Shielded Metal Arc Welding)........................................................... 11

b. OAW (Oxygen Acetylene Welding) ............................................................... 12

c. FCAW (Flux Cored Arc Welding) .................................................................. 14

2.3.2. Perhitungan berat logam las per meter ......................................................... 16

2.5 Keberterimaan replating .............................................................................. 21

2.6 Perhitungan Material .................................................................................... 21

2.7 Jenis-Jenis Material Pembuatan Kapal......................................................... 22

2.7.1. Hull Structural Steel Plates (Mild Stell) ...................................................... 22

Page 16: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

xiv

2.7.2. High Strength Hull Structural Steel Plates (High Tensile Steel).................. 23

2.8 Bukaan Kulit (Shell Expansion) ................................................................... 23

2.9 Jam Orang ..................................................................................................... 24

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 28

3.1 Flowchart Penelitian..................................................................................... 28

3.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................... 29

3.3 Studi Literatur .............................................................................................. 29

3.4 Studi Lapangan ............................................................................................. 29

3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 29

3.7 Analisa Hasil Pengolahan Data .................................................................... 30

3.8 Kesimpulan dan Saran .................................................................................. 30

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 31

4.1 Data Ukuran Utama Kapal .............................................................................. 31

4.2 Perhitungan Kebutuhan Material ..................................................................... 31

4.2.1 Pelat replating................................................................................................. 32

4.2.2 Perhitungan kebutuhan material ..................................................................... 33

4.3 Perhitungan Kebutuhan Elektroda FCAW ...................................................... 34

4.3.1 Perhitungan elektroda pelat 12 mm ................................................................ 35

4.3.2 Perhitungan elektroda pelat 10 mm ................................................................ 37

4.3.3 Perhitungan kebutuhan elektroda ................................................................... 41

4.4 Perhitungan Jam Orang ................................................................................... 43

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 47

5.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 47

5.2 Saran ................................................................................................................. 47

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 49

Lampiran 1 (Dokumentasi) ...................................................................................... 51

Lampiran 2 (Gambar Bukaan Kulit) ........................................................................ 52

Lampiran 3 (Jadwal DockingI) ................................................................................ 53

Page 17: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. Kapal Meratus Borneo ............................................................................ 6

Gambar 2.2.1. Kapal cargo Meratus Borneo ............................................................ 7

Gambar 2.2.2. Kapal tanker Knock Nevis ................................................................ 9

Gambar 2.2.3. Kapal kontainer Maersk Line .......................................................... 10

Gambar 2.3.1.a Las SMAW .................................................................................... 12

Gambar 2.3.1.b Las OAW....................................................................................... 13

Gambar 2.3.1.c Las FCAW ..................................................................................... 15

Gambar 2.3.2 Las FCAW Memakai Grove ........................................................... 20

Gambar 3.1 Diagram alir penyusunan tugas akhir .................................................. 27

Gambar 4.3.1. Perhitungan elektroda untuk pelat 12 mm....................................... 34

Gambar 4.3.2. Perhitungan elektroda untuk pelat 10 mm....................................... 36

Gambar Lampiran Inspeksi dari Class dan Elektroda FCAW ............................... 51

Page 18: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

xvi

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 19: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel. 2.3.1.b. Estimasi Perbandingan Kebutuhan gas O2 dan C2H2 ...................... 14

Tabel. 2.3.1.c. Estimasi Perbandingan Kebutuhan wire roll (box) / CO2 (tabung).16

Tabel 2.3.2.a. Perhitungan efisiensi ....................................................................... 18

Tabel 2.3.2.b. The first run and backing run V- joint : weld metal weight (ESAB

page 139) ................................................................................................................. 18

Tabel 2.5. Syarat keberterimaan pelat ketika akan di lakukan replating ................ 20

Tabel 2.7.1 Hull Structural Steel Plates (Mild Stell) .............................................. 21

Tabel 2.7.2 Hull Structural Steel Plates (Mild Stell) .............................................. 22

Tabel 2.9. Steel works renewals .............................................................................. 26

Tabel 4.2.1.a Pelat tebal 12 mm .............................................................................. 31

Tabel 4.2.1.b Pelat tebal 10 mm .............................................................................. 31

Tabel 4.3.1. Pelat tebal 12 mm ................................................................................ 36

Tabel 4.3.2 Pelat tebal 10 mm ................................................................................. 38

Tabel 4.4 Perhitungan JO setiap pelat ..................................................................... 43

Page 20: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

xviii

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 21: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki luasan lautan ¾

dari luasan daratan yang terbentang luas, sehingga terdapat potensi yang

besar di bidang sarana transportasi laut untuk menhubungkan antar pulau

bahkan antar negara dibutuhkan transportasi dengan jumlah banyak untuk

mengatasi segala kebutuhan negara atau pulau. Kapal merupakan alat

transportasi yang paling efektif untuk daerah perairan. Transportasi ini bukan

hanya mengangkut barang tetapi juga alat transportasi ini dapat mengangkut

manusia dan mobil atau motor selain pesawat terbang. Kini kapal memiliki

beberapa fungsi diantaranya alat pengangkut muatan dan beberapa jenis oil,

alat pertahanan nasional, dan media penelitian khususnya di perairan.

Kapal perlu juga dilakukan survei yang harus dipenui agar kapal

tersebut bisa layak melakukan pelayaran secara terus menerus. Ada beberapa

macam survei yaitu ;annual survey, intermediate survey, special survey, dan

emergency survey. Annual survey merupakan survey yang dilakukan diatas

dock 1 tahun sekali. Intermediate Survey merupakan survey yang dilakukan 2

hingga 3 tahun sekali di atas dock. Special Survey merupakan survey yang

dilakukan 5 tahun sekali diatas dock, biasanya dikenal dengan annual survey

ke 5 (lima). Emergency Survey merupakan survey yan dilakukan jika kapal

mengalami kecelakaan pada saat berlayar.

Disini kapal MV. Meratus Borneo melakukan Emergency Survey

dimana kapal tersebut mengalami kandas dan harus dilakukan perbaikan

(repair) di atas dock. Ada beberapa bagian part kapal ini yang rusak

dikarenkan membentur karang antara lain, pelat lambung, kedua propeller,

dan bangunan atas yang deformasi. Setelah di telusuri banyak pelat lambung

yang mengalami deformasi sehingga sangat perlu dilakukan replating dalam

jumlah pelat yang besar.

Page 22: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

2

Dengan adanya survei-survei tersebut maka akan ada pengecekan

untuk kapal tersebut. Selain dari pihak Klasifikasi ada beberapa elemen yang

harus melakukan pengecekan oleh kapal tersebut yang biasanya disebut

inspeksi. Pelaksanaan inspeksi sebagai pihak yang melakukan pengecekan di

lapangan yang hasilnya akan diberikan oleh klasifikasi, quality control dari

pihak galangan, owner surveyor, paint maker, dan lainnya. Sehingga dari

beberapa elemen tersebut yangmenentukan kapal tersebut masih layak jalan

atau pelat pada kapal akan dilakukan pergantian.

Pergantian pelat disini dalam bahasa lapangan biasanya disebut dengan

replating pelat. Replating pelat dilakukan apabila setelah pihak dari inspeksi

melakukan ultrasonic thickness atau biasa disebut dengan pengecekan

ketebalan pelat mengalami penurunan yang signifikan sehingga akan

dilakukan replating pelat tersebut. Setelah dilakukan replating pelat akan

dilakukan pengecekan lagi dari pihak inspeksi mengenai pengelasan yang

telah dilakukan oleh pihak lapangan. Disini biasanya inspeksi menyebutnya

vacuum test atau pengujian kebocoran.

Pengujian ini biasanya digunakan untuk mengetahui hasil pengelasan

tersebut dan material yang telah digunakan apakah ada kebocoran yang terjai

atau tidak. Jika memang setelah vacuum test dilakukan pengelasan tersebut

terdapat kebocoran maka pihak lapangan akan melakukan pengelasan lagi

dan akan dilakukan vacuum test lagi untuk memastikan tidak ada kebocoran

pada pengelasan tersebut. Dengan demikian, tugas akhir ini ditekankan pada

analisa proses replating pada kapal MV. Meratus Borneo di Dock Irian PT.

PAL Indonesia.

Ada beberapa parameter pihak galangan masih belum memiliki

formula yang pasti untuk mengestimasi pekerjaan replating kapal MV.

Meratus Borneo ini. Maka dari itu tugas akhir ini disusun untuk mencari

formula tersebut. Agar supaya digunakan pedoman oleh pihak galangan

ketika ada kapal jenis yang sama melakukan pengedokan.

Page 23: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

3

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah

dalam tugas akhir ini antara lain:

1. Berapakah jumlah pelat yang dibutuhkan pada pengerjaan proses

replating kapal MV Meratus Borneo?

2. Berapakah jumlah elektroda yang dibutuhkan saat pengerjaan proses

replating kapal MV Meratus Borneo?

3. Berapakah jam orang yang dibutuhkan saat pengerjaan proses replating

kapal MV Meratus Borneo?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan yang diinginkan adalah:

1. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan pelat saat proses pengerjaan

replating kapal MV Meratus Borneo.

2. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan elektroda saat proses pengerjaan

replating kapal MV Meratus Borneo.

3. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan jam orang saat proses pengerjaan

replating kapal MV Meratus Borneo.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut :

1. Bagi mahasiswa sebagai peneliti dan penganalisa data laporan,

penulisan ini memberikan manfaat wawasan teknologi khususnya dalam

perhitungan pelat, elektroda dan jam orang pada proses pengerjaan

replating.

2. Secara khususnya penelitian ini supaya mampu memberikan kontribusi

sebagai refensi dan sebagai dasar untuk meningkatkan kemampuan

Page 24: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

4

pekerja yang ada di PT. PAL Indonesia (Persero) dan Politeknik

Perkapalan Negeri Surabaya.

1.5 Batasan Masalah

Dalam membahas permasalahan yang ada dalam penelitian itu

diperlukan batasan masalah agar dalam pembahasannya diperoleh hasil yang

valid, untuk itu batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah :

1. Hasil analisa ini hanya dilakukan pada daerah replating pelat di daerah

lambung bawah (bilge – portside) tidak meliputi carling, plate angle L

dan bracket.

2. Hanya menghitung kebutuhan pelat, jam orang, dan elektroda (FCAW)

yang di replate pada daerah lambung bawah (bilge – portside).

3. Hanya kapal MV Meratus Borneo yang dijadikan sebagai objek

analisa.

Page 25: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kapal

Pada pembahasan ini tentang kapal sebagai salah satu objek penting

dalam lancarnya trasnportasi laut. Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk

dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik,

energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya

dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan

bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah. Adapun jenis-jenis kapala

antara lain kapal layar yang digerakkan oleh angin, kapal motor/ kapal uap

yang digerakkan oleh alat penggerak mesin, kapal tunda yaang digerakkann

oleh kapal lain, kapal nelayan, kapal tongkang, kapal penumpang, kapal

barang, kapal tangki,kapal perang, dan kapal keruk (Sekretariat Negara,

2008).

Selain alat apung, kapal juga sebagai tempat wisata untuk berlibur ke

luar pulau, atau yang lainnya. Potensi kapal tidak hanya terbuat dari bahan

baja saja melainkan juga dari bahan alumunium, beton, kayu, serta fiberglass.

Adapun menurut biru lautku dalam situsnya, kapal merupakan kendaraan air

dengan bentuk dan jenis apapun, yang digerakkan dengan tenaga mesin,

tenaga angin atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung

dinamis, kendaraan yang dibawah permukaan air, serta alat apung dan

bangunan terapung yang dapat berpindah-pindah (Laut, 2008).

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kapal adalah

alat transportasi laut yang digerakkan oleh angin, mesin, kapal lain, dan

lainnya dan memuat berbagai macam muatan seperti barang, penumpang,

kendaraan ringan, cairan kimia, dan lain sebagainya. Adapun adanya kapal

juga sebagai unsur terpenting dari tol laut dimana jalur trasnportasi laut dapat

dikatakan lancar apabila ketersediaan kapal banyak. Oleh karena itu unsur

kapal ini sangat penting untuk maritim dunia.

Page 26: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

6

Gambar 2. Kapal Meratus Borneo

(sumber: Foto Pribadi di PT. PAL Indonesia Perseroan)

2.2 Jenis – Jenis Kapal

Sebelum menginjak jenis – jenis kapal kita perlu ketahui bahwa

pengertian kapal yang sudah dijelaskan pada sub bab di atas. Adapun jenis –

jenis kapal berdasarkan fungsi muatannya antara lain :

2.2.1 Kapal Cargo

Pada pembahasan ini membahas tentang jenis kapal cargo yang

terkenal dengan sebutan kapal barang. Menurut asuransi marine indo dalam

situsnya berpendapat bahwa jenis kapal cargo adalah segala jenis kapal yang

membawa barang-barang dan muatan dari suatu pelabuhan ke pelabuhan

lainnya. Ribuan kapal jenis ini menyusuri lautan dan samudra dunia setiap

tahunnya dan memuat barangbarang perdagangan internasional. Kapal kargo

pada umumnya didesain khusus untuk tugasnya, dilengkapi dengan crane dan

mekanisme lainnya untuk bongkar muat, serta dibuat dalam beberapa ukuran

(Asurasnimarineindo, 2017).

Adapun pendapat lain dari seputar kapal dalam situsnya menyatakan

kapal kargo kontainer yaitu kapal yang dapat mengambil seluruh beban di

dalam truk ukuran kontainer intermodal, dalam satu buah teknik yg

Page 27: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

7

dinamakan containerization (Seputarkapal, 2016). Maka dari itu dari

pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kapal cargo merupakan

salah satu jenis kapal yang muatannya dapat berupa karung dan container

tergantung dari bentuk palkanya. Selain itu kapal jenis ini dapat juga memuat

muatan biji-bijian atau buah-buahan untuk dikirimkan di berbagai antar

daerah.

Kapal Meratus Borneo merupakan jenis kapal cargo yang memuat

bahan-bahan makanan dalam bentuk container yang pada saat itu melakukan

docking di dock Irian ( Dock Kolam) PT. PAL Indonesia (Persero)

dikarenakan kapal mengalami tubrukan dengan karang sehingga ada

beberapa bagian pelat lambung mengalami deformasi, daun propeller sebelah

kanan patah, daun propeller sebelah kiri bengkok. Kapal ini dilakukan proses

perbaikan (repair) paling banyak adalah pekerjaan replating dengan jenis

pelat grade A class RINA. Oleh karena itu terdapat perhatian khusus dalam

tindakan perbaikan kapal ini dikarenakan jumlah replating yang banyak pada

daerah lambung.

Gambar 2.2.1. Kapal cargo Meratus Borneo

(sumber: Pribadi di PT. PAL Indonesia (Perseroan))

Page 28: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

8

2.2.2 Kapal tanker

Pada pembahasan jenis kapal yang kedua adalah jenis kapal tanker,

menurut seputar kapal dalam situsnya menyatakan bahwa kapal tanker

adalah jenis kapal yang di buat khusus sesuai dengan kegunaannya yaitu

mengangkut bahan bakar minyak atau cairan dan beberapa produk sejenis

lainnya dalam jumlah yang besar. Kapal ini juga memiliki fungsi untuk

membawa pipa saluran, minyak mentah, dan jenis minyak lainnya. Diketahui

bahwa kapal dengan nama Knock Nevis adalah kapal pengangkut minyak

yang terbesar di dunia. Kapal tanker ini memiliki beberapa jenis yaitu tanker

kimia, tanker pengangkut gas alam cair dan tanker minyak (Seputarkapal,

2016).

Adapun menurut dimensi pelaut dalam situsnya menyatakan bahwa

kapal tanker merupakan jenis kapal yang berfungsi untuk mengangkut cairan

minyak. Terdapat 2 jenis kapal tanker pengangkut minyak, yaitu kapal tanker

pengangkut minyak mentah dan kapal tanker pengangkut minyak

jadi/prodak. Pada umumnya kapal tanker pengangkut minyak mentah

memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada kapal tanker pengangkut minyak

jadi. Kapal tanker dibuat dengan konstruksi yang kokoh dan tidak boleh ada

minyak yang diangkutnya tumpah kedalam dasar air laut yang dapat

menyebabkan pencemaran (Dimensipelaut, 2019)

Pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kapal tanker

merupkan jenis kapal yang memuat cairan berupa minyak ataupun yang lain.

Kapal ini memiliki konstruksi yang lebih kokoh dan tertutup karena menjaga

muatan dari kontaminasi udara ataupun air laut yang sangat berbahaya

mengakibatkan pencemaran air laut. Contoh kapal tanker terbesar dunia

seperti gambar dibawah ini

Page 29: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

9

Gambar 2.2.2. Kapal tanker Knock Nevis

(sumber: dimensipelaut.blogspot.com)

2.2.3 Kapal Kontainer

Pada pembahasan jenis kapal yang ketika adalah kapal kontainer yang

menurut asuransi marine indo dalam situsnya bahwa kapal kontainer

merupakan kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang

standar. Memiliki rongga (cells) untuk menyimpan peti kemas ukuran

standar. Peti kemas diangkat ke atas kapal di terminal peti kemas dengan

menggunakan krane/derek khusus yang dapat dilakukan dengan cepat, baik

derek-derek yang berada di dermaga, maupun derek yang berada di kapal itu

sendiri (Asurasnimarineindo, 2017). Kapal jenis ini memiliki ruang muat

yang berbeda dengan kapal cargo karena muatannya berupa kontainer ada

konstruksi khusus untuk kapal jenis kontainer ini.

Adapun pendapat lain dalam situs dimensi pelaut menyatakan bahwa

kapal kontainer atau peti kemas adalah jenis kapal khusus yang digunakan

untuk mengangkut kontainer (peti kemas) yang ukuran peti kemas biasanya

20 ft atau 40 ft. Kapal ini memiliki palka (cells) untuk menyimpan peti

kemas ukuran standar (Dimensipelaut, 2019). Kapal kontainer ini perlakuan

khusus untuk membuat desain konstruksi dalam proses pembangunan kapal

baru. Jadi kapal ini cenderung memiliki daya tampung muatan lebih banyak

dari pada jenis kapal yang lain.

Page 30: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

10

Gambar 2.2.3. Kapal kontainer Maersk Line

(sumber dimensipelaut.blogspot.com)

2.3 Pengertian Pengelasan

Pengertian pengelasan adalah menggabungkan dua logam atau lebih

dengan cara mencairkan dengan suhu yang sangat tinggi. Menurut DIN

(Deutsche Industrie Normen), “pengelasan adalah ikatan metalurgi pada

sambungan logam atau logam panduan yang dilaksanakan dalam keadaan

lumer atau cair, dengan kata lain bahwa las merupakan sambungan setempat

dari batang logam dengan menggunakann energi panas. Dalam

penyambungan ini adakalanya disertai dengan tekanan dan material

tambahan (filler material).” Pengelasan biasanya digunakan untuk proses

penyambungan logam. Pengelasan merupakan proses terpenting dalam

pembangunan kapal. Proses pengelasan dibutuhkan untuk penggabungan

material kapal termasuk penggabungan antar block. Pengelasan merupakan

penyambungan permanen karena sambungan las sangat kuat.Sambungan las

harus lebih kuat dibanding material yang disambung.

2.3.1 Macam – macam pengelasan

Proses pengelasan pada saat ini sudah banyak jenisnya, semakin

berkembangnya teknologi dan penyambungan banyak macam material

membuat pengelasan berkembang pesat, dikarenakan antara material satu

dengan yang lain memiliki komposisi dan karakteristik berbeda sehingga

perlu memilih proses pengelasan yang tepat. Macam – macam proses las

antara lain:

Page 31: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

11

a. SMAW (Shielded Metal Arc Welding)

Menurut Buku Pengantar untuk Memahami Proses Pengelasan (Hery

Sonawan, 2003) berpendapat bahwa proses SMAW, saat ini juga dikenal

dengan istilah proses MMAW (Manual Metal Arch Welding). Dalam

pengelasan ini, logam induk mengalami pencairan akibat pemanasan dari

busur listrik yang timbul antara ujung elektroda dan permukaan benda kerja.

Busur listrik yang ada dibangkitkan dari suatu mesin las. Elektrodayang

dipakai berupa kawat yang dibungkus berupa fluks dan karena itu elektroda

las kadang-kadang disebut kawat las. Elektroda ini selama pengelasan akan

mengalami pencairan bersama-bersama dengan logam induk yang menjadi

bagian kampuh las. Dengan adanya pencairan ini maka kampuh las akan

terisi oleh logam cair yang berasal dari elektroda dan logam induk.

Untuk dapat mengelas dengan proses SMAW diperlukan beberapa

peralatan, seperti mesin las, kabel elektroda dan penjepit logam induk dan

elektroda. Peralatan lain yang juga perlu disediakan adalah topeng las I

(welding mask), sarung tangan dan jas pelindung. Selain mencairkan kawat

las yang nantinya membeku menjadi logam las, busur listrik juga ikut

mencairkan fluks. Karena massa jenisnya yang lebih kecil dari logam las

maka fluks ini berada diatas logam las pada saat cair. Kemudian stelah

membeku, fluks cair ini menjadi terak yang menutupi logam las. Dengan

demikian, fluks cair akan melindungi kubangan las selama mencair dan terak

melindungi las selama pembekuan. Terak ini nantinya harus dihilangkan dari

permukaan logam las dengan menggunakan palu atau gerinda (Sonawan,

2003).

Page 32: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

12

Gambar 2.3.1.a Las SMAW

(sumber: http://tiraweld.blogspot.com)

Pada proses pengerjaan replating pada kapal MV. Meratus Borneo ini

dibutuhkan elektroda SMAW jenis E 6013 ø 4 mm dengan estimasi sebanyak

20 kg untuk pengerjaan welding repair. Perhitungan estimasi ini didapat

melalui metode wawancara dengan pekerja PT. PAL Indonesia (persero) Pak

Anies. Menurut hasil perhitungan jurnal Eko Sasmito S1 Teknik Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro “Analisa pengelasan mild steel st

42 dengan proses SMAW, FCAW, dan SAW ditinjau dari segi kekuatan da

nilai ekonomis.(Sasmito Hadi, 1998) Diperoleh perhitungan metode SMAW :

Kecepatan pengelasan = 7,2 m / jam (reff. WPS PT. JMI-SMG)

Pemakaian elektroda = 1,6 kg / jam (reff. ESAB hal. 10 seventh

edition)

Jadi kebutuhan elektroda = 1,6 kg / jam ÷ 7,2 m / jam

= 0,222 kg / m

b. OAW (Oxygen Acetylene Welding)

Las ini lazim dikenal dengan istilah Las Karbit atau Las Gas dengan

memanfaatkan campuran gas oksigen dan gas asitelin untuk menghasilkan

panas. Panas yang dihasilkan sebenarnya berasal dari nyala api yang keluar

dari nosel las (torch) yang dipakai untuk mencairkan logam induk dan logam

pengisi selama pengelasan. Nyala api yang dihasilkan di ujung torch (nosel)

Page 33: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

13

merupakan hasil perbandingan gas oksigen (O2) dengan gas asetilen (C2H2).

Jika perbandingan kedua gas ini sama besar atau 1 : 1 maka dihasilkan nyala

netral. Nyala ini dipakai jika akan mengelas baja, besi cor, baja tahan karat

dan tembaga. Jenis nyala yang kedua adalah karburasi dimana tekanan gas

asetilen lebih besar dari oksigen atau rasio O2 : C2H2 < 1 yang digunakan

untuk keperluan pelapisan (hardfacing), brazing, dan pengelasan alumunium

dan lohgam-logam non-ferro lainnya, dan pengelasan besi cor. Jenis nyala

ketiga adalah nyala oksidasi dimana rasio O2 : C2H2 > 1 yang dipakai untuk

keperluan memotong pelat baja, mengelas kuningan dan keperluan brazing

(Sonawan, 2003).

Gambar 2.3.1.b Las OAW

(sumber: https://teknikmesin87.files.wordpress.com/materi-las-oaw.pdf)

Adapun estimasi perhitungan kebutuhan gas oksigen dan asetilen (las

OAW) yang digunakan untuk repair kapal Meratus Borneo untuk fitting pelat

dapat diperoleh data pengalaman pihak PT. PAL Indonesia Persero Divisi

Perbaikan (repair) dengan mengacu pengalaman selama kerja ±30 tahun

yakni dengan memakai perbandingan tabung gas disetiap luasan pelat, seperti

tabel dibawah ini.

Page 34: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

14

Tabel. 2.3.1.b. Estimasi Perbandingan Kebutuhan gas O2 dan C2H2

Panjang lebar tebal

Perbandingan

O2 / C2H2

(tabung)

volume (p

x l x t)

(m3)

1400 1770 10 2/1 24780000

3250 1650 10 2/2 53625000

4800 1830 10 3/2 87840000

6000 330 10 2/1 19800000

2250 1420 10 2/1 31950000

2950 1740 10 3/2 51330000

5050 1360 10 6/3 68680000

5050 600 10 4/2 30300000

5600 1530 10 6/3 85680000

5600 600 10 4/2 33600000

6100 1530 10 6/3 93330000

6100 570 10 4/2 34770000

c. FCAW (Flux Cored Arc Welding)

Las busur listrik yang kawat lasnya terdapat fluks (pelindung inti

tengah). Las ini merupakan kombinasi antara proses pengelasan GMAW,

SMAW dan SAW. Dalam pengelasan FCAW sumber energi menggunakan

arus listrik DC atau AC yang diambil dari pembangkit listrik atau melalui

trafo atau retifier.

Menurut Buku Pengantar untuk Memahami Proses Pengelasan, Tahun

2003, pengelasan FCAW merupakan salah satu jenis las listrik yang proses

kerjanya memasok filler elektroda atau kawat las secara mekanis terus

menerus ke dalam busur listrik. Elektroda FCAW terbuat dari metal tipis

yang digulung cylindrical diisi dengan fluks sesuai kegunaannya. Proses

FCAW pada dasarnya sama dengan GMAW dan yang menjadi pembeda

adalah elektrodanya yang berbentuk tubular yang berisi fluks sedangkan

GMAW berupa solid tubular. Pengelasan FCAW ini berdasarkan cara

pengoperasiannya ada semi otomatik (semi automatic), dan otomatik

(automatic). Pelindung gas umumnya menggunakan gas CO2 atau campuran

CO2 dengan Argon. Namun keberadaan oksigen kadang akan menimbulkan

problem baru yaitu dengan porosity yang dihasilkan reaksi CO2 dan O2 yang

Page 35: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

15

ada di sekitar daerah lasan, sehingga perlu memilih fluks yang mengandung

zat yang bersifat pengikat O2 atau deoxydizier (Sonawan, 2003).

Gambar 2.3.1.c Las FCAW

(sumber: http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com)

Pada proses pengerjaan replating pada kapal MV. Meratus Borneo ini

dibutuhkan elektroda FCAW merk ESAB CHT711 E – 71T-T aprroved Loyd

Register ø 1,2 mm. Menurut hasil perhitungan jurnal Eko Sasmito S1 Teknik

Perkapalan Fakultas Teknik Universitas Diponegoro “Analisa pengelasan

mild steel st 42 dengan proses SMAW, FCAW, dan SAW ditinjau dari segi

kekuatan da nilai ekonomis. Diperoleh perhitungan metode FCAW merk

KISWELL E – 71T-T adalah 0,57 kg / m (ref. ESAB hal 139 fifth

edition).(Sasmito Hadi, 1998) .

Adapun juga estimasi perhitungan kebutuhan gas CO2 dan wireroll

(elektroda) yang digunakan untuk repair kapal Meratus Borneo untuk join

antar pelat dapat diperoleh data melalui wawancara dengan pegawai PT.

PAL Indonesia (Persero) dengan mengacu pengalaman dan hasil evaluasi

selama kerja ±30 tahun yakni dengan memakai perbandingan tabung gas CO2

dengan 1 box wire roll disetiap luasan pelat, seperti tabel dibawah ini.

Page 36: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

16

Tabel. 2.3.1.c. Estimasi Perbandingan Kebutuhan wire roll (box) / CO2

(tabung).

Pada intinya semua proses pengelasan tersebut memiliki tujuan yang

sama yaitu untuk penyambungan antara material satu dengan material yang

lain. Seperti macam las yang lain , SAW (Submerged Arc Welding) , GMAW

(Gas Metal Arc Welding) yang terdiri dari MIG (Metal Inert Gas) dan MAG

(Metal Active Gas), PAW (Plasma Arc Welding),serta GTAW (Gas Tungsten

Arc Welding).

2.3.2. Perhitungan berat logam las per meter

Salah satu hal yang perlu mekanik ketahui adalah menghitung jumlah

kebutuhan kawat las dari suatu proyek. Kenapa ini menjadi penting? Karena

kadang kala, waktu yang diberikan oleh pemilik proyek kepada para

kontraktor untuk mengajukan penawaran sangat pendek. Untuk dapat

menghitung jumlah kebutuhan kawat las, maka seorang mekani harus dapat :

1. Membaca Gambar Teknik

2. Mengerti Kode pengelasan

3. Mengerti Cara menghitung Kebutuhan Kawat Las

Untuk Menghitung Berat Logam Las persatuan panjang (Meter) yang perlu

diketahui adalah :

Panjang lebar tebal

Perbandingan

wire roll (box) /

CO2(tabung)

volume

(p x l x t)

(m3)

1400 1770 10 1/1 24780000

3250 1650 10 1/1 53625000

4800 1830 10 2/2 87840000

6000 330 10 2/2 19800000

2250 1420 10 1/1 31950000

2950 1740 10 1/1 51330000

5050 1360 10 2/2 68680000

5050 600 10 2/2 30300000

5600 1530 10 2/2 85680000

5600 600 10 2/2 33600000

6100 1530 10 2/2 93330000

6100 570 10 2/2 34770000

Page 37: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

17

1. Luas area ( A )

2. Panjang Las ( L )

3. Tebal Logam Las (T )

Cara hitung ini berlaku untuk bentuk – bentuk sambungan seperti : U

type, double V type atau butt joint tanpa groove. Hitungan diatas berlaku

untuk sambungan tanpa Reinforcement. Jika ada Reinforcement, maka

jumlah kawat las ditambah sekitar 3%. Untuk menghitung kawat las yang

diperlukan digunakan rumus. Adapun rumusnya sebagai berikut :

GL = Volume grove x massa jenis material (2.3.2.a)

GL x P

G ( Jumlah Kawat Las ) = (2.3.2.b)

DE

Keterangan :

GL = Berat Logam Las per Satuan Panjang ( Meter )

P = Jumlah Panjang Sambungan Las

DE = Deposition Efficiency

Berat Logam Las ( Weld Metal )

DE = (2.3.2.c)

Berat Kawat Las yang dipakai ( Electrode Used )

Biasanya, data Deposition Efficiency ini dikeluarkan oleh masing-

masing perusahaan pembuat kawat las, namun secara rata-rata nilai rata-rata

(Average Value) Deposition Efficiency untuk masing-masing proses

pengelasan adalah sebagai berikut :

Jika kita kembalikan ke kasus diatas, Berat Logam Las per Meter adalah

: 0,251 Kg/Meter, Panjang las nya = 1000 m, Jumlah Logam las = 0,251 x

1000 = 251 Kg. Jumlah kawat las yang harus dipesan sesuai dengan proses

pengelasan yang dipakai adalah sebagai berikut :

Page 38: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

18

Tabel 2.3.2.a. Perhitungan efisiensi

Tabel 2.3.2.b. The first run and backing run V- joint : weld metal weight (ESAB

page 139)

Sumber : (Sasmito Hadi, 1998)

Pada bahasan selanjutnya mengenai beberapa unsur pada perhitungan

biaya pengelasan per kilogram logam las. Menurut Blog Fatahul Design

Modeling dalam situsnya berpendapat bahwa, untuk menghitung biaya

pengelasan per kg logam las (weld metal), beberapa data yang perlu kita

ketahui adalah :

1. Biaya Pegawai dan Overhead per jam

Pada umumnya klien tidak mempunyai data ini yang akurat dan detail,

namun biasanya mereka mempunyai data dengan nilai “Kira-kira”. Untuk

sementara data “kira-kira” bisa kita pakai untuk menghitung.

SMAW FCAW SAW

OPERATOR

FACTOR 5-30 % 10 – 60 % 80 – 90 %

EFICIENCY

CONSUMABLES 50 -65 % 85 – 90 % 85 – 90 %

DEPOSITION

RATE 1 – 1,5 kg/jam 2 – 5,2 kg/jam 6 – 15 kg/jam

(JOINT) 600

600 60

0

POSITION Plate Thickness (mm) Weight / Length

(Kg / m)

Electrode diam

(mm)

FLAT 6-12 0,10 3,25

FLAT > 12 0,15 4

VERTICAL > 8 0,15 3,25

HORIZONTAL-

VERTICAL > 8 0,15 3,25

OVERHEAD > 10

0,10 3,25

Page 39: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

19

2. Deposition Rate ( Kg/Jam)

Yang dimaksud dengan “Deposition Rate” adalah berat logam las yang

dapat dihasilkan dalam satuan waktu ( Jam ). Biasanya masing-masing

manufacturer mempunyai data Deposition Rate produknya untuk setiap type.

3. Operating Factor ( % )

Yang dimaksud dengan “Operating Factor” adalah persentasi dari

jumlah jam kerja seorang welder untuk pekerjaan las. Maksudnya, jika total

jam kerja seorang welder 8 jam perhari, dan welder tersebut bekerja

menyalakan api las selama 2 jam, maka Operating Factor dari welder tersebut

adalah 2/8 x 100% = 25%. Dari hasil pengalaman, biasanya nilai operating

factor untuk SMAW = 30%, GMAW dan FCAW (manual) = 45% dan untuk

GMAW dan FCAW (automatic) = 75%.

4. Harga Kawat Las Per Kg

Kawat las biasanya di beli dengan harga perkotak, dimana dalam setiap

kotaknya berisi 15 kg. Jadi untuk menghitung harga per Kg nya maka harus

dibagi 15.

5. Deposition Efficienci ( % )

Deposition Effisiensi adalah perbandingan antara Jumlah Logam Las

yang dihasilkan dengan Jumlah kawat las yang dipakai dan dinyatakan dalam

persen.

6. Gas Flow Rate ( Ltr/min )

Untuk GMAW ( Solid Wire ) dan FCAW diameter = 16 Ltr/Min

(Fatahul design modeling, 2015).

Page 40: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

20

Gambar 2.3.2 Las FCAW Memakai Grove

(sumber https://hazwelding.wordpress.com/2008/12/11/menghitung-jumlah-

kawat-las/)

Adapun untuk menghitung luasan area untuk sambungan grove yaitu :

Aroot = jarak gap x t (2.3.2.a)

V1 = Aroot x P (2.3.2.b)

Abevel = tg 300 x T (2.3.2.c)

V2 = Abevel x P (2.3.2.d)

Vtotal = V1+V2 (2.3.2.e)

Dengan keterangan :

A = Luas area (mm2)

t = Tebal pelat (mm)

root = 0 ~ 4 (mm)

P = Panjang daerah las (mm)

T = Tebal pelat – root (mm) Tg 300 = 0,577

V1= Volume root (mm3) V2 = Volume bevel (mm

3)

Untuk menghitung berat logam las per satuan panjang (meter) untuk

sambungan grove yaitu :

GL = A x p x ρ ( 2.3.2.f)

Dengan keterangan :

A = Luas area (mm2)

p = panjang area pengelasan (mm)

ρ = 0,00000785 kg/mm3

Page 41: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

21

2.5 Keberterimaan replating

Menurut peraturan klasifikasi NK No. 47 Ship Build and Repair Quality

Standard Part point 4.2.2. (NK CLASSIFICATION, n.d.)

Tabel 2.5. Syarat keberterimaan pelat ketika akan di lakukan replating

Imperfection surface area

Ratio(%) 15~20% 5~15% 0~5%

t < 20 mm 0.2 mm 0.4 mm 0.5 mm

20 mm ≤ t < 50 mm 0.2 mm 0.6 mm 0.7 mm

50 mm ≤ t 0.2 mm 0.7 mm 0.9 mm

Pada saat kapal MV. Meratus Borneo docking di Dock Irian PT. PAL

Indonesia (Persero), Quality Control dari galangan memakai aturan

keberterimaan pelat tidak melebihi 15 % dari tebal pelat asli.

2.6 Perhitungan Material

Menurut buku Guide to Ship Repair Estimates (in Man Hours) untuk

menghitung estimasi kebutuhan materal plat yang akan digunakan diperlukan

perhitungan yaitu dengan rumus berikut (Heinemann, 2000):

Mencari volume pelat : V = p x l x t ………….( 2.6.1 )

Mencari berat pelat : M = V x …………….... ( 2.6.2 )

Keterangan :

V = volume (m3) L = lebar (mm)

P = panjang (mm) T = tebal (mm)

M = massa pelat (kg) = massa jenis (Kg / m3)

Perthitungsn ini digunakan semua galangan kapal dikarenakan

perhitungan ini hanya mencari bobot berat dari suatu dimensi pelat. Adapun

setelah memperhitungkan berat dari suatu material, biasanya digunakan

sebagai pedoman perhitungan estimasi jam orang, estimasi kebutuhan bahan

consumable dan estimasi yang lainnya. Maka, perhitungan sederhana ini

sangat penting untuk diketahui oleh pihak galangan, pemilik kapal, dan kelas.

Page 42: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

22

2.7 Jenis-Jenis Material Pembuatan Kapal

Pada pembahasan ini mengurai tentang jenis-jenis material pelat yang

akan digunakan pada kapal. Perbedaan jenis-jenis ini sangat mempeengaruhi

susunan kimia ada di dalamnya. Maka dari itu ada perlakuan khusu untuk

mengetahui jenis-jenis pelat ini. Perbedaan jenis pelat juga mempengaruhi

jenis pengelasan yang di pakai sehingga dalam pembuatan kapal sangat di

perluka identifikasi material. Adapun jenis-jenis pembuatan kapal tersebut

menurut PT. Gunawan Steel antara lain (gunawansteel, 2017):

2.7.1. Hull Structural Steel Plates (Mild Stell)

Tabel 2.7.1 Hull Structural Steel Plates (Mild Stell)

Ship

Register

Designation

Grade Class

Ranges of Approved Sizes

Thickness

(mm)

Width

(mm)

Length

(mm)

Max. Weight

per plate

(M/Ton)

ABS A, B & D 6-50

1,219-

2,500

2,438-

12,192 7,4

BKI KI-A, B & D

BV A 8-40

B & D 8-25

DNV NVA, NVB,

NVD 6-50

GL A 6-40

B & D 6-25

KR RA, RB, & RD 6-40

LR A 6-40

B & D 6-25

NK KA, KB & KD 6-40

RINA A, B & D

Page 43: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

23

2.7.2. High Strength Hull Structural Steel Plates (High Tensile Steel)

Tabel 2.7.2 Hull Structural Steel Plates (Mild Stell)

Ship

Register

Designation

Grade Class

Ranges of Approved Sizes

Thickness

(mm)

Width

(mm)

Length

(mm)

Max. Weight

per plate

(M/Ton)

ABS

AH32,

DH32, AH36

& DH36

8-50

1,219-

2,500

2,438-

12,192 7,4

BV

AH32,

DH32, AH36

& DH36

8-40

DNV NVA32,

NVD32,

NVA 36 &

NVD 36

8-40

GL A32, D32,

A36 & D36

KR AH32,

DH32, AH36

& DH36

LR AH32,

DH32, AH36

& DH36

NK KA32,

KD32, KA36

& KD36

RINA AH32,

DH32, AH36

& DH36

Dari beberapa kententuan diatas kapal Meratus Borneo menggunakan

pelat kelas NK grade A. Maka dari itu ada perlakuan khusus untuk

mengelasnya. Cara pengelasannya menggunanakan pengelasan FCAW.

2.8 Bukaan Kulit (Shell Expansion)

Pada pembahasan ini membicarakan tentang salah satu unsur desain

gambar dalam proses pembangun kapal sangat dibutuhkan yaitu gambar

bukaan kulit (shell expansion). Menurut artikele engineering dalam situsnya

membicarakan tengan bukaan kulit adalah Gambar bukaan kulit adalah suatu

Page 44: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

24

bentangan badan kapal baik secara melintang maupun memanjang, adapun

cara menggambarnya adalah sebagai berikut (artikelengineering, 2014) :

Data awal yang dibutuhkan

a. Ukuran utama kapal

b. Gambar lines plan

c. Bodyplan

d. Ukuran pelat yang akan

dipakai

e. Bentuk haluan

f. Bentuk buritan

g. Letak gading-gading

h. Bentuk chamber

i. Bentuk Sheer

Adapun menurut dokumen tips dalam situsnya menyatakan bukaan

kulit merupakan proses prencanaan pembuatan kapal yang erupa desain

gambar. Bukaan kulit merupakan petunjuk gambar bagi pekerja untuk

mengetahui susunan pelat, ukuran pelat, dan masing-masing pelat. Demikian

juga saat perbaikan replating pelat kulit sesuai peraturan kelas. Secara umum

pelat kulit terdiri dari lajur pelat membujur dasar (bottom plating) di

dalamnya terdapat pelat lunas (keel plate), pelat pengapit lunas (garboard

strake), dan pelat bilga. Pelat membujur selanjutnya pelat sisi kulit kapal

(side shell plating) yang terdiri dari pelat sisi (side shell plating) dan pelat

lajur sisi atas (sheer strake) (dokumen.tip, 2015).

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa bukaan kulit

merupakan gambar pembangunan kapal yang menggambarkan tentang

ukuran plat sebenarnya. Gambar bukaan kulit ini sangat penting untuk

pembangunan ataupun repair kapal. Maka gambar ini digunakan ketika kapal

MV. Meratus Borneo melakukan docking di PT. PAL Indonesia (Persero).

2.9 Jam Orang

Jam Orang (JO) adalah jam kerja yang dibutuhkan untuk dapat

menyelesaikan pekerjaan sampai selesai. Menurut hasil penelitian Tugas

Akhir Dyan Afrizal Noer yang berujudul Estimasi Kebutuhan Material dan

Page 45: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

25

Jam Orang dalam Pembangunan Block 2B Kapal Tugboat 16 meter

berpendapat bahwa jam orang juga merupakan satuan waktu yang digunakan

untuk mengukur tigkat kemajuan pekerjaan tersebut. Jam orang dibagi

menjadi 2, yaitu:

1. Jam Orang Standart, yaitu jam orang setara dengan jam orang yang

menggunakan perhitungan standart minimum yang harus dicapai dalam

menyelesaikan pekerjaan.

2. Jam Orang Langsung adalah jam orang yang terpakai langsung untuk

penyelesaian pekerjaan suatu proyek yang telah ditentukan. Jam Orang ini

dihitung sebagai “biaya tenaga langsung” yaitu jam orang setara dengan jam

orang yang menggunakan perhitunganstandart minimum yang harus dicapai

dalam pekerjaan.

Fungsi penentuan jam orang bagi suatu perusahaan khususnya galangan

adalah sebagai pedoman dan petunjuk dalam mencantumkan tarif jasa

pekerjaan. Tarif jasa untuk pekerjaan dapat diperkirakan dari besarnya

jumlah orang untuk volume pekerjaan yang diberikan. Selain itu penentuan

jam orang juga digunakan untuk memperkirakan besarnya volume pekerjaan

yang disesuaikan dengan fasilitas yang ada dan metode yang akandigunakan,

sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman pada pekerjaanberikutnya yang

berkaitan erat dengan waktu penyelesaian suatu beban kerja. (Dyan Afrizal,

2018)

Perhitungan kebutuhan jam orang dan tenaga kerja dibagi berdasarkan

tahap proses replating yang telah ditentukan. Menurut rumus Putri

Furismawari yang ada di tugas akhir yang berjudul Analisa Perbandingan

Jam Orang Dan Material Anttara Perencanaan Dengan Keadaan Dilapangan

Dalam Proses Pembuatan Kapal Perintis 1200 GT PT Dumas Tanjung Perak

SHIPYARD. Jam Orang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut

(Furismawari, 2017) :

(2.9.a)

j = T x JTK

Page 46: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

26

(2.9.b)

(2.9.c)

Dimana :

JTK = Jumlah Tenaga yang dibutuhkan

T = Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan (jam)

R = Tariff man – hours (Rp/hari)

j = perkalian JTK dengan durasi pekerjaan

M = Kapasitas Produksi (kg/hari)

Adapun menurut buku Guide to Ship Repair Estimates (in Man Hours)

katalog mengenai pengerjaan steel work repair menyatakan bahwa pelat

yang berlaku grade A. Adapun ketentuan-ketentuannya sebagai berikut :

1. Penandaan dari daerah luar Hull Plating pada sisi vertikal hingga

ketinggian 2 meter, potong dengan cara pemanasan manual dan

menghilangkan bekas hasil potongan pelat.

2. Dressing dan persiapan sisi pelat dari sisi terkuar dari pelat.

3. Dressing dan persiapan struktur internal yang tersisa.

4. Pasokan dan persiapan plating baja datar baru, blasting untuk sa 2,5 dan

menerapkan cat primer dari pihak owner cat.

5. Transportasi pelat baru untuk kapal, memasang, atur dalam posisi,

meminimalisir fairing dan dressing dari sisi pelat, dan apply alur las pertama

dari pengelasan di satu sisi, sisi bawah di gouging dan sampai alur las terisi

penuh pengelasan

Total Produktivitas = M / j

JO = Berat total (kg) / Produktivitas (kg /jo)

Page 47: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

27

Tabel 2.9. Steel works renewals

Plate thickness

(mm)

Man-hour per

tonne

Up to 6 250

8 245

10 240

12.5 230

16 220

18 210

20 200

Correction for location -external Factor increase

Flat vertical side above 2 metres height and requiring staging

for acces 1.1

Bottom shell, accesible areas (i.e. no removals of keel blocks) 1.12

Keel plate 1.4

Garboard plate 1.25

Bilge strake 1.25

Deck plating 1.15

Other adjustment factors Man-hour adjustment

For fairing works :

Remove, fair and refit 80% of renewal price

Fair in place (if practicable) 50% of renewal price

Note : For High-Tensile grade AH shipbuilding steels, increase rates by 10%

(Heinemann, 2000).

Dari perhitungan-perhitungan diatas menyimpulkan bahwa semua

perhitungan rumus akan di pakai dalam perhitungan estimasi kebutuhan

material, elektroda, dan jam orang. Ada pula rumus jam orang dari hasil

evaluasi pihak galangan PT. PAL Indonesia (Persero) dengan menggunakan

nilai produktivitas sebesar 250 kg / hari.

Correction for

curvature Factor increase

Single 1.2

Double 1.3

Page 48: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

28

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Flowchart Penelitian

Metodologi yang dilakukan pada pengerjaan tugas akhir ini

berdasarkan flowchart seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1 : 0

20

40

60

80

100

1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr

East

West

North

Tidak

Ya

Gambar 3.1 Diagram alir penyusunan tugas akhir

Mulai

Studi

Lapangan

Studi

Literatur

Pengumpulan Data

Data Lengkap?

Analisa Data Perhitungan :

Kesimpulan dan Saran

Selesai

(Jurnal,

Penelitian,

dan Tugas

Akhir)

(Wawancara, Pengukuran

dan

Pengecekan

Langsung)

1. Kebutuhan Jumlah Pelat

2. Kebutuhan Jumlah Elektroda

3. Kebutuhan Jam Orang

Page 49: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

29

3.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi perumusan masalah dan tujuan penelitian dilakukan

pertama agar penelitian selalu terarah dan fokus. Permasalahan yang

diangkat dalam penelitian ini sudah dijelaskan pada bab sebelumnya yaitu

menghitung dan mengestimasi pelat, elektroda, dan jam orang yang

dibutuhkan pada pengerjaan proses replating kapal MV Meratus Borneo.

3.3 Studi Literatur

Pentingnya studi literatur untuk memberikan dasar acuan ataupun

wacana bagi peneliti dalam menyelesaikan masalah sehingga tercapai tujuan

yang telah dirumuskan sebelumnya. Studi literatur dilakukan untuk

mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan penelitian yang

dilakukan dengan cara pengumpulan berbagai sumber pustaka yang

berhubungan dengan penelitian. Sumber tersebut antara lain data gambar

(shell expansion, draw replating), repair list, satisfactian- note MV Meratus

Borneo, jurnal, referensi dari penelitian tugas akhir yang lain.

3.4 Studi Lapangan

Studi lapangan mencakup tentang identifikasi masalah-masalah yang

terjadi di industri tempat pelaksanaan On The Job Training, tepatnya di PT.

PAL Indonesia (Persero) dengan melakukan kegiatan wawancara terhadap

pihak pegawai PT. PAL Indonesia (Persero) pihak biro perencanaan

departemen rendhal, pihak bengkel persediaan pelat, dan owner surveyor

MV. Meratus Borneo.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam tahap ini penulis melakukan pengumpulan data – data yang akan

digunakan dalam proses pengerjaan tugas akhir ini. Antara lain yaitu data-

data mengenai kapal, wawancara dengan pihak galangan, pihak ketiga, pihak

Page 50: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

30

ABK, dan pihak owner surveyor MV. Meratus Borneo, dan metode lain yang

digunakan.

3.7 Analisa Hasil Pengolahan Data

Pada tahap ini dilakukan analisis data dan pembahasan dari semua hasil

analisa proses replating pada kapal MV. Meratus Borneo. Dari semua data

yang telah diolah maka dianalisa dan dijelaskan hal-hal yang berhubungan

dengan penelitian. Tahap analisia data merupakan tahap akhir dari kegiatan

penelitian ini, sehingga dari analisa ini dapat diambil kesimpulan dari seluruh

penelitian. Maka dari itu diperolehlah hasil jawaban dari rumusan masalah

diatas seperti banyaknya jumlah kebutuhan material,jumlah kebutuhan

elektroda dan jumlah kebutuhan jam orang pada pekerjaan replating kapal

MV. Meratus Borneo di PT. PAL Indonesia (Persero).

3.8 Kesimpulan dan Saran

Pada tahap terakhir ini tentu sudah didapatkan parameter – parameter

yang diinginkan. Dari hasil analisa data dan pembahasan seperti banyaknya

kebutuhan material, kebutuhan elektroda dan kebutuhan jam orang pada

pekerjaan replating kapal MV. Meratus Borneo di PT. PAL Indonesia

(Persero) maka dapat ditarik beberapa kesimpulan dan juga saran yang

diberikan untuk penelitian selanjutnya. Saran diberikan oleh peneliti atau

penulis apabila dalam penelitiannya terdapat kekurangan atau keterbatasan

yang menyebabkan hasil tidak sesuai dengan yang diinginkan supaya dalam

penelitian selanjutnya lebih baik dan mendetail daripada penelitian-penelitian

sebelumnya.

Page 51: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

31

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Ukuran Utama Kapal

Pada bab ini merupakan tahap analisa dan pembahasan tentang

perhitungan estimasi kebutuhan kebutuhan material yang digunakan, kawat

las. Selain itu, diperlukan juga perhitungan kebuutuhan material juga

diperlukan perencanaan jadwal pembangunan beserta jam orang dalam

pelaksanaan replating ini. Menyelesaikan tahapan kebutuhan material

tersebut, diperlukan gambar rencana umum, lines plan dan shell expansion

Kapal MV. Meratus Borneo.

Kapal MV. Meratus Borneo merupakan kapal cargo yang mengangkut

muatan dalam bentuk container yang berada pada daerah pelayaran Laut

Jawa (Java Sea). Kapal ini mengalami tabrakan dengan karang sehingga

pada daerah lambung kapal banyak ditemukan deformasi. Berikut ukuran

utama kapal MV Meratus Borneo (seperti pada lampiran 2):

LOA : 106,68 m

LBP : 99,10 m

B : 20,60 m

H : 5,80 m

T : 4,21 m

GT : 3,668 ton

DWT : 5,161 ton

Class : NK+KI

4.2 Perhitungan Kebutuhan Material

Tahap pergantian pelat pada bagian portside pada kapal ini membutuhkan

gambar shell expansion. Hal ini digunakan untuk pembuatan rencana

kebutuhan material yang digunakan. Gambar ini merupakan gambar

perencanaan dari suatu kapal yang meliputi bagian-bagian yang ada di dalam

kapal beserta penempatannya. Pada estimasi kebutuhan material diperlukan

perencanaan pada gambar. Pembagian kebutuhan pelat ini di kelompokkan

berdasarkan lajur keel, lajur A, lajur B, dan seterusnya. Berikut kebutuhan

material yang digunakan yaitu:

Page 52: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

32

4.2.1 Pelat replating

Pada pembahasan kal ini ini mengelist beberapa pelat yang dilakukan

replating. Pada tabel ini perhitungan mencari berat pelat dengan volume

yang telah dikalikan dengan massa jenis baja sebesar 7850 kg/m3. Data ini

diperoleh dokumen satisfaction – note MV. Meratus Borneo Tahun 2019.

Adapun kebutuhan pelat pada lajur keel sebagai berikut :

Tabel 4.2.1.a Pelat tebal 12 mm

No Lajur Posisi Ukuran

Berat

(kg) Panjang(mm) Lebar(mm) Tebal(mm)

1 Keel Fr 47/48 – 49/60 1800 750 12 127,17

2 Keel Fr A4 – A5 1500 1100 12 155,43

3 C Fr 58/59 – 60/61 900 900 12 76,30

Total Berat 358,90

Tabel 4.2.1.b Pelat tebal 10 mm

No Lajur Posisi

Ukuran Berat

(kg) Panjang

(mm)

Lebar

(mm)

Tebal

(mm)

1

Bottom Cover

As. Propeller

Portside

Fr 14/15 – 16/17 1770 1400 10 194,523

2

Bottom Cover

As. Propeller

Portside

Fr 12/13 – 16/17 3250 1650 10 420,97

3 C Fr 50/51 – 51/52 1960 1370 10 210,79

4 C Fr 47/48 – 50/51 6030 1760 10 833,11

5 C Fr 44/45 – 47/48 6030 1770 10 837,84

6 D Fr 50/51 – 52/53 4120 1650 10 533,64

7 D Fr 50/51 – 52/53 5050 600 10 237,86

8 D Fr 47/48 – 50/51 6030 1830 10 866,24

9 D Fr 47/48 – 50/51 5500 570 10 246,10

10 D Fr 44/45 – 47/48 6030 1830 10 866,24

11 D Fr 44/45 – 47/48 6100 570 10 272,95

12 D Fr 41/42 – 44/45 6100 1660 10 794,89

13 D Fr A6/40 – 41/42 6100 1660 10 794,89

14 D Fr A3/A4–A6/40 6100 1660 10 794,89

Page 53: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

33

15 D Fr 39/A1–A3/A4 6100 1630 10 780,53

16 D Fr 38/39–39/A1 2700 700 10 148,37

17 D Fr 36/37–38/39 3400 300 10 80,07

18 D Fr 34/35–36/37 5750 300 10 135,41

19 D Fr 31/32–34/35 5830 300 10 137,30

20 D Fr 29/30–31/32 6000 330 10 155,43

21 D Fr 29/30–31/32 4800 1830 10 689,54

22 E Fr 50/51–52/53 5050 1530 10 606,53

23 E Fr 47/48–50/51 5500 1530 10 660,58

24 E Fr 44/45–47/48 6100 1530 10 732,64

25 E Fr 41/42–44/45 6100 1850 10 885,87

26 E Fr A6/40–41/42 6100 1850 10 885,87

27 E Fr A3/A4–A6/40 6100 1850 10 885,87

28 E Fr 39/A1–A3/A4 6100 1830 10 876,30

29 E Fr 36/37–39/A1 5750 1850 10 835,04

30 E Fr 34/35–36/37 5750 1850 10 835,04

31 E Fr 31/32–34/35 5830 1850 10 846,66

32 E Fr 44/45–45/46 800 300 10 18,84

33 E Fr 29/30–31/32 2950 1740 10 402,94

34 E Fr 29/30–30/31 2250 1420 10 250,81

Total Berat 18980,02

Pada Tabel 4.2.1.a dan Tabel 4.2.1.b dilakukan penjumlahan berat pelat

sesuai dengan tebal pelat yang dibutuhkan. Pada Tabel 4.2.1 hasil penjulahan

berat total pelat tebal 12 mm yang dibutuhkan sebesar 358,90 kg. Sedangkan

Tabel 4.2.2 hasil penjulahan berat total pelat tebal 10 mm yang dibutuhkan

sebesar 18980,02 kg.

4.2.2 Perhitungan kebutuhan material

Perhitungan material dihitung berdasarkan pelat tebal, sehingga dapat

diketahui kebutuhan material plat dengan cara membagi berat keseluruhan

dengan berat satu lembar plat. Berat satu lembar pelat dapat diketahui dari

ukuran pelat yang biasanya pihak PT. PAL Indonesia (persero) memesan ke

pihak PT. Krakatau Steel dengan ukuran p x l x t. Pemesanan ukuran pelat

disesuakan dengan jumlah kebutuhan pelat per lajur itu sendiri. Maka dari itu

dapat di ketahui berat per lembar dari pelat yang masih utuh. Ukuran pelat (p

x l x t) yang sering dipesan PT PAL Indonesia (persero) Divisi Harkan

sebagaik berikut :

Page 54: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

34

a. Pelat tebal 12 mm

Pelat yang digunakan untuk replating pada kapal Meratus Borneo

adalah pelat dengan ukuran 6096 mm x 1524 mm x 12mm dengan berat

878,03 Kg. Sehingga dapat dicari dengan hasil pembagian hasil jumlah

volume berat per lajur dengan berat pelat yang dipesan. Adapun

perhitungannya sebagai berikut :

Kebutuhan Pelat = Total berat pelat / berat pelat per lembar

= 358,90 kg / 878,03 kg

= 0,408 (Cukup pesan 1 lembar pelat saja)

b. Pelat tebal 10 mm

Pelat yang digunakan untuk replating pada kapal Meratus Borneo

adalah pelat dengan ukuran 6096 mm x 1829 mm x 10 mm dengan berat

875,24 Kg. Sehingga dapat dicari dengan hasil pembagian hasil jumlah

volume berat per lajur dengan berat pelat yang dipesan. Adapun

perhitungannya sebagai berikut :

Kebutuhan Pelat = Total berat pelat / berat pelat per lembar

= 18980,02 kg / 875,24 kg

= 21,69 (Cukup pesan 22 lembar pelat saja)

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh jumlah kebutuhan pelat tebal 12

mm sebanyak 358,90 kg sehingga cukup memesan 1 lembar pelat. Selain itu

kebutuhan pelat tebal 10 mm dibutuhkan sebesar 18980,02 kg cukup

memesan 22 lembar pelat untuk digunakan kegiatan replating kapal MV.

Meratus Borneo.

4.3 Perhitungan Kebutuhan Elektroda FCAW

Tahapan selanjutnya pada proses pergantian pelat pada bagian portside

pada kapal ini membutuhkan gambar shell expansion. Hal ini digunakan

untuk pembuatan rencana kebutuhan elektroda yang digunakan dengan

mencari panjang daerah las. Gambar tersebut merupakan gambar

Page 55: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

35

perencanaan dari suatu kapal yang meliputi bagian-bagian yang ada di dalam

kapal beserta penempatannya. Pada estimasi kebutuhan elektroda diperlukan

perencanaan pada gambar. Perhitungan estimasi elektroda ini di hitung

berdasarkan hasil perhitungan jurnal Eko Sasmito S1 Teknik Perkapalan

Fakultas Teknik Universitas Diponegoro “Analisa pengelasan mild steel st

42 dengan proses SMAW, FCAW, dan SAW ditinjau dari segi kekuatan da

nilai ekonomis. Diperoleh perhitungan metode FCAW E – 71T-1 adalah 0,57

kg / m (ref. ESAB hal 139 fifth edition).(Sasmito Hadi, 1998).

4.3.1 Perhitungan elektroda pelat 12 mm

Gambar 4.3.1. Perhitungan elektroda untuk pelat 12 mm

(sumber : Dokumentasi pribadi)

Perhitungan elektroda harus mengetahui dimensi yang akan dilas. Pelat

tebal 12 mm ini harus dilakukan gouging untuk membentuk grove

pengelasan supaya hasil bernilai bagus. Tipe pengelasan pada daerah keel

merupakan tipe pengelasan overhead dimana untuk duel time yang berbeda

dengan tipe posisi pengelasan yang lain. Dimensi pada gambar diatas

menunjukkaan luasan pengelasan untuk mencari volume pengelasan setiap

pelat. Berdasarkan dimensi diatas kita ambil contoh perhitungan volume 1

lembar pelat pada frame 47/48 – 49/60 dengan panjang pengelasan (keliling

pelat), maka dapat dilakukan perhitungan dengan rumus sebagai berikut:

Aroot = jarak gap x t (2.3.2.a)

Page 56: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

36

Aroot = 3 mm x 12 mm

= 36 mm2

V1 = Aroot x P (2.3.2.b)

= 36 mm2 x 5100 mm

= 183600 mm3

Abevel = tg 300 x T (2.3.2.c)

= tg 300 x (12mm – 2 mm)

= (0,577 x 10 mm) x 10 mm

= 57,7 mm2

V2 = Abevel x P (2.3.2.d)

= 57,7 mm2 x 5100 mm

= 294270 mm3

Vtotal = V1+V2 (2.3.2.e)

= 183600 mm3 + 294270 mm

3

= 477870 mm3

GL = Volume grove las x massa jenis material (2.3.2.f)

= 477870 mm3 x 0,00000785 kg / mm

3

= 3,751 Kg

Pada Tabel 2.3.2.a. perhitungan efisiensi dengan mengambil nilai yang

terendah yaitu deposition efficiency sebesar 85 %. Dengan nilai tersebut

dapat mencari nilai G (kebutuhan logam las) dengan cara melihat rumus

sebagai berikut :

GL

G ( Jumlah Kawat Las ) = (2.3.2.b)

DE

3,751 kg

=

85 %

= 4,413 Kg

Page 57: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

37

Tabel 4.3.1. Pelat tebal 12 mm

No Lajur Posisi Ukuran

(mm)

Panjang

Pengelasan

(mm)

Volume

Total Las

(mm3)

Nilai GL

(Kg)

Nilai G

(Kg)

1 Keel Fr 47/48 –

49/60

1800 x 750

x 12 5100 477870 3,751 4,413

2 Keel Fr A4 –

A5

1500 x1100

x 12 5200 487240 3,825 4.5

3 C Fr 58/59 –

60/61

900 x 900 x

12 3600 337320 2,648 3,115

Total 13900 1302430 10,224 12,028

4.3.2 Perhitungan elektroda pelat 10 mm

Gambar 4.3.2. Perhitungan elektroda untuk pelat 10 mm

(sumber : Dokumentasi pribadi)

Perhitungan elektroda harus mengetahui dimensi yang akan dilas. Pelat

tebal 10 mm ini harus dilakukan gouging untuk membentuk grove

pengelasan supaya hasil bernilai bagus. Dimensi pada gambar diatas

menunjukkaan luasan pengelasan untuk mencari volume pengelasan setiap

pelat. Berdasarkan dimensi diatas kita ambil contoh perhitungan volume 1

lembar pelat pada lajur Bottom Cover As. Propeller Portside frame Fr 12/13 –

Page 58: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

38

16/17 dengan panjang pengelasan (P), maka dapat dilakukan perhitungan dengan

rumus sebagai berikut:

Aroot = jarak gap x t (2.3.2.a)

Aroot = 2 mm x 10 mm

= 20 mm2

V1 = Aroot x P (2.3.2.b)

= 20 mm2 x 9800 mm

= 196000 mm3

Abevel = tg 300 x T (2.3.2.c)

= tg 300 x (10mm – 2 mm)

= (0,577 x 8 mm) x 8 mm

= 36,928 mm2

V2 = Abevel x P (2.3.2.d)

= 36,928 mm2 x 9800 mm

= 361894,4 mm3

Vtotal = V1+V2 (2.3.2.e)

= 196000 mm3 + 361894,4 mm

3

= 557894,4 mm3

GL = Volume grove las x massa jenis material (2.3.2.f)

= 557894,4 mm3 x 0,00000785 kg / mm

3

= 4,379 Kg

Pada Tabel 2.3.2.a. perhitungan efisiensi dengan mengambil nilai yang

terendah yaitu deposition efficiency sebesar 85 %. Dengan nilai tersebut

dapat mencari nilai G (kebutuhan logam las) dengan cara melihat rumus

sebagai berikut :

GL

G ( Jumlah Kawat Las ) = (2.3.2.b)

DE

4,379 kg

=

85 %

= 5,152 kg

Page 59: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

39

Tabel 4.3.2 Pelat tebal 10 mm

No Lajur Posisi Ukuran

(mm)

Panjang

Pengelasan

(mm)

Volume

Total Las

(mm3)

Nilai GL

(Kg)

Nilai G

(Kg)

1

Bottom Cover

As. Propeller

Portside

Fr

12/13 –

16/17

3250 x

1650 x 10 9800 557894,4 4,379 5,152

2

Bottom Cover

As. Propeller

Portside

Fr

14/15 –

16/17

1770 x

1400 x10 4500 256176 2,011 2,366

3 C

Fr

50/51 –

51/52

1960 x

1370 x 10 3330 189570,24 1,488 1,751

4 C

Fr

47/48 –

50/51

6030 x

1760 x 10 7790 443469,12 3,481 4,096

5 C

Fr

44/45 –

47/48

6030 x

1770 x 10 9570 544800,96 4,277 5,031

6 D

Fr

50/51 –

52/53

4120 x

1650 x 10 5770 328474,56 2,579 3,034

7 D

Fr

50/51 –

52/53

5050 x

600 x 10 5650 321643,2 2,525 2,970

8 D

Fr

47/48 –

50/51

6030 x

1830 x 10 7860 447454,08 3,513 4,132

9 D

Fr

47/48 –

50/51

5500 x

570 x 10 6270 356938,56 2,802 3,296

10 D

Fr

44/45 –

47/48

6030 x

1830 x 10 9690 551632,32 4,330 5,094

11 D

Fr

44/45 –

47/48

6100 x

570 x 10 6670 379709,76 2,981 3,507

12 D

Fr

41/42 –

44/45

6100 x

1660 x 10 7760 441761,28 3,468 4,080

13 D

Fr

A6/40

– 41/42

6100 x

1660 x 10 7760 441761,28 3,468 4,080

14 D

Fr

A3/A4

A6/40

6100 x

1660 x 10 7760 441761,28 3,468 4,080

Page 60: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

40

15 D

Fr

39/A1–

A3/A4

6100 x

1630 x 10 7730 440053,44 3,454 4,064

16 D

Fr

38/39–

39/A1

2700 x

700 x 10 4100 233404,8 1,832 2,156

17 D

Fr

36/37–

38/39

3400 x

300 x 10 3700 210633,6 1,653 1,945

18 D

Fr

34/35–

36/37

5750 x

300 x 10 6050 344414,4 2,704 3,181

19 D

Fr

31/32–

34/35

5830 x

300 x 10 6130 348968,64 2,739 3,223

20 D

Fr

29/30–

31/32

6000 x

330 x 10 6660 379140,48 2,976 3,501

21 D

Fr

29/30–

31/32

4800 x

1830 x 10 8460 481610,88 3,781 4,448

22 E

Fr

50/51–

52/53

5050 x

1530 x 10 11630 662072,64 5,197 6,114

23 E

Fr

47/48–

50/51

5500 x

1530 x 10 12530 713307,84 5,599 6,588

24 E

Fr

44/45–

47/48

6100 x

1530 x 10 13730 781621,44 6,136 7,219

25 E

Fr

41/42 –

44/45

6100 x

1850 x 10 14050 799838,4 6,279 7,387

26 E

Fr

A6/40

– 41/42

6100 x

1850 x 10 14050 799838,4 6,279 7,387

27 E

Fr

A3/A4

–A6/40

6100 x

1850 x 10 14050 799838,4 6,279 7,387

28 E

Fr

39/A1

A3/A4

6100 x

1830 x 10 14030 798699,84 6,270 7,376

29 E

Fr

36/37–

39/A1

5750 x

1850 x 10 13350 759988,8 5,966 7,019

30 E

Fr

34/35–

36/37

5750 x

1850 x 10 13350 759988,8 5,966 7,019

31 E

Fr

31/32–

34/35

5830 x

1850 x 10 13510 769097,28 6,037 7,103

Page 61: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

41

32 E

Fr

44/45–

45/46

800 x 300

x 10 1900 108163,2 0,849 0,999

33 E

Fr

29/30–

31/32

2950 x

1740 x 10 7320 416712,96 3,271 3,848

34 E

Fr

29/30–

30/31

2250 x

1420 x 10 7340 417851,52 3,280 3,859

Total 293850 16728293 131,317 154,491

4.3.3 Perhitungan kebutuhan elektroda

Dari data diatas dapat dihitung berapa kebutuhan elektroda FCAW

berdasarkan tabeel 4.3.1 dan tabel 4.3.2 dapat diketahui hasil total nilai

jumlah kawat las (G). Perhitungan estimasi ini dihitung dengan cara

menjumlahkan semua total kawat las (G) untuk pelat tebal 12 mm dengan

total kawat las (G) dengan pelat tebal 10 mm dibagi dengan berat kawat lasa

per box sebesar 15 kg. Adapun perhitungannya sebagai berikut :

Total Kebutuhan elektroda = (G1 + G2) / 15 Kg

= (12,028 kg + 154,491 kg) / 15 kg

= 166,519 kg / 15 Kg

= 11,101 (Cukup memesan 12 Box elektroda

FCAW)

Kebutuhan elektroda / m = Total nilai G / Total Panjang pengelasan

= 166,519 Kg / (13,9 m + 293,85 m)

= 166,519 Kg / 307,75 m

= 0,502 kg / m

Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh jumlah kebutuhan total

elektroda sebesar 166,519 kg sehingga dapat di asumsikan menjadi 12 box

elektroda FCAW. Kebutuhan per meter elektroda sebesar 0,502 kg / m.

Page 62: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

43

4.4 Perhitungan Jam Orang

Jam orang adalah kebutuhan jumlah jam yang digunakan untuk

penyelesaian suatu pekerjaan sampai selesai sesuai target. Waktu kerja di

setiap perusahaan berbeda, di PT. PAL Indonesia (Persero) dalam satu

minggu ada 5 hari kerja dengan pembagian sebagai berikut :

1. Hari Senin – kamis : 08.00 – 16.30

Waktu Istirahat : 11.30 – 13.00

2. Hari Jum’at : 07.30 – 16.00

Waktu Istirahat : 11.30 – 13.00

3. Hari Sabtu-Minggu : Libur / Lembur

Dalam satu hari terdapat 7 jam aktif selama 5 hari kerja yaitu pada hari

senin sampai jumat dan jam lembur pada hari sabtu sampai minggu. Jadi total

jam pada satu minggu ada 35 jam. Pada perhitungan jam orang untuk

replating kapal Meratus Borneo ini, dilakukan perhitungan dengan

mengetahui total berat pelat sebesar 358,9 Kg untuk pelat tebal 12 mm dan

18980,02 Kg untuk pelat tebal 10 mm, estimasi waktu pekerjaan dalam

reschedule kapal ini selama 20 hari dan jumlah tenaga kerja 2 grup / 12 orang

(4 welder, 6 fitter, 2 helper). Dengan itu, maka perhitungan jam orang ini

dapat di kerjakan berdasarkan posisi pelat dan ketebalan pelat pada kapal.

Jam Orang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Furismawari,

2017):

Total berat pelat tebal 10 mm dan 12 mm = 19338,92 kg

Durasi waktu replating = 20 hari

Jumlah tenaga kerja = 12 orang

M = 19338,92 / 20

= 966,946 kg / hari

j = T x JTK (2.9.a)

= 20 x 12

= 240 JO

Page 63: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

44

Total Produktivitas = M / j (2.9.b)

= 966,946 / 240

= 4,029 Kg/ Jam Orang

JO = Berat total (kg) / Produktivitas (kg /jo) (2.9.c)

Adapun perhitungan jam orang setiap pelat pada tabel dibawah ini

Tabel 4.4 Perhitungan JO setiap pelat

No Lajur Posisi Berat (kg) Produktivitas

(Kg/JO) JO

1 Keel Fr 47/48 – 49/60 127,17 4,029 31,56

2 Keel Fr A4 – A5 155,43 4,029 38,58

3 C Fr 58/59 – 60/61 76,30 4,029 18,94

4

Bottom Cover

As. Propeller

Portside

Fr 14/15 – 16/17 194,523 4,029 48,28

5

Bottom Cover

As. Propeller

Portside

Fr 12/13 – 16/17 420,97 4,029

104,48

6 C Fr 50/51 – 51/52 210,79 4,029

52,32

7 C Fr 47/48 – 50/51 833,11 4,029

206,78

8 C Fr 44/45 – 47/48 837,84 4,029 207,95

9 D Fr 50/51 – 52/53 533,64 4,029

132,45

10 D Fr 50/51 – 52/53 237,86 4,029

59,04

11 D Fr 47/48 – 50/51 866,24 4,029

215,00

12 D Fr 47/48 – 50/51 246,10 4,029 61,08

13 D Fr 44/45 – 47/48 866,24 4,029

215,00

14 D Fr 44/45 – 47/48 272,95 4,029

67,75

15 D Fr 41/42 – 44/45 794,89 4,029

197,29

16 D Fr A6/40 – 41/42 794,89 4,029 197,29

17 D Fr A3/A4–A6/40 794,89 4,029

197,29

18 D Fr 39/A1–A3/A4 780,53 4,029

193,73

19 D Fr 38/39–39/A1 148,37 4,029

36,83

20 D Fr 36/37–38/39 80,07 4,029 19,87

Page 64: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

45

21 D Fr 34/35–36/37 135,41 4,029

33,61

22 D Fr 31/32–34/35 137,30 4,029

34,08

23 D Fr 29/30–31/32 155,43 4,029

38,58

24 D Fr 29/30–31/32 689,54 4,029 171,14

25 E Fr 50/51–52/53 606,53 4,029

150,54

26 E Fr 47/48–50/51 660,58 4,029

163,96

27 E Fr 44/45–47/48 732,64 4,029

181,84

28 E Fr 41/42–44/45 885,87 4,029 219,87

29 E Fr A6/40–41/42 885,87 4,029

219,87

30 E Fr A3/A4–A6/40 885,87 4,029

219,87

31 E Fr 39/A1–A3/A4 876,30 4,029

217,50

32 E Fr 36/37–39/A1 835,04 4,029 207,26

33 E Fr 34/35–36/37 835,04 4,029

207,26

34 E Fr 31/32–34/35 846,66 4,029

210,14

35 E Fr 44/45–45/46 18,84 4,029

4,68

36 E Fr 29/30–31/32 402,94 4,029 100,01

37 E Fr 29/30–30/31 250,81 4,029 62,25

Total 4800,18

Berdasarkan tabel 4.4 diatas perhitungan jam orang pada pelaksanaan

replating ini dapat di ketahui. Adapun perhitungan ini memiliki batasan

sesuai kehendak galangan yang mau menerima pekerjaan ini. Maka dari itu

dihasilkan perhitungan jumlah total JO pada pekerjaan replating pada bagian

lajur keel, Bottom Cover As. Propeller, C, D, dan E pada kapal MV. Meratus

Borneo berjumlah 4800,18 JO dalam durasi 20 hari. Umumnya pihak OS

akan membayar jasa dari pekerjaan ini sesuai jumlah JO. Sedangkan

galangan melakukan breakdown job untuk teknik pelaksanaan replating ini.

Page 65: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

46

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 66: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

47

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan perhitungan pada bab analisa dan pembahasan,

sehingga dapat disimpulkan sesuai dengan perumusan masalah yaitu sebagai

berikut :

1. Perhitungan estimasi kebutuhan material dibagi berdasarkan ketebalan

pelat. Perhitungan pada pelat dengan tebal 12 mm seberat 358,9 kg

sehingga lembar pelat yang dibutuhkan sejumlah 1 lembar. Sedangkan

perhitungan pelat dengan tebal 10 mm seberat 18980,02 kg sehingga

lembar pelat yang dibutuhkan sejumlah 22 lembar pada reparasi

perbaikan portside kapal MV. Meratus Borneo.

2. Total kebutuhan elektroda FCAW menurut perhitungan berdasarkan

perhitungan volume, nilai G, dan nilai GL sebanyak 12 box yang berisi

15 kg/box.

3. Lama pengerjaan dan jam orang yang dibutuhkan pada pembangunan

portside bagian lajur keel, Bottom Cover As. Propeller, C, D, dan E ini

adalah 20 hari dengan jumlah JO sejumlah 4800,18 JO

5.2 Saran

1. Demi menghitung keakuratan kebutuhan elektroda FCAW yang

digunakan dengan melakukan pengujian karena tugas akhir ini hanya

berdasarkan perhitungan pendekatan dengan menghitung volume pada

pelat saja.

2. Pada penjadwalan bisa dilakukan crashing project untuk effisiensi

pekerjaan.

Page 67: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

48

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Page 68: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

49

DAFTAR PUSTAKA

artikelengineering. (2014). Bukaan kulit. Retrieved July 15, 2019, from

http://artikelengineering.blogspot.com/2014/03/bukaan-kulit.html

Asurasnimarineindo. (2017). Jenis-jenis kapal laut dan fungsinya. Retrieved July

20, 2019, from http://asuransimarineindo.com/?p=2322

Dimensipelaut. (2019). Jenis kapal laut berdasarkan fungsinya. Retrieved July 21,

1BC, from https://dimensipelaut.blogspot.com/2019/02/jenis-kapal-laut-

berdasarkan-fungsinya-didunia.html

dokumen.tip. (2015). Bukaan Kulit. Retrieved July 31, 2019, from

https://dokumen.tips/documents/bukaan-kulit.html

Dyan Afrizal. (2018). Estimasi Kebutuhan Material dan Jam Orang dalam

Pembangunan Block 2B Kapal Tugboat 16 meter. POLITEKNIK

PERKAPALAN NEGERI SURABAYA (Tugas Akhir).

Fatahul design modeling. (2015). optimisasi biaya projek pengelasan. Retrieved

June 24, 2019, from

http://fatahuldesignmodeling.blogspot.com/2015/05/optimisasi-biaya-projek-

pengelasan.html

Furismawari, P. (2017). Analisa Perbandingan Jam Orang Dan Material Anatara

Perencanaan Dengan Keadaan Dilapangan Dalam Proses Pembuatan Kapal

Perintis 1200 GT PT Dumas Tanjung Perak SHIPYARD. Politeknik

Perkapalan Negeri Surabaya (Tugas Akhir).

gunawansteel. (2017). Spesifikasi material. Retrieved July 25, 2019, from

https://www.gunawansteel.com/id/spesifikasi/#

Heinemann, B. (2000). Guide to Ship Repair Estimates (in Man Hours). Oxford:

Biddles Ltd.

Laut, B. (2008). definisi pengertian dalam bidang pelayaran. Retrieved July 20,

2019, from http://birulautku.blogspot.com/2008/12/definisi-pengertian-

dalam-bidang.html

NK CLASSIFICATION. (2006). Ship Build and Repair Quality Standard Part

point 4.2.2.AJAX Ltd. Japan.

Sasmito Hadi, Ek. (1998). Analisa pengelasan mild steel (st. 42) dengan proses

SMAW, FCAW, dan SAW ditinjau dari segi kekuatan dan nilai ekonomis.

Kapal, 6(2), 113–115.

Sekretariat Negara. Undang-undang no. 17 tentang pelayaran. , (2008).

Page 69: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

50

Seputarkapal. (2016). Jenis model kapal laut. Retrieved July 1, 2019, from

http://www.seputarkapal.com/2016/06/jenis-model-kapal-laut.html

Sonawan, H. (2003). Memahami Proses Pengelasan. Bandung: Alfabeta CV.

Page 70: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

51

Lampiran 1. Dokumentasi

(Silahkan cek di perpustakaan)

Page 71: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

52

Lampiran 2. Gambar Bukaan Kulit

(Silahkan cek di perpustakaan)

Page 72: ANALISA PROSES REPLATING PADA KAPAL MV. MERATUS …repository.ppns.ac.id/2249/1/0216030016 - Ahmad Fahruddin... · 2019. 11. 21. · BORNEO DI PT. PAL INDONESIA (PERSERO)” Laporan

53

Lampiram 3. Jadwal Docking MV. Meratus Borneo

(Silahkan cek di perpustakaan)