71
SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH WONG DI KELURAHAN PANDEYAN, KECAMATAN UMBULHARJO, KOTA YOGYAKARTA Disusun Oleh: Fera Siska 16520075 ILMU PEMERINTAHAN SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD” YOGYAKARTA 2021

SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

SKRIPSI

PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH WONG DI

KELURAHAN PANDEYAN, KECAMATAN UMBULHARJO, KOTA

YOGYAKARTA

Disusun Oleh:

Fera Siska

16520075

ILMU PEMERINTAHAN

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2021

Page 2: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

i

PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH WONG PANDEYAN,

KECAMATAN UMBULHARJO, KOTA YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Prasyarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Strata (1)

Program Studi Ilmu Pemerintahan

Disusun Oleh:

Fera Siska

16520075

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN STRATA 1

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

2021

Page 3: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah dipertanyakan di depan Dosen Penguji Sekolah Tinggi Pembangunan

Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta

Pada hari : Kamis

Tanggal : 11 Februari 2021

Waktu :08:00 WIB

Tempat : Ruang Ujian Skripsi STPMD “APMD”

Yogyakarta

Tim Penguji

Nama Tanda Tangan

1. Ketua Penguji/Pembimbing Skripsi

Dra. Herawati, MPA …………………………..

2. Penguji Samping I

Dra. B Hari Saptaning Tyas, M. Si …………………………..

3. Penguji samping II

Drs. Sumarjono, M. Si …………………………..

Mengetahui

Ketua Prodi Ilmu Pemerintahan

(Dr, Guno Tri Tjahjoko, MA)

SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”

YOGYAKARTA

TAHUN 2021

Page 4: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Fera Siska

NIM : 16520075

Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengendalian Pencamaran Air Sungai”

benar-benar merupakan hasil karya sendiri, dan sumber yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Yogyakarta 2021

Fera Siska

NIM.16520075

Page 5: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

iv

MOTTO

Bersabarlah semua ada waktunya, semua punya prosesnya masing-masing,

percayalah Tuhan sudah menyediakan masa depan yang terbaik bagi kita.

Fera Siska

Jangan hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala

hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Filipi 4:6

Karena masa depan sungguh ada, dan harapan tidak akan hilang.

Amsal 23:11

Page 6: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala puji dan syukur saya hantarkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

setiap berkat, rahmat, serta tuntunan-Nya selama ini sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini. Saya ingin mempersembahkan skripsi ini untuk semua

orang yang berarti dalam hidup saya:

1. Ayah (Alm) Yagan Rayung dan mama tercinta, Yuliana Yusak di kampung

Long Layu-Kalimantan Utara.

2. Kakak Sepgery Pitersen dan adik Junior Rayung tercinta dan semua keluarga

yang selalu mendukung.

3. Teman-teman dan sahabat-sahabat aku yang tidak disebut satu persatu.

4. Teman-teman seperjuangan angkatan 2016 Prodi Ilmu Pemerintahan STPMD

“APMD” Yogyakarta.

Terimakasih semuanya atas dukungan, bantuan dan dorongan dari kalian semua

saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Tuhan Membalas semua doa baik dan dukungan

yang kalian berikan selama ini. Tuhan Yesus Memberkati kita semua.

Page 7: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

vi

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas dukungan dan doa

orang-orang tercinta, akhirnya Skripsi dapat terselesaikan dengan baik karena berkat

dan Rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan skripsi guna memenuhi syarat untuk

mencapai derajat jenjang Strata I Program Ilmu Pemerintahan pada Sekolah Tinggi

Pembangunan Masyarakat Desa STPMD “APMD” Yogyakarta dengan judul

“PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI” penyusun menyadari

sepenuhnya bahwa skripsi ini tidak akan cepat selesai tanpa ada dukungan dari semua

pihak baik berupa petunjuk, bimbingan maupun saran. Pada kesempatan ini penulis

tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto, M. Si selaku ketua STPMD “APMD”

Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Guno Tri Tjahjoko, MA sebagai ketua jurusan Program Studi Ilmu

Pemerintahan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan

penelitian dan penulisan skripsi.

3. Ibu Dra. Herawati, MPA sebagai dosen pembimbing yang telah berkenan

memberi izin dan dengan sabar memberi bimbingan sehingga penulis dapat

melakukan penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi.

4. Bapak/ibu Dosen yang tidak kenal lelah memberi kuliah, khususnya Prodi

Ilmu Pemerintahan.

5. Seluruh staf dan karyawan/karyawati STPMD “APMD”.

Page 8: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

vii

6. Kepada Kelurahan Pandeyan yang telah memberikan izin penelitian.

7. Teman-teman dan sahabat yang selalu memberikan dukungan dan semangat

kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi.

8. Kepada kedua orang tua tercinta (almarhum) ayah dan mama tercinta atas doa

dan jasa-jasa kesabarannya mama yang tidak pernah lelah dalam mendidik

dan memberikan kasih sayang yang tulus dan ikhlas kepada penulis dari kecil.

9. Kepada kakak dan adik tersayang yang selalu mendukung, mendoakan dan

memberi semangat kepada penulis.

Semoga Tuhan Yesus selalu melimpahkan Berkat dan Rahmat-Nya kepada semua

pihak yang memberi bantuan dan dukungan kepada penulis baik selama penulisan

masih perkuliahan maupun dalam penyusunan. Akhir kata semoga karya yang

sederhana ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 11 November 2020

Penulis

Fera Siska

Page 9: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

xi

INTISARI

Skripsi ini berjudul Pengendalian Pencemaran Air Sungai di Sungai Gajah

Wong Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Pencemaran

sungai Gajah Wong akibat aktivitas masyarakat Kota Yogyakarta di sungai Gajah

Wong. Pencemaran bersumber dari limbah industri, limbah rumah tangga, rumah

sakit, peternakkan, perkebunan dan perikanan, Pemerintah Daerah Merespon masalah

ini dengan mengeluarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor

32 Tahun 2011 Tentang Rencana Kerja Program Kali Bersih Tahun 2012 – 2016.

Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah Bagaimana Pengendalian

Pencemaran Air Sungai Gajah Wong di Kelurahan Pandeyan, Kecamatan

Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, teknik

penentuan informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive,

pengumpulan data meliputi: observasi, wawancara dan dokumentasi, dan teknik

analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis dari Moelong,

meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

Pertama pencegahan, Kelurahan Pandeyan dalam upaya pencegahan yaitu

melakukan pengawasan, setiap melakukan kegiatan di Kelurahan Padeyan selalu

mematuhi AMDAL baik pengusaha maupun rumah tangga dan koordinasi dengan

Dinas Lingkungan Hidup, ada keterbatasan kelurahan untuk melakukan pencegahan

karena wewenang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup. Ke dua Kelurahan Pandeyan

terlihat bukan menjadi bagian dari pelaksana Pemerintah terkait Peraturan Daerah

Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah, padahal

Kelurahan Pandeyan merupakan bagian dari Pemerintah Kota Yogyakarta yang

memiliki tangungjawab untuk menyukseskan kebijakan yang dibuat pemerintah Kota

Yogyakarta, Kelurahan Pandeyan merasa tidak memiliki kewenangan dan sebatas

menjalankan fungsi koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup, kelurahan Padeyan

juga memiliki wewenang untuk melakukan pencegahan sembari meningkatkan

koordinasi degan Dinas Lingkungan Hidup, Kelurahan Pandeyan dapat menyebarkan

selebaran/himbauan Pemberitahuan di berbagai Tempat di Kelurahan Pandeyan

tentang larangan pembuangan sampah dan limbah sembarangan beserta keterangan

denda Ketika melanggar. Ke tiga, pemulihan pencemaran dilakukan kerja bakti

bersama sebulan sekali dan perbaikan sungai yang dilakukan pelumpuran setahun

sekali bertujuan untuk menjaga sungai dan ekosistemnya terjaga sejauh ini hanya itu

yang dilakukan.

Kata Kunci: Pengendalian-pencemaran-Kelurahan Pandeyan

Page 10: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN

Lingkungan hidup adalah satu kesatuan dari suatu ruang yang terdiri dari

benda, daya, keadaan dan makhluk hidup dan termasuk manusia di dalamnya

yang membentuk suatu sistem dengan hubungan yang saling mempengaruhi

untuk membentuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta

makhluk hidup lainnya. Munculnya kasus-kasus lingkungan yang terjadi di

setiap daerah, tidak terlepas dari sikap dan perilaku yang tidak lain merupakan

implikasi dari masih kuatnya pandangan antroposentrisme, yang selalu

menempatkan manusia dan kepentingannya sebagai dari segalanya. Manusia

di anggap paling menentukan dalam tatanan ekosistem sehingga ia bisa

melakukan apa saja terhadap lingkungan, walaupun dengan cara yang dapat

merusak lingkungan. Sebagai akibat, kini telah terjadi apa yang dinamakan

dengan krisis lingkungan seperti air, udara bersih, punahnya satwa. Krisis ini

telah menjadi salah satu menyumbang krisis global yang serius.

Pembangunan yang semakin meningkat risiko pencemaran dan perusakan

lingkungan hidup sehingga struktur dan fondasi dasar ekosistem yang

menunjang kehidupan dapat rusak. Pencemaran dan perusakan lingkungan

hidup merupakan sebab sosial, yang pada akhirnya masyarakat dan

pemerintah harus menanggung biaya pemulihan. Upaya pengendalian dampak

lingkungan hidup tidak terlepas dari tindakan pengawasan agar ditaatinya

ketentuan peraturan Perundang-undangan dibidang lingkungan hidup.

Page 11: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

2

Pembangunan yang semakin meningkat diikuti dengan pencemaran

lingkungan akibat pembuangan sampah organik dan anorganik yang berasal

dari pembuangan limbah industri, rumah tangga dan kegiatan pertanian yang

mengandung zat kimia yang dapat membahayakan kehidupan manusia serta

mengganggu kelestarian lingkungan. Pencemaran lingkungan khususnya air

pada saat ini sudah sangat besar dan peningkatannya relatif tinggi.

Peningkatan pencemaran air dari pembuangan limbah, penyebab sumber air

sungai yang penting untuk irigasi cenderung menurun, baik dari segi kualitas

dan kuantitasnya.

Permasalahan lingkungan nasional yang merupakan pencemaran dan

perusakan lingkungan yang dalam perkembangannya terus menjadi, bahkan

cenderung semakin parah terutama setelah era reformasi dan otonomi daerah.

Pencemaran tergantung pada keadaan alam, keadaan medan atau jelasnya

dipengaruhi dan ditentukan oleh keadaan suatu wilayah. Sungai dapat

dijumpai di setiap tempat dengan kelasnya masing-masing. Sungai sebagai

sumber air merupakan salah satu sumber daya alam yang berfungsi serbaguna

bagi kehidupan dan penghidupan makhluk hidup. Air merupakan segalanya

dalam kehidupan ini yang fungsinya tidak dapat digantikan dengan zat atau

benda lainnya, namun apabila sebaliknya sungai tidak dijaga dan dirawat

dengan baik oleh masyarakat setempat dapat membahayakan kehidupan.

Page 12: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

3

Sungai dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari, baik transportasi,

mandi, mencuci dan sebagainya dan untuk wilayah tertentu sungai dapat

dimanfaatkan untuk menunjang makan dan minum. Sungai sebagai sumber

air, sangat penting fungsinya dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat,

sebagai sarana penunjang utama dalam meningkatkan pembangunan.

Sungai Gajah Wong adalah salah satu sungai yang membelah Kota

Yogyakarta. Bagian hulu berada dilereng Merapi Kabupaten Sleman,

sedangkan bagian hilir berada di Kabupaten Bantul.

Sungai Gajah Wong merupakan ekosistem Aquatica yang keberadaannya

sangat dipengaruhi oleh aktivitas atau kegiatan di sekitarnya atau di Daerah

Aliran Sungai (DAS). Berdasarkan surat keputusan Gubernur Kepala Daerah

Istimewa Yogyakarta, peruntukkan Sungai Gajah Wong di masukan ke dalam

golongan B, yaitu sebagai sumber air minum dengan diolah terlebih dahulu.

Dimana Daerah sungai Gajah Wong ini masih banyak pelaku-pelaku

kegiatan industri dan kegiatan rumah tangga yang masih berpotensi untuk

melakukan pencemaran air, seperti salah satunya saluran air didaerah

Gambiran Timur terdapat limbah bekas kegiatan rumah tangga dan sampah

plastik yang dibuang sembarangan ke dalam sungai Gajah Wong.

Page 13: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

4

Peningkatan akan adanya kebutuhan manusia serta gaya hidup dari tahun

ke tahun semakin menuntut, hal ini membuat sampah meningkat juga.

Sampah yang semakin hari semakin menumpuk tidak sebanding kehidupan

perkotaan yang semakin kesini semakin sempit. Sehingga masyarakat yang

tidak mampu membayar ongkos kebersihan ataupun masyarakat yang tidak

mau atau tidak bisa mengelola sampah yang mareka hasilkan akhirnya

dibuang di sungai. Dari keadaan tersebut tentunya muncul permasalahan baru.

Masalah tersebut yaitu pencemaran air, saat ini pencemaran air di sungai

tentu tidak asing di kalangan kita lagi. Banyak masyarakat tidak sadar bahkan

mengabaikan bagaimana bahaya yang ditimbulkan nantinya jika mareka

dengan sengaja membuang sampah atau zat berbahaya lainnya ke sungai.

Masyarakat yang sengaja maupun tidak sengaja membuang limbah rumah

tangganya ke sungai baik berupa sampah, deterjen, kemasan makanan. Lihat

saja sungai Gajah Wong yang sudah tercemar.

Masyarakat banyak yang membuang sampah di sekitar bantaran sungai

tepatnya di belakang rumah mareka (khususnya warga bantaran sungai Gajah

Wong, Pandeyan Yogyakarta). Sampah rumah tangga, limbah, deterjen,

pewangi pakaian dibuang secara sembarang di sungai. Bahkan banyak juga

pabrik sekitar kali membuang limbah ke sungai tanpa dilakukan pengolahan

terlebih dahulu. Sehingga saat musim hujan terjadinya banjir. Itu merupakan

Sebagian kecil dampak yang diakibatkan oleh pencemaran air terutama

pembuangan sampah sembarangan di sungai masih banyak lagi dampak yang

diakibatkan olehnya.

Page 14: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

5

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun 2011

Tentang Rencana Kerja Program Kali Bersih Tahun 2012 – 2016. Terdapat

banyak program termasuk program pencegahan pencemaran sebagai berikut:

1. Penyusunan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai.

2. Pengawasan Sumber Pencemar.

3. Bimbingan Teknis Pengendalian Pencemaran Bagi Pelaku Usaha.

4. Pemeliharaan Sarana Pengelolaan Limbah Domestik Terpusat.

5. Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana Pengelolaan Limbah Domestik

Kelompok.

6. Pembangunan Sarana Pengelolaan Limbah Perusahaan.

7. Pengawasan Sanitasi Rumah Tangga dan Pemukiman.

8. Penegakan Hukum/Kasus.

9. Pelayanan Izin Pembuangan Limbah Cair ke Media Air.

10. Program Waste Water Minimize (W2M) dan Ekoefisiensi (Clean

Production).

11. Identifikasi Sumber Pencemar Air (SPA).

Meskipun sudah ada kebijakan di tahun 2012-2016 pengelolaan

lingkungan masih belum optimal, terlebih pada pencemaran air sungai Gajah

Wong yang masih terus menjadi dan dapat menimbulkan penurunan kualitas

air yang semakin besar. Selama ini DAS Gajah Wong sangat berguna untuk

berbagai kepentingan seperti pertanian, permukiman dan perikanan.

Kerusakan dan pencemaran air sungai akhirnya akan menjadikan fungsi

sungai semakin kecil atau rendah.

Page 15: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

6

Sejalan dengan berlakunya Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1

Tahun 2012 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa dalam rangka

melestarikan dan mengembangkan lingkungan hidup yang serasi, selaras,

seimbang serta mempertimbangkan kearifan lokal guna menunjang

terlaksananya pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup,

maka perlu dilakukan pengelolaan lingkungan hidup secara komprehensif.

Dalam pengelolaan lingkungan hidup, Pemerintah Daerah bertugas dan

berwewenang: Menetapkan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup,

menetapkan dan melaksanakan Kajian Lingkungan Hidup yang Strategi,

Menetapkan dan Melaksanakan kebijakan mengenai Rencana Perlindungan

dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH), menetapkan dan melaksanakan

kebijakan mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),

Upaya Pengelolaan Lingkungan–Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-

UPL), dan Surat Pernyataan pengelolaan lingkungan (SPPL).

Dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan lingkungan hidup,

pemerintah daerah melakukan kegiatan yaitu: Perlindungan, Pemantauan,

Pembinaan, Sosialisasi, Pengendalian, Pengawasan, Perizinan, Pemberi

Penghargaan dan Penegakan hukum. Selain dengan peraturan yang dibuat dan

telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta Tentang

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Page 16: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

7

Sebagai bentuk upaya pencegahan terhadap perilaku pencemaran

lingkungan, Pemerintahan Kota Yogyakarta mengeluarkan Peraturan Daerah

Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Pasal

33 Setiap orang dilarang:

a. memasukkan sampah ke dalam wilayah Daerah;

b. mencampur sampah dengan limbah berbahaya dan beracun;

c. mengelola sampah yang menyebabkan pencemaran dan/atau perusakan

lingkungan;

d. melakukan penanganan sampah dengan pembuangan terbuka di tempat

pemrosesan akhir dan/atau;

e. membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis

pengelolaan sampah.

f. membuang sampah tidak pada tempat sampah yang tersedia.

Selain berisi tentang larangan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor

10 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah, juga ada pasal yang mengatur

tentang sanksi administratif dan pidana bagi pelanggar peraturan yaitu pada

pasal 39 dan pasal 41 sebagai berikut:

Page 17: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

8

Pasal 39 Sanksi Administratif

1) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pasal 34 ayat (1) dikenakan

sanksi administratif berupa:

a. teguran tertulis paling banyak 3 (tiga) kali.

b. pencabutan izin.

2) Tata cara dan pelaksanaan sanksi administrasi sebagaimana dimaksud

ayat (1) diatur dengan Peraturan Walikota.

Pasal 41 Ketentuan Pidana

1) Setiap orang yang terbukti melanggar ketentuan terhadap Pasal 31

ayat (2), ayat (3) dan ayat (4), Pasal 32, Pasal 33 diancam dengan

pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling tinggi

Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

pelanggaran.

3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masuk ke dalam kas

Daerah.

Dalam melaksanakan kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta tentu

memiliki Kecamatan dan Kelurahan sebagai perpanjangan tangan untuk

menjadi bagian pelaksana kebijakan Pemerintah Kota Yogyakarta di tengah

masyarakat.

Page 18: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

9

Pemerintah Kelurahan Pandeyan merupakan bagian dari Pemerintah Kota

Yogyakarta untuk menerapkan atau melaksanakan Peraturan Gubernur Daerah

Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Rencana Kerja Program

Kali Bersih Tahun 2012 – 2016 dan Perda Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun

2012 Tentang Pengelolaan Sampah. Kelurahan Pandeyan, berhak membuat

peringatan larangan dan denda di kelurahan Pandeyan Ketika ada pelanggran

yang berkaitan dengan larangan yang ada pada Pasal 33 Perda Kota

Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah

Penulis berfokus meneliti tentang Penenggulangan pencemaran air sungai

Gajah Wong Pandeyan, bagaimana sumbangsih Kelurahan Pandeyan dalam

mewujudkan penanggulangan pencemaran lingkungan seperti yang tertuang

dalam Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun

2011 Tentang Rencana Kerja Program Kali Bersih Tahun 2012 – 2016 dan

Perda Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah

terlaksana dengan baik di Kelurahan Pandeyan. penelitian ini berjudul

“Pengendalian Pencemaran Air Sungai Gajah Wong di Kelurahan

Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta”.

Page 19: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

10

B. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah ini yaitu: “Bagaimana Pengendalian Pencemaran Air Sungai Gajah

Wong di Kelurahan Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta”.

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan “Pengendalian

Pencemaran Air Sungai Gajah Wong di Kelurahan Pandeyan, Kecamatan

Umbulharjo, Kota Yogyakarta”.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan ilmu/teori yang

diperoleh dari proses kegiatan belajar mengajar di kampus, serta

memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang Pengendalian

Pencemaran Air Sungai Gajah Wong Di Kelurahan Pandeyan

Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta menjadi pengetahuan bagi

mahasiswa STPMD “APMD” Yogyakarta.

2. Secara Praktis

a. Dapat memberikan masukan dan pemikiran kepada masyarakat pada

umumnya serta kepada Pemerintah Daerah dan pihak terkait tentang

Pengendalian Pencemaran Air Sungai Gajah Wong Di Kelurahan

Pandeyan Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta. Dapat memberi

masukan kepada Dinas Lingkungan Hidup sebagai bahan

Page 20: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

11

pertimbangan dalam pengambilan kebijakan Pengendalian

Pencemaran Air Sungai Di Kota Yogyakarta.

b. Sebagai referensi penelitian yang akan datang yang berkaitan

dengan Pengendalian Pencemaran Air Sungai khususnya di Kota

Yogyakarta.

E. KERANGKA KONSEPTUAL

1. Pengertian Pengendalian

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Pengendalian

pencemaran air adalah upaya pencegahan dan penanggulangan

pencemaran serta pemulihan kualitas air untuk menjamin kualitas air agar

sesuai dengan baku mutu air (PP Nomor 82 Tahun 2001). Pengendalian

pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup dilaksanakan dalam rangka

pelestarian fungsi lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh pemerintah

pusat dan pemerintah daerah serta penanggung jawab usaha dan kegiatan

sesuai dengan kewenangan, peran dan tanggung jawabnya masing-masing.

Pengendalian adalah upaya pencegahan dan penanggulangan

pencemaran air serta memulihkan kualitas air untuk menjamin kualitas air

agar sesuai dengan mutu air. Pengendalian merupakan upaya

memaksimumkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif,

optimalisasi semacam ini sangat dipengaruhi oleh faktor politis, sosial dan

budaya. (Sumber https://rendratopan.com/2018/12/10/pengendalian-

pencemaran-dan-kerusakan-lingkungan-hidup/)

Page 21: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

12

Adapun Teori Umum pengendalian terbagi menjadi tiga bagian

yaitu:

a. Pencegahan

Pencegahan adalah rangkaian analisis yang sistematis,

menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan prinsip pembangunan

telah menjadi dasar. Pencegahan yang dilakukan adalah dengan

membuat kebijakan, rencana ataupun program perlindungan untuk

menjaga fungsi lingkungan dan keselamatan masyarakat, maka setiap

perencanaan tata ruang wilayah wajib berdasarkan Kajian Lingkungan

Hidup Sehat yang memperhatikan daya dukung dan daya tampung

lingkungan hidup.

Merespon Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

Pengendalian pencemaran air, dan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta

(Perda Kota Yogyakarta) Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan

Kebersihan, Gubernur Daerah Istimewa Mengeluarkan Peraturan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun 2011

Tentang Rencana Kerja Program Kali Bersih Tahun 2012 – 2016.

Peraturan ini berisi Program Kali Bersih yang selanjutnya disingkat

Prokasih adalah program kerja untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas air agar tetap berfungsi sesuai dengan peruntukannya, yang

pelaksanaannya dilakukan dari tahun 2012-2016. Di dalam Peraturan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun 2011

Tentang Rencana Kerja Program Kali Bersih Tahun 2012 – 2016.

Page 22: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

13

Terdapat banyak program termasuk program pencegahan

pencemaran sebagai berikut:

1) Penyusunan Daya Tampung Beban Pencemaran Sungai.

2) Pengawasan Sumber Pencemar.

3) Bimbingan Teknis Pengendalian Pencemaran Bagi Pelaku

Usaha.

4) Pemeliharaan Sarana Pengelolaan Limbah Domestik Terpusat.

5) Pembangunan dan Pemeliharaan Sarana Pengelolaan Limbah

Domestik Kelompok.

6) Pembangunan Sarana Pengelolaan Limbah Perusahaan.

7) Pengawasan Sanitasi Rumah Tangga dan Pemukiman.

8) Penegakan Hukum/Kasus.

9) Pelayanan Izin Pembuangan Limbah Cair ke Media Air.

10) Program Waste Water Minimize (W2M) dan Ekoefisiensi (Clean

Production).

11) Identifikasi Sumber Pencemar Air (SPA).

Kemudian ada program yang berkaitan dengan partisipasi

masyarakat dan kearifan lokal sebagai berikut:

1. Pembentukan dan Peningkatan Peran Kelembagaan

(LSM/Lembaga Non Pemerintah/Masyarakat) Peduli Sungai.

2. Bimbingan Pelatihan Sumber Daya Manusia.

3. Pembuatan Jaringan Informasi Sungai.

4. Peningkatan Peran Tokoh Masyarakat.

Page 23: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

14

5. Pengembangan Jejaring Sampah.

6. Pelatihan Training of Trainer penyuluh sungai.

7. Pelatihan Training of Trainer pengelolaan sampah.

Selain Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun

2011 Tentang Rencana Kerja Program Kali Bersih Tahun 2012 – 2016,

Kota Yogyakarta mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta

Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah, Pasal 33

mengatur tentang larangan sebagai berikut:

a) memasukkan sampah ke dalam wilayah Daerah;

b) mencampur sampah dengan limbah berbahaya dan beracun;

c) mengelola sampah yang menyebabkan pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan;

d) melakukan penanganan sampah dengan pembuangan terbuka di

tempat pemrosesan akhir dan/atau;

e) membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis

pengelolaan sampah.

f) membuang sampah tidak pada tempat sampah yang tersedia.

Selain berisi tentang larangan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta

Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah, juga ada pasal

yang mengatur tentang sanksi administratif dan pidana bagi pelanggar

peraturan yaitu pada pasal 39 dan pasal 41 sebagai berikut:

Page 24: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

15

Pasal 39 Sanksi Administratif

1) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pasal 34 ayat (1)

dikenakan sanksi administratif berupa:

a) teguran tertulis paling banyak 3 (tiga) kali.

2) pencabutan izin.

3) Tata cara dan pelaksanaan sanksi administrasi sebagaimana

dimaksud ayat (1) diatur dengan Peraturan Walikota.

Pasal 41 Ketentuan Pidana

1) Setiap orang yang terbukti melanggar ketentuan terhadap

Pasal 31 ayat (2), ayat (3) dan ayat (4), Pasal 32, Pasal 33 diancam

dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda

paling tinggi Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

pelanggaran.

3) Denda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masuk ke

dalam kas Daerah.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)

adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha atau kegiatan

yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses

pengembalian keputusan tentang penyelenggara usaha atau kegiatan.

Page 25: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

16

Perizinan di sini adalah perizinan lingkungan, adalah izin yang

diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha atau kegiatan

wajib AMDAL atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat memperoleh izin

usaha atau kegiatan. Instrument ekonomi lingkungan adalah

seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong pemerintah pusat,

pemerintah daerah atau setiap orang ke arah pelestarian lingkungan

hidup.

b. Penanggulangan

Penanggulangan pencamaran atau kerusakan lingkungan hidup

setelah terjadinya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup dengan

cara:

1) Pemberi informasi peringatan pencemaran atau kerusakan

lingkungan hidup pada masyarakat.

2) Pengisolasian pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup.

3) Penghentian sumber pencemaran atau kerusakan lingkungan.

4) Cara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

Merespon Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

Pengendalian pencemaran air, dan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta

(Perda Kota Yogyakarta) Nomor 18 Tahun 2002 (18/2002) Tentang

Pengelolaan Kebersihan, Gubernur Daerah Istimewa Mengeluarkan

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun

Page 26: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

17

2011 Tentang Rencana Kerja Program Kali Bersih Tahun 2012 – 2016.

Peraturan ini berisi Program Kali Bersih yang selanjutnya disingkat

Prokasih adalah program kerja untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas air agar tetap berfungsi sesuai dengan peruntukannya, yang

pelaksanaannya dilakukan dari tahun 2012-2016. Di dalam Peraturan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun 2011

Tentang Rencana Kerja Program Kali Bersih Tahun 2012 – 2016.

Terdapat banyak program termasuk program Penanggulangan

pencemaran sebagai berikut:

1. Evaluasi Status Mutu Air

2. Pembuatan Sistem Pembersihan Sampah Sungai

3. Pemantauan Kualitas Air dan Kuantitas Air.

c. Pemulihan

Pemulihan lingkungan hidup wajib dilakukan oleh orang yang

melakukan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup dengan

tahapan sebagai berikut:

1) Penghentian sumber pencemaran dan pembersihan unsur

pencemaran.

2) Remediasi.

3) Rehabilitasi.

4) Restorasi.

5) Cara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

Page 27: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

18

Merespon Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

Pengendalian pencemaran air, dan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta

(Perda Kota Yogyakarta) Nomor 18 Tahun 2002 (18/2002) Tentang

Pengelolaan Kebersihan, Gubernur Daerah Istimewa Mengeluarkan

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun

2011 Tentang Rencana Kerja Program Kali Bersih Tahun 2012 – 2016.

Peraturan ini berisi Program Kali Bersih yang selanjutnya disingkat

Prokasih adalah program kerja untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas air agar tetap berfungsi sesuai dengan peruntukannya, yang

pelaksanaannya dilakukan dari tahun 2012-2016. Di dalam Peraturan

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 32 Tahun 2011

Tentang Rencana Kerja Program Kali Bersih Tahun 2012 – 2016.

Terdapat program termasuk program Pemulihan pencemaran,

yaitu: Pembersihan bahan pencemar

Menurut peneliti pengendalian adalah pencegahan dengan upaya

pencegahan yang diakukan dengan membuat kebijakan, rencana

ataupun program dan perlindungan sedangkan penanggulangannya

memberi informasi, sosialisasi peringatan pencemaran yang terjadi,

pengisolasian pencemaran dan dengan cara melakukan penghentian

sumber pencamaran ataupun kerusakan lingkungan. Kemudian

pemulihan adalah dengan rehabilitasi.

Page 28: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

19

2. Pencemaran Air Sungai

a. Sungai

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1991 Sungai

adalah tempat dan wabah serta jaringan air mulai dari mata air sampai

muara air dengan dibatasi garis sepadam. Sungai mengalir dari hulu

dalam kondisi kemiringan lahan yang curam, yang berturut-turut

menjadi agak curam, agak landau, dan relatif rata. Arus relatif cepat

didaerah hulu dan bergerak menjadi lebih lambat pada daerah hilir.

Menurut Triadmodjo (2008:103), sungai adalah saluran dimana

air mengalir dengan muka air bebas. Pada semua titik di sepanjang

saluran, tekanan permukaan air adalah sama, yang biasanya adalah

tekanan atmotfir. Variabel air sangat tidak teratur terhadap ruang dan

waktu. Variabel itu adalah lintangan saluran, kekasaran, kemiringan

dasar, belokan debit aliran dan sebagainya. Menurut Syarifuddin

(2000), sungai juga bisa diartikan sebagai bagian permukaan bumi

yang leteknya lebih rendah dari tanah sekitarnya dan menjadi tempat

mengalirnya air tawar menuju laut, danau, rawa, atau ke sungai yang

lain. Sungai adalah bagian dari permukaan bumi yang karena sifatnya,

menjadi tempat air mengalir.

Page 29: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

20

b. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah pencemaran badan air (seperti lautan,

danau sungai, air, tanah) yang bisa disebabkan oleh manusia,

perubahan dalam bentuk fisik, kimia, atau biologis air memiliki

konsekuensi yang merugikan bagi organisme hidup. Pencemaran air

dapat mengakibatkan krisis air tawar, mengancam sumber daya air

minum dan kebutuhan pentingnya bagi manusia maupun makhluk

lainnya. Pencemaran air adalah masuknya komponen, energi atau zat

tertentu ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga mengakibatkan

kualitas air turun sampai tingkat tertentu dan tidak bisa digunakan

sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran air merupakan kondisi

ketika badan air terkontaminasi oleh zat-zat yang dapat menurunkan

kualitas air. Zat-zat itu bisa berupa limbah, sampah, maupun bahan-

bahan beracun seperti pupuk dan pentisida. Pencemaran air terjadi

akibat buruknya pengelolaan sampah dan limbah, sehingga zat-zat

yang tidak diperlukan justru dibuang ke badan air, seperti sungai dan

laut.

Selain zat-zat yang dapat mengontaminasi air tersebut, fenomena

alam seperti gunung berapi, ledakan alga, kebinasaan ikan, badai, dan

gempa bumi juga dapat menyebabkan perubahan besar dalam kualitas

air, dan status ekologi air.

Page 30: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

21

3. Sumber Pencemaran Air

Sumber pencemaran air kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga

dan juga limbah pabrik yang sengaja di buang ke wilayah perairan. Ciri-

ciri air yang tercemar dapat dilihat dari warna, bau, dan juga rasa. Selain

itu juga dapat diukur dari derajat keasaman dan jumlah mikroorganisme

dalam air. Namun, untuk mengukur air itu tercemar secara akurat maka

perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

Zoer’aini Djamal Irwan (2012:91-92), sumber pencemaran dapat di

klasifikasi ke dalam:

a) Sumber tetap atau berasal dari lokasi yang dapat diidentifikasi

(point source). Sumber tetap adalah semua limbah yang berasal

dari sumber yang dapat di identifikasikan dan mudah dikontrol.

Bahan pencemaran yang termasuk ke dalam sumber tetap

antaranya: a) yang berasal dari tempat treatment limbah, b) Runoff

(lapisan) dari saluran-saluran sanitasi dari daerah urban

(perkotaan), c) industry d) tempat-tempat penyembelihan ternak.

b) Sumber tidak tepat (nonpoint source), sumber tidak tepat meliputi

limbah yang berasal dari Runoff di dataran, dari atmosfer dan

sumber yang sukar diidentifikasi dan sukar dikontrol, bahan-

bahan pencemaran ini meliputi: a) Runoff sedimen di daratan baik

akibat ulah manusia maupun secara alami, b) Runoff bahan-bahan

kimia seperti pupuk, pestisida dari daerah pertanian, c)

Page 31: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

22

Sedimentasi akibat penambangan, dan d) Tumpahan minyak yang

berbahaya lainnya.

Sumber pencemaran air dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu:

1) Sumber langsung adalah sumber pencemaran secara langsung

melepaskan limbah dan produk sampingan yang berbahaya ke

dalam air terdekat tanpa pengelolaan. Contoh: limbah pabrik,

fasilitas pengelolaan limbah, kilang dan lainnya.

2) Sumber tidak langsung yaitu polutan dan bahan pencemar yang

masuk ke dalam badan air melalui air tanah, tanah atau atmosfer

seperti hujan asam.

4. Dampak Pencemaran Air

Jika terdapat zat-zat yang tidak diinginkan mengontaminasi badan air,

ia dapat mempengaruhi kehidupan diair karena hewan dan tumbuhan tidak

akan mampu hidup terus menerus menerima zat yang berbahaya bagi

mareka. Kualitas air yang buruk juga dapat menurunkan jumlah oksigen

dan nutrisi yang menopang satwa dan tumbuhan air.

Suhu air yang berubah pun dapat menimbulkan ancaman karena

terdapat hewan-hewan dan tumbuhan air yang sensitive terhadap

perubahan suhu. Terdapat beberapa dampak pencemaran air di antaranya:

penyakit, kerusakan ekosistem Eutrifikasi gangguan rantai makanan

berikut penjelasan mengenai dampak pencemaran air.

Page 32: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

23

Penyakit pada manusia, minum atau mengonsumsi air yang tercemar

akan berakibat pada kesehatan. Air yang tercemar dapat menyebabkan

penyakit tifus, kolera, hepatitis dan penyakit lainnya.

Kerusakan ekosistem sangat dinamis dan merespons perubahan

lingkungan bahkan yang terkecil sekali pun. Polusi air dapat menyebabkan

seluruh ekosistem rusak jika dibiarkan tidak terkendali.

Eutrofikas adalah masuknya bahan kimia dalam badan air yang

mendorong pertumbuhan alga (ganggang). Alga ini membentuk lapisan di

atas kolam atau sungai lalu mengurangi oksigen dalam badan air.

Akibatnya, kehidupan perairan tersebut akan berdampak, gangguan rantai

makanan polusi air akan menyebabkan dampak negative pada rantai

makanan. Gangguan pada rantai makanan terjadi ketika racun dan polutan

dikonsumsi oleh hewan air (ikan, kerang, dan hewan lainnya) yang

kemudian di konsumsi oleh kita.

Berikut di bawah ini beberapa dampak yang diakibatkan oleh air yang

sudah tercemar:

a) Bisa mengakibatkan datangnya musibah banjir, bahkan bisa

terjadi banjir bandang.

b) Berakibat pada erosi.

c) Sumber air lama kelamaan menjadi berkurang.

d) Berbagai macam penyakit bisa datang karena air yang tercemar,

airnya menjadi kotor.

e) Bisa mengakibatkan tanah longsor. Ekosistem sungai terganggu.

Page 33: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

24

f) Tanah tidak menjadi subur lagi, kalaupun masih subur, ke

suburnya sudah jauh berkurang.

Menurut peneliti dampak pencemaran air adalah bisa mengakibatkan

banjir, ekosistem sungai terganggu, kekurangan air bersih untuk kebutuhan

sehari-hari dan menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit, tanah

longsor dan tidak menjadi subur atau kesuburan tanahnya berkurang.

F. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Untuk memberi suatu pemahaman agar memudahkan peneliti maka

perlu adanya beberapa batasan masalah dan fokus penelitian. Fokus

penelitian memegang peranan penting dalam memandu agar mengarahkan

jalannya suatu penelitian. Fokus penelitian ini sangat dibutuhkan oleh

seorang peneliti agar tidak terjebak oleh melimpahnya volume data yang

masuk, termasuk juga yang tidak berkaitan dengan masalah penelitian.

Adapun ruang lingkup yang dalam peneliti pengendalian, pencemaran

air sungai yakni:

a. Pencegahan Pencemaran Air Sungai

b. Penanggulangan Pencemaran Air Sungai

c. Pemulihan Pencemaran Air Sungai

Page 34: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

25

G. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Meolong (2003:3), Dalam penelitian ini yang digunakan adalah

deskriptif kualitatif yang menggambarkan atau memaparkan dan

menganalisa data. Deskriptif kualitatif adalah memberi suatu uraian

secara deskriptif mengenai gambaran objek yang diteliti kemudian

memecahkan permasalahan berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh dari

penelitian. Jenis penelitian ini menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata yang tertulis, lisan dari orang serta perilaku yang diamati.

2. Unit Analisis

a. Lokasi Penelitian

Sedangkan objek dari penelitian ini adalah Pengendalian

pencemaran Air Sungai Gajah Wong Di Kelurahan Pandeyan

Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Lokasi penelitian ini

berlokasi adalah Kota Yogyakarta.

b. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini terdiri dari Kepala Kelurahan,

Perangkat Kelurahan, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat Dalam

penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah masyarakat.

Adapun informan yang di wawancara sebanyak 11 orang.

Sugiyono (2010:299) penentuan subjek dalam penelitian ini

dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan

tujuan tertentu.

Page 35: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

26

Nurul Zuriah (2006:124) pemilihan subjek penelitian secara

purposive didasarkan atas ciri tertentu yang di pandang mempunyai

sangkut paut yang serta dengan tujuan penelitian. Pertimbangan

digunakan peneliti dalam penentuan subjek penelitian yaitu subjek

memiliki kewenangan dalam memberi akses dan informasi dan

subjek berkecimpung atau terlibat langsung dalam pengendalian

pencemaran air sungai.

Page 36: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

27

Tabel I.1. Deskripsi Informan Penelitian

Sumber: Data Primer 2020

Dari tabel I.1 di atas dapat dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan

penelitian ini, peneliti telah memperoleh data berupa informasi dan

dokumentasi dari informan yang sudah dipilih berdasarkan

pertimbangan-pertimbangan tertentu pada pihak terkait yang relevan

dengan pembahasan untuk dijadikan sumber data yang diperlukan

yang menjadi informan. Yang bertujuan untuk mengetahui

No Nama Jenis

Kelamin

Usia Pendidikan

Terakhir

Pekerjaan/

Jabatan

1. Sri Suparbiyono Laki-laki 56 Tahun S1 Kepala Kelurahan

2. Sri Handayani Perempuan 33 Tahun SLTA Sekretaris

Kelurahan

3. Agus Sutikna Laki-laki 51 Tahun D3 Kepala Seksi

4. Umar Ruhayat Laki-laki 42 Tahun S2 Ketua RT

5. Anis Sosilo

Abadi

Laki-laki 46 Tahun S1 Ketua RW

6. Harjono Laki-laki 57 Tahun Tidak

Sekolah

Buruh

7. Wiwik Widarti Perempuan 42 Tahun SLTA Mengurus Rumah

Tangga

8. Rani Putriawati Perempuan 31 Tahun S1 Karyawan Swasta

9. Aldino Pratama Laki-laki 32 Tahun SLTA Buruh

10. Herry Prianata

Sari Kaban

Perempuan 41 Tahun SLTA Wiraswasta

11. Ridha Arkaya Laki-laki 27 Tahun SLTA Wiraswasta

Page 37: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

28

bagaimana Pengendalian Pencemaran Air Sungai Gajah Wong Di

Kelurahan Pandeyan Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Menurut Nasution (1998), observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat kerja berdasarkan data, yaitu

fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

Data itu dikumpul dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih,

sehingga benda-benda yang sangat jauh maupun dekat dapat di

observasi dengan jelas. Dalam hal ini penelitian mengobservasi

pengendalian pencemaran air sungai.

b. Wawancara

Burhan (2001:108) wawancara adalah teknik pengumpulan data

dengan melakukan wawancara dengan orang-orang yang dianggap

tahu tenteng topik yang diteliti baik mengenai sikap, pendapat, dan

pengelaman untuk memperoleh data secara langsung dengan benar

dan tepat. Wawancara adalah proses percakapan dengan maksud

untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,

motivasi, perasaan dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dengan yang

diwawancarai.

Page 38: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

29

Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan untuk mendapat data

dan informasi tentang pengendalian pencemaran air sungai.

Wawancara ini dilakukan secara struktur dan sistematis dengan

menggunakan pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan

yang dipersiapkan terlebih dahulu yang disesuaikan dengan keadaan

dan situasi pada saat wawancara. Wawancara dilakukan dengan

orang-orang yang telah dijadikan narasumber.

c. Dokumentasi

Moelong (1990:161) dokumentasi adalah setiap bahan tulisan

dan lisan, record yang telah dipersiapkan karena adanya permintaan

dari seorang penyidik. Dokumentasi bertujuan untuk memperoleh

data-data pasti tentang penelitian. Data diperoleh dengan cara

mengumpulkan catatan-catatan, dokumen-dokumen dan catatan

lainnya yang relevan dengan penelitian ini.

Dalam hal ini peneliti mengambil dokumen-dokumen penting

atau yang berkaitan dengan obyek penelitian ini mengenai

pengendalian pencemaran air sungai. Dokumen-dokumen penting

sehubungan dengan penelitian ini diperoleh dari instansi yakni

pemerintah.

Page 39: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

30

4. Teknik Analisis Data

Moelong (2003:35) dalam penelitian kualitatif, Teknik analisis

data yang digunakan untuk menjawab hal yang telah dirumuskan

dalam proposal. Analisis data adalah proses menganalisa dan

mengurutkan data ke dalam pola-pola kategori dan satuan uraian dasar

sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan seperti yang

telah dirumuskan oleh data. Sesuai dengan pendekatan penelitian yang

telah ditetapkan, yaitu pendekatan kualitatif maka Analisa data yang

dilaksanakan dengan jenis dan sifat data. Data yang bersifat kualitatif

analisis secara deskriptif yaitu dengan memberi penjelasan-penjelasan

secara terinci terhadap unsur-unsur yang diamati untuk memberikan

gambaran deskriptif terhadap fenomena di lapangan.

Analisis data kualitatif dilaksanakan melalui beberapa tahap

yaitu:

a) Menelaah data yaitu menyajikan secara keseluruhan data yang

diperoleh di lapangan baik hasil wawancara maupun

dokumentasi.

b) Reduksi data dengan membuang data yang tidak relevan dengan

tema penelitian dan tujuan memfokuskan pada tema penelitian

serta tidak keluar dari tema penelitian.

c) Menyusun satuan-satuan yaitu mengumpulkan data yang

berkaitan dalam sebuah kategori (sejenis).

Page 40: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

31

d) Interpretasi data yaitu mengadakan penafsiran makna setiap data

dan memberikan kesimpulan.

Keabsahan data sangat diperlukan untuk memperoleh gambaran

yang dapat mengenai fenomena yang diteliti. Untuk meningkatkan

kualitas data yang dilakukan pengecekan langsung dengan prinsip-

prinsip trianggulasi seperti yang dijelaskan Moelong (2003:59), yaitu

dengan membanding data-data yang diperoleh dari berbagai metode

yaitu observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi.

Page 41: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

32

BAB II

PROFIL KELURAHAN PANDEYAN

1. Kondisi Umum

Kelurahan Pandeyan dibentuk berdasarkan Perda Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta Nomor : 06 tahun 1981 tentang Pembentukan,

Pemecahan, Penyatuan dan Penghapusan Kelurahan di Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Untuk wilayah Kota Yogyakarta jumlah

keseluruhan ada 45 Kelurahan. Pemerintah pusat Kelurahan terletak di

jalan Pandayen Gg Empu Sendok UH 5/783 RT 11 RW 03, sekitar 1,5 Km

dari Pusat Pemerintah Kota Yogyakarta.

Kelurahan Pandeyan merupakan salah satu wilayah yang termasuk

kategori Kawasan aglomerasi. Perkembangan fisik Kawasan Alomerasi

Perkotaan ditandai semakin luas wilayah terbangunnya. Salah satu

indikatornya adalah populasi penduduk yang berkembang pesat. Selain itu,

mobilitas manusia serta aktivitas ekonomi masuk dan keluar dari pusat

Kota Yogyakarta telah bertambah dengan terjadinya perubahan struktur

pemanfaatan ruang menjadi wilayah yang berciri kekotaan. Namun,

perencanaan tata ruang Kota Yogyakarta telah mulai sejak masa kolonial

Belanda ketika Ir. Thomas Karsen (1941) membuat perencanaan perluasan

kota. Namun perencanaan tata ruang kota tahun 1941 tersebut tidak dapat

menjadi arahan pembangunan Kota Yogyakarta yang saat ini telah

berkembang menjadi wilayah aglomerasi karena perencanaan saat itu

Page 42: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

33

belum menyertakan muatan kebutuhan skala metropolitan. Pada wilayah

aglomerasi ini memiliki ciri masalah yang kompleks.

Ciri khas wilayah ini sangat istimewa yang tidak dimiliki oleh wilayah

lain yaitu dalam hal keterkaitan yang begitu besar dengan aspek kehidupan

kota maupun desa yang tercipta secara simultan image sebagai Kota

Budaya, Kota Pendidikan, Kota Pariwisata, dan kota Perjuangan.

Hal tersebut berdasar pada sektor-sektor yang mendominasi maupun

secara umum menggambarkan wilayah Kota Yogyakarta. Selain itu, nilai

keistimewaan di Kota Yogyakarta utamanya di dukung dengan adanya

Kraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat maupun Pura Kadipaten

Paku Alaman. Secara lebih lanjut, gambaran keseluruhan wilayah

Kelurahan Pandeyan didasarkan pada kondisi geografis atau karekteristif

fisik dan kondisi sosial kependudukan atau demografi, menurut kondisi

eksisting maupun ke cendrungan dan potensi pengembangan.

2. Kondisi Geografis

a. Letak

Wilayah Kelurahan Pandeyan terletak pada secara obsolut (posisi

astronomis) adalah di antara 110o 23’ 36” Bujur Timur – 110

o 22’ 57”

Bujur Timur dan 7o 49’ 08” Lintang Selatan – 7

o 49’ 40” Lintang

Selatan. Rentang jarak wilayahnya dari Utara ke Selatan adalah sejauh

kurang lebih 889 meter, sedangkan rentan wilayah dari Barat ke Timur

adalah kurang lebih 1.258 meter.

Page 43: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

34

b. Batas dan Luas

Kelurahan Pandeyan merupakan salah satu dari 7 (tujuh) kelurahan

yang ada di wilayah Kecamatan Umbulharjo dengan luas wilayah

kurang lebih 118,499 Ha atau 1,2 Km persegi dan terbagi dalam 13

RW, 52 RT serta terdiri atas 7 (tujuh) kampung yaitu Kampung

Sidikan, Golo, Pakel, Kalangan, Kebrokan, Pandeyan dan Gambiran.

Kelurahan Pandeyan memiliki luas 1,38 km2, dimana batas

wilayah Kelurahan Pandeyan adalah:

Utara : Kelurahan Tahunan dan Kelurahan Warungboto

Timur : Kelurahan Warungboto dan Kelurahan Prenggan

Selatan : Kelurahan Prenggan, Kelurahan Giwangan, dan

Kelurahan Sorosutan

Barat :Kelurahan Giwangan, Kelurahan Sorosutan, dan

Kelurahan Wirogunan

Secara aministratif, Kelurahan Pendeyan terdiri atas 7 (tujuh) kampung

yang terbagi menjadi 13 RW dan 52 RT.

c. Kondisi Topografi

Kondisi topografi tersebut menunjukkan bahwa secara umum

wilayah Kelurahan Pandeyan ada pada relief datar. Kondisi wilayah

yang datar menjadi suatu potensi serta konsekuensi dalam pengelolaan

dan pengembangan wilayah, di antaranya dalam perkembangan

perkotaan maupun permukiman. Kondisi wilayah Kelurahan Pandeyan

secara fisik dapat juga dianalisis berdasarkan ketinggian wilayahnya.

Page 44: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

35

Wilayah Kelurahan Pandeyan memiliki ketinggian antara 83 sampai

dengan 97 meter dpal.

d. Kondisi Geologi

Kelurahan Pendeyan terletak didaerah alluvial Gunungapi Merapi.

Material utama penyusunnya adalah dari material Gunung Merapi yang

tersedimentasi setelah melalui aturan Sungai Gajah Wong. Berasal dari

proses volkanik (erupsi gunung berapi), sebagian besar wilayah

Kelurahan Pandeyan memiliki jenis tanah berupa tanah Rogosol, secara

formasi geologi berupa batuan sedimen old andesit. Dalam klasifikasi

tanah menurut sistem taksonomi tanah United States Depertement of

Argiculture (USDA, 1975), jenis tanah Regosol termasuk dalam ordo

Entisol atau Inseptisol.

Ciri-ciri jenis tanah Regosol adalah tanah muda, baik tingkat

permulaan (entisol) atau yang lebih berkembang (Inseptisol) yang

belum mengalami perkembangan lanjut, bertekstur kasar, cenderung

gembur, peka terhadap erosi, kemampuan menyerap air yang tinggi,

dan bersifat cukup subur karena kaya akan unsur hara. Formasi geologi

berupa batuan sedimen old endesit (endapan volkanik tua) juga

merupakan hasil material volkanik yang berendapan, dengan jenis

andesit (batuan beku volkanik).

Page 45: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

36

e. Kondisi Hidrologi

Kondisi Hidrologi Kelurahan Pandeyan secara umum dipengaruhi

oleh dua aliran sungai. Sungai tersebut antara lain Sungai Gajah Wong

yang mengalir di bagian timur, Sungai Manguanggal diwilayah barat.

Sungai-sungai tersebut termasuk dalam sungai permanen yang mengalir

sepanjang tahun dengan debit ari yang bervariasi. Kondisi aliran

tersebut dipengaruhi oleh tingginya curah hujan di bagian hulu,

topografi, dan tanah yang memiliki permeabilitas tinggi.

Aliran dasar (baselow) dari air yang cukup tinggi, sehingga dapat

mendukung aliran air sungai pada musim kemarau. Selain permukaan,

kondisi air tanah juga mempengaruhi kondisi hidrologi di kelurahan

Pandeyan. Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan muka

freatik, dimana permukaan merupakan batas zona jenuh air dan zona

tidak jenuh air. Akuifer lerang Merapi dibagi menjadi empat zona,

yakni:

a) Zona akuifer bagian utara

b) Zona akuifer bagian tengah

c) Zona akuifer bagian selatan

d) Zona akuifer wates dan gumuk pasir

Potensi air di tanah tinggi karena terdapat pada daerah cekukan

Yogyakarta.

Page 46: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

37

f. Kondisi Klimatologi

Kondisi Klimatologi dapat berdasarkan pada komponen suhu

udara, kelembaban udara, curah hujan dan hari hujan. Secara umum,

rata-rata curah hujan tertinggi di Kelurahan Pandeyan selama tahun.

3. Demografi

a. Jumlah Penduduk Menurut Kepala Keluarga

Tabel II.1 Jumlah Penduduk Menurut Kepala Keluarga

Sumber: Data Monografi Kelurahan Pandeyan Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah kepala keluarga laki-

laki di Kelurahan Pandeyan adalah sebanyak 3.083 KK dan kepala

keluarga perempuan adalah sebanyak 855 KK. Dengan jumlah

keseluruhan kepala keluarga di Kelurahan Pandeyan sebanyak 3.938

KK. Ternyata Kelurahan Pandeyan memiliki penduduk yang padat tapi

bukan penduduk asli lebih dominan pendatang yang menetap di

Kelurahan Pandeyan dan bertempat tinggal di bantaran sungai yang

ternyata perilaku masyarakatnya belum menjaga lingkungan.

No Jenis kelamin Orang

1. Kepala Keluarga Laki-laki 3.083

2. Kepala Keluarga Perempuan 855

Jumlah 3.938

Page 47: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

38

b. Jumlah penduduk menurut Jenis Kelamin.

Tabel II.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Sumber: Data Monografi Kelurahan Pandeyan Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk paling

banyak di Kelurahan Pandeyan berdasarkan jenis kelamin adalah

perempuan sebanyak 6.218 jiwa sedangkan jumlah penduduk laki-laki

sebanyak 6.017 jiwa.

No. Jenis kelamin Orang

1. Perempuan 6.218

2. Laki-laki 6.017

Jumlah 12.235

Page 48: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

39

c. Mata Pencaharian Penduduk

Mata Pencarian penduduk Kelurahan Pandeyan dapat dilihat pada tabel

secara rinci sebagai berikut :

Tabel II.3 Mata Pencaharian Penduduk

Sumber: Data Monografi Kelurahan Pandeyan Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk terbanyak

berdasarkan mata pencahariannya adalah Swasta sebanyak 1911 jiwa

dan jumlah penduduk paling sedikit berdasarkan mata pencahariannya

adalah Buruh sebanyak 112 jiwa terlihat pula pada angka pengangguran

masih terlalu tinggi, sedangkan sisanya adalah usia belum bekerja atau

masih sekolah.

NO. Pekerjaan Orang

1. Pegawai Honorer 1.911

2. Belum Bekerja 1.837

3. Ibu Rumah Tangga 1.512

4. Pelajar 1.272

5. PNS, TNI, PORLI, BUMN, Legislatif 497

6. Pensiunan/Purnawirawan 246

7. Dokter, Dosen, Pengacara, Pegawai

swasta

114

8. Buruh 112

Jumlah 7.483

Page 49: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

40

d. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

Tabel II.4 Jumlah penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Keterangan Orang

1. SMA/SMU 3.224

2. Sarjana 2.042

3. SMP 1.397

4. Sekolah Dasar 1.300

5. Taman Kanak-kanak 1.284

6. Akademik/D1-D3 701

7. Pendidikan Keagamaan 390

8. Pascasarjana 308

9. Pondok Pesantren 265

10. Kursus Keterampilan 257

11. Sekolah Luar Biasa 21

Jumlah 11.171

Sumber: Data Monografi Kelurahan Pandeyan Tahun 2020

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa masyarakat yang SMA/SMU

sangat tinggi, yaitu sebanyak 3.224 jiwa untuk urutan kedua ditempati

oleh masyarakat yang pendidikan Sarjana, yaitu sebanyak 2.024 jiwa,

namun tidak dibarengi dengan angka pendidikan menengah dan jenjang

pendidikan tinggi, disebabkan oleh kondisi ekonomi masyarakat yang

sangat terbatas dalam pemenuhan kebutuhan dasar, motivasi bersekolah

yang masih rendah.

Page 50: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

41

e. Jumlah Penduduk berdasarkan Agama

Tabel II.5 Jumlah Penduduk berdasarkan Agama

NO. Keterangan Orang

1. Islam 16.446

2. Katolik 92

3. Kristen 59

Jumlah 16.597

Sumber: Data Monografi Kelurahan Pandeyan Tahun 2020

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa penduduk Kelurahan

Pandeyan paling banyak adalah beragama Islam dengan jumlah 16.446,

sedangkan yang beragama Katolik dengan jumlah 92 dan yang beragama

Kristen dengan jumlah 56. Di Kelurahan Pandeyan sendiri, kehidupan

beragamanya sangat rukun dan harmonis. Kerukunan di sini adalah

kerukunan antar umat beragama, mereka hidup berdampingan saling

membantu apabila ada kegiatan-kegiatan keagamaan dari masing-masing

agama tersebut.

4. Sosial

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) adalah Lembaga

kemasyarakatan yang bertumbuh dan berkembang atas prakarsa

masyarakat yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai wahana partisipasi dan

aspirasi masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan

pengendalian pembangunan masyarakat. Selalu merupakan Lembaga yang

sifatnya dari, oleh dan untuk rakyat, LPM adalah mitra pemerintah dalam

proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan.

Page 51: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

42

Mengingat Lembaga ini adalah inisiatif masyarakat, maka bersifat

mengakar secara sosial budaya di dalam lingkungan masyarakat.

Kebutuhan terhadap lembaga ini didasarkan pada ikatan sosial budaya baik

itu bersifat kegotongroyongan ataupun tanggung renteng, tidak jauh

dengan LSM. Untuk itu maka lembaga ini juga memiliki tingkat

kepedulian yang tinggi di dalam menyelesaikan masalah-masalah yang

dihadapi masyarakat lokal. Berbeda dengan LSM lembaga ini kemudian

menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari Gerakan pembangunaan

secara structural dengan organisasi kelurahan. Dengan demikian LPM

menjadi wadah dalam mensosialisasikan dan mengerakkan sebuah

program pembangunan di kelurahan.

Page 52: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

43

Kelembagaan masyarakat yang ada di Wilayah Kelurahan Pendeyan

dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel II.6 Kelembagaan Masyarakat

Sumber: Data Monografi Kelurahan Pandeyan Tahun 2020

Berdasarkan tabel di atas ternyata di Kelurahan Pandeyan itu banyak

kelembagaan masyarakat yang sebagai wadah masyarakat untuk

menyampaikan pendapatnya. Dengan aktifnya keseluruhan kelembagaan

masyarakat yang ada tersebut merupakan kontribusi yang positif untuk

pembangunan wilayah Kelurahan Pandeyan yang mana dukungan dari

sumber daya manusia yaitu para tokoh masyarakat /ketua kelembagaan

No. Kelembagaan Kondisi

1 LPMK Aktif

2 TP PKK KELURAHAN PANDEYAN Aktif

3 BKM CITRA MANDIRI Aktif

4 KARANG TARUNA Aktif

5 PENGAYUBAN BANK SAMPAH Aktif

6 PENGAYUBAN PAUD Aktif

7 PENGAYUBAN LANSIA Aktif

8 IPSM Aktif

9 KELUARGA SIAGA (KESI) Aktif

10 PENGAYUBAN KADER IMP Aktif

11 GAPOKTAN SIGAP MAKARYO Aktif

Page 53: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

44

yang berperan aktif dalam kegiatan masyarakat sangan membantu dalam

sukses dan lancarnya kegiatan pembangunan di Kelurahan Pandeyan.

Kondisi sumber daya manusia dari masyarakat yang sedemikian

banyak dan aktif, didukung SDM yang ada di Kantor Kelurahan Pandeyan

(Perangkat Kelurahan), sehingga diharapkan mampu mendukung

kelancaran pelaksanaan program kegiatan.

1 Lembaga Pemerintah

Berdasarkan Perda Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2006

tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta

disebutkan bahwa Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai

Perangkat Kecamatan (pasal 1 ayat1).

Adapun untuk Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi diatur

dalam Peraturan Walikota Yogyakarta nomor 62 Tahun 2006 tentang

Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja

Kecamatan dan Kelurahan Kota Yogyakarta. Berdasarkan Perwal ini

Kelurahan adalah merupakan perangkat Kecamatan.

Lurah adalah Kepala Kelurahan dilingkungan Pemerintah Kota

Yogyakarta (pasal 1ayat 8 dan 9). Susunan organisasi Kelurahan terdiri

dari:

a) Lurah;

b) Sekretaris;

c) Seksi Pemerintahan, Pembangunan, Ketentraman, dan Ketertiban

Umum.

Page 54: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

45

d) Pelayanan, Informasi dan Pengaduan; dan

e) Seksi Perekonomian dan Pembedayaan Masyarakat.

Kedudukan Kelurahan berdasarkan Pasal 29 (1) Kelurahan

merupakan perangkat Kecamatan. (2) Kelurahan di pimpin oleh Lurah

yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Camat.

a. Lurah

Mengenai Tugas dan Fungsi Lurah dalam pasal 30

disebutkan bahwa:

Lurah mempunyai tugas membantu Camat mengkoordinasikan

penyelenggaraan pemerintah, pelayanan publik, pemberdayaan

masyarakat di wilayah kelurahan masing-masing.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

pasal 30 di atas, Kelurahan mempunyai fungsi membantu

Kecamatan dalam melaksanakan (pasal 31):

1) Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Umum;

2) Penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan masyarakat;

3) Pengoordinasian upaya ketentraman, ketertiban umum dan

perlindungan masyarakat;

4) Penyelenggaraan pemeliharaan prasarana dan sarana

pelayanan umum;

5) Pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintah yang

dilakukan oleh perangkat Daerah di tingkat kelurahan; dan

Page 55: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

46

6) Pelaksanaan sebagian kewenangan yang dilimpahkan

Walikota dan Camat;

7) Pengoordinasian pengelolaan kesekretariatan meliputi

perencanaan umum, kepegawaian, keuangan, evaluasi dan

pelaporan; dan

8) Pengoordinasian pelaksanaan pengawasan, pengendalian

evaluasi, dan pelaporan di penyelenggaraan pelaksanaan

kegiatan Kecamatan.

Lurah mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

a) Merencanakan operasional kegiatan Kelurahan;

b) Melaksanakan dan Menyusun segala bentuk pelaporan dalam

bidang dan tugasnya;

c) Melaksanakan penyusunan petunjuk teknis, perumusan

sistem dan prosedur, tata hubungan kerjasama Kecamatan;

d) Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan program

kegiatan Kelurahan;

e) Membina pelaksanaan tugas bawahan dengan memberi

petunjuk dan bimbingan baik secara lisan maupun tulisan

guna meningkatkan pelayanan di Kecamatan.

f) Merumuskan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis

penyelenggaraan urusan di Kelurahan;

g) Melaksanakan pembinaan teknis dan administrative dalam

penyelenggaraan kegiatan pemerintah, ketentraman dan

Page 56: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

47

ketertiban umum, pelayanan, informasi, pengaduan,

perekonomian, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat

di Kelurahan;

h) Melaksanakan pembinaan operasional dan penyelenggaraan

kegiatan pemerintahan, ketentraman dan ketertiban umum,

pelayanan, informasi, pengaduan, perekonomian,

pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat di Kelurahan;

i) Mengevaluasi masalah dalam kegiatan pemerintah,

ketentraman dan ketertiban umum, pelayanan, informasi,

pengaduan, perekonomian, pembangunan, dan pemberdayaan

masyarakat di Kelurahan untuk mencari pemecahannya baik

secara lintas program maupun lintas sectoral dalam rangka

meningkatkan pelayanan;

j) Melaksanakan penyelenggaraan Urusan Pemerintah Umum;

k) Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan

masyarakat;

l) Melakukan pengoordinasian upaya ketentraman, ketertiban

umum dan perlindungan masyarakat;

m) Melaksanakan penyelenggaraan pemerintah prasarana dan

sarana umum;

n) Melaksanakan pengoordinasian penyelenggaraan kegiatan

pemerintah yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah ditingkat

Kelurahan;

Page 57: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

48

o) Melaksanakan pelaksanaan sebagai kewenangan yang

dilimpahkan Walikota dan Camat;

p) Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan

kepada bawahan;

q) Melaksanakan memonitoring, evaluasi, dan menilai prestasi

kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui

sistem penilaian yang tersedia;

r) Melaksanakan pembinaan dan penilaian angka kredit jabatan

fungsional tertentu;

s) Mengkoordinasi penyusunan dan penyampaian laporan

tentang pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan urusan

pemerintah dan pelayanan umum di kecamatan secara

berkala;

t) Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan

sebagai dasar pengambilan kebijakan; dan

u) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintah pimpinan

baik lisan maupun tertulis.

b. Sekretaris

Sekretaris dipimpin oleh seorang Sekretaris Lurah yang

mempunyai tugas pokok membantu Lurah dalam pelaksanaan

urusan umum, kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi,

administrasi data dan pelaporan di Kelurahan

Page 58: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

49

Untuk melaksanakan Tugas sebagaimana dimaksud

Sekretaris Lurah mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

1) Mengumpul, mengelola data dan informasi,

menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan

pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan urusan

umum, kepegawaian, keuangan, administrasi data dan

pelaporan;

2) Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi

dan melaporkan kegiatan secretariat;

3) Memberikan pelayanan naskah dinas, kearsipan,

pengetikan/penggandaan/pendistribusian serta menerima

tamu, kehumasan dan protokoler;

4) Menyiapkan keperluan dan kebutuhan serta perawatan ruang

kerja, ruang rapat/pertemuan, telepon/sarana dan prasarana

kantor;

5) Melaksanakan pengurusan perjalanan dinas, kendaraan dinas

dan pelayanan kerumahtanggaan lainnya;

6) Menyiapkan bahan koordinasi dan petunjuk teknis

kebutuhan, perumusan perencanaan perundang-undangan

yang berkaitan dengan urusan Kelurahan;

7) Menyiapkan bahan koordinasi dan petunjuk teknis

kebutuhan, perumusan sistem dan prosedur, tata hubungan

Page 59: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

50

kerja, serta permasalahan-permasalahan yang berkaitan

dengan organisasi atau tatalaksana;

8) Menyiapkan bahan koordinasi dan petunjuk teknis kebutuhan

dan pengadaan perlengkapan/sarana kerja serta inventarisasi,

pendistribusian, penyimpanan, perawatan, dan usulan

penghapusannya;

9) Memfasilitasi urusan kepegawaian;

10) Melaksanakan fasilitas penyusun informasi jabatan dan beban

kerja;

11) Penyelenggaraan administrative keuangan;

12) Menyiapkan bahan koordinasi dengan masing-masing unsur

organisasi di lingkungan kelurahan dalam rangka

perencanaan, pelaksanaan, pengadilan, evaluasi dan

penyusun laporan Kelurahan;

13) Mengkoordinasi upaya pemecahan permasalahan dan

pelayanan pengaduan serta keluhan masyarakat;

14) Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja sekretariat;

15) Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan pimpinan.

c. Kepala Seksi Pemerintah, Pembangunan, Ketentraman, dan

Ketertiban Umum

Kepala Seksi Pemerintah, Pembangunan, Ketentraman, dan

Ketertiban Umum yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang

mempunyai tugas membantu Lurah dalam melaksanakan

Page 60: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

51

penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan

kecamatan di bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban

umum di tingkat Kelurahan.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

Kepala Seksi Pemerintah, Pembangunan, Ketentraman, dan

Ketertiban Umum mempunyai rincian tugas sebagai berikut:

1. Mengumpul, mengelola data dan informasi,

menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan

pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pemerintah

dan pembangunan

2. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi

dan melaporkan kegiatan seksi;

3. Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan

serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan pemerintahan

dan pembangunan;

4. Menyusun data dan profil kelurahan.

5. Menyiapkan bahan dan pertunjukan teknis pembinaan

pemerintah Kelurahan, meliputi:

a. Menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan

penyelenggaraan pemerintah kelurahan;

b. Menyiapkan bahan rapat koordinasi pemerintahan;

Page 61: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

52

c. Menyiapkan bahan dalam rangka pengusulan,

pemekaran, peningkatan, penyatuan dan/atau

penghapusan Kelurahan;

d. Menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan lembaga

kemasyarakatan;

1 Menyiapkan bahan dalam rangka Kerja sama antar

Kelurahan;

2 Menyiapkan bahan dalam rangka pembinaan batas-

batas wilayah;

i. Melaksanakan tugas pembantuan dalam hal Pajak

Bumi dan Bangunan;

ii. Menyusun dan melaporkan data monografi

kelurahan;

iii. Melaksanakan tugas bidang ke agreriaan di

Kelurahan, meliputi:

1 Pembantuan dalam hal pendataan tanah;

e. Pemeliharaan data pertanahan;

f. Memproses bahan-bahan dalam rangka pembuatan akte

tanah dan surat-surat yang berisi:

i. Peralihan hak atas tanah;

ii. Keterangan status dan bukti atas kepemilikan

tanah;

iii. Keterangan pegadaian tanah;

Page 62: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

53

iv. Keterangan kewarisan; dan

v. Keterangan pinjaman dimana tahan sebagai

jaminan;

6. Melaksanakan fasilitas ketugasan bidang ketahanan di

kelurahan;

7. Menerima dan melaksanakan verivikasi dan velidasi berkas

permohonan kependudukan;

8. Memfasilitasi pengisian formulir kependudukan;

9. Melaksanakan pencatatan pelayanan kependudukan dalam

Buku Register Kependudukan;

10. Melaksanakan pembahasan Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Kelurahan;

11. Memfasilitasi penyelenggaraan pelayanan perizinan;

12. Melaksanakan pengelolaan bantuan-bantuan pembangunan

dari pemerintah;

13. Melaksanakan fasilitasi perencanaan pembangunan

partisipatif kelurahan;

14. Melaksanakan fasilitasi kegiatan pembinaan Rukun Tetangga

(RT), dan Rukun Warga (RW), Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Kelurahan (LMPK) dan Lembaga Sosial

Lainnya;

Page 63: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

54

15. Menyiapkan bahan masukan dan pembinaan dalam rangka

perencanaan dan pemeliharaan dan pengembangan sarana

dan prasarana wilayah;

16. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dan

memfasilitasi operasional pendayagunaan pembangunan

perlindungan masyarakat kelurahan;

17. Mengkoordinasikan dan memberdayakan potensi dan

perlindungan masyarakat;

18. Melakukan kegiatan pengamanan akibat bencana alam dan

bencana lainnya;

19. Menyiapkan bahan dan petunjuk teknis seta memfasilitasi

kegiatan yang berkaitan dengan pembinaan kerukunan warga;

20. Melaksanakan koordinasi dan memfasilitasi kegiatan

keamanan dan ketertiban masyarakat dengan lembaga-

lembaga kemasyarakatan agar lebih berdaya guna;

21. Melaksanakan ke tugasan keamanan kantor dan pengamanan

barang inventaris kantor;

22. Menerima, mencatat, dan memproses pengaduan laporan

kejadian dari masyarakat;

23. Melaksanakan tugas pembantuan operasional yang berkaitan

dengan:

a. Penanggulangan bencana;

Page 64: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

55

b. Penertiban terhadap gelandangan, pengemis dan

penyandang masalah social lainnya;

c. Penertiban dan pencegahan terhadap penyakit

masyarakat (pekat);

d. Melakukan pengamanan terhadap kejadian kebakaran,

orang bunuh diri, kecelakaan, kematian tidak sewajarnya

dan penemuan mayat;

24. Melakukan kegiatan pengamanan wilayah;

25. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi

pemerintah dan instansi lainnya yang berkaitan dengan

keamanan, ketentraman dan ketertiban umum di wilayah

kelurahan,

26. Melaksanakan analisis dan mengembangkan kinerja

Sekretariatan;

27. Melaksanakan tugas kedinasan yang diberikan pimpinan.

d. Seksi Pelayanan, Informasi dan Pengaduan

Seksi Pelayanan, Informasi dan Pengaduan dipimpin oleh

seorang Kepala Seksi yang mempunyai tugas membantu Lurah

dan melaksanakan penyelenggaraan urusan pemerintah yang

menjadi kewenangan kecamatan dibidang pelayanan, informasi

dan pengaduan di tingkat kelurahan.

Page 65: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

56

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

Seksi Pelayanan, Informasi dan Pengaduan mempunyai rincian

tugas sebagai berikut:

a) Pengumpulan, mengelola data dan informasi,

menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan

pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan,

informasi dan pengaduan;

b) Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi

dan melapor kegiatan Seksi;

c) Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan

serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan pelayanan,

informasi dan pengaduan;

d) Melakukan penyebarluasan informasi berkaitan dengan

pelayanan penyelenggaraan pemerintahan di wilayah;

e) Menerima pengaduan masyarakat dan mengkoordinasi

pemecahan permasalahan;

f) Melaksanakan penerimaan berkas permohonan/pengurusan

yang berkaitan dengan pelayanan di wilayah;

g) Menerima berkas permohonan administrative pemerintahan;

h) Melaksanakan penertiban surat keterangan untuk

perlengkapan permohonan akte Catatan Sipil;

i) Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja Seksi;

j) Melaksanakan tugas lain yang diberikan Lurah.

Page 66: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

57

e. Seksi Perekonomian dan Pemberdayaan Masyarakat

Seksi Perekonomian dan Pemberdayaan Masyarakat yang

mempunyai tugas membantu Lurah dan melaksanakan

penyelenggaraan urusan pemerintah yang menjadi kewenangan

kecamatan dibidang perekonomian dan pemberdayaan

masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

Seksi Perekonomian dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai

rincian tugas sebagai berikut:

1) Mengumpul, mengelola data dan informasi, mengiventarisasi

permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan

yang berkaitan dengan masyarakat, pemberdayaan dan

perekonomian;

2) Merencanakan, melaksanakan, mengendali, mengevaluasi

dan melaporkan kegiatan Seksi;

3) Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan

serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan pemberdayaan

dan perekonomian;

4) Menyiapkan bahan pembinaan dalam rangka menyeluruh

gelandangan, pengemis dan penyandang masalah sosial

lainnya yang ada diwilayah kelurahan di tempat

penampungan;

Page 67: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

58

5) Melaksanakan koordinasi dengan Lembaga Pemberdayaan

Masyarakat Kelurahan (LPMK) dan organisasi masyarakat

lainnya dalam rangka mengoptimal pemberdayaan

masyarakat;

6) Memfasilitasi pelaksanaan pembinaan kegiatan organisasi

sosial kemasyarakatan;

7) Memfasilitasi pembinaan dibidang pemuda, olahraga,

pariwisata, seni dan budaya;

8) Memfasilitasi penanggulangan masalah sosial;

9) Memfasilitasi pembinaan dalam rangka meningkat

perkoprasian dan pengusaha ekonomi lemah dan kegiatan

perekonomian lainnya dalam rangka meningkat kehidupan

perekonomian masyarakat;

10) Mengelola bantuan-bantuan dalam rangka pemberdayaan dan

perekonomian;

11) Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja Seksi;

12) Melaksanakan tugas lain yang dibelikan oleh Lurah.

2 Sumber Daya Kelurahan

Kelurahan Pandeyan dengan 7 (tujuh) Kampung yang mempunyai

potensi yang beragam sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing.

Secara ringkas dapat dilihat dari tabel berikut:

Page 68: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

59

Tabel II.7 Sumber Daya Kelurahan

Sumber: Data Monografi Kelurahan Pandeyan Tahun 2020

Dari tabel II.6 di atas dapat dilihat bahwa potensi yang ada di

Wilayah Kelurahan Pandeyan sangat beraneka ragam mulai dari

lingkungan, industri rumah tangga, seni budaya, dan tanaman pangan.

Hal tersebut dapat berjalan dengan baik tentunya karena adanya

dukungan sumber daya manusia (SDM) yang cukup handal baik dari

tokoh masyarakat serta warga masyarakat, seperti ketua RT, RW,

LPMK, PKK, dan lain sebagainya.

NO KAMPUNG WILAYAH KETERANGAN

1 Pakel RW 01 Sanggar Batik Jenggolo

2 Golo RW 02 KRA, Koin Peduli Pendidikan

3 Sidikan RW 06; 07 Sentar Industri Tempe, Kesenian

Ketoprak

4 Pandeyan RW 03; 12 Kampung Wisata Budaya,

Kampung Panca Tertib,

Kampung Bebas Asap Rokok

5 Kalangan RW 04 Kampung Budaya

6 Kebrokan RW 05 Kampung Sayur, TOGA, PAUD

7 Gambiran RW 08,09,10,11,13 RTH Kampung Hijau,

Legawong, Kampung Sayur,

Seni dan Budaya

Page 69: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

60

Bagan Struktur Organisasi Kelurahan Pandeyan

Sumber: Data Monografi Kelurahan Pandeyan Tahun 2020

Lurah

Kelompok Jabatan

Fungsional

Seksi

Perekonomian dan

Pemberdayaan

Sekretaris

Lurah

Seksi Pelayanan

Informasi dan

Pengaduan

Seksi Pemerintah,

Pembangunan dan

Trantibum

Page 70: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

76

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Bambang Triadmodjo. 2008. Hidrogen Terapan. Yogyakarta: Beta Offside

Bugin, Burhan. 2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif.

Yogyakarta: Gajah Mada Press

Irwan, Zoer’aini Djamal. 2012. Prinsip-prinsip Ekologi: Ekosistem,Lingkungan

Dan Pelestarian. Jakarta: PT Bumi Aksara

Moleong, Lexy J. 2013. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Edisi Refisi. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya

Nastion. 1998. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Tarsito

Nurul, Zuriah. 2006. Metodelogi Penelitian Soaial dan Pendidikan Teori Aplikasi.

Jakarta: Bumi Aksara

Sugiyono. 2010. Metodelogi Penelitian Pendidikan Pendekatak Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabet

Syafuddin, dkk. 2000. Sains Geografis. Jakarta: Bumi Aksara

Sumber Peraturan:

Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pengelolaan

Lingkungan Hidup

mengeluarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012

Tentang Pengelolaan Sampah

Peraturan Gubernur Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Rencana Kerja Kali Bersih

Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 1991 Tentang Sungai

Page 71: SKRIPSI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI GAJAH …

77

Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air

Dan Pengendalian pencemaran air

Sumber Internet:

https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/pengertian-penyebab-dan-dampak-

pencemaran-air-2002/

https://media.neliti.com/media/publications/173218-ID-analisis-sistem-

pengendalian-pencemaran.pdf

https://salamadian.com/pengertian-pencemaran-air/.

https://rendratopan.com/2018/12/10/pengendalian-pencemaran-dan-kerusakan-

lingkungan-hidup/