MEMBANGUN NETWORKING KAJIAN ADMINISTRASI NEGARA DI DAERAH
Disampaikan dalam Rapat Koordinasi LitbangPKP2A IV Aceh, 12 Mei 2011
Tri Widodo W. UtomoPKMK LAN-RI
Research Challenge in a Changing World
Tanah
Tenaga Kerja
SDA
Agricultural Economy
Industrial Economy
Knowledge Based
Economy
Kapital
Mesin
Manajemen
KeunggulanKomparatif
KeunggulanKompetitif
Kondisi Litbang / Kajian - 1
• Dilakukan secara instant tanpa needs analysis.
• Tanpa dukungan kaidah metodologis akademis ygbaku, lebih berorientasi pada kinerja output dari padaoutcomes.
• Ketidakseimbangan sumber daya yg digunakan dg manfaat yg dihasilkan.
• Unit kajian sering dipandang sebagai unit “buangan” bagi pejabat yg sudah tidak produktif atau yg tidaksejalan dengan pimpinan.
• Sistem remunerasi bagi tenaga penelitibelum berimbang dengan beban kerja.
Kondisi Litbang / Kajian - 2
• Masih cukup banyak lembaga litbang yg berorientasi“proyek” yg bekerja berdasar pesanan judgementthd kepentingan tertentu.
• Pendekatan yg berbasis pada kebutuhan & karakteristik wilayah (spatial approach) kalah populerdg pendekatan tematis (thematic approach).
• Miskin inovasi, miskin data-base ttg potensi daerah & problematika kebijakan, serta miskin research exchange & transfer.
• Institusi & program kajian tdk mampu mjdgarda terdepan dlm proses pengambilankeputusan & perumusan kebijakan.
Prakondisi Litbang Profesional
• Penguatan kelembagaan & peran litbangdaerah (research institution & contribution);
• Penguasaan iptek dan internalisasi prosespembelajaran yg berkelanjutan (continuous learning process);
• Penciptaan iklim kondusif untuktumbuhnya budaya ilmiah yang inovatif(enabling environment).
Transformasi paradigma research for research menjadi research for the shake of human dignity.
Kembangkan Network!!
Networking Litbang
• Network/Jejaring: pemetaan interaksi antar aktor (ABG); atau interaksi antar sub-sistem (kebijakan, manajemen).
• Network: hubungan (linkages) yang kompleks diantaraaktor inovasi, produksi, distribusi, dan pengaplikasianberbagai jenis disiplin dan ilmu pengetahuan.
• Tujuan: mendorong penciptaan (creation), penyebaran(diffussion), dan penggunaan (utilization) ilmupengetahuan (knowledge) untuk pencapai inovasi(Nelson, 1993).
• Christopher Freeman (1987): kemajuan inovasi teknologidi Jepang tidak terlepas dari interaksi & sinergi antaraktor, shg mampu menghasilkan produk teknologiinovatif & kompetitif di pasar dunia.
Manifestasi Interaksi Aktor (OECD, 1999)
• Interaksi antar perusahaan, mencakup joint research & kerjasama teknikal lainnya;
• Interaksi antara perusahaan, universitas, dan lembaga risetpublik, mencakup joint research, co-patenting, co-publications, dan hubungan yg lebih informal;
• Interaksi dengan institusi pendukung inovasilainnya, mencakup perbankan, pelatihan teknik, fasilitaslitbang, dan jasa pemasaran;
• Difusi pengetahuan dan teknologi ke perusahaan, mencakupadopsi industri untuk difusi dan teknologi baru melaluipermesinan dan peralatan;
• Mobilitas personil (personnel exchange), memperhatikanbergeraknya personil teknis di dalam & diantara sektorpublik & swasta.
Prinsip Triangulasi 1: (Pelaku Riptek)
Business
Government
Academi-cian
A B
G
Sumber: Tatang A. Taufik,, 2006, “Sistem Inovasi: Pendekatan dan Penadbiran” (Disesuaikan
seperlunya dari Etzkowitz dan Leydesdorff, 2000).
Pemerintah Industri
Akademia
Trilateral network & Hybrid Organization
Hubungan/interaksiantar kelembagaan
dalam “pusaranspiral” sebagai “prosestransisi tanpa akhir &
dinamis”
Model Skematik Triple Helix
Prinsip Triangulasi 2: (Manfaat Riptek)
BagiPEMERINTAH:
kualitaskebijakan
publik
Bagi kalanganBISNIS: profit
dan nilaitambah
BagiMASYARAKAT: kesejahteraan& pelayanan
publik
Prinsip Triangulasi 3: (Peran dlm Policy Analysis)
FORMULASI yg baikpada tahap awal siklus
kebijakan
INOVASI & generatorperubahan pada tahap
pelaksanaan
EVALUASI gunamemperoleh feed-back
bagi pengembangankebijakan yad.
Prinsip Triangulasi 4: (Manajemen Riptek)
Kelembagaan
SDMDana
Catatan:
Data 2004 di Indonesia, rasio pembiayaan litbang terhadap GNP Indonesia hanya sebesar 0,079% (70% APBN)
Data 2011 diJepang, 3,29% GDP Jepang dialokasikanutk Litbang(Motohashi, 2004).
Sinergi Lintas Aktor dlmPengembangan Litbang
FUNGSI TANGGUNG JAWAB
Perguruan Tinggi
Membentuk sumber daya manusia iptek
Meningkatkan kemampuan pendidikan & pengajaran, litbang, & pengabdian masy.
Lembaga Litbang
Menumbuhkan kemampuan pemajuan iptek
Mencari berbagai invensi serta menggali potensi pendayagunaannya
Badan Usaha
Menumbuhkan kemampuan perekayasaan, inovasi, & difusi teknologi
Mengusahakan pendayagunaan manfaat keluaran perguruan tinggi dan lembaga litbang
Lembaga Penunjang
Memberikan dukungan & membentuk iklim yg kondusif
Mengatasi kesenjangan ygmenghambat sinergi antaraPT, lembaga litbang & badan usaha
Sumber: UU No. 18/2002
• Sinergi & integrasi fungsi litbang/kajiandengan fungsi perencanaan & penganggaran.
• Needs analysis program litbang/kajianadministrasi.
• Pembentukan Resource Center LitbangRegional.
3 Faktor Determinan PenentuKeberhasilan Fungsi Litbang Lainnya:
Sinergi & Integrasi Fungsi Litbang dg Fungsi Perencanaan & Penganggaran
RPJMD
Jakstrada IPTEK
Agenda Riset Daerah
Renstra SKPD
Renja SKPD
RKPD
APBDProg/Keg. Litbang
Needs Analysis Litbang Administrasi
• Forum Stakeholder, Expert Panel, FGD;
• Hasil Analisis Gap berbasis data statistik;
• Amanat peraturan perundangan;
• Clustering Issues sesuaikan dg 9 area perubahan RB (misalnya).
• Identifikasikan unit pengelola & estimasiwaktu pelaksanaan.
• Integrasikan kedalam Renstra K/L/SKPD atau lembaga kajian PT/swasta.
Resource Center Litbang Regional
PKP2A IV Aceh sbg institusi pemikir (think tank) bagi pengembangan administrasi negara perlu menempati fungsi intermediasi yg mampu menjembatani & menjadi resource center sbg sentra informasi hasil-hasil riset daerah, penyusunan agenda litbang, research goal setter & titik temu (meeting point, melting pot) antar lembaga litbang di Sumatera.
Resource center ini merupakan representasi jaringan litbang di wilayah regional Sumatera.
Fungsi Resource Center
• Mengumpulkan (collecting) dan menyimpan (storing) informasi dari seluruh lembaga litbang di Sumatera.
• Melakukan intermediasi antara pelaku Litbang denganPengambil Kebijakan dan mendorong meningkatnya anggaranlitbang dalam rangka menggerakkan riset kearah invensi & inovasi;
• Mengkoordinasikan secara lebih baik aktivitasriset/kajiaan/penelitian sehingga diharapkan dapatmemungkinkan berbagi data (data sharing), pertukaranmetodologi (methodological exchange), membandingkanhasil, serta melakukan studi multi-disiplin dalam kerangkakolaborasi.
• Mengupayakan perlindungan terhadapkekayaan intelektual (berupa codified & tacit knowledge) dengan menginventarisir hasil-hasilriset kedalam database resource center.
Agenda ke Depan
• Bagi daerah yg belum memiliki lembaga litbang, perlu didorong untuk membentuk lembaga litbang sebagai think thank bagi pengambilan kebijakan di daerah (terutama di tingkat provinsi).
• Perlu adanya inisiatif dan rencana aksi untuk mewujudkan terbentuknya jaringan kelitbangan (Jarlitbang) di wilayah Sumatera, sekaligus menyusun roadmap pembangunan litbang (administrasi) di daerah.
Semoga Bermanfaat …
Tri Widodo W. UtomoPKMK LAN-RI