Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
ANALISIS KINERJA JARINGAN WIRELESS LAN
MENGGUNAKAN METODE QOS PADA PT.
ANUGRAH ARGON MEDICA NDC
ANALYSIS OF WIRELESS LAN NETWORK PERFORMANCE
USING QOS METHOD AT PT. ANUGRAH
ARGON MEDICA NDC
Disusun Oleh:
NOOR WAHIT
311421200
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
KABUPATEN BEKASI
2018
SKRIPSI
ANALISIS KINERJA JARINGAN WIRELESS LAN
MENGGUNAKAN METODE QOS PADA PT.
ANUGRAH ARGON MEDICA NDC
ANALYSIS OF WIRELESS LAN NETWORK PERFORMANCE
USING QOS METHOD AT PT. ANUGRAH
ARGON MEDICA NDC
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika
Disusun Oleh:
NOOR WAHIT
311421200
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
KABUPATEN BEKASI
2018
i
PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Noor Wahit
NIM : 311421200
Program Studi : Teknik Informatika
Judul Skripsi : Analisis Kinerja Jaringan Wireless LAN Menggunakan
Metode QoS Pada PT. Anugrah Argon Medica NDC
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui,
Kabupaten Bekasi, 28 Oktober 2018
Menyetujui:
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
A. Yudi Permana, S.Kom, M.kom Agus Suwarno, S.Kom, M.T
NIDN. 0420118405 NIDN. 0408058302
Mengetahui:
Ka.Prodi Teknik Informatika Ketua STT Pelita Bangsa
Aswan S. Sunge, S.E, M.Kom Dr. Ir. Supriyanto, M.p
NIDN. 0426018003 NIDN. 0401066605
ii
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
Nama Pelaksana : Noor Wahit
NIM : 311421200
Program Studi : Teknik Informatika
Judul Skripsi : Analisis Kinerja Jaringan Wireless LAN Menggunakan
Metode QoS Pada PT. Anugrah Argon Medica NDC
Skripsi ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada
sidang Skripsi tanggal 10 November 2019. Menurut pandangan kami,
skripsi ini memadai dari segi kualitas maupun kuantitas untuk
tujuan penganugrahan gelar Sarjana Komputer ( S.Kom )
Kabupaten Bekasi, 10 November 2018
Dewan Penguji:
Dosen Penguji I Dosen Penguji II
Ismasari Nawangsih, M.Kom Lia Amelia Megawati, S.pd, M.T
NIDN. 0413088005 NIDN. 0428048503
Ka. Prodi Teknik Informatika
Aswan S. Sunge, S.E, M.Kom
NIDN. 0426018003
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
Berangkat dengan penuh keyakinan, berjalan dengan penuh keikhlasan,
istoqomah dalam menghadapi cobaan.
Saya datang , saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang.
Kemenagan yang seindah-indahnya dan sesukar-sukarnya yang boleh di rebut
oleh manusia ialah menundukkan diri sendiri. (ibu kartini)
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah. (Lessing)
Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya
adalah sesuatu yang utama.
Persembahan :
Ibu dan Ayah tercinta yang telah banyak berkorban, memberikan semangat
dan dukungan yang tiada henti kepadaku serta doa yang selalu mereka
berikan.
Istri dan Anak saya yang tercinta yang selalu sabar mendampingiku dalam
suka maupun duka dan memberikan warna warni dalam hidupku.
Kakak dan adikku yang selalu mendorongku untuk terus semangat.
Seluruh keluarga besar STT Pelita Bangsa.
Sahabat-sahabat dan teman-temanku yang selalu ikhlas membantu, memberi
semangat dan motivasi dalam penulisan skripsi ini.
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Sebagai mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Pelita Bangsa, yang bertanda tangan di
bawah ini, saya:
Nama : Noor Wahit
NIM : 311421200
Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul:
“Analisis Kinerja Jaringan Wireless LAN Menggunakan Metode QoS Pada
PT ANUGRAH ARGON MEDICA NDC”
Merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing
telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung seperti mikrotik dll).
Apabila di kemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya,
yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan
gelar saya beserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Kabupaten Bekasi
Pada tanggal : 28 Oktober 2018
Yang menyatakan
Noor Wahit
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan
segala rahmad dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi
yang berjudul “Analisis Kinerja Jaringan Wireless LAN Menggunakan Metode
QoS pada PT. Anugrah Argon Medica NDC”.
Skripsi tersusun dalam rangka melengkapi salah satu persyaratan dalam
rangka menempuh ujian akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer
(S.Kom.) pada Program Studi Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Teknologi
Pelita Bangsa.
Penulis sungguh sangat menyadari, bahwa penulisan Skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Sudah
selayaknya, dalam kesempatan ini penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Supriyanto, M.P selaku ketua STT Pelita Bangsa.
2. Bapak Aswan S. Sunge, S.E, M.Kom selaku ketua Program Studi Teknik
Infomatika STT Pelita Bangsa.
3. Bapak A. Yudi Permana, S.Kom, M.Kom selaku pembimbing utama yang
telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam
penyusunan Skripsi ini.
4. Bapak Agus Suwarno, S.Kom, M.T selaku pembimbing kedua yang telah
banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan
Skripsi ini.
5. Seluruh Dosen STT Pelita Bangsa yang telah memberikan pelayanan
terbaiknya kepada penulis selama perjalanan studi jenjang Strata 1.
6. Rekan-rekan mahasiswa STT Pelita Bangsa, khususnya angkatan 2014, yang
telah banyak memberikan inspirasi dan semangat kepada penulis untuk dapat
menyelesaikan studi jenjang Strata 1.
vi
7. Ibu dan Ayah tercinta yang senantiasa mendo’akan dan memberikan semangat
dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam kehidupan penulis.
8. Istri dan Anak tercinta yang senantiasa mendo’akan dan memberikan
semangat serta dukungan dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam
kehidupan penulis.
Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang
terdapat dalam Skripsi ini dan berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi khasanah pengetahuan Teknologi Informasi di lingkungan STT
Pelita Bangsa khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Bekasi, Oktober 2018
Noor Wahit
vii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................................... i
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ................................................................. ii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
ABSTRAK .......................................................................................................... xii
ABSTRACT ....................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah ................................................. 2
1.2.1 Identifikasi Masalah .............................................................................. 2
1.2.2 Batasan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 3
1.4.1 Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
1.4.2 Manfaat Penelitian ................................................................................. 3
1.5 Metodologi Penelitian ................................................................................. 4
1.5.1 Tempat Penelitian .................................................................................. 4
1.5.2 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 4
1.5.3 Metode Penelitian .................................................................................. 4
1.6 Sistematika Penulisan .................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 7
2.1 Dasar Teori .................................................................................................. 7
2.1.1 Analisis .................................................................................................. 7
viii
2.1.2 Kinerja ................................................................................................... 8
2.1.3 Jaringan Komputer ................................................................................ 9
2.1.4 Jenis-jenis Jaringan Komputer............................................................. 10
2.1.5 Jaringan Wireless LAN (WLAN) ........................................................ 11
2.1.6 Perangkat Jaringan Komputer ............................................................. 14
2.1.7 Topologi Jaringan Komputer ............................................................... 18
2.2 QoS (Quality of Service) ........................................................................... 24
2.2.1 Parameter-parameter Quality of Services (QoS) ................................. 25
2.2.2 Jenis –Jenis Model QoS ...................................................................... 27
2.3 Wireshark Tool .......................................................................................... 28
2.4 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 31
3.1 Sekilas Tentang Perusahaan ...................................................................... 31
3.1.1 Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................ 32
3.2 Topologi Jaringan ...................................................................................... 33
3.2.1 Jaringan Wirelees LAN ....................................................................... 33
3.3 Menganalisis QoS Jaringan Wireless LAN ............................................... 34
3.3.1. Melakukan Diagnosa (Diagnosing) .................................................... 34
3.3.2 Melakukan Rencana Tindakan (Action planning) ............................... 35
3.3.3 Melakukan Tindakan (Action Taking) ................................................. 38
3.4 Lokasi dan Waktu ...................................................................................... 39
3.5 Alat dan Bahan .......................................................................................... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 41
4.1. Hasil Penelitian ......................................................................................... 41
4.1.1. Hasil Pengukuran QoS (Quality of Service) ....................................... 41
4.2 Pembahasan ............................................................................................... 54
4.2.1 Pembahasan QoS ................................................................................. 55
4.2.2 Hasil Analisis QoS............................................................................... 63
ix
4.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Nilai QoS ............................................... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 65
5.1. Kesimpulan ............................................................................................... 65
5.2 Saran .......................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standarisasi Delay versi TIPHON ........................................................ 26
Tabel 2.2 Standarisasi Packet Loss versi TIPHON ............................................... 26
Tabel 2.3 Standarisasi Throughput versi TIPHON ............................................... 27
Tabel 3.1 Bandwidth ............................................................................................. 35
Tabel 3.2 Jadwal Pengukuran ............................................................................... 35
Tabel 4.1 Nilai Throughput Area Ruang Office ................................................... 44
Tabel 4.2 Nilai Delay Area Ruang Office ............................................................. 45
Tabel 4.3 Nilai Packet Loss Area Ruang Office ................................................... 45
Tabel 4.4 Nilai Throughput Area Ruang Kagud-Outbound.................................. 48
Tabel 4.5 Nilai Delay Area Ruang Kagud-Outbound ........................................... 49
Tabel 4.6 Nilai Paket Loss Area Ruang Kagud-Outbound ................................... 49
Tabel 4.7 Nilai Throughput Area Ruang Inbound ................................................ 52
Tabel 4.8 Nilai Delay Area Ruang Inbound.......................................................... 53
Tabel 4.9 Nilai Packet Loss Area Ruang Inbound ................................................ 54
Tabel 4.10 Nilai Throughput perhari pada area ruang Office ............................... 55
Tabel 4.11 Nilai Delay perhari pada area ruang Office ........................................ 56
Tabel 4.12 Nilai Packet Loss perhari pada ruang Office ...................................... 56
Tabel 4.13 Nilai Throughput perhari area ruang Kagud-Outbound ...................... 57
Tabel 4.14 Nilai Delay perhari area ruang Kagud-Outbound ............................... 58
Tabel 4.15 Nilai Packet Loss perhari area ruang Kagud-Outbound ..................... 58
Tabel 4.16 Nilai Throughput perhari area ruang Inbound .................................... 59
Tabel 4.17 Nilai Delay perhari area ruang Inbound .............................................. 60
Tabel 4.18 Nilai Packet Loss perhari area ruang Inbound .................................... 60
Tabel 4.19 Klasifikasi Perhitungan Throughput ................................................... 61
Tabel 4.20 Klasifikasi Perhitungan Delay ............................................................ 61
Tabel 4.21 Klasifikasi Perhitungan Packet Loss Ketiga area ............................... 62
Tabel 4.22 Nilai Hasil Analisa QoS ...................................................................... 63
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Router ................................................................................................ 15
Gambar 2.2 Hub .................................................................................................... 16
Gambar 2.3 Switch ................................................................................................ 17
Gambar 2.4 Modem .............................................................................................. 17
Gambar 2.5 Topologi Bus ..................................................................................... 19
Gambar 2.6 Topologi Star ..................................................................................... 20
Gambar 2.7 Topologi Tree .................................................................................... 21
Gambar 2.8 Topologi Ring ................................................................................... 22
Gambar 2.9 Topologi Mesh .................................................................................. 23
Gambar 2.10 Wireshark ........................................................................................ 28
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................ 33
Gambar 3.2 Topologi jaringan Wirelees PT. Anugrah Argon Medica NDC ........ 34
Gambar 3.3 Topologi Pengukuran Parameter QoS ............................................... 36
Gambar 3.4 Topologi Pengukuran QoS di Area Ruang office ............................. 37
Gambar 3.5 Topologi Pengukuran QoS area Ruang Kagud-Outbound ................ 37
Gambar 3.6 Topologi Pengukuran QoS Area Ruang Inbound ............................. 38
Gambar 4.1 Nilai Throughput ruang Office .......................................................... 42
Gambar 4.2 Nilai Delay ruang Office ................................................................... 42
Gambar 4.3 Nilai Packet Loss ruang Office ......................................................... 43
Gambar 4.4 Nilai Throughput ruang Kagud-Outbound ........................................ 46
Gambar 4.5 Nilai Delay ruang Kagud-Outbound ................................................. 47
Gambar 4.6 Nilai Packet Loss ruang Kagud-Outbound........................................ 47
Gambar 4.7 Nilai Throughput ruang Inbound....................................................... 50
Gambar 4.8 Nilai delay ruang Inbound ................................................................. 51
Gambar 4.9 Nilai Packet Loss ruang Inbound ...................................................... 52
xii
ABSTRAK
Quality of Service (QoS) adalah kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan
layanan yang lebih baik lagi bagi layanan lalu lintas yang melewatinya terutama
dalam hal lalu lintas internet yang di bahas dalam penelitian ini. Dari hasil
pengambilan data yang dilakukan bahwa QoS jaringan internet diperoleh hasil
yang baik. Mengacu pada pentingnya kualitas layanan jaringan dan belum
dilakukannya pengukuran yang pasti yang dapat di gunakan untuk mengukur
seberapa besar kualitas layanan yang harus di penuhi, maka masalah pokok dalam
penelitian ini adalah “Bagaimana menganalisis kinerja jaringan wireless LAN
menggunakan metode QoS pada PT. Anugrah Argon Medica NDC” Alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Wireshark. Sedangkan metode yang
digunakan adalah action research dengan model sistem monitoring QoS. Dari
hasil pengukuran parameter QoS yang terdiri throughput, delay, dan packet loss.
Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi QoS jaringan adalah redaman, distorsi,
noise dan kapasitas bandwidth.
Kata Kunci : WLAN (Wireless Local Area Network), QoS (Quality of
Service), Throughput, Delay, dan Packet Loss.
xiii
ABSTRACT
Quality of Service (QoS) is the ability of a network to provide better service for
the service traffic through traffic, especially in terms of internet network discussed
in this study. From the results of data collection is done that the internet network
QoS obtained good results. Referring to the importance of the quality of network
services and have not done exact measurement that can be used to measure the
quality of service that must be fulfilled, the key problem in this research is "How
to analyze the working of the network LAN usage methods QoS on PT. Anugrah
Argon Medica" , The tools used in this study is Wireshark. While the methods used
is action research model with QoS monitoring system. From the results of
measurements of the QoS parameters comprise throughput, delay, and packet
loss. Factors that could affect the network QoS is damping, distortion, noise and
bandwidth capacity.
Keyword :WLAN (Wireless Local Area Network), QoS (Quality of Service),
Throughput, Delay, and Packet Loss.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi khususnya pada jaringan komputer pada saat ini telah
menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada
era teknologi informasi pada saat sekarang ini tanpa menggunakan teknologi
jaringan komputer. Hal ini membuat setiap organisasi perusahaan selalu
memahami bahwa kebutuhan terhadap jaringan sangatlah diperlukan di masa ini
atau di masa yang akan datang. Dalam menjalankan kegiatan operasional pada
setiap organisasi perusahaan perlu adanya suatu sistem jaringan komputer intranet
yang dapat menghubungkan sekumpulan komputer dan peralatan lainnya dalam
suatu kesatuan untuk tujuan tertentu.
Pada jaringan Wireless LAN (Local Area Network) di PT Anugrah Argon
Medica NDC yang terhubung dengan intranet terdapat 1 komputer server dan 23
komputer client. Komputer client berfungsi sebagai perantara untuk mengakses
data pada komputer server, sedangkan komputer server menyediakan informasi
yang diperlukan komputer client. Server intranet ini adalah untuk mempermudah
karyawan untuk mengakses suatu pekerjaan atau berbagi informasi-informasi
yang penting pada PT Anugrah Argon Medica NDC. Kualitas layanan jaringan
wireless LAN pada jaringan komputer intranet pada PT Anugrah Argon Medica
NDC ini menjadi topik tersendiri yang menjadi prioritas utama bagi pengguna
yang berada pada level (QoS) Quality of Service yang baik.
Suatu jaringan dikatakan padat atau tinggi, apabila terdapat banyak client
yang terkoneksi ke server, sehingga lalu lintas paket data yang berada di dalam
jaringan menjadi padat. Permasalahan yang sering muncul didalam kinerja (QoS)
Quality of Service jaringan LAN ini biasa disebabkan oleh beberapa masalah,
yang meliputi Throughput, delay, dan packet loss yang dapat membuat masalah
2
cukup besar untuk pengguna aplikasi dalam suatu jaringan. Berdasarkan latar
belakang di atas, penulis tertarik untuk membuat tugas skripsi dengan judul
“Analisa Kinerja Jaringan Wireless LAN dengan menggunakan metode QoS
(Quality of Service) pada PT. Anugrah Argon Medica NDC”.
1.2 Identifikasi Dan Batasan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Masalah yang terjadi di dalam sistem jaringan wireless LAN PT. Anugrah Argon
Medica NDC adalah sebagai berikut :
1. Troubleshooting jaringan local area conection sering tidak muncul
2. Layanan internet kurang stabil.
1.2.2 Batasan Masalah
Untuk lebih mengarah pada masalah yang ada agar tidak terlalu
menyimpang pada masalah, maka masalah dibatasi sebagai berikut :
1. Melakukan pengukuran hanya pada parameter troughput, delay dan packet
loss dengan menggunakan aplikasi Wireshark.
2. Hanya melakukan pengukuran QoS dari sisi Wireless Local Area Network
(WLAN) PT. Anugrah Argon Medica NDC.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang diuraikan diatas, maka
permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana mengukur parameter Throughput, delay, dan packet loss dengan
menggunakan aplikasi Wireshark ?.
2. Bagaimana mengalisis kinerja jaringan wireless LAN pada PT Anugrah Argon
Medica NDC ?
3
1.4 Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan yang dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis dan mengetahui kualitas layanan jaringan LAN (Local
Area Network) pada PT. Anugrah Argon Medica NDC menggunakan metode
QoS (Quality of Service).
2. Mengukur parameter throughput, delay, dan packet loss.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dan pihak
perusahaan, memperoleh masukan-masukan dan manfaat. Adapun manfaat yang
didapat antara lain adalah:
1. Manfaat Untuk Peneliti
Bagi Peneliti, sebagai penerapan dan pengembangan dari ilmu yang diperoleh
selama ini baik diperkuliahan maupun diluar perkuliahan.
2. Manfaat Untuk Perusahaan
Bagi PT. Anugrah Argon Medica NDC, diharapkan dari hasil penelitian ini
dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan kajian ulang dalam mengelola,
dan memperbaiki jaringan LAN (Local Area Network) sehingga dalam
pemakaian jaringan LAN terdapat kepuasan dan kepercayaan pengguna
terhadap jaringan LAN tersebut.
3. Manfaat Untuk Institusi STT Pelita Bangsa
Bagi institusi STT Pelita Bangsa, diharapkan hasil dari penelitian ini dapat
dimanfaatkan dan digunakan sebagai bahan referensi dasar untuk mahasiswa
yang akan melakukan penelitian selanjutnya.
4
1.5 Metodologi Penelitian
1.5.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini di lakukan pada PT. Anugrah Argon Medica NDC yang
beralamat di kawasan industri jababeka 2, jl. Industri selatan 7 Cikarang selatan-
Bekasi-Jawa Barat.
1.5.2 Metode Pengumpulan Data
Berikut ini akan dijelaskan mengenai jenis data yang digunakan untuk
melakukan penelitian ini.
1. Observasi (Pengamatan)
Dengan melakukan pengamatan terhadap kinerja jaringan LAN (Local Area
Network) di PT Anugrah Argon Medica NDC
2. Diskusi dan Wawancara
Melakukan diskusi dan wawancara langsung dengan IT jaringan mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan objek yang di teliti.
3. Studi Pustaka
Melakukan dengan cara mencari dan mempelajari jurnal-jurnal dan buku-buku
yang berhubungan dengan objek yang diteliti, serta bersumber dari jurnal-
jurnal dan buku-buku pedoman yang disusun oleh para ahli, yang berhubungan
dengan penelitian.
1.5.3 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yaitu dengan
menggunakan metode tindakan atau action research. Langkah-langkah kegiatan
dalam menggunakan metode action research ini adalah sebagai berikut :
5
1. Melakukan Diagnosa (Diagnosing Action)
Pada tahap ini mempelajari dan melakukan identifikasi masalah-masalah
pokok yang ada guna menjadi dasar penelitian.
2. Membuat rencana tindakan (Planning Action)
Peneliti memahami pokok masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan
menyusun rencana tindakan yang tepat untuk bisa menyelesaikan masalah
yang ada. Pada tahap ini peneliti melakukan rencana tindakan dengan
melakukan survei berkenaan masalah yang akan dianalisis tersebut apakah
penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai atau tidak.
3. Melakukan Tindakan (Taking Action)
Peneliti melakukan pengukuran QoS (Quality of Service) untuk melihat
performa jaringan wireless LAN yang diterapkan.
4. Melakukan Evaluasi (Evaluating Action)
Setelah tahap action taking dianggap cukup, kemudian peneliti melakukan
evaluasi hasil dari analisis yang telah dilakukan apakah sesuai dengan
kebutuhan yang ada.
5. Pembelajaran (learning)
Setelah semuanya selesai, maka tahap akhir adalah peneliti dan partisipan
melaksanakan review tahap demi tahap kemudian penelitian dapat berakhir.
Seluruh perubahan dalam situasi instansi dievaluasi oleh peneliti dan
dikomunikasikan kepada partisipan. Hasilnya juga mempertimbangkan untuk
tindakan kedepan.
1.6 Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian perumusan masalah, batasan
6
masalah, tujuan dan manfaat dari penelitian yang dilakukan, metodelogi penelitian
yang digunakan, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Pada bab ini penulis membahas teori-teori dasar dan tinjauan pustaka yang
mendukung materi dan sejarah perusahaan, struktur maupun visi dan misi
perusahaan.
Bab III Metode Penelitian
Pada bab ini menguraikan tentang metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian yaitu penelitian tindakan atau action research yang meliputi
pengukuran parameter QoS yaitu throughput, delay, dan packet loss.
Bab IV Pembahasan Dan Hasil Penelitian
Pada bab ini berisi hasil pengukuran dan menghitung hasil menggunakan
Metode QoS (Quality of service) serta pembahasan dari analisis kinerja jaringan
Wireless LAN.
Bab V Penutup
Pada bab ini mengemukakan kesimpulan rangkuman hasil yang dicapai
dan saran yang ditujukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Analisis
Analisis adalah kegiatan berfikir untuk menguraikan suatu keseluruhan
menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda komponen,
hubungannya satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu keseluruhan
terpadu. Komaruddin (2001, dalam Irwansyah, 2013). Analisis adalah penguraian
suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta
hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman
arti keseluruhan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002, dalam Irwansyah, 2013).
Menurut Nazir (2003, dalam Irwansyah, 2013), Analisis adalah mengelompokkan,
membuat suatu urutan, memanipulasi, serta menyingkatkan data sehingga mudah
dibaca.
Sedangkan analisis data merupakan salah satu rangkaian dalam kegiatan
penelitian. Sehingga kegiatan menganalisis data berkaitan dengan rangkaian
kegiatan sebelumnya mulai dari jenis penelitian yang telah dipilih, rumusan
masalah dan tujuan penelitian, jenis data, jumlah variabel, serta asumsi-asumsi
teoritis yang melandasi kegiatan-kegiatan penelitian. Dengan demikian, dalam
melakukan analisis data perlu memperhatikan rangkaian tahap sebelumnya
sebagai rujukan agar penelitian yang dilaksanakan bertalian atau berhubungan
dengan tahap-tahap penelitian yang lain. Analisis data berasal dari hasil
pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul bila tidak dianalisis hanya
menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, data yang tak berbunyi. Oleh
karena itu data disini memberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data
itu. Kasiram (2006, dalam Bakti, Riko Sampurna, 2017).
8
menurut Taylor (1975, dalam Romadhon, Pearl Pratama, 2014) analisis
data didefinisikan sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk
menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan dan
sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Analisis data
adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu pola,
kategori, dan satuan uraian dasar. Lexy J. Moleong (2006, dalam Bakti, Riko
Sampurna, 2017). Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan
oleh data. Romadhon, pearl Pratama, (2014).
Dari uraian tersebut di atas dapatlah kita menarik garis bawah analisis data
bermaksud mengorganisasikan atau mengelompokkan data. Data yang terkumpul
banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan komentar peneliti, gambar,
foto, dokumen, berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Pekerjaan
analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,
memberikan kode, dan mengategorikannya. Pengorganisasian dan pengelolaan
data tersebut bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya
diangkat menjadi teori substantif.
2.1.2 Kinerja
Menurut Mangkunegara, AP (2000, dalam Bakti, Riko Sampurna, 2017),
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Rivai (2004, dalam Bakti, Riko
Sampurna, 2017), bahwa “Kinerja merupakan prilaku yang nyata yang
ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan
sesuai dengan perannya dalam perusahaan”.
Kinerja adalah hasil kerja nyata yang dicapai oleh suatu objek secara
kualitas dan kuantitas dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan. Bakti, Riko Sampurna, (2017).
9
2.1.3 Jaringan Komputer
Sebuah sistem jaringan yang terdiri dari komputer dan perangkat-
perangkat jaringan yang saling berhubungan bertukar informasi dan juga saling
bekerjasama. Jaringan komputer juga merupakan sebuah himpunan “interkoneksi”
antara 2 komputer atau lebih yang saling terhubung oleh media transmisi kabel
atau nirkabel. Syafrizal, M. (2005, dalam Sugiantoro, Bambang. Dkk, 2017).
Menurut Wagito (2005, dalam Putra, Heri Yuliansyah. 2013), jaringan komputer
(Computer Network) yang disebut secara singkat dengan jaringan adalah
kumpulan komputer dan alat-alat lain yang saling dihubungkan bersama
menggunakan media komunikasi tertentu. Informasi yang melintas sepanjang
media komunikasi, memungkinkan pengguna jaringan untuk saling bertukar data
atau menggunakan perangkat lunak maupun perangkat keras secara berbagi.
Masing-masing komputer atau alat-alat lain yang dihubungkan pada jaringan
disebut node. Menurut Fiva (2010, dalam Putra, Heri Yuliansyah. 2013), jaringan
komputer adalah salah satu bentuk komunikasi antar komputer, sama halnya
seperti yang dilakukan oleh manusia yang dapat berkomunikasi.
Pembuatan jaringan komputer biasanya tidak hanya melibatkan komputer,
namun juga bisa menggabungkan piranti-pirantinya lain seperti : ponsel, printer
dan sebagainya. Jaringan komputer pada umumnya termasuk dalam pokok
bahasan dalam bidang telekomunikasi,ilmu komputer, teknologi informasi dan
teknik komputer. Sifat dari jaringan komputer adalah kemungkinan adanya
transfer data antara komputer atau perangkat yang terhubung di dalamnya.
Menurut Sofana (2008, dalam Putra, Heri Yuliansyah. 2013), yang
dimaksud dengan jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi
sejumlah komputer. Dalam bahasa yang popular dapat dijelaskan bahwa jaringan
komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat lain seperti printer,
hub dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain melalui media
perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel ataupun media tanpa kabel
(nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu komputer ke komputer
10
lainnya atau dari satu komputer ke perangkat lain, sehingga masing-masing
komputer yang terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi
perangkat keras.
2.1.4 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Menurut Sofana (2010, dalam Putra, Heri Yuliansyah. 2013), untuk
memudahkan memahami jaringan komputer para ahli kemudian membagi
jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, di antaranya :
1. Area
a. LAN (Local Area Network)
LAN (Local Area Network) adalah suatu kumpulan komputer, dimana terdapat
beberapa unit komputer (client) dan 1 unit komputer untuk bank data (server).
Antara masing-masing client maupun antara client dan server dapat saling
bertukar file maupun saling menggunakan printer yang terhubung pada unit-
unit komputer yang terhubung pada jaringan LAN.
b. MAN (Metropolitan Area Network)
Teknologi yang digunakan MAN mirip dengan LAN. Hanya saja areanya
lebih besar dan komputer yang dihubungkan pada jaringan MAN jauh lebih
banyak dibandingkan dengan LAN. MAN merupakan jaringan komputer yang
meliputi area seukuran kota dan gabungan beberapa LAN yang dihubungkan
menjadi sebuah jaringan besar.
c. WAN (Wide Area Network)
WAN adalah kumpulan dari LAN yang dihubungkan dengan media
komunikasi publik atau media lainnya, seperti jaringan telepon dan melibatkan
area geografis yang cukup besar, seperti antar negera antar benua, atau
jaringan yang berskala besar. Hampir sama dengan internet hanya saja
menggunakan jaringan privat.
d. Internet
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang
mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke
11
negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber
daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
2. Media Penghantar
a. Wired Network
Wired network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel sebagai
media penghantar. Jadi, data dialirkan melalui kabel. Kabel yang umum yang
digunakan pada jaringan komputer biasanya menggunakan bahan dasar
tembaga. Ada dua jenis kabel yang menggunakan bahan fiber optic atau serat
optik. Biasanya bahan tembaga digunakan pada LAN. Sedangkan untuk MAN
dan WAN menggunakan kabel tembaga dan serat optik.
b. Wireless Network
Wireless Network adalah jaringan komputer yang menggunakan media
penghantar berupa gelombang atau (infrared dan laser). Sedangkan pengguna
infrared dan laser pada umumnya terbatas untuk jenis jaringan yang hanya
melibatkan dua titik saja atau disebut juga point to point.
3. Fungsi
a. Client Server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih)
komputernya difungsikan sebagai server untuk melayani komputer lain.
Komputer yang dilayani oleh server disebut client. Layanan yang diberikan
bisa berupa akses web, email, file atau yang lain. Client server banyak dipakai
oleh internet atau intranet.
b. Peer to Peer adalah jenis jaringan komputer dimana setiap komputer bisa
menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan
memberikan akses dari satu komputer ke komputer lainnya.
2.1.5 Jaringan Wireless LAN (WLAN)
Menurut Madcoms (2009, dalam Usman, Fadillah. dkk, 2015) Wireless
LAN (Local Area Network) yaitu jaringan komputer yang menggunakan
gelombang radio sebagai media transmisi data dimana informasi dari satu
12
komputer ke komputer lainya tanpa menggunakan kabel sebagai media perantara.
Dimana ketika sebuah data dikirimkan baik oleh pengirim sinyal Wi-Fi (Wireless
Fidelity), maka data biner akan dikodekan menjadi sebuah frekuensi radio
kemudian akan di transmisikan oleh perangkat wireless router.
Wireless LAN merupakan salah satu media transmisi yang menggunakan
gelombang radio sebagai media transmisinya. Data-data digital yang dikirim
melalui wireless akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik.
Media wireless yang umum digunakan adalah dengan menggunakan gelombang
radio yang diset untuk bekerja di bidang frekuensi tertentu sesuai dengan standar.
Sugiantoro, Bambang dkk (2017).
Pada dasarnya Wireless dengan LAN merupakan sama-sama jaringan
komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya, yang membedakan
antara keduanya adalah media jalur lintas data yang digunakan. Jika LAN masih
menggunakan kabel sebagai media lintas data, sedangkan Wireless menggunakan
media gelombang radio/udara, adapun standar wireless dan keandalan transfer
data menurut versinya seperti (Wireless Fidelity), 802.11a (WIFI5), dan 802.11.
ketiga standard tersebut biasa di singkat 802.11a/b/g. Versi Wireless LAN
802.11b memilik kemampuan transfer data kecepatan tinggi hingga 11Mbps pada
frekuensi 2,4 Ghz. Versi berikutnya 802.11a,untuk transfer data kecepatan tinggi
hingga 54 Mbps pada frekuensi 5 Ghz. Sedangkan 802.11g berkecepatan 54 Mbps
dengan frekuensi 2,4 Ghz.
Adapun jenis-jenis wireless seperti dibawah ini:
1. Wireless Wide Area Networks (WWAN)
Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi
nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat
mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui
penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh
penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal
dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di
13
dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular
DigitalPacket Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA).
Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi yang
lebih handal seperti 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar
global dan memiliki fitur roaming yang global juga.
2. Wireless Metropolitan Area Networks (WMAN)
Teknologi WMAN adalah koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di
dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda
dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa
biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai
tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis
kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami
gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk
mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan
pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak
diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti
multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint
distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE
802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat
spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.
3. Wireless Local Area Networks (WLAN)
Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan
nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan
gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau
kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi
kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai
suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada
berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat
dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless
(peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke
access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan
14
network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya
peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti
ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan
access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.
4. Wireless Personal Area Networks (WPAN)
Teknologi WPAN adalah suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti
sederhana, seperti telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang
operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah
suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter.
Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra
merah sebagai media transmisi data. Bluetooth merupakan teknologi pengganti
kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai
dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati
tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan
yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana
mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara
alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1
meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.
2.1.6 Perangkat Jaringan Komputer
Berikut ini adalah perangkat-perangkat jaringan komputer:
1. Router
Router adalah sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-
paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau
LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah network bisa
berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain.
15
Gambar 2.1 Router
Sumber : https//jaringankomputer.org
2. Hub
Hub adalah sebuah repeater yang memiliki banyak port (multi port) yang
mendukung kabel twited pair dalam sebuah topologi Star. Pada jaringan yang
umum, sebuah port akan menghubungkan hub dengan komputer Server.
Sementara itu port yang lain digunakan untuk menghubungkan hub dengan
node-node. Penggunaan hub dapat dikembangkan dengan mengaitkan suatu
hub ke hub lainnya. Hub tidak mampu menentukan tujuan. Hub hanya
mentrasmisikan sinyal ke setiap line yang terkoneksi dengannya, menggunakan
mode half-duplex. Hub hanya memungkinkan user untuk berbagi jalur yang
sama. Pada jaringan tersebut, tiap user hanya akan mendapatkan kecepatan dari
bandwith yang ada. Misalkan jaringan yang digunakan adalah Ethernet 10
Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung 10 unit komputer. Jika semua
komputer tersambung ke jaringan secara bersamaan, maka bandwith yang
dapat digunakan oleh masing-masing user rata-rata adalah 1 Mbps.
16
Gambar 2.2 Hub
Sumber : https//jaringankomputer.org
3. Switch
Switch adalah gabungan dari Hub dan Bridge yang berfungsi untuk
meneruskan paket data dalam sistem komunikasi data. Switch dapat beroperasi
dengan mode full-duplex dan mampu mengalihkan jalur dan memfilter
informasi ke dan dari tujuan yang spesifik. Keuntungan menggunakan switch
adalah karena setiap segmen jaringan memiliki bandwith 10 Mbps penuh, tidak
terbagi seperti pada hub.
17
Gambar 2.3 Switch
Sumber : https//jaringankomputer.org
4. Modem
Modem adalah perangkat untuk mengubah informasi data digital ke analog
atau sebaliknya. Di sisi pengirim, modem mengkonversi sinyal digital ke dalam
bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk dilewatkan melalui
fasilitas komunikasi analog atau jaringan telepon (public telephone line). Di
sisi penerima, modem mengkonversi sinyal ke format digital kembali.
Gambar 2.4 Modem
Sumber : https//jaringankomputer.org
18
2.1.7 Topologi Jaringan Komputer
Berikut adalah jenis-jenis topologi jaringan :
1. Topologi Bus
Topologi bus ini merupakan topologi yang banyak digunakan di awal
penggunaan jaringan komputer karena topologi yang paling sederhana
dibandingkan dengan topologi lainnya. Jika komputer dihubungkan antara satu
dengan lainnya dengan membentuk seperti barisan melalui satu single kabel
maka sudah bisa disebut menggunakan topologi bus. Dalam topologi ini dalam
satu saat, hanya satu komputer yang dapat mengirimkan data yang berupa
sinyal elektronik ke semua komputer dalam jaringan tersebut dan hanya akan
diterima oleh komputer yang dituju, karena hanya satu komputer saja yang
dapat mengirimkan data dalam satu saat maka jumlah komputer sangat
berpengaruh dalam unjuk kerja karena semakin banyak jumlah komputer,
semakin banyak komputer akan menunggu giliran untuk bisa mengirim data
dan efeknya unjuk kerja jaringan akan menjadi lambat.
Sinyal yang dikirimkan oleh satu komputer akan dikirim ke seluruh
jaringan dari ujung satu sampai ujung lainnya. Jika sinyal diperbolehkan untuk
terus menerus tanpa bisa di interrupt atau dihentikan dalam arti jika sinyal
sudah sampai di ujung maka dia akan berbalik arah, hal ini akan mencegah
komputer lain untuk bisa mengirim data, karena untuk bisa mengirim data
jaringan bus mesti bebas dari sinyal-sinyal. Untuk mencegah sinyal bisa terus
menerus aktif (bouncing) diperlukan adanya terminator, di mana ujung dari
kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut harus di-terminate
untuk menghentikan sinyal dari bouncing (berbalik) dan menyerap (absorb)
sinyal bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari sinyal-sinyal bebas
dan komputer lain bisa mengirim data.
Dalam topologi bus ada satu kelemahan yang sangat menganggu kerja dari
semua komputer yaitu jika terjadi masalah dengan kabel dalam satu komputer
19
(ingat topologi bus menggunakan satu kabel menghubungkan komputer)
misalnya kabel putus maka semua jaringan komputer akan terganggu dan tidak
bisa berkomunikasi antar satu dengan lainnya atau istilahnya down. Begitu
pula jika salah satu ujung tidak diterminasi, sinyal akan berbalik (bounce) dan
seluruh jaringan akan terpengaruh meskipun masing-masing komputer masih
dapat berdiri sendiri (stand alone) tetapi tidak dapat berkomunikasi satu sama
lain.
Gambar 2.5 Topologi Bus
Sumber : https//jaringankomputer.org
2. Topologi Star
Topologi star merupakan topologi jaringan yang paling sering digunakan.
Pada topologi star, kendali terpusat dan semua link harus melewati pusat yang
menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau komputer yang dipilihnya.
Simpul pusat disebut dengan stasiun primer atau server dan bagian lainnya
disebut dengan stasiun skunder atau client. Pada Topologi star, koneksi yang
terganggu antara suatu node dan hub tidak mempengaruhi jaringan. Jika hub
terganggu (rusak) maka semua node yang di hubungkan ke hub tersebut tidak
dapat saling berkomunikasi. Node adalah titik suatu koneksi atau sambungan
dalam jaringan, sedangkan hub berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dan
meneruskan ke semua komputer yang terhubung dengan hub.
20
Keuntungan menggunakan topologi star yaitu:
1. Fleksibelitas tinggi.
2. Penambahan atau perubahan komputer sangat mudah dan tidak menganggu
bagian jaringan lain, yaitu dengan cara menarik kabel menuju hub.
3. Kontrol terpusat sehingga mudah dalam pengelolaan jaringan.
4. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan, jika terdapat
salah satu kabel yang menuju node terputus maka tidak akan
mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Hanya kabel yang putus yang
tidak dapat digunakan.
5. Jumlah pengguna komputer lebih banyak daripada topologi bus.
Kelemahan menggunakan topologi star, bila traffic data cukup tinggi dan
terjadi collision, semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan
dilanjutkan/ dipersilahkan dengan cara random ketika hub mendeteksi tidak
ada jalur yang sedang digunakanoleh node lain.
Gambar 2.6 Topologi Star
Sumber : https//jaringankomputer.org
21
3. Topologi Tree
Topologi tree disebut juga topologi star-bus. Topologi tree merupakan
gabungan beberapa topologi star yang dihubungkan dengan topologi bus.
Topologi tree digunakan untuk menghubungkan beberapa LAN dengan LAN
lain. Hubungan antar LAN dilakukan via hub. Masing-masing hub dapat
dianggap sebagai akar (root) dari masing-masing pohon (tree). Topologi tree
dapat mengatasi kekurangan topologi bus yang disebabkan persoalan broadcast
traffic, dan kekurangan topologi star yang disebabkan oleh keterbatasan
kapasitas port hub. Karakteristik yang dimiliki topologi tree mirip dengan
topologi bus dan star. Begitu juga dengan peralatan, kabel , dan teknik
pemasangannya. Walaupun disebut sebagai jaringan bus, namun tidak selalu
harus menggunakan kabel coaxial, bisa saja menggunakan serat optik, wireless,
atau jenis kabel yang lain. Topologi tree banyak digunakan untuk WAN.
Gambar 2.7 Topologi Tree
Sumber : https//jaringankomputer.org
22
4. Topologi Ring
Topologi ring sangat berbeda dengan topologi bus. Sesuai dengan
namanya, jaringan yang menggunakan topologi ini dapat dikenali dari kabel
backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer terhubung dengan kabel
backbone. Setelah sampai pada komputer terakhir maka ujung kabel akan
kembali dihubungkan dengan komputer pertama.
Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar.
Gambar 2.8 Topologi Ring
Sumber : https//jaringankomputer.org
Cara kerja topologi ring dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut.
Apabila sebuah node ingin mengirim data maka node tersebut hanya menunggu
kehadiran token bebas. Token yang sampai di node pengirim kemudian
”ditempel” data yang akan dikirim. Selanjutnya data mengalir ke node
penerima. Node lain tidak dapat mengirim data karena token sudah ”tidak
bebas”. Setelah sampai di node penerima, data di-copy-kan dan data mengalir
kembali ke node pengirim. Kemudian data ”dimusnahkan” dan token kembali
”bebas”. Token dapat diibaratkan seperti sebuah kereta api yang sedang
23
berjalan pada rel dan berhenti di setiap stasiun. Penumpang dapat naik kereta
api dan kemudian kereta berangkat ke stasiun tujuan. Setelah tiba penumpang
turun dan kereta melanjutkan perjalanan kembali. Walaupun ilustrasi ini tidak
100% cocok dengan kondisi sebenarnya, namun mudah – mudahan bisa
memberikan gambaran umum bagaimana topologi ring bekerja.
5. Topologi Mesh
Topologi mesh dapat dikenali dengan hubungan point to point atau satu –
satu ke setiap komputer. Setiap komputer terhubung ke komputer lain melalui
kabel, bisa menggunakan kabel coaxial, twisted pair, bahkan serat optik. Pada
awalnya jaringan mesh dikembangkan untuk keperluan militer, barang kali
pusat kontrol senjata nuklir menggunakan topologi ini, apabila salah satu atau
beberapa kabel putus masih tersedia rute alternatif melalui kabel yang lain.
Gambar 2.9 Topologi Mesh
Sumber : https//jaringankomputer.org
24
2.2 QoS (Quality of Service)
Quality of Service (QoS) merupakan metode pengukuran tentang seberapa
baik jaringan dan merupakan suatu usaha untuk mendefinisikan karakteristik dan
sifat dari satu servis. QoS digunakan untuk mengukur sekumpulan atribut kinerja
yang telah dispesifikasikan dan diasosiasikan dengan suatu servis. Wulandari,
Rika. (2016).
Quality of Service (QoS) adalah kemampuan sebuah jaringan untuk
menyediakan layanan yang lebih baik lagi bagi trafik yang melewatinya. Melalui
QoS, seorang network administrator dapat memberikan prioritas trafik tertentu.
QoS akan membuat seorang network administrator mengawasi bandwidth,
troughput, dan delay serta meminimisasi paket yang hilang pada suatu network.
Rosid, Muhammad, dkk. (2013).
Flannagan dkk (2003, dalam Iskandar, Iwan, dkk, 2015) mendefinisikan
bahwa QoS adalah teknik untuk mengelola bandwidth, delay, troughput, dan
paket loss untuk aliran dalam jaringan. Tujuan dari mekanisme QoS adalah
mempengaruhi setidaknya satu diantara empat parameter dasar QoS yang telah
ditentukan. QoS didesain untuk membantu end user (client) menjadi lebih
produktif dengan memastikan bahwa user mendapatkan performansi yang handal
dari aplikasi-aplikasi berbasis jaringan. QoS mengacu pada kemampuan jaringan
untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik jaringan tertentu melalui
teknologi yang berbeda-beda. QoS merupakan suatu tantangan yang besar dalam
jaringan berbasis IP dan internet secara keseluruhan. Tujuan dari QoS adalah
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan layanan yang berbeda, yang menggunakan
infrastruktur yang sama. QoS menawarkan kemampuan untuk mendefinisikan
atribut-atribut layanan yang disediakan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
25
Fungsi-fungsi QoS dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengkelasan paket untuk menyediakan pelayanan yang berbeda-beda untuk
kelas paket yang berbeda-beda.
2. Penanganan kongesti untuk memenuhi dan menangani kebutuhan layanan
yang berbeda- beda.
3. Pengendalian lalu lintas paket untuk membatasi dan mengendalikan
pengiriman paket- paket data.
4. Pensinyalan untuk mengendalikan fungsifungsi perangkat yang mendukung
komunikasi di dalam jaringan IP.
2.2.1 Parameter-parameter Quality of Services (QoS)
Parameter-parameter QoS antara lain Bandwidth, Delay, Packet Loss dan
Throughput.
1. Bandwidth adalah suatu ukuran waktu tertentu dalam suatu hari menggunakan
rute internet yang spesifik ketika sedang men-download suatu file. Dewo
(2010, dalam Romadhon, Pearl Pratama, 2014).
2. Delay merupakan lamanya waktu yang dibutuhkan oleh data atau informasi
untuk sampai ke tempat tujuan data atau informasi tersebut dikirim. Delay
pada suatu jaringan akan menentukan langkah apa yang akan kita ambil ketika
kita memanajemen suatu jaringan. Ketika Delay besar, dapat diketahui
jaringan tersebut sedang sibuk atau kemungkinan yang lain adalah kapasitas
jaringan tersebut yang kecil sehingga bisa melakukan tindakan pencegahan
agar tidak terjadi overload. Misalkan dengan memindahkan sebagian aliran
data ke jalur lain atau memperbesar kapasitas jaringan kita. Suhervan, (2010
dalam Setyawan, Muhammad Arif, dkk 2016)
26
Menurut versi TIPHON standarisasi nilai delay sebagai berikut.
Tabel 2.1 Standarisasi Delay versi TIPHON
Kategori Latency Besar Delay (ms)
Sangat Bagus <150
Bagus 150 s/d 300
Sedang 300 s/d 450
Jelek >450
Sumber : TIPHON
3. Packet Loss, merupakan banyaknya paket yang gagal mencapai tempat tujuan
paket tersebut dikirim. Ketika Packet Loss besar maka dapat diketahui bahwa
jaringan sedang sibuk atau terjadi overload. Packet Loss mempengaruhi
kinerja jaringan secara langsung. Ketika nilai Packet Loss suatu jaringan
besar, dapat dikatakan kinerja jaringan tersebut buruk. Suhervan, (2010 dalam
Setyawan, Muhammad Arif. dkk, 2016)
Tabel 2.2 Standarisasi Packet Loss versi TIPHON
Kategori Degradasi Packet Loss (%)
Sangat Bagus 0
Bagus 3
Sedang 15
Jelek 25
Sumber : TIPHON
4. Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam
bps (bit per second). Throughput adalah jumlah total kedatangan paket yang
sukses yang diamati pada tujuan selama interval waktu tertentu dibagi oleh
durasi interval waktu tersebut. (Wulandari, Rika, 2016).
27
Tabel 2.3 Standarisasi Throughput versi TIPHON
Kategori Throughput Throughput (bps)
Sangat Bagus 100
Bagus 75
Sedang 50
Jelek < 25
Sumber : TIPHON
2.2.2 Jenis –Jenis Model QoS
Dalam memberikan servis yang berkualitas, beberapa model Qos sering
digunakan untuk itu. Model-model tersebut akan banyak menentukan bagaimana
proses terciptanya sebuah perbedaan servis dan kualitas. Berikut ini adalah
beberapa model Qos yang banyak digunakan.
1. Best-effort service
Best-effort service adalah satu model layanan dimana aplikasi mengirim data
setiap kali diharuskan dalam setiap kuantitas, dan tanpa meminta izin atau
memberitahukan terlebih dahulu kepada jaringan. Untuk layanan Best-effort
service, jaringan mengirimkan data jika bisa, tanpa jaminan kehandalan batas,
atau throughput.
2. Integrated service
Integrated service adalah layanan beberapa model yang dapat menampung
beberapa persyaratan QoS. Dalam model ini aplikasi meminta jenis layanan
tertentu dari jaringan sebelum mengirim data. Aplikasi menginformasikan
jaringan dari traffic profile dan meminta jenis layanan tertentu yang dapat
mencakup bandwidth dan delay requirement. Aplikasi ini diharapkan untuk
mengirim data hanya setelah mendapat konfirmasi dari jaringan.
28
3. Differentiated service
Differentiated service adalah layanan beberapa model yang dapat memenuhi
persyaratan QoS yang berbeda. Namun, tidak seperti dalam model Integrated
service, aplikasi yang menggunakan Differentiated service tidak secara
eksplisit memberi isyarat router sebelum mengirim data.
2.3 Wireshark Tool
Untuk mengukur parameter kualitas jaringan wireless LAN dapat
menggunakan alat bantu tools monitoring Wireshark untuk pengukuran parameter
bandwidth, dan tools Wireshark untuk pengukuran parameter delay, packet loss
dan troughput.
Menurut Kurniawan, Agus (2012) Wireshark adalah tool yang ditujukan
untuk penganalisisan paket data jaringan. Wireshark melakukan pengawasan
paket secara waktu nyata (real time) dan kemudian menangkap data dan
menampilkannya selengkap mungkin.
Berikut adalah tampilan wireshark:
Gambar 2.10 Wireshark
29
2.4 Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Jurnal Metode Hasil
Bambang Sugian-
toro dan Yuha
Bani Mahardika
(2017).
Analisis Quality of
Service jaringan
wireless sukanet
WIFI di fakultas
sains dan teknolo-
gi UIN sunan kali
jaga.
Metode yang
digunakan yaitu
metode Qos
Hasil dari peneliti-
an ini untuk
kualitas through-
put tergolong
sedang, untuk
delay tergolong
bagus dan untuk
paket loss
tergolong jelek.
Iwan Iskandar dan
Alvinur Hidayat
(2015)
Analisa Quality of
Service (QOS) jari
ngan internet kam-
pus (Studi kasus:
UIN suska Riau).
Metode yang digu
nakan dalam pene
litian ini adalah
metode QoS
Penelitian ini
melakukan
pengukuran di dua
account yaitu
account mahasis-
wa dan account
dosen.
Hasil Qos dari
account mahasis-
wa tergolong pada
kualitas buruk,
sedangkan hasil
Qos account dosen
tergolong pada
kualitas sedang.
Riko Sampurna
Bakti (2017)
Analisis Kinerja
Wireless Distribu-
tion System (WDS
) Pada jaringan
Metode yang
digunakan yaitu
metode QoS.
Hasil dari peneliti
an ini untuk pengu
kuran parameter
QoS yang meliputi
30
RT/RW NET. bandwith,
throughput, delay,
dan packet loss
yaitu sangat
bagus.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
tindakan atau action research yang menjelaskan suatu situasi atau keadaan pada
jaringan Wireless LAN di PT. Anugrah Argon Medica NDC dan melakukan
analisis hasil perhitungan Downtime jaringan Wireless LAN terhadap perubahan
atau intervensi dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
Reliability, Maintainability dan Availability pada jaringan Wireless LAN sehingga
dapat memberikan network service yang lebih baik lagi dengan perbaikan dan
pengembangan sistem dan infrastruktur jaringan sehingga dapat meningkatkan
kepuasan pengguna suatu layanan jaringan pada PT. Anugrah Argon Medica
NDC.
Metode yang akan digunakan mengukur kualitas layanan jaringan wireless
LAN yaitu QoS (Quality of Service) terdiri dari parameter Throughphut, Delay
dan Packet Loss dari pengirim ke penerima atau dari ujung ke ujung (end to end)
dengan menggunakan software Wireshark analiser dengan sistem operasi
windows.
3.1 Sekilas Tentang Perusahaan
Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia yang memiliki
potensi pasar yang besar dengan lebih dari 200 juta orang dari Sabang sampai
Merauke. Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan transformasi sosial di dalam
dekade terakhir telah membawa pasar tantangan baru yang dinamis untuk industri
farmasi pada saat yang sama, membuka peluang baru bagi para pemain bisnis.
Mulai tahun 1980, PT. Anugrah Argon Medica (AAM) reposisi bisnis dari
perdagangan usaha untuk menjadi distributor fisik untuk produk farmasi dengan
cakupan nasional pada tahun 1996. Mengantisipasi dinamika pasar farmasi, pada
32
tahun 2001 hingga 2003, AAM mengembangkan Distribusi Terpadu dan
Advanced Sistem IT.
Kompetensi pengembangan pasar di tahun 2005, Organisasi Pengetahuan
pada tahun 2006, Supply Chain dan Total Quality Management pada tahun 2008,
dan AAM meningkatkan kompetensi dalam Customer Relationship Management
pada tahun 2009.
Selain itu, pada tahun 1993, peraturan pemerintah lain diperbolehkan
perusahaan distribusi untuk mengimpor dan mendaftar produk jadi sebagai mitra
lokal dari setiap perusahaan asing. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi era
globalisasi ini, AAM menyadari urgensi meningkatkan kemampuan dan eksistensi
sebagai salah satu perusahaan distribusi dihormati di Indonesia. Komitmen AAM
pelaksanaan Total Quality Management ini terbukti dari memperoleh sertifikasi
standar pada tahun 2008, seperti: ISO 9001: 2008 & GDP Standard, sesuai dengan
WHO Teknis seri no. 937, tahun 2006.
a. Visi
Menjadi perusahaan yang berbakti paling depan dalam menyediakan nilai
tambah yang signifikan bagi kepentingan setiap pelanggan dan mitra usaha
dengan selalu bekerja giat secara efektif, efisien dan berkesinambungan demi
"kesehatan bagi semua" di tingkat nasional, regional, maupun global.
b. Misi
Senantiasa mengembangkan segala kemampuan kefarmasian dalam rangka
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan cara:
a) Melakukan inovasi dan perbaikan terus-menerus.
b) Meningkatkan pangsa pasar.
c) Mengefisienkan biaya.
d) Melakukan aliansi strategis.
3.1.1 Struktur Organisasi Perusahaan
33
Struktur Organisasi merupakan kerangka dasar dari pelaksanaan setiap
bentuk organisasi, oleh karena itu struktur organisasi disusun dan dibentuk
sesederhana mungkin, jelas dan tegas. Sehingga dengan demikian akan terbuat
jelas hubungan antara pejabat yang satu dengan yang lain. Fungsi dari struktur
organisasi itu sendiri adalah untuk mempertegas hirarki, tugas, wewenang dan
tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan perusahaan.
Sejak berdirinya PT. Anugrah Argon Medica selalu mempraktekan pola
organisasi yang sederhana tetapi efektif didalam usaha mencapai tujuan
operasinya. Pola ini dipilih sebagai satu-satunya cara untuk mengendalikan semua
pekerjaan yang menuntut kebersamaan organisasi serta kelancaran dan tepat
waktu. Setiap bagian dipimpin oleh seorang manajer serta beberapa orang staf
yang bersama-sama menjamin agar kegiatan bagiannya dapat berjalan dengan
lancar. Struktur organisasi perusahaan PT. Anugrah Argon Medica NDC dapat
dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan
3.2 Topologi Jaringan
3.2.1 Jaringan Wirelees LAN
MANAGER
SUPERVISOR
RETURN
OFFICER
INBOUND
OFFICER
OUTBOUND
APOTEKER
OFFICER
SUPERVISOR
CIBA
ADMIN
SUPERVISOR
INBOUND
SUPERVISOR
INBOUND
SUPERVISOR
OUTBOUND
SUPERVISOR
OUTBOUND
PETUGAS
GUDANG
PETUGAS
GUDANG
PETUGAS
GUDANG
PETUGAS
GUDANG
PETUGAS
GUDANG
PETUGAS
GUDANG
STAFAPOTEKER
34
Wireless LAN adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan
frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik
akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja
di bandwidth 2,4 GHZ (802.11b,802.11g) atau 5 GHZ (802.11a). kebanyakan
peralatan mempunyai kualifikasi WI-fi , IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE
802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP atau WPA.
Gambar 3.2 Topologi jaringan Wirelees PT. Anugrah Argon Medica NDC
3.3 Menganalisis QoS Jaringan Wireless LAN
Adapun tahapan penelitian yang merupakan bagian dari Action Research
ini, yaitu:
3.3.1. Melakukan Diagnosa (Diagnosing)
Office Room
Kagud & Outbound
Server Room
Inbound Room
Radio Room
KET:Radio WLAN UTP CAT 5
Acces point
Acces pointAcces point
Manager
Acces point
35
Rencana tindakan yang akan dilakukan pada tahap ini ditemukan beberapa
masalah yang cukup mengganggu kinerja dari jaringan WLAN yang ada di
PT.Anugrah Argon Medica NDC yaitu sering terputusnya koneksi, hal ini
disebabkan karena media perantara pada area ini menggunakan wireless, sehingga
jarak dan tembok penghalang sangat mempengaruhi kinerja jaringan WLAN.
Pada tahap ini ini penulis akan menampilkan data awal bandwidth dimana
dari data yang saya peroleh pada PT Anugrah Argon Medica NDC, pada ruang
office, ruang inbound, dan ruang kagud - outbound.
Tabel 3.1 Bandwidth
LAN Monitoring Bandwidth (Kbps)
Ruang Office 256
Ruang Inbound 256
Ruang Kagud dan Outbound 256
3.3.2 Melakukan Rencana Tindakan (Action planning)
Memahami pokok masalah yang ada kemudian dilanjutkan dengan
menyusun rencana tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Rencana tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu, desain skema
jaringan WLAN yang ada saat ini yang akan diimplementasikan pada pengukuran
QoS.
Tabel 3.2 Jadwal Pengukuran
Hari/Tanggal Waktu (WIB)
Senin 01-10-2018 09.00 – 11.00
Selasa 02-10-2018 09.00 – 11.00
Rabu 03-10-2018 09.00 – 11.00
Kamis 04-10-2018 09.00 – 11.00
Jumat 05-10-2018 09.00 – 11.00
36
Tabel di atas menjelaskan jadwal pengukuran dalam satu hari proses
pengukurannya dilakukan pada jam padat, dengan range antara jam 09:00 - 11:00.
1. Desain Topologi Pengukuran Parameter QoS
Gambar 3.3 Topologi Pengukuran Parameter QoS
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa, dalam proses penelitian ini,
penulis hanya mengambil 3 titik pengukuran sebagai perwakilan untuk
mengetahui seberapa besar kinerja WLAN PT.Anugrah Argon Medica NDC yang
sudah diterapkan. 3 Titik tersebut meliputi area Ruang office, Ruang inbound,
Ruang kagud-outbound. Selain itu, gambar tersebut juga menjelaskan tentang
perangkat apa saja yang digunakan PT.Anugrah Argon Medica NDC sebagai
sarana penghubung antar area tersebut. Di dalam gambar terdapat perangkat
jaringan seperti server, switch, kabel UTP dan komputer user.
Area yang akan dilakukan pengukuran parameter QoS antara lain yaitu:
Ruang Inbound
Ruang Office
Ruang Kagud-outbound
Router
ServerMonitor Server
Switch
Penerima Antena Grid
Penerima Antena Grid
Radio WLAN
Radio WLAN
Radio WLAN
Penerima Antena Grid
Pemancar Antena Grid
Provider Telkom
37
2. Ruang Office
Gambar 3.4 Topologi Pengukuran QoS di Area Ruang office
Pada area ini pengukuran parameter QoS yang meliputi throughput, delay
dan packet loss. Di mana dari gambar di atas terdapat beberapa perangkat jaringan
yang menghubungkan dari satuan kerja ke ruangan office. Perangkat jaringan
tersebut terdiri dari router, server, pc, switch, antena Grid pengirim dan antena
Grid penerima. Proses pengukuran parameter QoS yang terdiri dari throughput,
delay dan packet loss menggunakan software wireshark. rencananya akan
dilakukan selama 5 hari kerja. Dalam satu hari proses pengukurannya dilakukan
dengan range antara jam 09.00 – 11.00.
3. Ruang Kagud-Outbound
Gambar 3.5 Topologi Pengukuran QoS area Ruang Kagud-Outbound
Pada area ini pengukuran parameter QoS yang meliputi throughput, delay
dan packet loss. Di mana dari gambar di atas terdapat beberapa perangkat jaringan
yang menghubungkan dari satuan kerja ke ruangan kagud. Perangkat jaringan
tersebut terdiri dari router, server, pc, switch, antena Grid pengirim dan antena
Grid penerima. Proses pengukuran parameter QoS yang terdiri dari throughput,
delay dan packet loss menggunakan software wireshark. rencananya akan
RouterPCServerSwitchPemancar
Antena GridPenerima
Antena GridPC User
Ruang Office
Radio WLAN
RouterPC
Server
SwitchPemancar Antena Grid
Penerima Antena GridPC User Ruang
Kagud-Outbound
Radio WLAN
38
dilakukan selama 5 hari kerja. Dalam satu hari proses pengukurannya dilakukan
dengan range antara jam 09.00 – 11.00.
4. Ruang Inbound
Gambar 3.6 Topologi Pengukuran QoS Area Ruang Inbound
Di mana dari gambar di atas terdapat beberapa perangkat jaringan yang
menghubungkan dari satuan kerja ke ruangan inbound. Perangkat jaringan
tersebut terdiri dari router, server, pc, Hub, antena Grid pengirim dan antena Grid
penerima. Proses pengukuran parameter QoS yang terdiri dari throughput, delay
dan packet loss menggunakan software wireshark. rencananya akan dilakukan
selama 5 hari kerja. Dalam satu hari proses pengukurannya dilakukan dengan
range antara jam 09.00 – 11.00.
3.3.3 Melakukan Tindakan (Action Taking)
Melakukan pengukuran jaringan dengan model sistem monitoring QoS
yang digunakan untuk pengukuran parameter QoS pada jaringan WLAN di PT.
Anugrah Argon Medica NDC yaitu Throughput, delay dan packet loss pada area
Ruang office, Ruang kagud-outbound dan Ruang Inbound Adapun tahapannya
terdiri dari Monitoring Application dan QoS Monitoring.
Untuk menghitungan parameter QoS dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
a. Throughput
Throughput =
b. Packet Loss
Packet loss = × 100 %
RouterPCServerSwitchPemancar
Antena GridPenerima
Antena GridPC User
Ruang Inbound
Radio WLAN
Paket data dikirim
Waktu pengiriman data
(Paket data dikirim - Paket data diterima)
Paket data dikirim
39
c. Delay (Latency)
Delay =
d. Total Variasi Delay
Delay = Delay - (rata-rata delay)
3.4 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di PT. Anugrah Argon Medica NDC, dimulai pada
bulan September 2018 sampai bulan Oktober 2018 dari jam 08.00 sampai dengan
16.00 WIB
3.5 Alat dan Bahan
Alat yang harus ada pada jaringan Wireless LAN PT. Anugrah Argon
Medica NDC :
1. Perangkat Keras (Hardware) :
a. Laptop/PC
Spesifikasi:
Proccesor intel core i3
Hardisk 500 GB
Ram 4 GB
b. Printer.
2. Perangkat Lunak (Software) :
a. Sistem Operasi Windows 7 ultimate
b. Mozilla firefox digunakan untuk mencari literature dari internet
c. Software Wireshark sebagai alat pengukur
d. Microsoft office sebagai aplikasi pengolahan data untuk penulisan laporan
Total delay
Total paket diterima
40
3. Perangkat Jaringan (Networking) :
a. Router
b. Switch
c. Hotspot
d. Kabel UTP / LAN
Adapun bahan yang digunakan dalam penelitian adalah:
QOS : Menggunakan Software Wireshark.
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun, maka model
sistem monitoring QoS yang digunakan untuk pengukuran parameter megunakan
software Wireshark pada jaringan WLAN di PT. Anugrah Argon Medica NDC
yaitu throughput, delay, dan packet loss pada area Ruang Office, Ruang Inbound,
dan Ruang Kagud-Outbound.
Mekanisme pengukuran parameter QoS adalah dengan menggunakan
Wireshark yaitu dengan cara mengirimkan sebuah paket kepada alamat IP untuk
setiap perangkat dan menunggu respon dari node pengirim (source) kepada node
penerima (destination) di layer-layer IP pada skema jaringan yang akan diukur.
Kemudian mengambil informasi nilai parameter-parameter QoS dari lalu lintas
paket data dan mengumpulkan serta merekam informasi lalu lintas paket data
yang selanjutnya akan dikirimkan kepada monitoring application.
4.1.1. Hasil Pengukuran QoS (Quality of Service)
Dari penjelasan di atas, didapatkan hasil dari implementasi pengukuran
parameter QoS yang terdiri dari throughput, delay, dan packet loss, di mana
proses pengukurannya menggunakan software Wireshark yaitu sebagai berikut:
1. Area Ruang Office
Pengukuran Throughput hari senin pada ruang Office:
42
Gambar 4.1 Nilai Throughput ruang Office
Pada gambar 4.1 terlihat nilai throughput yang didapat adalah 23946.626 Bps,
jika dihitung dengan rumus didapatkan:
Throughput =
Throughput =
Throughput = 23946.63
Pengujian Delay hari senin pada ruang Office:
Gambar 4.2 Nilai Delay ruang Office
Paket data dikirim
Waktu pengiriman data
42294900
1766.215
43
Pada gambar 4.2 diatas, didapatkan total delay (duration) 23.57 s, dan total
paket diterima (total RTP packet) adalah 4. Jika dihitung dengan rumus delay
didapatkan sebagai berikut.
Delay =
Delay =
Delay = 5.89
Pengujian Packet Loss hari senin pada ruang Office:
Gambar 4.3 Nilai Packet Loss ruang Office
Monitoring pada gambar 4.3 didapatkan total paket yang dikirim sebesar 1 dan
total paket yang diterima sebesar 4. Nilai packet loss didapatkan dari rumus:
Packet loss = × 100%
Packet loss = ×100%
Packet loss = 9 %
a. Throughput
Dari hasil pengukuran Throughput melalui monitoring WLAN pada area
ruang Office didapatlah hasil rata-rata nilai dalam bit per second (bps)-
Total delay
Total paket diterima
Paket data yang dikirim – Paket data yang diterima
Paket data yang dikirim
23.57
4
1 – 4
1
44
seperti tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 Nilai Throughput Area Ruang Office
Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai (bps)
Senin 01-10-2018 09 .00 – 11.00 23946,63
Selasa 02-10-2018 09 .00 – 11.00 16636,93
Rabu 03-10-2018 09 .00 – 11.00 18366,25
Kamis 04-10-2018 09 .00 – 11.00 6493,67
Jumat 05-10-2018 09 .00 – 11.00 14400,37
Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai throughput sesuai dengan versi
TIPHON sebagai standarisasi, pada area ruang Office untuk kategori nilai
throughput sangat bagus jika 100 bps, bagus jika 75 bps, sedang jika 50 bps
dan jelek jika < 25 bps, maka kategori throughput untuk hasil pengukuran
setiap hari termasuk dalam nilai throughput sangat bagus.
b. Delay
Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik atau juga proses waktu
yang lama dalam jaringan WLAN. Menurut versi THIPON (dalam Romadhon
Pearl: 2013), sebagai standarisasi yang digunakan dalam pengukuran nilai
delay, maka besarnya delay dapat diklasifikasikan sebagai kategori latensi
sangat bagus jika <150 ms, bagus jika 150 ms sampai dengan 300 ms, sedang
jika 300 ms sampai dengan 450 ms dan jelek jika >450 ms .
Berdasarkan hasil pengukuran nilai delay terhadap skema perangkat
jaringan Area Ruang Office PT. Anugrah Argon Medica NDC, didapatlah nilai
rata-rata response time delay dalam mili second (ms) yaitu sebagai berikut:
45
Tabel 4.2 Nilai Delay Area Ruang Office
Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai
Senin 01-10-2018 09 .00 – 11.00 5.89 ms
Selasa 02-10-2018 09 .00 – 11.00 17.45 ms
Rabu 03-10-2018 09 .00 – 11.00 0 ms
Kamis 04-10-2018 09 .00 – 11.00 0 ms
Jumat 05-10-2018 09 .00 – 11.00 0 ms
Dari hasil tabel di atas dan berdasarkan nilai besar delay sesuai dengan
tabel versi TIPHON pada area Ruang Office , maka kategori delay untuk
setiap hari yang dilakukan pada jam 09.00-11.00 sangat bagus. Delay tidak di
pengaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses transfer
data.
c. Packet Loss
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap skema perangkat jaringan WLAN
di PT. Anugrah Argon Medica NDC didapat nilai packet loss dalam persentase
(%) sebagai berikut:
Dari hasil pengukuran nilai packet loss terhadap skema jaringan WLAN
diperoleh nilai packet loss rata-rata seperti table 4.3.
Tabel 4.3 Nilai Packet Loss Area Ruang Office
Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai
Senin 01-10-2018 09 .00 – 10.00 9 %
Selasa 02-10-2018 09 .00 – 10.00 4 %
Rabu 03-10-2018 09 .00 – 10.00 0 %
Kamis 04-10-2018 09 .00 – 10.00 0 %
Jumat 05-10-2018 09 .00 – 10.00 0 %
Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi
TIPHON sebagai standarisasi, pada area Ruang Office untuk kategori
46
degredasi packet loss sangat bagus jika 0%, bagus jika 3%, sedang jika 15%
dan jelek jika 25%, maka kategori packet loss dengan persentase loss 0%
untuk hasil pengukuran setiap hari termasuk dalam degredasi sangat bagus
karena suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang
menunjukkan jumlah total packet loss yang hilang, dapat terjadi karena
collision dan congestion pada jaringan Wireless LAN PT. Anugrah Argon
Medica NDC.
2. Area Ruang Kagud-Outbound
Pengukuran Throughput hari senin pada ruang Kagud-Outbound:
Gambar 4.4 Nilai Throughput ruang Kagud-Outbound
Pada gambar 4.4 terlihat nilai throughput yang didapat adalah 28252.396 Bps,
jika dihitung dengan rumus didapatkan:
Throughput =
Throughput =
Throughput = 28252.39
Paket data dikirim
Waktu pengiriman data
85433382
3023.934
47
Pengukuran Delay hari senin pada ruang Kagud-Outbound:
Gambar 4.5 Nilai Delay ruang Kagud-Outbound
Pada gambar 4.5 diatas, didapatkan total delay (duration) 0.00 s, dan total
paket diterima (total RTP packet) adalah 1. Jika dihitung dengan rumus delay
didapatkan sebagai berikut.
Delay =
Delay =
Delay = 0
Pengukuran Packet Loss hari senin pada ruang Kagud-Outbound:
Gambar 4.6 Nilai Packet Loss ruang Kagud-Outbound
Total delay
Total packet diterima
0
1
48
Monitoring pada gambar 4.6 didapatkan total paket yang dikirim sebesar 1 dan
total paket yang diterima sebesar 1. Nilai packet loss didapatkan dari rumus:
Packet loss = x 100%
Packet loss = × 100%
Packet loss = 0
a. Throughput
Dari hasil pengukuran Throughput melalui monitoring WLAN pada area
ruang Kagud-Outbound didapatlah hasil nilai rata-rata seperti tabel dibawah
ini.
Tabel 4.4 Nilai Throughput Area Ruang Kagud-Outbound
Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai (bps)
Senin 01-10-2018 09.00 – 11.00 28252,39
Selasa 02-10-2018 09.00 – 11.00 32849,85
Rabu 03-10-2018 09.00 – 11.00 22463,12
Kamis 04-10-2018 09.00 – 11.00 24533,92
Jumat 05-10-2018 09.00 – 11.00 16171,33
Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai throughput sesuai dengan versi
TIPHON sebagai standarisasi, pada area ruang Kagud-Outbound untuk
kategori nilai throughput sangat bagus jika 100 bps, bagus jika 75 bps, sedang
jika 50 bps dan jelek jika < 25 bps, maka kategori throughput untuk hasil
pengukuran setiap hari termasuk dalam nilai throughput sangat bagus.
b. Delay
Dari hasil pengukuran nilai delay terhadap skema jaringan WLAN pada
area Kagud-Outbound diperoleh nilai delay rata-rata seperti tabel 4.5
Paket data yang dikirim – Paket data yang diterima
Paket data yang dikirim 1 – 0
1
49
Tabel 4.5 Nilai Delay Area Ruang Kagud-Outbound
Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai
Senin 01-10-2018 09.00 – 11.00 0 ms
Selasa 02-10-2018 09.00 – 11.00 4.08 ms
Rabu 03-10-2018 09.00 – 11.00 0 ms
Kamis 04-10-2018 09.00 – 11.00 1.6 ms
Jumat 05-10-2018 09.00 – 11.00 0.66 ms
Dari hasil tabel di atas dan berdasarkan nilai besar delay sesuai dengan
tabel versi TIPHON pada area ruang Kagud-Outbound, maka kategori delay
sangat bagus. Delay tidak di pegaruhi oleh jarak, media fisik, kongesti atau
juga waktu proses tidak membutukan waktu yang lama
c. Paket Loss
Dari hasil pengukuran nilai packet loss terhadap skema jaringan WLAN
pada area Kagud-Outbound maka diperoleh nilai packet loss rata-rata seperti
tabel 4.6
Tabel 4.6 Nilai Paket Loss Area Ruang Kagud-Outbound
Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai
Senin 01-10-2018 09.00 – 11.00 0 %
Selasa 02-10-2018 09.00 – 11.00 1.33 %
Rabu 03-10-2018 09.00 – 11.00 0 %
Kamis 04-10-2018 09.00 – 11.00 3.2 %
Jumat 05-10-2018 09.00 – 11.00 1.33 %
Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi
TIPHON sebagai standarisasi, pada area Ruang Kagud-Outbound untuk
kategori degredasi packet loss sangat bagus jika 0%, bagus jika 3%, sedang
jika 15% dan jelek jika 25%, maka kategori packet loss dengan persentase loss
0% untuk hasil pengukuran setiap hari termasuk dalam degredasi rata-rata
50
bagus. suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang
menunjukkan jumlah total packet loss yang bagus, pada jaringan Wireless
LAN PT. Anugrah Argon Medica NDC.
3. Area Ruang Inbound
Pengukuran Throughput hari senin pada ruang Inbound:
Gambar 4.7 Nilai Throughput ruang Inbound
Pada gambar 4.7 terlihat nilai throughput yang didapat adalah 11523.604 Bps,
jika dihitung dengan rumus didapatkan:
Throughput =
Throughput =
Throughput = 11523.59
Paket data dikirim
Waktu pengiriman data
3900369
338.468
51
Pengukuran Delay hari senin pada ruang Inbound:
Gambar 4.8 Nilai delay ruang Inbound
Pada gambar 4.8 diatas, didapatkan total delay (duration) 0.00 s, dan total
paket diterima (total RTP packet) adalah 0. Jika dihitung dengan rumus delay
didapatkan sebagai berikut.
Delay =
Delay =
Delay = 0
Total delay
Total packet diterima
0
0
52
Pengukuran Packet Loss pada ruang Inbound:
Gambar 4.9 Nilai Packet Loss ruang Inbound
Monitoring pada gambar 4.9 didapatkan total paket yang dikirim sebesar 1 dan
total paket yang diterima sebesar 0. Nilai packet loss didapatkan dari rumus:
Packet loss = x 100%
Packet loss = × 100%
Packet loss = 0
a. Throughput
Dari hasil pengukuran Throughput melalui monitoring WLAN pada area
ruang Inbound didapatlah hasil rata-rata nilai seperti tabel 4.7.
Tabel 4.7 Nilai Throughput Area Ruang Inbound
Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai (bps)
Senin 01-10-2018 09.00 – 11.00 11523,59
Selasa 02-10-2018 09.00 – 11.00 30952,62
Rabu 03-10-2018 09.00 – 11.00 34268,86
Kamis 04-10-2018 09.00 – 11.00 26780,27
Jumat 05-10-2018 09.00 – 11.00 13521,27
Paket data yang dikirim – Paket data yang diterima
Paket data yang dikirim 0 – 1
0
53
Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai throughput sesuai dengan versi
TIPHON sebagai standarisasi, pada area ruang Inbound untuk kategori nilai
throughput sangat bagus jika 100 bps, bagus jika 75 bps, sedang jika 50 bps
dan jelek jika < 25 bps, maka kategori throughput untuk hasil pengukuran
setiap hari termasuk dalam nilai throughput sangat bagus.
b. Delay
Dari hasil pengukuran nilai delay terhadap skema jaringan WLAN pada
area ruang Inbound yang dilakukan selama lima hari pengukuran yang
dilakukan pada jam sibuk antara range 09.00-11.00 diperoleh nilai delay rata-
rata seperti tabel 4.8.
Tabel 4.8 Nilai Delay Area Ruang Inbound
Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai
Senin 01-10-2018 09.00 – 11.00 0 ms
Selasa 02-10-2018 09.00 – 11.00 0 ms
Rabu 03-10-2018 09.00 – 11.00 0 ms
Kamis 04-10-2018 09.00 – 11.00 4 ms
Jumat 05-10-2018 09.00 – 11.00 0 ms
Dari hasil tabel di atas dan berdasarkan nilai besar delay sesuai dengan
tabel TIPHON pada area ruang Inbound, maka kategori latency untuk setiap
hari adalah sangat bagus, karena nilai delay maksimum berkisar 4 ms.
c. Packet Loss
Dari hasil pengukuran nilai packet loss terhadap skema jaringan WLAN
pada area ruang Inbound yang dilakukan selama lima hari dimulai dari tanggal
01 Oktober sampai dengan tanggal 05 Oktober, dan dilakukan pada jam 09.00-
11.00 diperoleh nilai packet loss seperti dibawah ini.
54
Tabel 4.9 Nilai Packet Loss Area Ruang Inbound
Hari / Tanggal Waktu (WIB) Rata-rata Nilai
Senin 01-10-2018 09.00 – 11.00 0 %
Selasa 02-10-2018 09.00 – 11.00 0 %
Rabu 03-10-2018 09.00 – 11.00 0 %
Kamis 04-10-2018 09.00 – 11.00 2.25 %
Jumat 05-10-2018 09.00 – 11.00 0 %
Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi
TIPHON sebagai standarisasi, pada area ruang Inbound untuk kategori
degredasi packet loss sangat bagus jika 0%, bagus jika 3%, sedang jika 15%
dan jelek jika 25%, maka kategori packet loss dengan persentase loss 0%
untuk hasil pengukuran setiap hari termasuk dalam degredasi sangat bagus.
Faktor penyebab packet loss dapat terjadi karena collision atau tabrakan
antara data pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi yang
ada di jaringan WLAN PT. Anugrah Argon Medica NDC karena retransmisi
akan mempengaruhi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun
bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi-aplikasi tersebut. Umumnya
perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika
terjadi kongesti atau kelebihan beban dalam jaringan WLAN yang cukup
lama, buffer akan penuh dan data baru tidak akan diterima, hal ini lah yang
bisa menyebabkan packet loss.
4.2 Pembahasan
Wireshark adalah tool yang ditujukan untuk penganalisisan paket data
jaringan. Wireshark melakukan pengawasan paket secara waktu nyata (real time)
dan kemudian menangkap data dan menampilkannya selengkap mungkin.
55
4.2.1 Pembahasan QoS
1. Area Ruang Office
a. Throughput
Berdasarkan tabel dibawah ini dapat disimpulkan bahwa, hasil pengukuran
throughput pada area ruang Office, rata-rata nilai throughput terendah terjadi
pada hari kamis karena keterlambatan transfer data yang di ukur, throughput
yang diamati selama pegukuran analisis PT. Anugrah Argon Medica NDC.
Sedangkan nilai rata-rata throughput yang tertinggi terjadi pada hari senin
yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bit per second
(bps). Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang
diamati selama pegukuran analisis PT. Anugrah Argon Medica NDC.
Tabel 4.10 Nilai Throughput perhari pada area ruang Office
Hari / Tanggal Rata-rata Nilai (bps) Persentase (%)
Senin 01-10-2018 23946,63 25
Selasa 02-10-2018 16636,93 25
Rabu 03-10-2018 18366,25 25
Kamis 04-10-2018 6493,67 25
Jumat 05-10-2018 14400,37 25
b. Delay
Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik atau juga proses waktu
yang lama dalam jaringan WLAN. Sebagai standarisasi versi TIPHON yang
digunakan dalam pengukuran nilai delay, maka besarnya delay dapat
diklasifikasikan sebagai kategori latensi sangat bagus jika <150 ms, bagus jika
150 ms sampai dengan 300 ms, sedang jika 300 ms sampai dengan 450 ms dan
jelek jika >450 ms .
56
Berdasarkan hasil pengukuran nilai delay terhadap skema perangkat
jaringan Area ruang Office PT. Anugrah Argon Medica NDC. Dapatlah nilai
rata-rata response time delay dalam mili second (ms) yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.11 Nilai Delay perhari pada area ruang Office
Hari / Tanggal Rata-rata Nilai Keterangan
Senin 01-10-2018 5,89 ms Sangat Bagus
Selasa 02-10-2018 17,45 ms Sangat Bagus
Rabu 03-10-2018 0 ms Sangat Bagus
Kamis 04-10-2018 0 ms Sangat Bagus
Jumat 05-10-2018 0 ms Sangat Bagus
Dari hasil tabel di atas dan berdasarkan nilai besar delay sesuai dengan
tabel versi TIPHON pada area ruang Office, maka kategori delay untuk setiap
hari, dengan nilai maksimum masih di bawah 150 ms adalah sangat bagus.
c. Packet Loss
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap skema perangkat jaringan WLAN
di PT. Anugrah Argon Medica NDC didapat nilai packet loss dalam persentase
(%) sebagai berikut:
Dari hasil pengukuran nilai packet loss terhadap skema jaringan WLAN
diperoleh nilai packet loss rata-rata seperti tabel 4.14.
Tabel 4.12 Nilai Packet Loss perhari pada ruang Office
Hari / Tanggal Rata-rata Nilai Keterangan
Senin 01-10-2018 2,25 % Bagus
Selasa 02-10-2018 1,33 % Bagus
Rabu 03-10-2018 0 % Sangat Bagus
Kamis 04-10-2018 0 % Sangat Bagus
Jumat 05-10-2018 0 % Sangat Bagus
57
Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi
TIPHON sebagai standarisasi, pada area ruang Office untuk kategori degredasi
packet loss sangat bagus jika 0%, bagus jika 3%, sedang jika 15% dan jelek
jika 25%, maka kategori packet loss dengan persentase loss 0% untuk hasil
pengukuran setiap hari termasuk dalam degredasi sangat bagus dan kategori
1.33 % dan 2.25 % yang terdapat di hari senin dan selasa dalam degredasi
bagus, karena suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang
menunjukkan jumlah total paket loss yang hilang, dapat terjadi karena
collision dan congestion pada jaringan Wireless LAN PT. Anugrah Argon
Medica NDC.
2. Area Ruang Kagud-Outbound
a. Throughput
Tabel 4.13 Nilai Throughput perhari area ruang Kagud-Outbound
Hari / Tanggal Rata-rata Nilai (bps) Persentase (%)
Senin 01-10-2018 28252,39 25
Selasa 02-10-2018 32839,85 25
Rabu 03-10-2018 22463,12 25
Kamis 04-10-2018 24533,92 25
Jumat 05-10-2018 16171,33 25
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa, hasil pengukuran
throughput pada area ruang Kagud-Outbound, rata-rata throughput terendah
terjadi pada hari jumat yaitu keterlambatan transfer data dan rata-rata nilai
throughput tertinggi terjadi pada hari selasa. Diamati selama pegukuran
analisis PT. Anugrah Argon Medica NDC.
b. Delay
Dari hasil pengukuran nilai delay terhadap skema jaringan WLAN pada
area ruang Kagud-Outbound diperoleh nilai delay rata-rata seperti dibawah ini:
58
Tabel 4.14 Nilai Delay perhari area ruang Kagud-Outbound
Hari / Tanggal Rata-rata Nilai Keterangan
Senin 01-10-2018 0 ms Sangat Bagus
Selasa 02-10-2018 4.08 ms Sangat Bagus
Rabu 03-10-2018 0 ms Sangat Bagus
Kamis 04-10-2018 1,6 ms Sangat Bagus
Jumat 05-10-2018 0.66 ms Sangat Bagus
Dari hasil tabel di atas dan berdasarkan nilai besar delay sesuai dengan
tabel versi TIPHON pada area Kagud-Outbound, maka kategori delay sangat
bagus waktu yang dibutuhkan untuk mengirim data. Delay tidak terpegaruhi
oleh jarak, media fisik, kongesti atau juga waktu proses tidak membutukan
waktu yang lama.
c. Packet Loss
Dari hasil pengukuran nilai packet loss terhadap skema jaringan WLAN
pada area Kagud-Outbound maka diperoleh nilai packet loss rata-rata seperti
dibawah ini:
Tabel 4.15 Nilai Packet Loss perhari area ruang Kagud-Outbound
Hari / Tanggal Rata-rata Nilai Keterangan
Senin 01-10-2018 0 % Sangat Bagus
Selasa 02-10-2018 1.33 % Bagus
Rabu 03-10-2018 0 % Sangat Bagus
Kamis 04-10-2018 3.2 % Sedang
Jumat 05-10-2018 1.33 % Bagus
Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi
TIPHON sebagai standarisasi, pada area Kagud-Outbound untuk kategori
degredasi packet loss sangat bagus jika 0%, bagus jika 3%, sedang jika 15%
dan jelek jika 25%, maka kategori packet loss dengan persentase loss 0%
59
untuk hasil pengukuran hari senin dan rabu termasuk dalam degredasi sangat
bagus, untuk hari selasa dan jumat termasuk dalam degredasi bagus,
sedangkan untuk hari kamis termasuk dalam degredasi sedang.
3. Area Ruang Inbound
a. Throughput
Dari hasil pengukuran throughput melalui monitoring WLAN pada area
Ruang Inbound didapatlah hasil hasil rata-rata seperti tabel dibawah ini:
Tabel 4.16 Nilai Throughput perhari area ruang Inbound
Hari / Tanggal Rata-rata Nilai (bps) Persentase (%)
Senin 01-10-2018 11523,59 25
Selasa 02-10-2018 30952,62 25
Rabu 03-10-2018 34268,86 25
Kamis 04-10-2018 26780,27 25
Jumat 05-10-2018 13521,27 25
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa, hasil pengukuran
throughput pada area ruang Inbound, nilai rata-rata throughput terendah terjadi
pada hari senin. Sedangkan rata-rata nilai throughput tertinggi terjadi pada hari
rabu. Diamati selama pegukuran analisis PT. Anugrah Argon Medica NDC.
b. Delay
Dari hasil pengukuran nilai delay terhadap skema jaringan WLAN pada
area ruang Inbound diperoleh nilai delay rata-rata seperti dibawah ini:
60
Tabel 4.17 Nilai Delay perhari area ruang Inbound
Hari / Tanggal Rata-rata Nilai Keterangan
Senin 01-10-2018 0 ms Sangat Bagus
Selasa 02-10-2018 0 ms Sangat Bagus
Rabu 03-10-2018 0 ms Sangat Bagus
Kamis 04-10-2018 4.00 ms Sangat Bagus
Jumat 05-10-2018 0 ms Sangat Bagus
Dari hasil tabel di atas dan berdasarkan nilai besar delay sesuai dengan
tabel TIPHON pada area ruang Inbound, maka kategori delay untuk setiap hari
adalah sangat bagus, karena nilai delay maksimum masih dibawah 150 ms.
c. Packet Loss
Dari hasil pengukuran nilai packet loss terhadap skema jaringan WLAN
pada area ruang Inbound seperti pada tabel 4.18. diperoleh nilai packet loss
rata-rata seperti tabel dibawah ini.
Tabel 4.18 Nilai Packet Loss perhari area ruang Inbound
Hari / Tanggal Rata-rata Nilai Keterangan
Senin 01-10-2018 0 % Sangat Bagus
Selasa 02-10-2018 0 % Sangat Bagus
Rabu 03-10-2018 0 % Sangat Bagus
Kamis 04-10-2018 2.25 % Bagus
Jumat 05-10-2018 0 % Sangat Bagus
Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi
TIPHON sebagai standarisasi, pada area ruang Inbound untuk kategori
degredasi packet loss sangat bagus jika 0%, bagus jika 3%, sedang jika 15%
dan jelek jika 25%, maka kategori packet loss dengan persentase loss 0%
untuk hasil pengukuran setiap hari termasuk dalam degredasi sangat bagus,
61
suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan
jumlah total paket loss yang hilang, karena terjadi kerusakan alat.
Dari tabel 4.10, 4.13, dan 4.16. di atas, maka nilai Throughput dari ketiga
area tersebut dapat diklasifikasikan seperti tabel 4.19
Tabel 4.19 Klasifikasi Perhitungan Throughput
Rata-rata Nilai (bps) Keterangan
Ruang Office 15968.77 Sangat Bagus
Ruang Kagud-
Outbound
24853.94 Sangat Bagus
Ruang Inbound 23409.32 Sangat Bagus
Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai throughput sesuai dengan versi
TIPHON sebagai standarisasi, untuk kategori nilai throughput sangat bagus
jika 100 bps, bagus jika 75 bps, sedang jika 50 bps dan jelek jika < 25 bps,
maka kategori throughput untuk hasil pengukuran dari ketiga area termasuk
dalam nilai throughput sangat bagus.
Dari tabel 4.11, 4.14, dan 4.17 di atas, maka nilai Delay dari ketiga area
tersebut dapat diklasifikasikan seperti tabel 4.20
Tabel 4.20 Klasifikasi Perhitungan Delay
Rata-rata Nilai Keterangan
Ruang Office 4,67 ms Sangat Bagus
Ruang Kagud-
Outbound
1,27 ms Sangat Bagus
Ruang Inbound 0 ms Sangat Bagus
Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai besar delay sesuai dengan tabel
versi TIPHON, maka kategori delay untuk area ruang Office adalah sangat
bagus, dengan nilai rata-rata 4.67, karena besar delay masih berkisar 150 ms.
Sedangkan pada area ruang Kagud-Outbound dengan nilai rata-rata 1.27 ms
62
maka kategori delay termasuk dalam kategori sangat bagus karena besar nilai
delay berkisar antara 150 ms. Sedangkan ruang Inbound dengan nilai rata- rata
0 ms maka kategori delay termasuk dalam kategori sangat bagus.
Faktor yang mempengaruhi hasil pengukuran ini adalah perbedaan jarak
dan halangan tembok pada media transmisi untuk setiap WLAN yang diukur,
dalam hal ini medium wireleess yang digunakan dalam penyampaian sinyal
pada beberapa WLAN, seperti di area ruang Kagud-Outbound dan ruang
Inbound, adanya noise atau gangguan sinyal yang tidak dikehendaki dari
pengirim ke penerima pada kedua area tersebut. Setelah dilakukan perhitungan
ketiga area maka dapat disimpulkan nilai delay dari ketiga area tersebut.
Dari tabel 4.12, 4.15, dan 4.18 di atas dapat disimpulkan pula nilai Packet Loss
dari ketiga area tersebut dapat diklasifikasikan seperti tabel 4.21
Tabel 4.21 Klasifikasi Perhitungan Packet Loss Ketiga area
Rata-rata Nilai Keterangan
Ruang Office 0.72 % Sangat Bagus
Ruang Kagud-
Outbound
1.18 % Sangat Bagus
Ruang Inbound 0.45 % Sangat Bagus
Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai packet loss sesuai dengan versi
TIPHON sebagai standarisasi, untuk kategori degredasi packet loss sangat
bagus jika 0%, bagus jika 3%, sedang jika 15% dan jika 25% jelek, maka
kategori packet loss dengan persentase loss 0.72 % untuk hasil pengukuran
pada area ruang Office adalah termasuk dalam degredasi sangat bagus,
sedangkan persentase loss pada area ruang Kagud-Outbound adalah 1.18 %
termasuk dalam degredasi sangat bagus karena masih berkisar dibawah 3 %.
Dan pada area ruang Inbound adalah termasuk dalam degredasi sangat bagus,
karena persentase loss adalah 0.45%.
63
Faktor penyebab packet loss dapat terjadi karena collision atau tabrakan
antara data pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi yang
ada di jaringan WLAN PT. Anugrah Argon Medica NDC karena retransmisi
akan mempengaruhi efisiensi jaringan secara keseluruhan meskipun
bandwidth cukup tersedia untuk aplikasi-aplikasi tersebut. Umumnya
perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima. Jika
terjadi kongesti atau kelebihan beban dalam jaringan WLAN yang cukup
lama, buffer akan penuh dan data baru tidak akan diterima, hal ini lah yang
bisa menyebabkan packet loss.
4.2.2 Hasil Analisa QoS
Dari hasil analisa QoS yang meliputi pengukuran parameter Throughput,
delay, dan Packet Loss terhadap skema jaringan WLAN pada PT. Anugrah Argon
Medica NDC diperoleh hasil nilai rata-rata seperti tabel 4.22
Tabel 4.22 Nilai Hasil Analisa QoS
WLAN Monitoring Throughput Delay Packet Loss
Ruang Office 15968.77 bps 4.67 ms 0.72 %
Ruang Kagud-
Outbound
24853.94 bps 1.27 ms 1.18 %
Ruang Inbound 23409.32 bps 0 ms 0.45 %
Dari tabel di atas dan berdasarkan nilai rata-rata hasil analisa QoS pada
PT. Anugrah Argon Medica NDC sesuai dengan versi TIPHON sebagai
standarisasi adalah termasuk kategori sangat bagus.
4.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Nilai QoS
Dari hasil pengukuran analisis diatas terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi nilai QoS yang terdiri dari throughput, delay dan packet loss
dalam jaringan WLAN di PT. Anugrah Argon Medica NDC. yang menyebabkan
turunnya nilai QoS, yaitu:
64
a. karena pertambahan sekat pembatas sehingga mempengaruhi perubahan jarak
pada media transmisi dalam hal ini kabel fiber optic dan wireless. Setiap
media transmisi memiliki redaman yang berbeda-beda, tergantung dengan
jenis dan bahan yang digunakan. Kekuatan sinyal yang ditransmisikan biasa
mengalami pelemahan karena pembatas dinding dan jarak pada medium
apapun. Jarak antara workstation pengirim dan penerima memiliki jarak yang
berbeda, seperti terlihat pada skema jaringan WLAN, gambar 3.2. Untuk
mengatasi redaman pada media transmisi yang digunakan pada jaringan
WLAN, sebagai penguat sinyal.
b. Sinyal yang tidak dikehendaki yang termasuk di manapun di antara transmisi
pengirim dan penerima pada saat pengukuran parameter QoS. Noise ini akan
menurunkan nilai QoS pada jaringan WLAN di PT. Anugrah Argon Medica
NDC.
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil pengukuran dan analisis kinerja jaringan Wireless LAN PT
Anugrah Argon Medica NDC, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengukuran parameter QoS (Quality of Services) yang terdiri dari throughput,
delay dan packet loss yaitu menggunakan Wireshark tool, wireshark akan
mengamati dan menangkap lalulintas data kemudian menampilkannya
selengkap mungkin.
2. Hasil pengukuran parameter QoS yaitu Throughput, delay, dan packet loss
yang menurut versi TIPHON, bahwa pada area ruang Office, ruang Kagud-
Outbound dan ruang Inbound termasuk dalam kategori sangat bagus. Karena
nilai rata-rata masih dibawah 150 ms untuk delay, 100 bps untuk throughput
dan 0% untuk packet loss.
5.2 Saran
Untuk menjaga agar kinerja jaringan WLAN ini dapat berjalan dengan
maksimal maka ada beberapa saran dari penulis, saran tersebut antara lain.
1. Parameter QoS yang terdiri dari throughput, delay dan packet loss sangat
berpengaruh terhadap kinerja jaringan WLAN yang ada di PT. Anugrah Argon
Medica NDC. Kapasitas bandwith juga berpengaruh terhadap nilai QoS, maka
dari itu harus memperhatikan QoS untuk menjaga kenyamanan client.
2. Mengurangi beban trafik dalam jaringan, karena jaringan yang telah terbebani
lebih dari 50% alokasi total seluruh bandwidth yang tersedia akan
mengakibatkan pengaruh yang cukup signifikan terhadap delay serta
pemakaian jaringan melebihi total bandwidth akan mengakibatkan terjadinya
packet loss.
66
3. Mengenai faktor-faktor yang dapat menyebabkan turunnya nilai QoS seperti,
perlu adanya penambahan penguat sinyal untuk mengurangi distorsi serta
menjauhkan media transmisi dari medan listrik dan menggunakan kabel yang
terisolasi untuk menghindari noise.
67
DAFTAR PUSTAKA
Agus Kurniawan (2012). “Panduan Analisis & Investigasi Paket Data Jaringan
Menggunakan Wireshark”. Yogyakarta : Andi.
Bakti, Riko Sampurna (2017). “Analisis Kinerja Wireless Distribution System
(WDS) Pada Jaringan RT/RW NET”. Palembang : Univ Bina Darma.
Iskandar, Iwan, dkk (2015). “Analisa Quality of Service (QoS) Jaringan Internet
Kampus (Studi Kasus: UIN Suska Riau)”. (CoreIT). Vol. 1. Page 67-76.
Putra, Heri Yuliansyah, (2013). “Analisis Quality of Service (QoS) Jaringan LAN
Pada Lembaga Badan Pusat Statistik Di Sumatra Selatan”. Palembang :
Univ Bina Darma.
Rosid, Muhammad, dkk (2013). “Analisis Kualitas Layanan Jaringan Internet
Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informatika Provinsi Sumatra
Selatan”. (Universitas Bina Darma). Vol. x. Page 1-20.
Romadhon, Pearl Pratama (2014). “Analisis Kinerja Jaringan Wirelees LAN
Menggunakan Metode QoS Dan RMA Pada PT Pertamina EP Ubep
Ramba (persero)”. Palembang : Univ Bina Darma.
Setyawan, Muhammad Arif, dkk (2016). “Analisis Kinerja Teknologi Jaringan
Wireless Pada Frekuensi 2.4 GHz Dalam Kondisi Ruangan Tertentu”.
(Jarkom). Vol. 4. Page 47-60.
Sugiantoro, Bambang, dkk (2017). “Analisis Quality of Service Jaringan Wireless
Sukanet WiFi di Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan kalijaga”.
(Teknik Informatika). Vol. 10 Page 191-201.
Usman, Fadillah, dkk (2015). “Analisa Kinerja Jaringan Wireless LAN
Menggunakan QOS dan RMA Pada Perpustakaan Universitas Gadjah
Mada”. Yogyakarta: STMIK AMIKOM.
Wulandari, Rika (2016). “Analisis QoS (Quality of Service) Pada Jaringan
Internet (Studi Kasus : UPT Loka Uji Teknik Penambangan Jampang
Kulon – LIPI)”. (JuTISI) Vol. 2. Page 162-172.
Wulandari, Pipit, dkk (2017). “Monitoring Dan Analisis QOS (Quality of
Service) Jaringan Internet Pada Gedung KPA Politeknik Negeri Sriwijaya
Dengan Metode Drive Test”. (Prosiding SNATIF). Vol. 4. Page 341-347.
https://www.jaringankomputer.org (Diakses tanggal 23 Agustus 2018).
LAMPIRAN
Hari Senin 01-10-2018. Throughput Area Ruang Office
Gambar 1.1 Throughput Area Ruang Office
Hari Selasa 02-10-2018. Throughput Area Ruang Office
Gambar 1.2 Throughput Area Ruang Office
2018-10-01 09:02:02 2018-10-01 09:31:29 00:29:26
2018-10-02 09:30:23 2018-10-02 10:05:14 00:35:51
Hari Rabu 03-10-2018. Throughput Area Ruang Office
Gambar 1.3 Throughput Area Ruang Office
Hari Kamis 04-10-2018. Throughput Area Office
Gambar 1.4 Throughput Area Ruang Office
Hari Jumat 05-10-2018. Throughput Area Office
Gambar 1.5 Throughput Area Ruang Office
Hari Senin 01-10-2018. Throughput Area Kagud
Gambar 1.6 Throughput Area Ruang Kagud-Outbound
Hari Selasa 02-10-2018. Throughput Area Kagud
Gambar 1.7 Throughput Area Ruang Kagud-Outbound
Hari Rabu 03-10-2018. Throughput Area Kagud
Gambar 1.8 Throughput Area Ruang Kagud-Outbound
Hari Kamis 04-10-2018. Throughput Area Kagud
Gambar 1.9 Throughput Area Ruang Kagud-Outbound
Hari Jumat 05-10-2018. Throughput Area Kagud
Gambar 1.10 Throughput Area Ruang Kagud-Outbound
Hari Senin 01-10-2018. Throughput Area Ruang Inbound
Gambar 1.11 Throughput Area Ruang Inbound
Hari Selasa 02-10-2018. Throughput Area Ruang Inbound
Gambar 1.12 Throughput Area Ruang Inbound
Hari Rabu 03-10-2018. Throughput Area Ruang Inbound
Gambar 1.13 Throughput Area Ruang Inbound
Hari Kamis 04-10-2018. Throughput Area Ruang Inbound
Gambar 1.14 Throughput Area Ruang Inbound
Hari Jumat 05-10-2018. Throughput Area Ruang Inbound
Gambar 1.15 Throughput Area Ruang Inbound
Hari Senin 01-10-2018. Delay Area Ruang Office
Gambar 1.16 Delay Area Ruang Office
192.168.54.23 port 53 SSRC = 0x0
Hari Selasa 02-10-2018. Delay Area Ruang Office
Gambar 1.17 Delay Area Ruang Office
Hari Rabu 03-10-2018. Delay Area Ruang Office
Gambar 1.18 Delay Area Ruang Office
192.168.54.23 port 53 SSRC = 0x0
to 192.168.54.23 port 53 SSRC = 0x0
Hari Kamis 04-10-2018. Delay Area Ruang Office
Gambar 1.19 Delay Area Ruang Office
Hari Jumat 05-10-2018. Delay Area Ruang Office
Gambar 1.20 Delay Area Ruang Office
192.168.43.23 port 53 SSRC = 0x0
Hari Senin 01-10-2018. Delay Area Ruang Kagud
Gambar 1.21 Delay Area Ruang Kagud-Outbound
Hari Selasa 02-10-2018. Delay Area Ruang Kagud
Gambar 1.22 Delay Area Ruang Kagud-Outbound
192.168.54.31 port 53 SSRC = 0x0
192.162.54.31 port 53 SSRC = 0x0
Hari Rabu 03-10-2018. Delay Area Ruang Kagud
Gambar 1.23 Delay Area Ruang Kagud-Outbound
Hari Kamis 04-10-2018. Delay Area Ruang Kagud
Gambar 1.24 Delay Area Ruang Kagud-Outbound
192.168.54.31 port 53 SSRC = 0x0
192.168.54.31 port 53 SSRC = 0x0
Hari Jumat 05-10-2018. Delay Area Ruang Kagud
Gambar 1.25 Delay Area Ruang Kagud-Outbound
Hari Senin 01-10-2018. Delay Area Inbound
Gambar 1.26 Delay Area Ruang Inbound
192.168.54.31 port 53 SSRC = 0x0
Hari Selasa 02-10-2018. Delay Area Inbound
Gambar 1.27 Delay Area Ruang Inbound
Hari Rabu 03-10-2018. Delay Area Inbound
Gambar 1.28 Delay Area Ruang Inbound
Hari Kamis 04-10-2018. Delay Area Inbound
Gambar 1.29 Delay Area Ruang Inbound
Hari Jumat 05-10-2018. Delay Area Inbound
Gambar 1.30 Delay Area Ruang Inbound
192.168.54.101 port 53 SSRC = 0x0
192.168.54.101 port 53 SSRC = 0x0
Hari Senin 01-10-2018. Packet Loss Area Ruang Office
Gambar 1.31 Packet Loss Area Ruang Inbound
Hari Selasa 02-10-2018. Paket Loss Area Ruang Office
Gambar 1.32 Packet Loss Area Ruang Inbound
Hari Rabu 03-10-2018. Paket Loss Area Ruang Office
Gambar 1.33 Packet Loss Area Ruang Inbound
Hari Kamis 04-10-2018. Paket Loss Area Ruang Office
Gambar 1.34 Packet Loss Area Ruang Inbound
Hari Jumat 05-10-2018. Paket Loss Area Ruang Office
Gambar 1.35 Packet Loss Area Ruang Office
Hari Senin 01-10-2018. Paket Loss Area Kagud
Gambar 1.36 Packet Loss Area Ruang Kagud-Outbound
192.168.54.23 port 53 SSRC = 0x0
192.168.54.31 port 53 SSRC = 0x0
Hari Selasa 02-10-2018. Paket Loss Area Kagud
Gambar 1.37 Packet Loss Area Ruang Kagud-Outbound
Hari Rabu 03-10-2018. Paket Loss Area Kagud
Gambar 1.38 Packet Loss Area Ruang Kagud-Outbound
192.168.54.31 port 53 SSRC = 0x0
192.168.54.31 port 53 SSRC = 0x0
Hari Kamis 04-10-2018. Paket Loss Area Kagud
Gambar 1.39 Packet Loss Area Ruang Kagud-Outbound
Hari Jumat 05-10-2018. Paket Loss Area Kagud
Gambar 1.40 Packet Loss Area Ruang Kagud-Outbound
192.168.54.31 port 53 SSRC = 0x0
192.168.54.31 port 53 SSRC = 0x0
Hari Senin 01-10-2018. Paket Loss Area Inbound
Gambar 1.41 Packet Loss Area Ruang Inbound
Hari Selasa 02-10-2018. Paket Loss Area Inbound
Gambar 1.42 Packet Loss Area Ruang Inbound
Hari Rabu 03-10-2018. Paket Loss Area Inbound
Gambar 1.43 Packet Loss Area Ruang Inbound
Hari Kamis 04-10-2018. Paket Loss Area Inbound
Gambar 1.44 Packet Loss Area Ruang Inbound
192.168.54.101 port 53 SSRC = 0x0
192.168.54.101 port 53 SSRC = 0x0
Hari Jumat 05-10-2018. Paket Loss Area Inbound
Gambar 1.45 Packet Loss Area Ruang Inbound
192.168.54.101 port 53 SSRC = 0x0