27
Laporan Kasus KOLELITIASIS Disusun Oleh: Penulis : Vicky Chrystine Sianipar (1!1""#$ Pe%&i%&in' : r) I *ayan *isnu +rata, Sp)+ KEPA -ITE.AA- KLI-IK IL/0 +EDA .0/A SAKIT 0/0/ DAE.A CI+I-O-2 PE.IODE 3 /A.ET 4 # AP.IL #1! 5AK0LTAS KEDOKTE.A- 0-IVE.SITAS K.ISTE- I-DO-ESIA 6AKA.TA

Case Report Br

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 1/27

Laporan Kasus

KOLELITIASIS

Disusun Oleh:

Penulis :

Vicky Chrystine Sianipar

(1!1""#$

Pe%&i%&in' :

r) I *ayan *isnu +rata, Sp)+

KEPA-ITE.AA- KLI-IK IL/0 +EDA

.0/A SAKIT 0/0/ DAE.A CI+I-O-2

PE.IODE 3 /A.ET 4 # AP.IL #1!

5AK0LTAS KEDOKTE.A- 0-IVE.SITAS K.ISTE- I-DO-ESIA

6AKA.TA

Page 2: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 2/27

Page 3: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 3/27

Page 4: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 4/27

+A+ IPE-DA0L0A-

Insiden batu kandung empedu di Indonesia belum diketahui dengan pasti,

karena belum ada penelitian. 20% penderita adalah orang dewasa dan usia lanjut.

Angka kejadian batu empedu di Indonesia tidak jauh berbeda dari negara lain di Asia

Tenggara.

Insiden kolelitiasis atau batu kandung empedu di Amerika Serikat diperkirakan

20 juta orang yaitu 5 juta pria dan 5 juta wanita. !ada pemeriksaan autopsy di

Amerika, batu kandung empedu tiga kali lebih banyak ditemukan pada wanita dimana

20 % wanita dan " % pria.

Terbentuknya batu empedu sendiri dipengaruhi oleh #aktor makanan, berat

 badan berlebih, riwayat keluarga, dan akti$itasa #isik. atu kandung empedu biasanya

 baru menimbulkan gejala dan keluhan bila batu menyumbat duktus sistikus atau duktus

koledokus. &leh karena itu gambaran klinis penderita batu kandung empedu ber$ariasi

dari yang berat atau jelas sampai yang ringan atau samar bahkan seringkali tanpa gejala

'silent stone(.

Terdapat tiga jenis batu empedu, yaitu batu kolesterol, batu pigmen atau batu

 bilirubin yang terdiri dari kalsium bilirubinat serta batu )ampuran. !ato#isiologi dari

terjadinya batu*batu tersebut berbeda.

+engan perkembangan peralatan dan teknik diagnosis yang baru S- maka

 banyak penderita batu kandung empedu yang ditemukan se)ara dini sehingga dapat

di)egah kemungkinan terjadinya komplikasi.

!engobatan pada kolelitiasis tergantung pada tingkat dari penyakitnya. ika

tidak ada gejala maka tidak diperlukan kolesistektomi. Tapi jika satu kali saja terjadi

gejala, maka diperlukan kolesistektomi.

Page 5: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 5/27

+A+ II

TI-6A0A- P0STAKA

#)1 Anato%i

Sistem biliaris disebut juga sistem empedu. Sistem biliaris dan hati tumbuh bersama.erasal dari di$ertikulum yang menonjol dari #oregut, dimana tonjolan tersebut akan

menjadi hepar dan sistem biliaris. agian kaudal dari di$ertikulum akan menjadi

gallbladder 'kandung empedu(, du)tus )ysti)us, du)tus biliaris )ommunis 'du)tus

)holedo)hus( dan bagian )ranialnya menjadi hati dan du)tus hepati)us biliaris.

/andung empedu berbentuk bulat lonjong seperti buah pearalpukat dengan

 panjang sekitar 1* )m dan berisi 30*0 ml empedu . Apabila kandung empedu mengalami

distensi akibat bendungan oleh batu, maka in#undibulum menonjol seperti kantong

'kantong 4artmann(. esi)a #ellea dibagi menjadi #undus, )orpus dan )ollum. 6undus

 berbentuk bulat dan biasanya menonjol dibawah pinggir in#erior hepar, dimana #undus

 berhubungan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung rawan )osta I7 kanan.

8orpus bersentuhan dengan permukaan $is)eral hati dan arahnya keatas, belakang dan kiri.

8ollum dilanjutkan sebagai duktus )ysti)us yang berjalan dalam omentum minus untuk 

 bersatu dengan sisi kanan du)tus hepati)us )omunis membentuk duktus koledokus.

!eritoneum mengelilingi #undus $esi)a #ellea dengan sempurna menghubungkan )orpus

dan )ollum dengan permukaan $is)eral hati.

+u)tus )ysti)us berjalan dari hati ke arah kandung empedu, panjangnya *2 )m,

diameter 2*3 )m, diliputi permukaan dalam dengan mukosa yang banyak sekali

membentuk duplikasi 'lipatan*lipatan( yang disebut Valve of Heister , yang mengatur 

 pasase bile ke dalam kandung empedu dan menahan alirannya dari kandung empedu.1

Saluran empedu ekstrahepatik terletak di dalam ligamentum hepatoduodenale

dengan batas atas porta hepatis sedangkan batas bawahnya distal papila ateri. agian

Page 6: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 6/27

hulu saluran empedu intrahepatik bermuara ke saluran yang paling ke)il yang disebut

kanikulus empedu yang meneruskan )urahan sekresi empedu melalui duktus interlobaris

ke duktus lobaris dan selanjutkan ke duktus hepatikus di hilus.

!anjang duktus hepatikus kanan dan kiri masing*masing antara *1 )m. !anjang

duktus hepatikus komunis sangat ber$ariasi bergantung pada letak muara duktus sistikus.

+u)tus )holedo)hus berjalan menuju duodenum dari sebelah belakang, akan menembus

 pankreas dan bermuara di sebelah medial dari duodenum des)endens. +alam keadaan

normal, du)tus )holedo)hus akan bergabung dengan du)tus pan)reati)us 9irsungi 'baru

mengeluarkan isinya ke duodenum( Tapi ada juga keadaan di mana masing*masing

mengeluarkan isinya, pada umumnya bergabung dulu. !ada pertemuan 'muara( du)tus

)holedo)hus ke dalam duodenum, disebut )holedo)hoduodenal jun)tion. Tempat muaranya

ini disebut !apilla atteri. jung distalnya dikelilingi oleh s#ingter &ddi, yang mengatur 

aliran empedu ke dalam duodenum.

!embuluh arteri kandung empedu adalah a. )ysti)a, )abang a. hepati)a kanan. .

)ysti)a mengalirkan darah lengsung kedalam $ena porta. Sejumlah arteri yang sangat ke)il

dan $ena : $ena juga berjalan antara hati dan kandung empedu.

!embuluh lim#e berjalan menuju ke nodi lymphati)i )ysti)ae yang terletak dekat

)ollum $esi)a #ellea. +ari sini, pembuluh lim#e berjalan melalui nodi lymphati)i hepati)um

sepanjang perjalanan a. hepati)a menuju ke nodi lymphati)i )oelia)us. Sara# yang menuju

kekandung empedu berasal dari ple;us )oelia)us.

Page 7: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 7/27

-ambar 2. -ambaran anatomi kandung empedu '<medi)ine, 200=(

#)# 5isiolo'i

<mpedu diproduksi oleh sel hepatosit sebanyak 500*000 mlhari. +iluar waktu

makan, empedu disimpan untuk sementara di dalam kandung empedu, dan di sini

mengalami pemekatan sekitar 50%. 6ungsi primer dari kandung empedu adalah

memekatkan empedu dengan absorpsi air dan natrium.1  /andung empedu mensekresi

glikoprotein dan 4>. -likoprotein ber#ungsi untuk memproteksi jaringan mukosa,

sedangkan 4>  ber#ungsi menurunkan p4 yang dapat meningkatkan kelarutan kalsium,

sehingga dapat men)egah pembentukan garam kalsium. !engaliran )airan empedu diatur 

oleh tiga #aktor, yaitu sekresi empedu oleh hati, kontraksi kandung empedu, dan tahanan

s#ingter koledokus. +alam keadaan puasa, empedu yang diproduksi akan disimpan di

dalam kandung empedu. Setelah makan, kandung empedu akan berkontraksi, s#ingter 

relaksasi dan empedu mengalir ke dalam duodenum.2,5

?enurut -uyton @4all, = empedu melakukan dua #ungsi penting yaitu B

• <mpedu memainkan peranan penting dalam pen)ernaan dan absorpsi lemak, karena

asam empedu yang melakukan dua hal antara lainB asam empedu membantu

mengemulsikan partikel*partikel lemak yang besar menjadi partikel yang lebih ke)il

dengan bantuan enCim lipase yang disekresikan dalam getah pankreas, Asam empedu

membantu transpor dan absorpsi produk akhir lemak yang di)erna menuju dan

melalui membran mukosa intestinal.

• <mpedu bekerja sebagai suatu alat untuk mengeluarkan beberapa produk buangan

yang penting dari darah, antara lain bilirubin, suatu produk akhir dari penghan)uran

hemoglobin, dan kelebihan kolesterol yang di bentuk oleh sel* sel hati.

-aram empedu, lesitin, dan kolesterol merupakan komponen terbesar '0%( )airan

empedu. Sisanya adalah bilirubin, asam lemak, dan garam anorganik. -aram empedu

adalah steroid yang dibuat oleh hepatosit dan berasal dari kolesterol. !engaturan

 produksinya dipengaruhi mekanisme umpan balik yang dapat ditingkatkan sampai 20 kali

 produksi normal kalau diperlukan.5

<mpedu dialirkan sebagai akibat kontraksi dan pengosongan parsial kandung

empedu. ?ekanisme ini diawali dengan masuknya makanan berlemak kedalam duodenum.

Page 8: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 8/27

Demak menyebabkan pengeluaran hormon kolesistokinin dari mukosa duodenum, hormon

kemudian masuk kedalam darah, menyebabkan kandung empedu berkontraksi. !ada saat

yang sama, otot polos yang terletak pada ujung distal duktus )oledokus dan ampula

relaksasi, sehingga memungkinkan masuknya empedu yang kental ke dalam duodenum.

-aram : garam empedu dalam )airan empedu penting untuk emulsi#ikasi lemak dalam

usus halus dan membantu pen)ernaan dan absorbsi lemak.

!roses koordinasi kedua akti#itas ini disebabkan oleh dua hal yaitu B

4ormonal B

Eat lemak yang terdapat pada makanan setelah sampai duodenum akan

merangsang mukosa sehingga hormon 8hole)ystokinin akan terlepas. 4ormon

ini yang paling besar peranannya dalam kontraksi kandung empedu.

 Feurogen B

o Stimulasi $agal yang berhubungan dengan #ase 8ephalik dari sekresi )airan

lambung atau dengan re#leks intestino*intestinal akan menyebabkan

kontraksi dari kandung empedu.

o Gangsangan langsung dari makanan yang masuk sampai ke duodenum dan

mengenai Sphin)ter &ddi. Sehingga pada keadaan dimana kandung empedu

lumpuh, )airan empedu akan tetap keluar walaupun sedikit.

!engosongan empedu yang lambat akibat gangguan neurologis maupun

hormonal memegang peran penting dalam perkembangan inti batu. 

/&?!&SISI 8AIGAF <?!<+

Page 9: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 9/27

Komponen Dari HatiDari Kandung

Empedu

Air 97,5 gm % 95 gm %

Garam Empedu 1,1 gm % 6 gm %

Bilirubin 0,04 gm % 0, gm %

Kole!terol 0,1 gm % 0, " 0,9 gm %

A!am #ema$ 0,1 gm % 0, " 1, gm %

#e&it'in 0,04 gm % 0, gm %

Ele$trolit (   (  

. -aram <mpedu

Asam empedu berasal dari kolesterol. Asam empedu dari hati ada dua ma)am

yaituB Asam +eo;y)holat dan Asam 8holat.

6ungsi garam empedu adalah B

o ?enurunkan tegangan permukaan dari partikel lemak yang terdapat dalam

makanan, sehingga partikel lemak yang besar dapat dipe)ah menjadi partikel*

 partikel ke)il untuk dapat di)erna lebih lanjut.

o ?embantu absorbsi asam lemak, monogly)erid, kolesterol dan $itamin yang

larut dalam lemak 

Page 10: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 10/27

-aram empedu yang masuk ke dalam lumen usus oleh kerja kuman*kuman

usus dirubah menjadi deo;y)holat dan litho)holat. Sebagian besar '0 %( garam

empedu dalam lumen usus akan diabsorbsi kembali oleh mukosa usus sedangkan

sisanya akan dikeluarkan bersama #eses dalam bentuk litho)holat. Absorbsi garam

empedu tersebut terjadi disegmen distal dari ilium. Sehingga bila ada gangguan

 pada daerah tersebut misalnya oleh karena radang atau reseksi maka absorbsi

garam empedu akan terganggu.1

2. ilirubin

4emoglobin yang terlepas dari eritrosit akan pe)ah menjadi heme dan

globin. 4eme bersatu membentuk rantai dengan empat inti pyrole menjadi

 bil$erdin yang segera berubah menjadi bilirubin bebas. Eat ini di dalam plasma

terikat erat oleh albumin. Sebagian bilirubin bebas diikat oleh Cat lain 'konjugasi(

yaitu "0 % oleh glukuronide. ila terjadi peme)ahan sel darah merah berlebihan

misalnya pada malaria maka bilirubin yang terbentuk sangat banyak.1

#)# De9inisi

atu empedu 'gallstones, biliary calculus), merupakan gabungan dari beberapa unsur 

yang membentuk suatu material mirip batu yang dapat ditemukan dalam kandung empedu

'kolesistolitiasis( atau di dalam saluran empedu 'koledokolitiasis( atau pada kedua*

duanya.,2

Page 11: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 11/27

2a%&ar 1. atu dalam kandung empedu3

   ;Etiolo'i+atu Kolestrol

atu kolestrol berhubungan dengan jenis kelamin wanita, ras <ropa, penduduk 

asli Amerika, dan penambahan usia. 6aktor risiko lainnya B &besitas, kehamilan,

kandung empedu yang statis, obat, dan keturunan.

?etabolik sindrom, resistensi insulin, tipe 2 +?, hiperlipidemia sangat

 berhungan dengan peningkatan sekresi kolestrol dan merupakan #aktor risiko major 

dari terjadinya batu kolestrol.

atu kolestrol lebih sering pada wanita dengan kehamilan yang berulang.

/arena tingginya progesterone. !rogesteron menurunkan motilitas kandung empedu,

sehingga terjadi retensi dan meningkatnya kosentrasi empedu pada kandung empedu.

!enyebab lain statisnya kandung empedu, pemberian nutrisi se)ara parenteral,

 penurunan berat badan yang )epat 'diet, gastric bypass surgery(.,2

!emakaian estrogen meningkatkan risiko terjadi batu kolestrol. 8lo#ibrate ataugolongan :#ibrate meningkatkan eliminasi kolestrol $ia sekresi empedu. Analog

somatostatin menurunkan proses pengosongan pada kandung empedu.1

+atu Pi'%en

atu pigmen terjadi pada penderita dengan high heme turnover.  !enyakit

hemolisis yang berkaitan dengan batu pigmen adalah si)kle )ell anemia, hereditary

sphero)ytosis, dan beta*thalasemia.3, 

Page 12: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 12/27

!ada penderita sirosis hepatis, hipertensi portal menyebabkan splenomegali,

sehingga meningkatkan hemoglobin turno$er. Setengah dari penderita sirosis memiliki

 batu pigmen.1

#)< Pato9isiolo'i &atu e%peua. atu /olesterol

atu kolestrol murni merupakan hal yang jarang ditemui dan pre$alensinya kurang

dari 0%. iasanya merupakan soliter, besar, dan permukaannya halus. <mpedu yang di

supersaturasi dengan kolesterol bertanggung jawab bagi lebih dari 0 % kolelitiasis di

negara arat. Sebagian besar empedu ini merupakan batu kolesterol )ampuran yang

mengandung paling sedikit =5 % kolesterol berdasarkan berat serta dalam $ariasi jumlah

#os#olipid, pigmen empedu, senyawa organik dan inorganik lain. /olesterol dilarutkan di

dalam empedu dalam daerah hidro#obik mi)elle, sehingga kelarutannya tergantung pada

 jumlah relati# garam empedu dan lesitin. Ini dapat dinyatakan oleh gra#ik segitiga, yang

koordinatnya merupakan persentase konsentrasi molar garam empedu, lesitin dan

kolesterol.

!roses #isik pembentukan batu kolesterol terjadi dalam tiga tahapB

( Supersaturasi empedu dengan kolesterol.

/olesterol, phospolipid 'le)ithin( dan garam empedu adalah komponen

yang tak larut dalam air. /etiga Cat ini dalam perbandingan tertentu membentuk 

mi)elle yang mudah larut. +i dalam kandung empedu ketiganya dikonsentrasikan

menjadi lima sampai tujuh kali lipat. !elarutan kolesterol tergantung dari rasio

kolesterol terhadap le)ithin dan garam empedu, dalam keadaan normal antara B 20

sampai B 30. !ada keadaan supersaturasi dimana kolesterol akan relati# tinggi

rasio ini bisa men)apai B 3. !ada rasio seperti ini kolesterol akan mengendap.

/adar kolesterol akan relati# tinggi pada keadaan sebagai berikut B

o !eradangan dinding kandung empedu, absorbsi air, garam empedu dan

le)ithin jauh lebih banyak.

o &rang*orang gemuk dimana sekresi kolesterol lebih tinggi sehingga terjadi

supersaturasi.

o +iet tinggi kalori dan tinggi kolesterol 'western diet(

Page 13: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 13/27

o !emakaian obat anti kolesterol sehingga mobilitas kolesterol jaringan tinggi.

o !ool asam empedu dan sekresi asam empedu turun misalnya pada gangguan

ileum terminale akibat peradangan atau reseksi 'gangguan sirkulasi

enterohepatik(.

o !emakaian tablet / 'estrogen( sekresi kolesterol meningkat dan kadar 

)henodeo;y)holat rendah, padahal )henodeo;y)holat e#eknya melarutkan

 batu kolesterol dan menurunkan saturasi kolesterol. !enelitian lain

menyatakan bahwa tablet / pengaruhnya hanya sampai tiga tahun.

(   6ase !embentukan inti batu

Inti batu yang terjadi pada #ase II bisa homogen atau heterogen. Inti batu

heterogen bisa berasal dari garam empedu, )al)ium bilirubinat atau sel*sel yang

lepas pada peradangan. Inti batu yang homogen berasal dari kristal kolesterol

sendiri yang menghadap karena perubahan rasio dengan asam empedu.

(  6ase !ertumbuhan batu menjadi besar.

ntuk menjadi batu, inti batu yang sudah terbentuk harus )ukup waktu

untuk bisa berkembang menjadi besar. !ada keadaan normal dimana kontraksi

kandung empedu )ukup kuat dan sirkulasi empedu normal, inti batu yang sudah

terbentuk akan dipompa keluar ke dalam usus halus. ila konstruksi kandung

empedu lemah, kristal kolesterol yang terjadi akibat supersaturasi akan melekat

 pada inti batu tersebut.

4al ini mudah terjadi pada penderita +iabetes ?ellitus, kehamilan, pada

 pemberian total parental nutrisi yang lama, setelah operasi trunkal $agotomi,

karena pada keadaan tersebut kontraksi kandung empedu kurang baik. Sekresi

mu)us yang berlebihan dari mukosa kandung empedu akan mengikat kristal

kolesterol dan sukar dipompa keluar.

 b. atu pigmen

Page 14: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 14/27

atu pigmen merupakan sekitar 0 % dari batu empedu di Amerika Serikat. Ada

dua bentuk yaitu batu pigmen murni yang lebih umum dan batu kalsium bilirubinat. atu

 pigmen murni lebih ke)il '2 sampai 5 mm(, multipel, sangat keras dan penampilan hijau

sampai hitam. atu*batu tersebut mengandung dalam jumlah ber$ariasi kalsium

 bilirubinat, polimer bilirubin, asam empedu dalam jumlah ke)il kolesterol '3 sampai 2%(

dan banyak senyawa organik lain. +idaerah Timur, batu kalsium bilirubinat dominan dan

merupakan 10 sampai 0 % dari semua batu empedu. atu ini lebih rapuh, berwarna

ke)oklatan sampai hitam.2. bilirubin pigemen kuning yang berasal dari peme)ahan heme,

akti$ disekresikan ke empedu oleh sel li$er. /ebanyakan bilirubin dalam empedu dibentuk 

dari konjugat glukorinide yang larut air dann stabil. Tetapi ada sedikit yang terdiri dari

 bilirubin tidak terkkonjugasi yang tidak larut dengan kalsium.!atogenesis batu pigmen berbeda dari batu kolesterol. /emungkinan men)akup

sekresi pigmen dalam jumlah yang meningkat atau pembentukan pigmen abnormal yang

mengendap dalam empedu. Sirosis dan stasis biliaris merupakan predisposisi pembentukan

 batu pigmen. !asien dengan peningkatan beban bilirubin tak terkonjugasi 'anemia

hemolitik(, laCim membentuk batu pigmen murni. +i negara Timur, tingginya insiden batu

kalsium bilirubinat bisa berhubungan dengan in$asi bakteri sekunder dalam batang saluran

empedu yang di in#eksi parasit 8lonor)his sinensis atau As)aris Dumbri)oides. <.)oli

membentuk *glukoronidase yang dianggap mendekonjugasikan bilirubin di dalam

empedu, yang bisa menyokong pembentukan kalsium bilirubinat yang tak dapat larut.2,3

!embentukan batu bilirubin terdiri dari 2 #ase B

( Saturasi bilirubin

!ada keadaan non in#eksi, saturasi bilirubin terjadi karena peme)ahan eritrosit yang

 berlebihan, misalnya pada malaria dan penyakit Si)kle)ell. !ada keadaan in#eksi

saturasi bilirubin terjadi karena kon$ersi konjugasi bilirubin menjadi unkonjugasi

yang sukar larut. /on$ersi terjadi karena adanya enCim b glukuronidase yang

dihasilkan oleh <s)heri)hia 8oli. !ada keadaan normal )airan empedu

mengandung glokaro ,1 lakton yang menghambat kerja glukuronidase.

( !embentukan inti batu

Page 15: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 15/27

Page 16: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 16/27

 berlemak. !ada yang simtomatis, keluhan utama berupa nyeri di daerah epigastrium,

kuadran kanan atas atau perikomdrium. Gasa nyeri lainnya adalah kolik bilier yang

mungkin berlangsung lebih dari 5 menit, dan kadang baru menghilang beberapa jam

kemudian. Timbulnya nyeri kebanyakan perlahan*lahan tetapi pada 30% kasus timbul tiba*

tiba.

!enyebaran nyeri pada punggung bagian tengah, skapula, atau ke pun)ak bahu,

disertai mual dan muntah. Debih kurang seperempat penderita melaporkan bahwa nyeri

 berkurang setelah menggunakan antasida. /alau terjadi kolelitiasis, keluhan nyeri menetap

dan bertambah pada waktu menarik na#as dalam.1

Pe%eriksaan 5isik atu kandung empedu

Apabila ditemukan kelainan, biasanya berhubungan dengan komplikasi,

seperti kolesistitis akut dengan peritonitis lokal atau umum, hidrop kandung

empedu, empiema kandung empedu, atau pankretitis. !ada pemeriksaan ditemukan

nyeri tekan dengan punktum maksimum didaerah letak anatomis kandung empedu.

Tanda ?urphy positi# apabila nyeri tekan bertambah sewaktu penderita menarik 

na#as panjang karena kandung empedu yang meradang tersentuh ujung jari tangan

 pemeriksa dan pasien berhenti menarik na#as.

• atu saluran empedu

atu saluran empedu tidak menimbulkan gejala dalam #ase tenang. /adang

teraba hati dan sklera ikterik. !erlu diktahui bahwa bila kadar bilirubin darah

kurang dari 3 mgdl, gejal ikterik tidak jelas. Apabila sumbatan saluran empedu

 bertambah berat, akan timbul ikterus klinis.1

Pe%eriksaan Penun7an'

• !emeriksaan laboratorium

atu kandung empedu yang asimtomatik umumnya tidak menunjukkan

kelainan pada pemeriksaan laboratorium. Apabila terjadi peradangan akut, dapat

terjadi leukositosis. Apabila terjadi sindroma miriCCi, akan ditemukan kenaikan

ringan bilirubin serum akibat penekanan duktus koledukus oleh batu. /adar  bilirubin serum yang tinggi mungkin disebabkan oleh batu di dalam duktus

Page 17: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 17/27

Page 18: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 18/27

gambar 3. 6oto rontgen pada kolelitiasis.1

o ltrasonogra#i 'S-(, mempunyai derajat spesi#isitas dan sensiti#itas yang

tinggi untuk mendeteksi batu kandung empedu dan pelebaran saluran

empedu intrahepatik maupun ekstra hepatik. +engan S- juga dapat

dilihat dinding kandung empedu yang menebal karena #ibrosis atau udem

yang diakibatkan oleh peradangan maupun sebab lain. atu yang terdapat

 pada duktus koledukus distal kadang sulit dideteksi karena terhalang oleh

udara di dalam usus. +engan S- punktum maksimum rasa nyeri pada

 batu kandung empedu yang ganggren lebih jelas daripada dengan palpasi

 biasa.1

-ambar 1. /olelitiasis pada S-1

o /olesistogra#i, untuk penderita tertentu kolesistogra#i dengan kontras )ukup

 baik karena relati# murah, sederhana, dan )ukup akurat untuk melihat batu

radiolusen sehingga dapat dihitung jumlah dan ukuran batu. /olesistogra#i

oral akan gagal pada keadaan ileus paralitik, muntah, kadar bilirubun serumdiatas 2 mgdl, okstruksi pilorus, dan hepatitis karena pada keadaan*

keadaan tersebut kontras tidak dapat men)apai hati. !emeriksaan

kolesitogra#i oral lebih bermakna pada penilaian #ungsi kandung empedu.1

o /olangiogra#i transhepatik perkutan, merupakan )ara yang baik untuk 

mengetahui adanya obstruksi dibagian atas kalau salurannya melebar,

meskipun saluran yang ukurannya normal dapat dimasuki oleh jarum baru

Page 19: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 19/27

yang ke)il sekali -angguan pembekuan, asites dan kolangitis merupakan

kontraindikasi.1

o 8T s)an, dapat memperlihatkan saluran empedu yang melebar, massa

hepatik dan massa retroperitoneal 'misalnya, massa pankreatik(. ila hasil

ultrasound masih meragukan, maka biasanya dilakukan 8T s)an.

#)! Penatalaksanaan!enatalaksanaan dari batu empedu tergantung dari stadium penyakit. Saat batu tersebut

menjadi simptomatik maka inter$ensi operati# diperlukan. iasanya yang dipakai ialahkolesistektomi. Akan tetapi, pengobatan batu dapat dimulai dari obat*obatan yang

digunakan tunggal atau kombinasi yaitu terapi oral garam empedu 'asam ursodeoksikolat(,

dilusi kontak dan <S9D. Terapi tersebut akan berprognosis baik apabila batu ke)il J )m

dengan tinggi kandungan kolesterol.

Asimptomatik, penanganan operasi pada batu empedu asimptomatik tanpa komplikasi

tidak dianjurkan. Indikasi kolesistektomi pada batu empedu asimptomatik ialah

!asien dengan batu empedu K 2)m

!asien dengan kandung empedu yang kalsi#ikasi yang resiko tinggi keganasan

!asien dengan )edera medula spinalis yang bere#ek ke perut

• +isolusi batu empedu, menggunakan asam ursodioksikolat. !ada manusia,

 penggunaan jangka panjang dari agen ini akan mengurangi saturasi kolesterol pada

empedu yaitu dengan mengurangi sekresi kolesterol dan e#ek deterjen dari asam

empedu pada kandung empedu. +esaturasi dari empedu men)egah kristalisasi.

+osis laCim yang digunakan ialah "*0 mgkg terbagi dalam 2*3 dosis

harian akan memper)epat disolusi. Inter$ensi ini membutuhkan waktu *" bulan

dan berhasil bila batu yang terdapat ialah ke)il dan murni batu kolesterol.

• <;tra)orporeal Sho)k 9a$e Dithotripsy '<S9D(

Ditotripsi gelombang elektrosyok meskipun sangat populer beberapa tahun yang

lalu, analisis biaya*man#aat pada saat ini hanya terbatas untuk pasien yang benar*

Page 20: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 20/27

 benar telah dipertimbangkan untuk menjalani terapi ini. <#ekti#itas <S9D

memerlukan terapi adju$ant asam ursodeoksilat.1,"

Simptomatik 

 

Kolesistekto%i adalah pengangkatan kandung empedu yang se)ara umum

diindikasikan bagi yang memiliki gejala atau komplikasi dari batu, ke)uali yang

terkait usia tua dan memiliki resiko operasi. !ada beberapa kasus empiema

kandung empedu, diperlukan drainase sementara untuk mengeluarkan pus yang

dinamakan kolesistostomi dan kemudian baru diren)anakan kolesistektomi elekti#.

Indikasi yang paling umum untuk kolesistektomi adalah kolik biliaris rekuren,

diikuti oleh kolesistitis akut. /omplikasi yang berat jarang terjadi, meliputi trauma

8+, perdarahan, dan in#eksi.

Dangkah*langkah pada kolesistektomi terbukaB

. Insisi

enis insisi yang dapat digunakan ialah insisi subkosta kanan atas, insisi ko)her,

insisi ko)her termodi#ikasi dan insisi tran$erse.

 -ambar 5. enis insisi pada abdomen

2. !eletakan 2 mop basah

Lang pertama digunakan untuk menyingkirkan duodenum, kolon trans$ersum dan

usus halus. Lang kedua digunakan di kiri )ommon bile du)t untuk menyingkirkan

gaster ke kiri.

3. +apat melihat kandung empedu

. Insisi ko)her 

=. Insisi trans$erse

Page 21: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 21/27

agian bawah lobus kanan hepar ditarik ke atas menggunakan retra)ter agar 

kandung empedu lebih terekspos.

1. !engangkatan kandung empedu

Terdapat 2 metode

a. ?etode du)t #irst

Lang pertama didiseksi ialah duktus sistikus dan arteri kemudian dipisahkan

setelah kandung empedu diangkat.

Indikasi B tidak ada adhesi atau eksudat pada 8+, 84+ dan 8+

/ontraindikasi B adanya adhesi dan eksudat

 b. ?etode #undus #irst

+iseksi dimulai dari #undus kandung empedu dan kemudian berlanjut pada

duktus sistikus.

Indikasi B adanya adhesi atau eksudat di 8+, 84+ dan 8+1,"

 

Laparoskopik kolesistekto%i) erbeda dengan kolesistektomi terbuka, pada

laparoskopik hanya membutuhkan 1 insisi yang ke)il. &leh karena itu, pemulihan

 pas)a operasi juga )epat. /elebihan tindakan ini meliputi nyeri pas)a operasi lebih

minimal, pemulihan lebih )epat, hasil kosmetik lebih baik, menyingkatkan

 perawatan di rumah sakit dan biaya yang lebih murah. Indikasi tersering adalah

nyeri bilier yang berulang. /ontra indikasi absolut serupa dengan tindakan terbuka

yaitu tidak dapat mentoleransi tindakan anestesi umum dan koagulopati yang tidak 

dapat dikoreksi. /omplikasi yang terjadi berupa perdarahan, pankreatitis, bo)or 

stump duktus sistikus dan trauma duktus biliaris. Gesiko trauma duktus biliaris

sering dibi)arakan, namun umumnya berkisar antara 0,5:%. +engan

menggunakan teknik laparoskopi kualitas pemulihan lebih baik, tidak terdapat

nyeri, kembali menjalankan akti#itas normal dalam 0 hari, )epat bekerja kembali,

dan semua otot abdomen utuh sehingga dapat digunakan untuk akti#itas olahraga,"

  Kolesistosto%i pada pasien dengan kandung empedu yang mengalami empiema

dan sepsis, yang dapat dilakukan ialah kolesistostomi. /olesistostomi adalah

 penaruhan pipa drainase di dalam kandung empedu. Setelah pasien stabil, maka

kolesistektomi dapat dilakukan."

 

Enoscopic sphincteroto%y, +ilakukan apabila batu pada 8+ tidak dapat

dikeluarkan. !ada prosedur ini kanula diletakan pada duktus melalui papila $ateri.

+engan mennggunkan spintere)tome elektrokauter, dibuat insisi )m melalui

Page 22: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 22/27

s#ingter oddi dan bagian 8+ yang mengarah ke intraduodenal terbuka dan batu

keluar dan diekstraksi. !rosedur ini terutama digunakan pada batu yang impaksi di

ampula $ateri.1," 

#)3 Ko%plikasi/olesistitis akut merupakan komplikasi penyakit batu empedu yang paling umum

dan sering meyebabkan kedaruratan abdomen, khususnya diantara wanita usia pertengahan

dan manula. !eradangan akut dari kandung empedu, berkaitan dengan obstruksi duktus

sistikus atau dalam in#undibulum. -ambaran tipikal dari kolesistitis akut adalah nyeri

 perut kanan atas yang tajam dan konstan, baik berupa serangan akut ataupun didahului

sebelumnya oleh rasa tidak nyaman di daerah epigastrium post prandial. Fyeri ini

 bertambah saat inspirasi atau dengan pergerakan dan dapat menjalar kepunggung atau ke

ujung skapula. /eluhan ini dapat disertai mual, muntah dan penurunan na#su makan, yang

dapat berlangsung berhari*hari. !ada pemeriksaan dapat dijumpai tanda toksemia, nyeri

tekan pada kanan atas abdomen dan tanda klasik M?urphy signM 'pasien berhenti berna#as

sewaktu perut kanan atas ditekan(. ?asa yang dapat dipalpasi ditemukan hanya dalam

20% kasus. /ebanyakan pasien akhirnya akan mengalami kolesistektomi terbuka atau

laparoskopik.2,1,"

Page 23: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 23/27

+A+ III

IL0ST.ASI KAS0S

3. Identitas !asien

 Fama B Tn. ?

sia B 5= Tahun

Alamat B !abuaran Indah 8ibinong, ogor 

!ekerjaan B Swasta

Status B ?enikah

Agama B Islam

Suku B awa

3.2 Anamnesis

Anamnesis dilakukan se)ara autoanamnesis pada tanggal 0" ?aret 20 di angsal

ougen$ille GS+ 8ibinong

3.2. /eluhan tama

 Fyeri perut bagian kanan atas.

3.2.2 /eluhan Tambahan

 Fyeri hilang timbul dan menjalar, demam, mual disertai dengan muntah, nyerisaat menarik napas.

3.2.3 Giwayat !enyakit Sekarang

!asien datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas sejak 2 bulan sebelum

masuk GS. !asien mengatakan nyeri menjalar dari ulu hati ke bagian kanan

 perut sampai ke bahu bagian kanan. Fyeri dirasakan hilang timbul selama

kurang lebih 5 menit. Fyeri pertama kali dirasakan sejak tahun 205 pasien

mengatakan sering nyeri pada bagian ulu hatinya terutama pada saat pasien

 banyak berakti$itas. !asien mengeluh semakin lama nyerinya semakin sering

mun)ul dan sering kali diperparah bila pasien makan makanan yang berlemak atau daging. !asien mengatakan sudah pernah berobat ke GS dan S- pertama

kali tahun 205 dikatakan terdapat batu pada kandung empedunya. Selama ini

 pasien hanya mengkonsumsi obat*obatan herbal untuk mengatasi sakitnya.

Tahun 20 pasien mengeluh nyeri bertambah berat terutama saat menarik 

napas, mual dan muntah saat serangan serta demam. !ada S- yang kedua kali

dikatakan ukuran batu empedu bertambah dari sebelumnya kurang lebih )m

menjadi ,5 )m.

3.2.1 Giwayat !enyakit +ahulu

Page 24: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 24/27

!asien sudah mengeluhkan keluhan ini sejak tahun 205

3.2.5 Giwayat !enyakit /eluarga

Alm ayah pasien pernah mengalami keluhan yang sama dengan pasien.

3.2. Giwayat !engobatan

!asien hanya minum obat : obatan herbal untuk mengurangi keluhannya.

3.3 !emeriksaan 6isik 

3.3. /eadaan mum dan Tanda ital

/eadaan umum B Tampak Sakit Gingan

/esadaran B /omposmentis

Tanda ital B

T+ B 30"0 mm4g

 F B "1 kalimenit

S B 3, 08

GG B 22 kalimenit

3.3.2 Status -eneralis

o /epala B Formo)ephali

o ?ata B /onjungti$a Anemis '**( , Sklera Ikterik '**(

o Deher B Tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening

o Thora;

!aru B ising napas dasar $esikuler, ronkhi '**( mengi '**(

antung B unyi jantung I dan II reguler, murmur '*( gallop '*(

o Abdomen B

!erut tampak datar, bising usus 1* kalimenit, supel, nyeri tekan '*(,

timpani, nyeri ketok '*(Status lokalis B Duka operasi tertutup $erban, rembesan '*(, darah '*(,

nyeri '>(

o <kstremitas B Akral hangat, 8GT J2NN O edema '**(

3.3.3 Gesume

Telah diperiksa pasien seorang laki*laki usia 5= tahun dengan keluhan nyeri

 perut kanan atas sejak 2 bulan sebelum masuk GS. !asien mengatakan nyeri

menjalar dari ulu hati ke bagian kanan perut sampai ke bahu bagian kanan.

 Fyeri dirasakan hilang timbul selama kurang lebih 5 menit dan pertama kali

dirasakan tahun 205. !asien mengatakan sering nyeri pada bagian ulu hatinya

Page 25: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 25/27

terutama pada saat pasien banyak berakti$itas, nyeri diperparah bila pasien

makan makanan yang berlemak atau daging. !asien mengatakan sudah pernah

 berobat ke GS dan S- pertama kali tahun 205 dikatakan terdapat batu pada

kandung empedunya. Selama ini pasien hanya mengkonsumsi obat*obatan

herbal untuk mengatasi sakitnya.

!ada !emeriksaan #isik tidak didapatkan kelainan yang bermakna, pada

 pemeriksaan darah didapatkan peningkatan pada kadar S-&T dan 4bsAg

 positi#, dan pada pemeriksaan S- abdomen didapatkan batu pada kandung

empedu dengan kesan ukuran bertambah besar dari pemeriksaan sebelumnya.

3.3.1 !emeriksaan !enunjang

Daboratorium darah

S- Abdomen

/esan B

• 6atty li$er ringan

• /olelitiasis 'dibanding dengan S- sebelumnya batu kesan membesar(

• !embesaran serta kalsi#ikasi prostat

6oto thorak 

!emeriksaan Filai Formal 4asil Satuan

4emoglobin<ritrosit

Deukosit

Trombosit

4ematokrit

D<+

4itung jenisB

aso#il

<osino#il

atang

Segemen

Dim#osit

?onosit

2 : 1,5 : 5,5

5000 : 0.000

50.000 : 150.000

3 : 1"

0 : 5

0 :

: 3

2 :

50 : =0

20 : 10

2 : "

5,5,2

"200

231.000

1,

5

0

0

=

32

0

gdl jutauD

uD

uD

%

mmjam

%

%

%

%

%

%

?asa perdarahan

?asa pembekuan

: 3

: 5

2

?enit

?enit

-ula darah

sewaktu

=0 : 200 2 mgdl

reum

8reatinin

ilirubin total

S-&T

S-!T

20 : 10

0,5 : ,5

0,2 : ,3

D J 3= O ! J 3

D J 12 O ! J 32

30

,

0,="

=<

3

mgdl

mgdl

mgdl

ul

gdl Fatrium

/alium

8lorida

35 : 55

3, : 5,5

5 : 0"

12

1,

05

mmolD

mmolD

mmolD

4s Ag Positi9 

Page 26: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 26/27

3.3.5 +iagnosis anding

Syndrome dyspepsia

/olesistitis

3.3. +iagnosis /erja

!ost &p. /olesistektomi ai /olelitiasis

4epatitis

3.3.= !enatalaksanaan

 Fon medikamentosa B

!ro Gawat Inap

!ost &p. kolesistektomi

+iet B rendah lemak 

?edikamentosa B

Asam me#enamat 3 ; 500 mg '!&(

!ara)etamol 3 ; 500 mg '!&(

8e#i;ime 2 ; 00 mg '!&(

3.3." !rognosis

Ad itam B +ubia ad bonam

Ad 6un)tionam B +ubia ad bonam

Ad sanationam B +ubia ad bonam

DA5TA. P0STAKA

Page 27: Case Report Br

8/19/2019 Case Report Br

http://slidepdf.com/reader/full/case-report-br 27/27

. +oherty -?.  Biliary Tract . In B 8urrent +iagnosis @ Treatment Surgery 3 th

edition. 200. S B ?)-raw*4ill 8ompanies,p511*55.2. 4unter -. Gallstones Diseases. In B S)hwartNs !rin)iples o# Surgery " th  edition.

200=. S B ?)-raw*4ill 8ompanies.

3. httpBwww.artikelkeperawatan.in#omateri*kuliah*batu*empedu*=.html

1. 4euman +?. Cholelithiasis. 20. +iunduh dari B httpBemedi)ine.meds)ape.

)omarti)le=5=*o$er$iew.

5. Silbernagl S, Dang 6. Gallstones Diseases. 2000. In B 8olor Atlas o# 

!athophysiology. Few Lork B Thieme,pB1*=.

. Sjamsuhidayat G, de ong 9. /olelitiasis. +alam B uku Ajar Ilmu edah. <disi .

=. akartaB !enerbit uku /edokteran <-8. ==*=3.

=. Townsend 8?, eau)hamp G+, <$ers ?, ?atto; /D. iliary Tra)t. In B Sabiston

Te;tbook o# Surgery =th edition. 2001. !ennsyl$ania B <lse$ier.

". /lingensmith ?<, 8hen D<, -lasgow S8, -oers TA, Spen)er .  Biliary Surgery.

In B 9ashington ?anual o# Surgery 5th  edition. 200". 9ashington B Dippin)ott

9illiams @ 9ilkins.