11

PROSES PENGELASAN - agungds.staff.gunadarma.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSES PENGELASAN - agungds.staff.gunadarma.ac.id
Page 2: PROSES PENGELASAN - agungds.staff.gunadarma.ac.id

Susunan Redaksi

Penasehat/Pembina

Prof. Dr. E.S. Margianti, SE., MM.

Prof. Suryadi Harmanto, S.Si., MMSI.

Drs. Agus Sumin, MMSI.

Penanggung Jawab

Dr. Ir. Hotniar Siringoringo, M.Sc.

Editor

Dr. Ing Mohamad. Yamin (Teknik Mesin)

Prof. Dr. Busono Soerwirdjo (Teknik Elektro)

Dr. rer. Pol. Sudaryanto (Tek Industri)

Dr. Imam Subaweh, SE., Ak., MM. (Akuntansi)

Prof. Dr. Ir. Budi Hermana, MM. (Tekno Sosial)

Dr. Rita Sutjiati (Sastra)

Dr. Iman Murtono Soenhaji (Manajemen)

Dr. Yuhilza Hanum, S.Si., M.Sc. (Sistem Informasi)

Dr. M.M. Nilam Widyarini, M.Si. (Psikologi) Dr. Raziq Hasan, ST., MT. (Arsitektur) Dr. Haryono Putro (Sipil)

Editor Pelaksana

Dr. Devi Hellystia, SS., M.Hum

Risnawati, SP., M.Si.

Keuangan

Dr. Anacostia Kowanda, S.Kom., MMSI.

Distribusi

Rino Rinaldo, SE., MM.

Muhammad Daniel Rivai., S.Kom., MMSI.

Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok 16424.

Gedung 2 Lantai 3

Telp. (021) 78881112 – pes. 455.

Email : [email protected]

Page 3: PROSES PENGELASAN - agungds.staff.gunadarma.ac.id

UG

JURNAL

Page 4: PROSES PENGELASAN - agungds.staff.gunadarma.ac.id

UG JURNAL

VOL. 13 EDISI.10 TAHUN 2019

PENGARUH PEMBERIAN GENISTEIN TERHADAP PENURUNAN LUAS IMPLANTASI ENDOMETRIOSIS DI PERITONEUM PADA MENCIT MODEL ENDOMETRIOSIS Erik Ekowati, Sutrisno, Eviana Norahmawati 1

PENGARUH KUALITAS FORMAT PROGRAM DAN KUALITAS PENYIARAN TERHADAP KEPUASAN PENDENGAR PADA PROGRAM SERANG UPDATE DI MEGASWARA SERANG Mas Iffan Firmansyah 8

PENGARUH LAYANAN MOBILE BANKING DAN KEPERCAYAAN NASABAH TERHADAP KEPUASAN NASABAH DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS NASABAH PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO), Tbk CABANG DEPOK Satriyo 17

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMILIHAN SUSU FORMULA DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA JATINEGARA Siti Maesaroh 26 PROSES PENGELASAN PART STATIC BALANCE PESAWAT CN235 Agung Dwi Sapto, Janoko Buwono P 33

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, HARGA, LOKASI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA KEDAI KOPI RUANG TEMU Viona Angelyfitri Eryadi, Herry Sussanto 40

Page 5: PROSES PENGELASAN - agungds.staff.gunadarma.ac.id

UG JURNAL VOL.13 NO.10 33

PROSES PENGELASAN PART STATIC BALANCE PESAWAT CN235

1Agung Dwi Sapto 2Janoko Buwono P.

1Universitas Gunadarma, [email protected]

2Universitas Gunadarma, [email protected]

ABSTRAK Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu. Pengelasan dengan gas pelindung Argon (Tungsten Iner Gas) Merupakan salah satu pengembangan dari pengelasan yang telah ada yaitu pengembangan dari pengelasan secara manual yang khususnya untuk pengelasan non ferro (alumunium, magnesium, kuningan dan lain-lain, baja spesial (Stainless steel) dan logam-logam anti korosif lainnya. Metode TIG welding ini digunakan pada proses pembuatan static balance pesawat CN235 dikarenakan menggunakan material plat yang terbuat dari titanium, dan karenanya TIG welding ini sangan cocok diaplikasikan karena lebih kuat daripada las listrik. Static balance ini pun merupakan suatu part atau bagian dari sayap pesawat yang lebih ditailnya terletak pada aileron pesawat yaitu bagian bidang kemudi pada pesawat. Kata kunci: TIG Welding, Static Balanc, Pesawat CN-235 PENDAHULUAN

Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu. Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya. Disamping untuk pembuatan, proses las dapat juga dipergunakan untuk reparasi misalnya untuk mengisi lubang-lubang pada coran. Membuat lapisan las pada perkakas mempertebal bagian-bagian yang sudah aus, dan macam –macam reparasi lainnya.

Prosedur pada proses pengelasan kelihatannya sangat sederhana, tetapi sebenarnya di dalamnya ada banyak jenis masalah-masalah yang harus diatasi dan pemecahannya memerlukan bermacam-macam penngetahuan.

Berdasarkan definisi dari DIN (Deutch Industrie Normen) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair atau merupakan sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Pada waktu ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan termasuk pengelasan yang dilaksanakan dengan cara menekan dua logam yang disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom molekul dari logam yang disambungkan.

Pada waktu ini pengelasan dan pemotongan merupakan pengelasan pengerjaan yang amat penting dalam teknologi produksi dengan bahan baku logam. Dari pertama perkembangannya sangat pesat telah banyak teknologi baru yang ditemukan. Sehingga boleh dikatakan hampir tidak ada logam yang dapat dipotong dan di las dengan cara-cara yang ada pada waktu ini

Page 6: PROSES PENGELASAN - agungds.staff.gunadarma.ac.id

34 UG JURNAL VOL.13 NO.10

Gambar 1. CN-235 TNI-AU

Di PT Dirgantara Indonesia

terdapat proses produksi suatu part pesawat CN-234 yang bernama Static Balance. Static Balance ini merupakan part bagian dari sayap pesawat yang berfungsi untuk menstabilkan gerakan dari Aileron. Pada proses pembuatannya menggunakan plat yang bermaterialkan titanium yang diassembling menggunakan metode pengelasan. Dan jenis metode pengelasan yang digunakan adalah las TIG (Tungsten Inert Gas)/ GTAW. Pada proses GTAW peleburan logam terjadi karena panas yang dihasilkan oleh busur listrik antara elektroda dan logam induk.

Proses ini sudah diaplikasikan untuk membuat las sekat pada tube-to- tubesheet dan las tumpul pada pipa-pipa heat exchanger. Butt weld pada pipa-pipa tebal dan besar pada pembangkit tenaga listrik, merupakan keberhasilan lain dari aplikasi GTAW otomatis. GTAW menggunakan pengumpanan kawat otomatis disebut juga dengan cold wire TIG. Jenis lain dari proses GTAW otomatis disebut hot wire TIG. Pada hot wire TIG, kawat las mendapat tahanan panas yang berasal dari arus listrik AC tegangan rendah untuk memperbesar kecepatan pengisian. METODE PENELITIAN Static Balance Pesawat

Aileron adalah bidang kemudi pesawat yang terletak dekat dengan ujung sayap pesawat tersebut. Aileron berfungsi untuk memiringkan posisi

pesawat. Apabila aileron kanan di buka keatas dan aileron kiri dibuka kebawah maka pesawat akan miring kekanan dan sebaliknya.

Letak dari static balance sendiri terdapat pada bagian dalam aileron yang berfungi sebagai penyeimbang dari gerakan aileron ketika sedang digerakkan. Dan pada static balance terdapat timah yang diisi dan memenuhi ruang dari part static balance agar berat dari kedua aileron kanan dan kiri menjadi seimbang. Berat antara kedua static balance pun telah disesuaikan dengan ketentuan atau prosedur PT. Dirgantara Indonesia maupun prosedur dari perusahan yang memesan pembuatan static balance ini.

Gambar 2 Aileron Sayap Pesawat

Pada proses pengelasan Static

Balance di PT Dirgantara Indonesia terdapat beberapa alur dalam prosesnya dari persiapan material sampai selesai yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dan berikut ini merupakan urutan atau diagram alir dari proses pengelasan Static Balance pesawat CN-235.

Prosedur penelitian yang dilakukan untuk proses pengelasan static balance ini sesuai dengan apa yang telah di tetapkan atau ketentuan dari PT Dirgantara Indonesia dan semua tahap mulai dari awal hingga proses pengelasan yang dilakukan mengacu pada standar pengujian untuk spesifikasi pada PT. Dirgantara Indonesia.

Page 7: PROSES PENGELASAN - agungds.staff.gunadarma.ac.id

UG JURNAL VOL.13 NO.10 35

Tabel 1. Komposisi Material Plat Static Balance dan Filler Welding

Material Al% V% Mo% So% Zr% Mn% Cu% Fe% OTHERS%

(max) AECMA

GERMANY DIN-LW

U.S.A FRENCH AFNOR

L-7301 5,5

6,75 3,5 4,5

- - - - - (1) (6)

TI-P 63 3.7164 3.7264

TI-6AI-4V

T-A6V

Mulai

Persiapan Bahan dan Alat

Fitter Welding

Chemical Cleaning

TIG Welding

Welding InspectionAfter TIG Welding

Repair

Welding InspectionAfter Fitter

NO

YES

Selesai

NO

YES

Gambar 3 Diagram Alir Penelitian

Gambar 4 Material Plat Titanium

Spesimen yang akan dijadikan

penelitian kali ini merupakan part dari pesawat CN235 yaitu Static Balance. Material dari Static Balance ini adalah titanium. Sebelum dilakukan pengelasan, material ini telah melewati beberapa tahap fabrikasi pada bagian machining proses. Kemudian setelah setiap proses dilalui maka spesimen dilakukan inspeksi pada unit quality control. Identitas Part Material : Titanium Bentuk : Plat Panjang Material : 450 mm Lebar Material : 95 mm Tebal : 1.5 mm HASIL DAN PEMBAHASAN Fitter Welding

Proses fitter welding biasa disebut sebagai proses setting. Proses ini bertujuan untuk mempersiapkan detail part yang akan di las. Pada saat dilakukan setting setiap part harus diperiksa secara rinci. Jika diperlukan pembersihan maka dapat menggunakan sikat kawat stainless steel atau digosok dengan MEK (Methyl Ethyl Keton) untuk membersihkan kotoran, oli,

Page 8: PROSES PENGELASAN - agungds.staff.gunadarma.ac.id

36 UG JURNAL VOL.13 NO.10

stempel, dan lainnya. Jika sudah bersih maka bagian specimen yang akan dilas diletakkan atau di atur pada welding jig untuk mencegah mismatch. Setelah di setting setiap poin dari part harus sesuai dengan dimensi yang ada pada drawing.

Gambar 5 Sketch Drawing

Gambar 6. Fitter Plat Titanium

Beserta Toolnya

Gambar 7. Daftar Filler Yang

Digunakan Welding Inspection After Fitter

Untuk memenuhi kualitas maka setiap setelah melewati satu proses maka dilakukan inspeksi pada specimen. Setelah melakukan fitter welding maka spesimen di inspesi oleh

welding inspector. Pada bagian ini hanya dilakukan inspeksi visual saja dimana inspector akan mengukur setiap dimensi dan memeriksa setiap bagian apakah ada kerusakan atau tidak.

Sebelum dilakukan pengelasan maka specimen harus dibersihkan untuk memastikan permukaan benar-benar bersih dan siap di las. Pada proses pembersihan spesimen harus terbebas dari cat, oli, oxide, stempel, dan benda asing lainnya yang dapat merusak pengelasan Bila telah lolos pemerikaan dan dapat diterima welding inspector maka dilanjutkan ke proses berikutnya. TIG Welding

TIG Welding adalah pengelasan dengan busur listrik. Panas yang diperlukan untuk pengelasan dihasilkan dari busur listrik antara non consumable elektroda tungsten dan part yang akan di las. Heat affected zone, metal yang cair, dan elektroda tungsten semuanya dilindungi dari udara luar dengan gas argon yang dialirkan melalui torch. Sebelum melakukan pengelasan welder akan memperiapkan segala sesuatu untuk proses pengelasan. Standar yang digunakan untuk pengelasan Static Balance dengan material titanium menggunakan standar yang telah ditentukan oleh PT. Dirgantara Indonesia. Hal yang diatur mulai dari penggunaan mesin hingga penggunaan filler.

Tabel 2. Welding Parameter

Welding parameter Material Titanium

Filler LN9425 L7301 - Ø 1.6 x 915 mm

Joint Type Corner Joint

Tipe Arus DC

Amper 57

Page 9: PROSES PENGELASAN - agungds.staff.gunadarma.ac.id

UG JURNAL VOL.13 NO.10 37

Lanjutan Tabel 2 Welding parameter

Tekanan Aliran Argon

6 Liter/Menit

Tekanan Aliran Argon Tambahan

120 kg/cm²

Tipe Tungsten Thorium EWTh

Sebelum melakukan pengelasan

seluruhnya maka dilakukan las titik terlebih dahulu atau biasa disebut tack weld. Hal ini dilakukan jika kelurusan atau kerataan dari sambungan tidak dapat terjaga dengan baik. Persyaratan tack weld harus sesuai persyaratan pengelasan, jumlah tack weld minimal 4 titik dan jika lebih dari 4 jarak antar titik 5 mm sampai 20 mm. filler yang digunakan untuk tack weld harus sama dengan material filler yang digunakan untuk pengelasan. Ukuran tack weld sendiri harus masuk dalam area yang akan meleleh dari lasan dan tidak merusak kualitas dari pengelasan berikutnya. Setelah melakukan tack weld maka specimen dibersihkan menggunakan MEK (Methyl Ethyl keton) atau sikat kawat. Setelah dilakukan pembersihan maka specimen siap untuk dilas dan pengelasan menggunakan filler LN9425 L7301 - Ø 1.6 x 915 mm

Gambar 8 Proses Pengelasan

Pada proses pengelasan dengan

material titanium dilakukan perlakuan

khusus pada saat berlangsungnya pengelasan. Perlakuan khusus yang diberikan yaitu material harus dijaga agar tidak terkontaminasi dengan oksigen semaksimal mungkin karena material titanium sangat bereaksi dengan oksigen yang akan menyebabkan terjadinya oksidasi. Untuk meminimalisirnya atau mencegahnya yaitu dengan cara pengaliran gas argon tambahan dari luar plat ketika sedang dalam proses pengelasan menggunakan selang pengalir dengan tekanan 120 kg/cm². Alur lasan yang teroksidasi menyebabkan warna yang kebiruan pada lasannya dan plat titanium yang di las.

Gambar 9 Material Sesudah

Pengelasan

Setelah proses pengelasan TIG

selesai maka bagian yang dilas akan diberihkan kembali dengan menggunakan sikat kawat untuk menghilangkan spatters (percikan las) dan juga kotoran lainnya. Proses pembersihan harus dilakukan setelah suatu proses dilakukan untuk menjaga kualitas dari specimen Welding Inspection After TIG Welding

Sama seperti proses inspeksi sebelumnya, namun yang membedakan adalah inspeki kali ini dilakukan setelah proses pengelasan selesai. Pada bagian ini hanya dilakukan inspeksi visual saja

Page 10: PROSES PENGELASAN - agungds.staff.gunadarma.ac.id

38 UG JURNAL VOL.13 NO.10

dimana inspector akan mengukur setiap dimensi dan memeriksa setiap bagian apakah ada kerusakan atau tidak. Bila telah lolos pemeriksaan dan kriteria ketidaksempurnaan dapat diterima oleh inspeksi visual maka dapat dilanjutkan ke proses selanjutnya, akan tetapi static balance ini cukup hanya dengan inspeksi visual saja.

Cacat Porositas adalah sebuah cacat pengelasan yang berupa sebuah lubang-lubang kecil pada weld metal (logam las), dapat berada pada permukaan maupun didalamnya. Porosity ini mempunyai beberapa tipe yaitu Cluster Porosity, Blow Hole dan Gas Pore. Cacat Incomplete Fusion adalah sebuah hasil pengelasan yang tidak dikehendaki karena ketidak-sempurnaan proses penyambungan antara logam las dan logam induk. Cacat ini biasanya terjadi pada bagian samping lasan. Crack adalah sebuah retak pada pengelasan dimana retak itu terjadi setelah proses pengelasan selesai atau saat proses pemadatan logam lasan.

(a) (b)

(c) Gambar 10. Cacat (a) Crack, (b) Incomplete Fusion, (c) Porosity

Repair

Repair adalah perbaikan pada specimen yang mengalami cacat pengelasan seperti yang terlihat pada gambar 10 (a,b,c) dan atas persetujuan dari inspector untuk dilakukan

perbaikan atau pengelasan kembali pada specimen hingga cacat yang teridentifikasi hilang dari lasan specimen.

Gambar 11 Proses Manufaktur

Pesawat CN-235

Ketika repair dengan cara pengelasan kembali harus memperhatikan prosedur yang sudah ditentukan seperti memberihkan terlebih dahulu daerah cacat dengan cara menggerinda secara halus menggunakan gerinda kawat stainless. Setelah pembersihan selesai barulah pengelasan kembali dilakukan hanya pada daerah yang terkena cacat dan harus menggunakan filler yang sama. Sesudah proses repair selesai, inspector akan kembali mengecek hasil dari perbaikan kecacatan yang telah diperbaiki apakah diterima atau tidak. Dan proses pengelasan part static balance pesawat CN-235 telah selesai.

KESIMPULAN

Pada penelitian proses pengelasan part Static Balance pesawat CN-235 dapat ditarik kesimpulan, yaitu: 1. Part static balance merupakan part

bagian dari aileron pada sayap pesawat yang berfungsi sebagai penyeimbang.

2. Proses pengelasan part static balance menggunakan metode pengelasan TIG. Karena metode pengelasan ini sangat cocok untuk pembuatan part bermaterial titanium

3. Proses pengelasan titanium harus diperlakukan khusus dengan cara

Page 11: PROSES PENGELASAN - agungds.staff.gunadarma.ac.id

UG JURNAL VOL.13 NO.10 39

pengaliran gas argon tambahan pada saat pengelasan. Karena titanium sangat reaktif dengan oksigen yang menyebabkan okidasi.

4. Material filler yang digunakan sebagai bahan tambah pengelasan TIG sama dengan material plat titanium untuk pembuatan static balance. Karena jika berbeda filler tidak akan bisa menyatu dengan plat titanium.

DAFTAR PUSTAKA Beatrice Jane Tyson. The courage to

soar, National Aeronautics and Space Administration (NASA), (3 Desember 2016)

Chapter 2, (21 Desember 2016). Link : https://www.pearson.com/us/higher-education.html

Federal Aviation Administration (FAA), 2012, Aviation Maintenance Technician Handbook Airframe, Volume 1, Oklahoma City, Oklahoma

Surdia, Tata, M.S. Met. E dan Prof. Dr. Shinroku Saito. 2000. Pengetahuan Bahan Teknik. Jakarta: PT. Pertja

Kennedy, Gower A. 1982. Welding Technology. Amerika Serikat: H. W. Sams.

Mechanical Behavior, Testing, and Manufacturing Properties of Material.

Sonawan H., dan Suratman R., Pengantar untuk Memahami Proses Pengelasan Logam, Cetakan Kedua, CV Alfabeta, 2006, Bandung.

Widharto S., 2006, Petunjuk Kerja Las, Cetakan Keenam, PT Pradnya Paramita, Jakarta.

Workseet Static Balance CN235 PT. Dirgantara Indonesia.