Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Model Analisis Jalur
px1y1 py2x1 px2y3 Є1
py2x1 py2x2
rx1y1 Є3
py2y1
Є2
px3y1 py2x3 px3y3
Persamaan yang dipergunakan
a. Y3 = PX2Y3+PX3Y3+ Є1
b. Y1 = PX3Y1+PX2Y1+PX1Y1+PY2Y1+ Є2
c. Y2 = PX2Y2+PX3Y2+PX1Y2+ Є3
Persamaan struktural
Y3 = PX2Y3+PX3Y3+ Є1
Dimana:
Hasil perhitungan (output) adalah sebagai berikut:
Regression
Variables Entered/Removedb
NEGATIF,POSITIF
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: AROUSALb.
X1
Y1
X2
X3
Y3
Y2
Nama : Cahya Budhi Irawan,SE
Nim : 08660047
Model Summary
.848a .720 .717 2.77Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), NEGATIF, POSITIFa.
ANOVAb
3733.219 2 1866.609 243.740 .000a
1455.061 190 7.6585188.280 192
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), NEGATIF, POSITIFa.
Dependent Variable: AROUSALb.
Coefficientsa
-.423 .893 -.474 .636.552 .080 .520 6.901 .000.354 .074 .359 4.761 .000
(Constant)POSITIFNEGATIF
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: AROUSALa.
Correlations
Correlations
1.000 .828** .806**. .000 .000
193 193 193.828** 1.000 .860**.000 . .000193 193 193
.806** .860** 1.000
.000 .000 .193 193 193
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
AROUSAL
POSITIF
NEGATIF
AROUSAL POSITIF NEGATIF
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Hipotesisnya sebagai berikut:
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi positif dan afeksi negative dengan arousal.
H1: ada hubungan linier antara afeksi positif dan afeksi negative dengan arousal.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara pertama dengan membandingkan besarnya
angka F penelitian dengan F tabel, sedangkan kedua ialah bila membandingkan angka
taraf signifikansi (sig) hasil penghitungan dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)
Pertama: F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 243,740
Kedua: taraf signifikansi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan
numerator: jumlah variabel -1 atau 6-1=5. Dan denumerator: jumlah kasus -5 atau
193-5 = 188. Dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka F tabel sebesar 2,21.
Ketiga: criteria uji hopotesis sebagai berikut:
Jika F penelitian > F tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika F penelitian < F tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Keempat: dari hasil perhitungan didapatkan angka F penelitian sebesar 243,740> F
tabel sebesar 2,21 sehingga Ho ditolah dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan
linier antara afeksi positif dan afeksi negative dengan arousal. Dengan demikian,
model regresi diatas sudah layak dan benar.
Membandingkan besarnya angka taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf
signifikansi sebesar 0,01.
Kriteria:
Jika sig penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika sig penelitian > 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,000<0.05 maka Ho ditolak
dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara afeksi positif dan afeksi
negative dengan arousal.
a) Hubungan antara afeksi positif dan arousal
hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi positif dengan arousal
H1: ada hubungan linier antara afeksi positif dengan arousal.
Kedua: t penelitian sebesar 6,901.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 6,901>t
tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan
linier antara afeksi positif dengan arousal. Besarnya pengaruh afeksi positif terhadap
arousal sebesar 0,520 atau 52,0% dianggap signifikan.
b) Hubungan antara afeksi negative dengan arousal
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan arousal
H1: ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan arousal.
Kedua: t penelitian sebesar 4,761.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 4,761>t
tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Analisis Korelasi
c. Korelasi antara arousal dan afeksi postif
Korelasi sebesar 0,828 mempunyai maksud hubungan antara variabel arousal dan afeksi
positif sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Korelasi dua variabel bersifat
signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,05. Jika angka signifikansi (sig) <
0,05, hubungan kedua variabel signifikan, sebaliknya jika angka signifikansi (sig) >
0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan.
d. Korelasi antara arousal dengan afeksi negative
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel arousal dan afeksi
negative sebesar 0,806. Korelasi sebesar 0,806 mempunyai maksud hubungan antara
variabel arousal dan afeksi negative kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat
signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
e. Korelasi antara afeksi positif dengan afeksi negative
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel positif dan afeksi
negative sebesar 0,860. Korelasi sebesar 0,860 mempunyai maksud hubungan antara
variabel arousal dan afeksi negative kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat
signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
Persamaan struktural
Y1 = PX3Y1+PX2Y1+PX1Y1+PY2Y1+ Є2
Hasil perhitungan (output) adalah sebagai berikut:
Regression
Variables Entered/Removedb
KEPUASAN,NEGATIF,KUALITAS,POSITIF
a
. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: KINERJAb.
Model Summary
.939a .881 .879 2.47Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), KEPUASAN, NEGATIF,KUALITAS, POSITIF
a.
ANOVAb
8513.731 4 2128.433 349.221 .000a
1145.824 188 6.0959659.554 192
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), KEPUASAN, NEGATIF, KUALITAS, POSITIFa.
Dependent Variable: KINERJAb.
Coefficientsa
8.609 .847 10.169 .000.344 .102 .237 3.379 .001.248 .072 .184 3.435 .001.561 .125 .287 4.477 .000.585 .183 .275 3.191 .002
(Constant)POSITIFNEGATIFKUALITASKEPUASAN
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: KINERJAa.
Correlations
Correlations
1.000 .860** .862** .926** .898**. .000 .000 .000 .000
193 193 193 193 193.860** 1.000 .834** .866** .865**.000 . .000 .000 .000193 193 193 193 193
.862** .834** 1.000 .916** .897**
.000 .000 . .000 .000193 193 193 193 193
.926** .866** .916** 1.000 .917**
.000 .000 .000 . .000193 193 193 193 193
.898** .865** .897** .917** 1.000
.000 .000 .000 .000 .193 193 193 193 193
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
POSITIF
NEGATIF
KUALITAS
KEPUASAN
KINERJA
POSITIF NEGATIF KUALITAS KEPUASAN KINERJA
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar, diperlukan uji hipotesis.
Uji hipotesis menggunakan angka F sebagaimana tertera dalam tabel dibawah ini:
Hipotesisnya sebagai berikut:
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi positif, afeksi negative, kualitas dan
kepuasan dengan kinerja.
H1: ada hubungan linier antara afeksi positif, afeksi negative, kualitas dan kepuasan
dengan kinerja.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara pertama dengan membandingkan besarnya
angka F penelitian dengan F tabel, sedangkan kedua ialah bila membandingkan angka
taraf signifikansi (sig) hasil penghitungan dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)
a) Membandingkan besarnya angka F penelitian dengan F tabel
Pertama: F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 349,221
Kedua: taraf signifikansi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan
numerator: jumlah variabel -1 atau 6-1=5. Dan denumerator: jumlah kasus -5 atau
193-5 = 188. Dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka F tabel sebesar 2,21.
Ketiga: kriteria uji hopotesis sebagai berikut:
Jika F penelitian > F tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika F penelitian < F tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Keempat: dari hasil perhitungan didapatkan angka F penelitian sebesar 349,221> F
tabel sebesar 2,21 sehingga Ho ditolah dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan
linier antara afeksi positif, afeksi negative, kualitas dan kepuasan dengan kinerja.
Dengan demikian, model regresi diatas sudah layak dan benar. Kesimpulannya ialah
afeksi positif, afeksi negative, kualitas, dan kualitas secara gabungan mempengaruhi
kinerja. Besarnya pengaruh ialah 88,1%. Besarnya pengaruh variabel lain diluar
model regresi tersebut dihitung dengan rumus: 1- r2 atau 1-0,881=0,119 atau sebesar
11,9%.
b) Membandingkan besarnya angka taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf
signifikansi sebesar 0,01.
Kriteria:
Jika sig penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika sig penelitian > 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,000<0.05 maka Ho ditolak
dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara afeksi positif, afeksi negative,
kualitas dan kepuasan dengan kinerja.
c. Hubungan antara afeksi positif dan kinerja
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi positif dengan kinerja
H1: ada hubungan linier antara afeksi positif dengan kinerja.
Kedua: t penelitian sebesar 3,379.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar
3,379>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara afeksi positif dengan kinerja. Besarnya pengaruh afeksi
positif terhadap kinerja sebesar 0,237 atau 23,7% dianggap signifikan.
d. Hubungan antara afeksi negative dengan kinerja
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan kinerja
H1: ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan kinerja.
Kedua: t penelitian sebesar 3,435.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar
3,435>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara afeksi negatif dengan kinerja. Besarnya pengaruh afeksi
negatif terhadap kinerja sebesar 0,184 atau 18,4% dianggap signifikan.
e. Hubungan antara kualitas dan kinerja
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara kualitas dengan kinerja
H1: ada hubungan linier antara kualitas dengan kinerja.
Kedua: t penelitian sebesar 4,477.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar
4,477>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara kualitas dengan kinerja. Besarnya pengaruh kualitas terhadap
kinerja sebesar 0,287 atau 28,7% dianggap signifikan.
f. Hubungan antara kepuasan dengan kinerja
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara kepuasan dengan kinerja
H1: ada hubungan linier antara kepuasan dengan kinerja.
Kedua: t penelitian sebesar 3,191.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar
3,191>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara kepuasan dengan kinerja. Besarnya pengaruh kepuasan
terhadap kinerja sebesar 0,275 atau 27,5% dianggap signifikan.
1) Korelasi antara afeksi postif dan afeksi negatif
Korelasi sebesar 0,860 mempunyai maksud hubungan antara variabel afeksi positif dan
afeksi negatif sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Korelasi dua variabel
bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,05. Jika angka
signifikansi (sig) < 0,05, hubungan kedua variabel signifikan, sebaliknya jika angka
signifikansi (sig) > 0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan.
2) Korelasi antara afeksi positif dengan kualitas
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel positif dan kualitas
sebesar 0,862. Korelasi sebesar 0,862 mempunyai maksud hubungan antara variabel
afeksi positif dan kualitas kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan
karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
3) Korelasi antara afeksi positif dan kepuasan
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel afeksi positif dan
kepuasan sebesar 0,926. Korelasi sebesar 0,926 mempunyai maksud hubungan antara
variabel afeksi positif dan kepuasan kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat
signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
4) Korelasi antara afeksi positif dan kinerja
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel positif dan kinerja
sebesar 0,898. Korelasi sebesar 0,898 mempunyai maksud hubungan antara variabel
afeksi positif dan kinerja kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan
karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
5) Korelasi antara kinerja dengan afeksi negatif
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel kinerja dan afeksi
negative sebesar 0,865. Korelasi sebesar 0,865 mempunyai maksud hubungan antara
variabel kinerja dan afeksi negatif kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat
signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
6) Korelasi antara kinerja dengan kualitas
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel kinerja dan kualitas
sebesar 0,897. Korelasi sebesar 0,897 mempunyai maksud hubungan antara variabel
kinerja dan kualitas kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena
angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
7) Korelasi antara kinerja dan kepuasan
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel kinerja dan kepuasan
sebesar 0,917. Korelasi sebesar 0,917 mempunyai maksud hubungan antara variabel
kinerja dan kepuasan kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan karena
angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
8) Korelasi antara kualitas dengan kepuasan
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel kualitas dan
kepuasan sebesar 0,916. Korelasi sebesar 0,916 mempunyai maksud hubungan antara
variabel kualitas dan kepuasan kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat
signifikan.
Persamaan Struktur
Y2 = PX2Y2+PX3Y2+PX1Y2+ Є3
Hasil perhitungan (output) adalah sebagai berikut:
Regression
Variables Entered/Removedb
KUALITAS,NEGATIF,POSITIF
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: KEPUASANb.
Model Summary
.957a .915 .914 .98Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), KUALITAS, NEGATIF, POSITIFa.
ANOVAb
1949.543 3 649.848 678.080 .000a
181.131 189 .9582130.674 192
RegressionResidualTotal
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), KUALITAS, NEGATIF, POSITIFa.
Dependent Variable: KEPUASANb.
Coefficientsa
1.544 .316 4.881 .000.318 .033 .467 9.618 .000
7.530E-02 .028 .119 2.675 .008.381 .041 .414 9.232 .000
(Constant)POSITIFNEGATIFKUALITAS
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: KEPUASANa.
Correlations
Correlations
1.000 .860** .862** .926**. .000 .000 .000
193 193 193 193.860** 1.000 .834** .866**.000 . .000 .000193 193 193 193
.862** .834** 1.000 .916**
.000 .000 . .000193 193 193 193
.926** .866** .916** 1.000
.000 .000 .000 .193 193 193 193
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
POSITIF
NEGATIF
KUALITAS
KEPUASAN
POSITIF NEGATIF KUALITAS KEPUASAN
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Untuk mengetahui apakah model regresi di atas sudah benar, diperlukan uji hipotesis.
Uji hipotesis menggunakan angka F sebagaimana tertera dalam tabel dibawah ini:
Hipotesisnya sebagai berikut:
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi positif, afeksi negative, dan kualitas dengan
kepuasan.
H1: ada hubungan linier antara afeksi positif, afeksi negative, dan kualitas dengan
kepuasan.
Pengujian dapat dilakukan dengan dua cara pertama dengan membandingkan besarnya
angka F penelitian dengan F tabel, sedangkan kedua ialah bila membandingkan angka
taraf signifikansi (sig) hasil penghitungan dengan taraf signifikansi 0,05 (5%)
a) Membandingkan besarnya angka F penelitian dengan F tabel
Pertama: F penelitian dari SPSS didapatkan sebesar 678,080
Kedua: taraf signifikansi 0,05 dan Derajat Kebebasan (DK) dengan ketentuan
numerator: jumlah variabel -1 atau 6-1=5. Dan denumerator: jumlah kasus -5 atau
193-5 = 188. Dengan ketentuan tersebut, diperoleh angka F tabel sebesar 2,21.
Ketiga: kriteria uji hopotesis sebagai berikut:
Jika F penelitian > F tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika F penelitian < F tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Keempat: dari hasil perhitungan didapatkan angka F penelitian sebesar 678,080> F
tabel sebesar 2,21 sehingga Ho ditolah dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan
linier antara afeksi positif, afeksi negative, dan kualitas dengan kepuasan. Dengan
demikian, model regresi diatas sudah layak dan benar. Kesimpulannya ialah afeksi
positif, afeksi negative, dan kualitas secara gabungan mempengaruhi kepuasan.
Besarnya pengaruh ialah 91,5%. Besarnya pengaruh variabel lain diluar model
regresi tersebut dihitung dengan rumus: 1- r2 atau 1-0,915=0,085 atau sebesar 8,5%.
b) Membandingkan besarnya angka taraf signifikansi (sig) penelitian dengan taraf
signifikansi sebesar 0,01.
Kriteria:
Jika sig penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika sig penelitian > 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan perhitungan angka signifikansi sebesar 0,000<0.05 maka Ho ditolak
dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan linier antara afeksi positif, afeksi negative,
dan kualitas dengan kepuasan.
c. Hubungan antara afeksi positif dan kepuasan
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi positif dengan kepuasan.
H1: ada hubungan linier antara afeksi positif dengan kepuasan.
Kedua: t penelitian sebesar 9,618.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar
9,618>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara afeksi positif dengan kepuasan. Besarnya pengaruh afeksi
positif terhadap kepuasan sebesar 0,467 atau 46,7% dianggap signifikan.
d. Hubungan antara afeksi negative dengan kepuasan
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan kepuasan
H1: ada hubungan linier antara afeksi negatif dengan kepuasan
Kedua: t penelitian sebesar 2,675.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar
2,675>t tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada
hubungan linier antara afeksi negative dengan kepuasan. Besarnya pengaruh afeksi
negatif terhadap kinerja sebesar 0,119 atau 11,9% dianggap signifikan.
e. Hubungan antara kualitas dan kepuasan
Pertama: hipotesisnya
Ho: tidak ada hubungan linier antara kualitas dengan kepuasan
H1: ada hubungan linier antara kualitas dengan kepuasan
Kedua: t penelitian sebesar 9,232.
Ketiga: t tabel diperoleh dengan menghitung taraf signifikasi 0,05 dan Derajat
Kebebasan (DK) dengan ketentuan: DK= n-2, atau 193-2=191. Dari ketentuan
tersebut diperoleh angka t tabel sebesar 1,6449.
Keempat: kriteria hipotesis
Jika t penelitian > t tabel maka Ho ditolak dan H1 diterima.
Jika t penelitian < t tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak.
Kelima: Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh angka t penelitian sebesar 9,232>t
tabel sebesar 1,6449 sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya, ada hubungan
linier antara kualitas dengan kinerja. Besarnya pengaruh kualitas terhadap kepuasan
sebesar 0,414 atau 41,4% dianggap signifikan.
f. Korelasi antara afeksi positif dan afeksi negatif
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel afeksi positif dan
afeksi negatif sebesar 0,860.
Korelasi sebesar 0,860 mempunyai maksud hubungan antara variabel afeksi positif dan
afeksi negatif sangat kuat dan searah (karena hasilnya positif). Korelasi dua variabel
bersifat signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,05. Jika angka
signifikansi (sig) < 0,05, hubungan kedua variabel signifikan, sebaliknya jika angka
signifikansi (sig) > 0,05 hubungan kedua variabel tidak signifikan.
g. Korelasi antara afeksi positif dengan kualitas
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel positif dan kualitas
sebesar 0,862. Korelasi sebesar 0,862 mempunyai maksud hubungan antara variabel
afeksi positif dan kualitas kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan
karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
h. Korelasi antara afeksi positif dengan kepuasan
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel positif dan kepuasan
sebesar 0,926. Korelasi sebesar 0,926 mempunyai maksud hubungan antara variabel
afeksi positif dan kepuasan kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat signifikan
karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
i. Korelasi antara afeksi negative dengan kualitas
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel afeksi negatif dan
kualitas sebesar 0,834. Korelasi sebesar 0,834 mempunyai maksud hubungan antara
variabel afeksi negatif dan kualitas kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat
signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
j. Korelasi antara afeksi negative dengan kepuasan
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel afeksi negatif dan
kepuasan sebesar 0,866. Korelasi sebesar 0,866 mempunyai maksud hubungan antara
variabel afeksi negatif dan kepuasan kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat
signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.
k. Korelasi antara kualitas dengan kepuasan
Berdasarkan perhitungan diperoleh angka korelasi antara variabel kualitas dan
kepuasan sebesar 0,916. Korelasi sebesar 0,916 mempunyai maksud hubungan antara
variabel kualitas dan kepuasan kuat dan searah. Korelasi dua variabel bersifat
signifikan karena angka signifikansi sebesar 0,000<0,01.