55
64 Universitas Kristen Petra 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara Merdeka Versi Perempuan Bertopeng Secara Umum menurut Semiotika Charles Sanders Peirce Di dalam poin ini, akan dijelaskan secara terperinci tahap awal menganalisis visualisasi figur pada iklan Suara Merdeka dengan menggunakan deskripsi yang sangat detail dan rinci menurut konsep semiotika Charles Sanders Peirce. Yang terdiri dari ikon, indeks, dan simbol. Pembagian atau klasifikasi visualisasi juga dilakukan untuk mempermudah sebuah alur analisis dan sebagai petunjuk bagi pengkaji atau pengamat kajian ilmiah dalam mengikuti pola pikir secara subjektif dari sudut pandang tertentu. Pembagian awal dimulai dari penjelasan atau deskripsi tanda-tanda secara ikonik dari visualisasi figur pada iklan Suara Merdeka, atau segala sesuatunya yang tampak dan ditangkap oleh panca indera terutama mata (artificial), hal-hal yang dapat dianalisis di dalam karya tulis ilmiah ini dapat berupa artefak berupa atribut-atribut yang merujuk pada artefak khas penari Jawa menurut cara pandang masyarakat Jawa kontemporer dewasa ini dan diperbandingkan dengan konsep nilai klasik Jawa dan berdasarkan sebuah pedoman tentang falsafah klasik kehidupan orang Jawa yaitu Kitab Primbon, figur wanita itu sendiri dengan posisi tubuh dan gestur tubuh. Selanjutnya akan lebih dijelaskan mengenai tanda verbal yang berfungsi sebagai penunjang visualisasi iklan beserta maknanya dalam komunikasi visual melalui media ini. Pada tahap yang kedua adalah penjabaran tanda-tanda visual berdasarkan indeks. Indeks di dalam poin ini merupakan suatu pembanding atau peta komparasif yang mengklasifikasikan artefak-artefak budaya berdasarkan nilai- nilai atau pola asli dengan konstruk yang dibangun oleh Suara Merdeka. Penjabaran secara rinci disertai dengan faktor kesejarahan latar belakang budaya asli dapat menjadi kazanah dan bahan analisis yang tepat. Tahap yang ketiga adalah proses pemaknaan atau menyatakan kebenaran sebuah argumentasi dan secara tidak langsung merupakan “jawaban” atas rumusan masalah dengan berbagai pengembangannya. Dalam tahap ini terdapat teori-teori baru dan belum pernah dijelaskan pada bab sebelumnya yang

4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

  • Upload
    others

  • View
    27

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

64 Universitas Kristen Petra

4. ANALISA DATA

4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara Merdeka Versi Perempuan Bertopeng

Secara Umum menurut Semiotika Charles Sanders Peirce

Di dalam poin ini, akan dijelaskan secara terperinci tahap awal

menganalisis visualisasi figur pada iklan Suara Merdeka dengan menggunakan

deskripsi yang sangat detail dan rinci menurut konsep semiotika Charles Sanders

Peirce. Yang terdiri dari ikon, indeks, dan simbol. Pembagian atau klasifikasi

visualisasi juga dilakukan untuk mempermudah sebuah alur analisis dan sebagai

petunjuk bagi pengkaji atau pengamat kajian ilmiah dalam mengikuti pola pikir

secara subjektif dari sudut pandang tertentu. Pembagian awal dimulai dari

penjelasan atau deskripsi tanda-tanda secara ikonik dari visualisasi figur pada

iklan Suara Merdeka, atau segala sesuatunya yang tampak dan ditangkap oleh

panca indera terutama mata (artificial), hal-hal yang dapat dianalisis di dalam

karya tulis ilmiah ini dapat berupa artefak berupa atribut-atribut yang merujuk

pada artefak khas penari Jawa menurut cara pandang masyarakat Jawa

kontemporer dewasa ini dan diperbandingkan dengan konsep nilai klasik Jawa

dan berdasarkan sebuah pedoman tentang falsafah klasik kehidupan orang Jawa

yaitu Kitab Primbon, figur wanita itu sendiri dengan posisi tubuh dan gestur

tubuh. Selanjutnya akan lebih dijelaskan mengenai tanda verbal yang berfungsi

sebagai penunjang visualisasi iklan beserta maknanya dalam komunikasi visual

melalui media ini.

Pada tahap yang kedua adalah penjabaran tanda-tanda visual berdasarkan

indeks. Indeks di dalam poin ini merupakan suatu pembanding atau peta

komparasif yang mengklasifikasikan artefak-artefak budaya berdasarkan nilai-

nilai atau pola asli dengan konstruk yang dibangun oleh Suara Merdeka.

Penjabaran secara rinci disertai dengan faktor kesejarahan latar belakang budaya

asli dapat menjadi kazanah dan bahan analisis yang tepat.

Tahap yang ketiga adalah proses pemaknaan atau menyatakan kebenaran

sebuah argumentasi dan secara tidak langsung merupakan “jawaban” atas

rumusan masalah dengan berbagai pengembangannya. Dalam tahap ini terdapat

teori-teori baru dan belum pernah dijelaskan pada bab sebelumnya yang

Page 2: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

65 Universitas Kristen Petra

bermunculan sebagai bagian dari teori posmodern yang sarat dengan aktivitas dan

kebiasaan masayarakat dengan konsep berpikir budaya visual atau visual oriented.

Sesudah melewati semua tahap analisis, kajian ini berlanjut pada hasil

akhir atau kesimpulan yang merupakan jawaban secara utuh dari rumusan

masalah sekaligus sebagai jawaban atas permasalahan visualisasi pada iklan

Suara Merdeka. Tahap inilah yang menjadi kunci jawaban dari seluruh tahap

analisis. Berikut adalah diagram tabel proses pengumpulan data berdasarkan

sumber pustaka dan hasil wawancara dengan para pakar seni tari wayang wong

Sriwedari Surakarta Jawa Tengah beserta proses analisis perbandingan artefak

iklan dengan artefak asli yang berasal dari Jawa Tengah dan artefak yang bukan

dari Jawa Tengah. Berikut pemaparannya:

Page 3: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

66 Universitas Kristen Petra

Simpulan Utama Analisis Ras,

Artefak dan Konstruk Dengan

Verbal Didukung Argumentasi

Penulis

Gambar 4.1 Skema proses pengumpulan data

beserta proses analisis data

Artefak Menurut Cara Pandang Jawa Kontemporer

Analisis Visualisasi Iklan - Figur Utama

- Dua Figur bertopeng

Pola Artefak Klasik Jawa Tengah (Penjelasan Visual dan Verbal) berdasarkan

sumber pustaka & wawancara

Analisis Perbandingan

Hasil Perbandingan

Ras Manusia & Artefak Jawa Tengah Klasik Ras Manusia, Artefak & Elemen Menurut

Cara Pandang Jawa Kontemporer

Sebutkan asal artefak tersebut

sebagai bukti argumen

Analisis verbal tagline iklan iklan

Sebagai Pendukung Argumen analisis

Figur Manusia Ras & Etnis Menurut Masyarakat Jawa Kontemporer

Page 4: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

67 Universitas Kristen Petra

4.1.1 Deskripsi Ikon Visual

Gambar 4.2 Visualisasi iklan Suara Merdeka versi “sahabat sejati Jawa Tengah” yang akan dianalisis dalam penelitian ini, seolah terjadi pencampuradukkan konstruk visual Jawa (khususnya Jawa Tengah) dengan hal-hal diluar Jawa

Tengah sebagai cara pandang masyarakat Jawa Tengah kontemporer

4.1.1.1 Pemaparan Analisis Ikon, Indeks dan Simbol Kepala Figur Manusia

atau Perempuan Penari Wayang Wong Pada Iklan Suara Merdeka

Gambar 4.3 Visualisasi kepala figur inti perempuan dalam iklan Suara Merdeka

Pada visualisasi iklan Suara Merdeka ini, pertama-tama akan dijelaskan

deskripsi secara umum mengenai visualisasi atau gambar yang tampak oleh mata

(artificial), mengenai sosok perempuan tak bertopeng yang menjadi figur inti

maupun kedua figur perempuan bertopeng di dalam iklan ini, dan sosok

perempuan yang dianggap berperan sebagai “sahabat sejati” Jawa Tengah,

merupakan salah satu bentuk visualisasi pencitraan diri surat kabar Suara

Page 5: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

68 Universitas Kristen Petra

Merdeka terhadap masyarakat Jawa Tengah. Secara kasat mata, keseluruhan figur

ini menggambarkan sosok seseorang perempuan yang berkulit cerah, dengan

wajah yang memiliki sisi kelembutan seorang wanita dan pada tampilan wajah ini

menunjukkan pola tata rias penari tradisional khas Jawa beserta istilah yang

digunakan pada umumnya. Tata rias pada visualisasi figur ini, dapat merujuk pada

tarian yang berkiblat di daerah Jawa Tengah seperti tari serimpi dan wayang wong

yang acapkali dipentaskan di lingkungan Jawa Tengah, namun secara

kontemporer, tidak menutup kemungkinan terdapat elemen yang berasal dari

daerah diluar Jawa Tengah seperti atribut yang dikenakan dalam pentas wayang

wong yang memiliki kemiripan dengan atribut atau artefak yang berasal dari

Yogyakarta atau memiliki relasi dengan atribut yang merujuk pada kesenian

ludruk yang berkiblat sebagai seni pentas dari Jawa Timur. Atribut-atribut yang

merujuk pada artefak kebudayaan klasik di Jawa ini juga ditampilkan secara utuh.

Beberapa atribut seperti hiasan di kepala figur atau di dalam bahasa sehari-hari

dewasa ini disebut dengan “topi”, di dalam konteks tarian Jawa disebut sebagai

irah-irahan, beserta atribut lainnya seperti sumping di telinga dengan

pasangannya yaitu koncer, gelung rambut, hiasan “rambut” tambahan sebagai

aksen penokohan karakter tertentu sebagai warisan dari kebudayaan klasik, yang

juga dapat ditemui dalam analisis bagian kepala figur perempuan utama dalam

iklan Suara Merdeka.

Untuk tata rias atau make up pada tampilan wajah figur perempuan tak

bertopeng, akan terlihat suatu konstruk tata rias menurut paham masyarakat Jawa

baru atau kontemporer yang mencolok, hal ini terlihat dari bentuk pengembangan

tata rias wajah figur penari Jawa di dalam iklan Suara Merdeka yang berbeda dari

tatanan tata rias yang dianut oleh masyarakat Jawa klasik, hal ini tampak dari

warna bibir figur inti perempuan tak bertopeng, yang menampilkan suatu

kecantikan beserta makna-makna lainnya tentang sosok wanita, menurut cara

pandang kontemporer masyarakat Jawa Tengah dewasa ini. Berikut adalah

deskripsi secara verbal dari visualisasi iklan Suara Merdeka yang secara rinci

penjelasan akan dipaparkan sebagai berikut:

Page 6: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

69 Universitas Kristen Petra

o Ikon Dan Indeks Mata dan Alis Figur

Gambar 4.4 Bagian mata figur utama iklan Suara Merdeka

a. Ikon

Pada visualisasi bagian mata figur utama iklan Suara Merdeka, yang

menjadi sosok “sahabat sejati” Jawa Tengah, akan dijelaskan terlebih dahulu

mengenai ikon atau deskriptsi denotatif dari visualisasi bentuk mata dengan warna

retina hitam dengan bentuk yang lebar, arah retina hitam pada mata seakan-akan

melirik kepada khalayak yang melihat iklan. Pada bagian mata figur di dalam

visualisasi iklan Suara Merdeka, merupakan sebuah tatanan yang kompleks,

dimulai dari makna atau arti pandangan figur dalam visualisasi iklan , dan secara

artificial, akan tampak make up atau tampilan melalui tata rias kosmetik pada

figur utama perempuan penari Jawa yang berkesan sebagai standar kecantikan

masyarakat Jawa Tengah atau tolak ukur ideal wanita kontemporer, hal ini

ditampilkan dengan adanya kosmetik kecantikan berupa eyeshadow dan dipadu

dengan eyeliner untuk memberi kesan “besar” pada mata yang cenderung

berukuran relatif kecil. Pada umumnya eyeshadow hanya berfungsi sebagai

memberi kesan estetis pada mata. Pada visualisasi iklan Suara Merdeka, terutama

pada figur perempuan utama “sahabat sejati”, eyeliner dan eyeshadow yang

berwarna gelap. Merupakan bagian dari instrumental atau seperangkat kosmetik

warisan masa klasik dan sesuai dengan konsep baku tata rias penari Jawa yang

akan dijelaskan pada poin berikutnya.

Page 7: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

70 Universitas Kristen Petra

b. Indeks Perbandingan

Gambar 4.5 Perbandingan antara visualisasi tata rias mata figur pada iklan Suara Merdeka (atas) dengan konsep tata rias mata wayang wong Jawa Tengah

(Surakarta)

Pada visualisasi bagian mata figur utama iklan Suara Merdeka, yang

menjadi sosok “sahabat sejati” Jawa Tengah. Bentuk mata figur yang lebar, arah

retina mata seakan-akan melirik kepada khalayak yang melihat iklan. Hal ini

menunjukkan apabila mata penari menunjukkan bukan mata khas yang dimiliki

oleh kebanyakan orang Jawa. Hal ini bisa berarti merujuk pada faktor realitas

yang merujuk pada keturunan etnis, kawin campur, dan etnis lain yang

mengenakan busana atau artefak yang seharusnya dikenakan oleh masayarakat

Jawa. Secara tata rias mata wayang wong, seharusnya terdapat sipatan sebagai

elemen hiasan pada ujung mata yang mendekati sogokan godheg. Motif sipatan

pada ujung mata, berfungsi sebagai pemberi kesan besar dan mata yang lebar.

Biasanya sipatan merupakan bagian dari eyeliner, namun di dalam visualisasi

tidak tampak sipatan yang merujuk pada karakter tertentu. Menurut sudut

pandang masyarakat Jawa Klasik bentuk mata wanita yang ideal digambarkan

sedikit lebar, panjangnya seimbang dan berinar berkilau, tenang, pandangannya

tajam, tidak pernah melihat dengan mengerling atau tatapan wanita menurut

masyarakat Jawa klasik menunjukkan optimisme dan kepercayaan (Noeradyo,

1994, p. 102).

Gambar 4.6 Gambar motiif alis pada visualisasi figur perempuan iklan Suara

Merdeka, tampak motif alis pangot yang berkesan sederhana dan memberi kesan karakter luruh, dan pada umumnya dikenakan oleh tata rias penari putri di daerah

Jawa pada umumnya

Page 8: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

71 Universitas Kristen Petra

Di dalam visualisasi iklan, pada bagian wajah figur “sahabat sejati”.

Terutama pada bagian alis mata figur perempuan di dalam iklan Suara Merdeka,

yang cenderung berkarakteristik natural atau alamiah atau di dalam bahasa Jawa

di daerah Jawa Timur pada umumnya disebut sebagai motif alis pangot menurut

Eko Wahyu Prihantoro (2015) yang pada umumnya motif alis ini merupakan

bagian dari tata rias pengantin putri di daerah Jawa pada umumnya atau secara

keseluruhan.

Di dalam iklan Suara Merdeka ini, motif alis yang tampak pada

visualisasi figur perempuan bertopeng cenderung mengikuti konsep baku atau

pakem atau konsep baku tata rias Jawa secara menyeluruh yang artinya secara

motif alis di tiap-tiap daerah di pulau Jawa memiliki kemiripan, hanya saja tiap-

tiap daerah menggunakan istilah yang berbeda seperti pangot dan motif alis khas

Jawa Tengah, di dalam iklan ini lebih menunjukkan sisi kelembutan seorang

wanita Jawa menurut cara pandang masyarakat Jawa Tengah dewasa ini.

Bentuk alis yang terdapat di dalam visualisasi figur inti perempuan tak

bertopeng, menggunakan bentuk motif alis yang merupakan motif dari daerah

Jawa secara menyeluruh atau global baik digunakan di daerah Jawa Tengah

maupun di daerah luar Jawa Tengah. Menurut Bapak Eko Wahyu Prihantoro

(2015) motif alis yang merujuk pada ragam hias bagi pengantin tradisional khas

Jawa yaitu motif pangot, yang pada umumnya yaitu bentuk alis yang memanjang

dan meruncing pada bagian pangkal alis dekat sogokan godheg, merupakan

bentuk motif alis yang biasanya bentuk alis tersebut digunakan oleh tata rias putri

Jawa dalam satu acara tertentu seperti acara mantenan atau pernikahan yang

merujuk pada konsep tata rias alis pengantin putri Jawa.

o Hidung

Gambar 4.7 Bagian hidung figur “sahabat sejati” Iklan Suara Merdeka

Page 9: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

72 Universitas Kristen Petra

a. Ikon

Pada visualisasi hidung pada figur inti perempuan, secara denotatif atau

ikonik dapat dipaparkan penggambaran hidung figur perempuan merupakan

hidung khas etnis Asia, yang cenderung berukuran kecil. Hidung berukuran relatif

kecil dan sedikit pesek serta bentuk pangkal hidung yang membulat merupakan

salah satu ciri khas dari struktur wajah masyarakat Asia Tenggara pada umumnya.

b. Indeks Perbandingan

Gambar 4.8 Gambar struktur anatomi wajah manusia ras Mongoloid dan turunannya rumpun Melayu.

Sumber: Daldjoeni, N (1991, p.35)

Gambar 4.9 Gambar struktur anatomi wajah perempuan Mongoloid, tampak karakteristik hidung sedikit rendah. Sumber: Daldjoeni, N (1991, p.35)

Gambar 4.10 Gambar hidung figur utama pada iklan Suara Merdeka, dengan karakteristik hidung orang Indonesia sebagai bagian dari Asia

Page 10: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

73 Universitas Kristen Petra

Di dalam visualisasi hidung figur perempuan tak bertopeng dalam iklan

Suara Merdeka, merupakan karakteristik bentuk hidung khas orang Asia,

terutama daerah Asia Tenggara dengan ras Austro-Melanosoid yang bermukim di

daerah Asia Tenggara seperti Thailand, Indonesia, dan Malaysia. Berbentuk

sedikit masuk kedalam atau pesek. Ciri hidung khas Asia Tenggara adalah terletak

pada bagian pangkal hidung yang berbentuk bulat. Menurut konsep klasik yang

dianut oleh masyarakat Jawa, ciri-ciri hidung wanita yang ideal dapat dijabarkan

sebagai hidung yang lurus agak mancung, garis di kiri atau kanan hidung terlihat

terang (Noeradyo 102).

o Bibir

Gambar 4.11 Bagian mulut khususnya bibir figur utama iklan Suara Merdeka

a. Ikon

Posisi bibir yang melebar dan menampilkan figur sosok perempuan

“sahabat sejati” Jawa Tengah seolah-olah “tersenyum”. Kesan bibir yang melebar,

memberikan kesan tersenyum, memberikan kesan ramah dan terbuka, hal ini

merujuk pada perilaku dan karakteistik orang Jawa yang fleksibel dan terbuka

dengan siapapun. Warna bibir, menampilkan warna “merah jambu” (merah muda)

atau di dalam konsep baku tata rias penari Jawa disebut warna merah manggis

atau secara awam warna merah muda. Warna “merah muda “merupakan warna

natural atau alami, di dalam tata rias penari wayang wong merujuk pada karakter

penokohan putri luruh yang berkarakter lembut dan lemah gemulai.

Page 11: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

74 Universitas Kristen Petra

b. Indeks Perbandingan

Gambar 4.12 Perbandingan antara visualisasi warna bibir figur pada iklan Suara Merdeka (sebelah atas) yang berwarna merah muda

dengan konsep baku warna bibir wayang wong Jawa Tengah (Surakarta) (sebelah kanan) yang berwarna merah tua yang sekaligus

berfungsi sebagai pembatas bibir Sumber: Dokumentasi Bpk. Joko Prakoso (Sekolah Tinggi Kesenian

Wilaltikta Surabaya)

Posisi bibir yang melebar dan menampilkan figur sosok perempuan

“sahabat sejati” Jawa Tengah seolah-olah “tersenyum” dan secara fisik proporsi

bibir tampak berukuran sedang. Menurut pandangan klasik yang dianut

masyarakat Jawa, visualisasi figur utama perempuan pada iklan Suara Merdeka

akan terlihat nilai-nilai simbolis luhur Jawa seperti seseorang wanita yang anggun

adalah apabila wanita tersebut sedang tersenyum tidak menampakkan gigi

(Noeradyo 98). Wujud nilai simbolis lain yang ditunjukkan dalam bahasa Jawa

dijabarkan sebagai lambene manggis karengat yang artinya adalah warna bibir

diumpamakan berwarna semerah manggis muda (Abikusno 52).

Seperti yang telah dijelaskan dalam panyandara atau metafora linguistik

Jawa pada warna bibir wanita yang ideal bagi orang Jawa yang menampilkan

warna “merah jambu” atau warna merah muda dan mengesankan sisi natural dari

figur dan jauh dari kesan make up berlebih yang megesankan tata rias pementasan

tari tradisional. Warna bibir figur penari wayang wong biasanya mengikuti

karakter yang dimainkan oleh pemeran putri. Tanda-tanda secara visual juga

tampak dari warna bibir pemain.

Posisi bibir figur dengan warna bibir figur merah jambu di dalam iklan

Suara Merdeka versi “sahabat sejati” seperti inilah yang dapat diinterpretasikan

oleh masing-masing khalayak atau pengamat yaitu masyarakat Jawa Tengah

yang.pada umumnya, sebagai peran putri yang berkarakter luruh atau berkesan

lemah lembut seperti tokoh pewayangan Dewi Shinta dan Wara Sumbadra,

Page 12: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

75 Universitas Kristen Petra

sedangkan di dalam konsep baku tata rias untuk tokoh wayang wong putri yang

berkarakter lanyap atau pemberani seperti tokoh putri Srikandhi, menggunakan

lips stick berwarna merah mawar atau merah gelap yang berfungsi sebagai

pembatas bibir pada wajah penari.

o Deskripsi Ikon Dan Indeks Pada Hiasan Kepala Gelung Gondhel (irah-

irahan)

a. Ikon

Gambar 4.13 Gambar makutho atau irah-irahan dengan jamang figur utama iklan Suara Merdeka

Motif Makutho Unthu Walang yang tampak pada visualisasi motif hiasan

pada sisi makutho atau irah-irahan yang dengan bahasa lain disebut jamang atau

hiasan pada sisi yang melingkar pada kepala penari putri yang tampak di dalam

iklan Suara Merdeka, merupakan ciri-ciri dari makutho asli Yogyakarta, hal ini di

dukung oleh pendapat pakar seni tari Jawa dari Surabaya yang bernama bapak

Joko Prakoso M.Sn. bahwa motif unthu walang pada irah-irahan makutho juga

dapat ditemukan pada penari wayang wong dari Surakarta yang berkiblat pada

budaya Jawa Tengah. Namun motif pada jamang yang tampak pada iklan Suara

Merdeka lebih menggambarkan motif polos dengan warna keemasan dengan pola

bentuk geometris yang merujuk pada artefak Yogyakarta yang memberi kesan

anggun. Berbeda halnya dengan motif jamang dari Surakarta yang lebih bersifat

non geometris atau berbentuk manifestasi dari unsur alamiah seperti daun, dan

ornamen dibuat dengan teknik sungging atau tatah dengan corak warna yang

beraneka ragam, seperti merah, hijau dan putih.

Page 13: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

76 Universitas Kristen Petra

Pada irah-irahan gelung gondhel sebagai hiasan kepala ketiga figur

perempuan akan terlihat kelopak bunga berwarna merah di tiap gelung gondhel

yang dikenakan tiap figur baik figur inti maupun figur bertopeng. Bunga merah

pada visualisasi figur iklan Suara Merdeka berfungsi sebagai bagian dari makutho

atau irah-irahan merupakan bentuk pengembangan modifikasi dari figur penari

Jawa yang sesungguhnya didalam pementasan tarian wayang wong dan tarian

Jawa lainnya yang asli, tidak akan ditemukan objek ini sebagai bagian dari konsep

irah-irahan atau makutho.

b. Indeks Perbandingan

Gambar 4.14 Dua gambar Perbandingan visualisasi makutho dari dua figur, yaitu figur makutho pada iklan Suara Merdeka dan visualisasi makutho penari wayang

wong gaya Surakarta

Motif Makutho Jamang yang dikenakan oleh ketiga figur dalam

visualisasi iklan disebut mangkara atau unthu walang. Pada bentuk irah-irahan

yang dikenakan di dalam visualisasi figur perempuan penari wayang wong,

merupakan bentuk gelung gondhel yang menggunakan jamang mangkara seperti

yang dikenakan oleh putri-putri kerajaan seperti Dewi Kunthi dan Srikandhi. Hal

ini tampak dari makutho yang berhias gelung gondhel karena bentuk konde

belakang yang melingkar kedepan, namun uraian rambut mengikuti konsep

gelung keeling karena terurai dan tidak terbungkus oleh kantong gelung

(Soedarsono 302). Berikut adalah penjelasan dari irah-irahan atau makutho

jamang yaitu gelung gondhel yang dikenakan oleh lakon wayang wong putri.

Page 14: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

77 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.15 Dua gambar Perbandingan visualisasi kombinasi dari dua makutho atau irah-irahan khas Yogyakarta dan Surakarta yaitu figur makutho gelung

gondhel (kiri) yang diperuntukkan bagi penari wayang wong putri dengan irah-irahan di dalam visualisasi figur iklan Suara Merdeka dan visualisasi makutho

penari wayang wong

Pada visualisasi Gelung Gondhel, terdapat visualisasi kelopak bunga

yang berwarna merah atau yang pada umumnya disebut sebagai cundhuk kembang

hanyalah sebagai elemen estetis dan hanya diperuntukkan di dalam iklan dan

hanya untuk kepentingan iklan ini saja, dan pada atribut aslinya pada bagian

pangkal gelung gondhel pada bagian atas makutho, di dalam konsep baku asli

Surakarta maupun Yogyakarta tidak terdapat bunga yang tertempel pada bagian

kepala penari putri. Menurut beberapa sumber lain, bunga merah yang diletakkan

pada makutho gelung gondhel merupakan ciri penari wayang wong dari daerah

Yogyakarta.

Page 15: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

78 Universitas Kristen Petra

o Deskripsi Ikon Dan Indeks Pada Topeng Figur

a. Ikon

Gambar 4.16 Visualisasi dua kepala figur pendukung yaitu sosok perempuan bertopeng pada iklan Suara Merdeka

Pada langkah pertama pada penjelasan mengenai ikon atau denotatif ini,

akan terlebih dahulu menjelaskan mengenai topeng yang ”menghiasi” wajah

kedua figur pendukung, disamping peran figur utama. Visualisasi kedua sosok

perempuan yang menjadi figur pendukung di dalam iklan ini, yang seolah-olah

menonjolkan sisi “sahabat” yang tidak asli. Topeng berasal dari suatu daerah di

Jawa, dan terdapat dugaan yang meengatakan jika topeng ini adalah salah satu

jenis dari topeng tokoh Panji yang berasal dari Yogyakarta dan secara

keseluruhan figur ini menggambarkan seseorang yang berkulit cerah dan memiliki

kesamaan karakter warna kulit dengan figur perempuan utama. Kesan yang

ditampilkan bukan lagi secara utuh merujuk pada seni tari tradisional wayang

wong khas Yogyakarta atau Serimpi yang berasal dari Jawa Tengah pada

umumnya, tetapi merujuk pada tari wayang topeng. Atribut-atribut yang merujuk

pada artefak kebudayaan masa lalu di Jawa ini juga ditampilkan dalam figur

pendukung ini secara utuh.

Beberapa atribut yang sama dengan figur sebelumnya seperti hiasan di

kepala figur atau di dalam bahasa sehari-hari disebut dengan “topi”, di dalam

konteks tarian Jawa disebut sebagai makutho atau mahkota raja atau ratu, dalam

kedua figur pendukung juga terdapat atribut lainnya seperti sumping di telinga

dengan anting-antingnya, gelung rambut, hiasan “rambut” tambahan sebagai

aksen penokohan karakter tertentu dari masa lalu.

Page 16: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

79 Universitas Kristen Petra

b. Indeks Perbandingan

Gambar 4.17 Visualisasi topeng dari figur pendukung “ bukan sahabat sejati” Jawa Tengah dalam iklan Suara Merdeka, yang mengandung unsur eklektik artefak atau percampuran ragam hias. Tampak pada visualisasi mulut terjadi konstruk baru yang keluar dari konsep hias

baku topeng yang tampak mulut menganga dan mencibir

Indeks yang merupakan bentuk proses analisis perbandingan artefak

topeng pada visualisasi iklan Suara Merdeka ini akan menjelaskan dua topeng

yang dikenakan oleh dua figur perempuan di belakang figur inti perempuan yang

tidak mengenakan topeng. Dua topeng pada iklan Suara Merdeka menunjukkan

dua mimik yang berbeda dari masing-masing topeng.

Di dalam visualisasi iklan Suara Merdeka ini, topeng yang ditampilkan

merupakan suatu konstruk baru atau rekaan (buatan oleh pengiklan) berdasarkan

kreativitas pengiklan dan tidak merujuk pada penokohan atau karakter tertentu,

meskipun bentuknya memiliki kemiripan dengan topeng yang berasal dari

Yogyakarta.

Kedua topeng di dalam iklan ini memiliki konsep yang tidak merujuk

pada suatu pedoman bentuk secara baku di dalam konsep Jawa klasik, yang

artinya konstruk visual kedua topeng ini semata-mata ditujukan hanya untuk

kepentingan iklan ini sendiri.

Di dalam visualisasi iklan pada mulut topeng menunjukkan ekspresi bibir

yang mengalami dekonstruksi atau membangun ulang konstruk baru dengan

menggunakan artefak Jawa klasik yang sudah dipahami oleh masyarakat Jawa,

namun konstruk topeng tersebut mengalami rekonstruksi ulang yang sedemikian

Page 17: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

80 Universitas Kristen Petra

rupa untuk memberikan kesan kontemporer dari sudut pandang masyarakat Jawa

tengah dewasa ini.

Di dalam permasalahan komunikasi iklan itu sendiri. Di dalam konsep

aslinya yang sudah diakui atau baku, topeng ini memiliki kemiripan dengan

karakteristik topeng lakon Panji atau lakon Gunungsari dari Yogyakarta. Pada

mulut topeng, terdapat perbedaan yang keluar dari konsep baku topeng tradisional

Jawa yang pada umumnya dikenakan oleh penari wayang topeng. Pada visualisasi

iklan Suara Merdeka tampak kedua mulut topeng berbeda satu sama lain, yang

satu berkesan sedang mencibir dan yang lainnya tampak sedang menganga.

Menurut konsep baku topeng tradisional Jawa, sebenarnya motif mulut dapat

dijabarkan seperti manggis kangengat dan gulo satemlit.

Hal lain yang tampak pada visualisasi topeng di dalam iklan Suara

Merdeka adalah bentuk konstruk baru yang menggabungkan gaya Jawa Tengah

pada jamang topeng dengan paes atau sinom sebagai motif rambut yang

sebenarya hampir sebagian besar tidak ada dalam topeng Jawa. Berikut adalah

pemetaan elemen-elemen pada topeng iklan Suara Merdeka.

Gambar 4.18 Diagram pembandingan topeng iklan Suara Merdeka dengan artefak asli

Godheg dan sogokan Putri Luruh dengan motif

godheg Kembang Turi topeng

Jamang topeng

Sinom Atau Paes

Alis topeng merujuk pada

motif alis wayang wong yang bernama

menjangan ranggah

Laler Menclok topeng

Mata topeng merujuk pada liyepan Yogyakarta

Mulut topeng

Page 18: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

81 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.19 Perbandingan dua gambar topeng yang hampir mirip yaitu topeng pada visualisasi iklan Suara Merdeka (kiri atas) dengan topeng tokoh Panji khas

Yogyakarta (kanan atas) dan topeng asli Jawa Tengah yang menjadi koleksi Keraton Surakarta (Bawah)

Secara garis besar visualisasi topeng yang dikenakan oleh kedua figur

perempuan di dalam iklan Suara Merdeka merupakan hasil gabungan atau

percampuran dari berbagai unsur seperti bentuk mata liyepan yang pada umumnya

digunakan di dalam wayang kulit gagrag Yogyakarta pada mata topeng, unsur

tata rias wayang wong yang dinamakan menjangan rangkah karena bentuknya

yang menyerupai tanduk rusa pada alis topeng, unsur motif mulut yang tanpa

didasari berdasarkan ragam hias topeng gaya Surakarta namun membentuk sebuah

konsep baru dengan bentuk mulut yang tampak seakan-akan mencibir dan pada

mulut topeng yang kedua berkesan menganga dan menampilkan gigi topeng.

Namun penggambaran topeng secara umum lebih condong ke arah topeng gaya

Yogyakarta dengan karakter tokoh Panji yang dikombinasikan dengan karakter

topeng Gunungsari yang hanya saja perbedaan terletak pada corak motif kumis

pada topeng Gunungsari yang merujuk pada tokoh pria.

Di dalam visualisasi iklan inilah yang terdapat perbedaan signifikan

dengan topeng aslinya, yaitu topeng Panji dan topeng Gunungsari yang berasal

dari Yogyakarta, seperti di dalam gambar berikut.

Page 19: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

82 Universitas Kristen Petra

Gambar 4,20 Topeng Panji (kiri) dan topeng Gunungsari (kanan) yang berasal dari daerah Yogyakarta

Sumber: Soedarsono (1990, p. 16)

o Deskripsi Ikon Dan Indeks Pada Visualisasi Godheg Dan Rambut Figur

a. Ikon

Gambar 4.21 Gambar sogokan putri lanyap (berjumlah dua garis) dan godheg kudhup turi figur utama iklan Suara Merdeka

Pada penjelasan ikon atau deskripsi pada visualisasi godheg dan rambut

figur iklan, khususnya pada motif hias godheg yang merujuk pada penari putri

dalam tarian wayang wong Jawa, terdapat ciri khas asli dari Surakarta yang

merujuk pada Jawa Tengah, hal ini ditunjukkan melalui motif godheg putri yang

membentuk sogokan pada ujung jamang makutho dan dekat dengan pangkal alis

atau dalam bahasa Jawa motif godheg ini disebut godheg kudup kembang turi,

karena ujungnya yang meliuk atau melengkung hampir menyerupai bunga turi.

Godheg kudup kembang turi tidak merujuk pada salah satu daerah, namun

dimiliki oleh daerah Jawa secara menyeluruh, bahkan tarian daerah daerah Jawa

Timur juga menggunakan motif yang mirip dengan motif kembang turi. Di dalam

Page 20: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

83 Universitas Kristen Petra

motif godheg kembang turi terdapat pangkal godheg yang terletak berhimpitan

dengan jamang makutho yang bernama sogokan. Sogokan di dalam visualisasi ini

berjumlah dua garis. Hal ini mengarahkan klasifikasi penokohan wayang wong,

yang merujuk pada penokohan putri lanyap dengan karakteristik perempuan yang

tangkas, selayaknya seorang pria, dan memiliki sifat kesatria, contoh tokoh

wayang putri yang menggunakan godheg ngrayap adalah Srikandhi. Sedangkan

bila jumlah garis sogokan hanya satu atau tanpa garis merujuk pada penokohan

putri yang luruh atau berkarakter lembut, seperti tokoh wayang putri Dewi Shinta.

Gambar 4.22 Bagian rambut figur perempuan dalam iklan Suara Merdeka

Di dalam visalisasi figur perempuan dengan atribut-atribut tradisional

khas Jawa dalam iklan Suara Merdeka, tampak pada bagian rambut penari Jawa

yang sedang terurai dan warna rambut figur hitam. Pada bagian rambut belakang

akan tampak kondisi rambut belakang figur sedang terurai dan dalam kondisi tak

bergelung. Pada pementasan wayang wong, pada lakon putri lanyap akan

menggunakan sanggul atau kantong gelung yang berfungsi sebagai pembungkus

rambut belakang penari.

Page 21: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

84 Universitas Kristen Petra

Gambar 4. 23 Perbandingan antara visualisasi godheg dan sogokan figur pada iklan Suara Merdeka (sebelah kiri) yang bernama godheg putri lanyap dengan

konsep baku motif godheg dan sogokan wayang wong Jawa Tengah (Surakarta) (sebelah kanan) yang sama persis Sumber: Nurwulan (1988, p. 28)

Godheg dan sogokan pada visualisasi figur perempuan inti menggunakan

motif godheg yang bernama godheg kembang turi. Godheg figur penari putri

wayang wong di dalam iklan Suara Merdeka, merujuk pada penari putri wayang

wong Sriwedari dari Surakarta Jawa Tengah, dengan motif sogokan yang terletak

di bawah irah-irahan asli khas Surakarta, di dalam visualisasi wajah figur,

terdapat dua garis pada sogokan di pinggir wajah, hal ini bermakna lanyap atau

kenes atau tangkas seperti tokoh putri yang perkasa Srikandhi dan Dewi Banowati

dalam cerita Barata Yudha. Jika pada sogokan godheg penari putri hanya terdapat

satu garis saja dimaknai sebagai alus atau luruh atau feminine seperti Dewi

Shinta.

b. Indeks Perbandingan

Gambar 4.24 Gambar visualisasi godheg dan sogokan dari figur utama “sahabat sejati” Jawa Tengah dalam iklan Suara Merdeka

Page 22: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

85 Universitas Kristen Petra

Pada visualisasi godheg dan sogokan pada rambut di pipi figur

perempuan dalam iklan Suara Merdeka, lebih merujuk pada gaya Surakarta dan

hanya diperuntukan bagi peran tokoh wayang putri lanyap, yang bersifat berani

dan gagah perkasa seperti Srikandhi, hal ini tampak dari jumlah garis sogokan

yang ada dua. Sedangkan bentuk godheg adalah kudhup turi yang berbentuk

menyerupai kuncup bunga turi.

Gambar 4.25 Gambar visualisasi rambut belakang dari semua figur dalam iklan Suara Merdeka

Pada bagian rambut belakang figur perempuan dalam iklan Suara

Merdeka, tampak warna rambut figur perempuan berwarna hitam yang menjadi

warna rambut orang Jawa pada umumnya. Dan secara khusus artefak yang

berfungsi sebagai pelengkap dan penghias rambut seperti kantong gelung yang

berfungsi sebagai konde atau semacam pembungkus rambut penari yang panjang

dan digunakan pada adegan atau babak tertentu dalam pementasan wayang wong.

Di dalam tarian Jawa Tengah tepatnya di Surakarta setiap penari

perempuan menggunakan kantong gelung sebagai tempat mengantongi rambut

belakang agar tidak terurai dan secara teknis mengganggu posisi gerak tari.

Contoh penggunaan kantong gelung pada umunya dikenakan oleh penari wayang

wong dengan penokohan Srikandhi sebagi prajurit wanita yang sedang membawa

panah dan menunjukkan kesan perkasa atau kesan lanyap dibalik kelembutannya.

Kantong gelung juga umum dipakai di pementasan seni tari di

Yogyakarta seperti tari Bedhaya. Kantong gelung sendiri merupakan ciri khas

penari Jawa pada umumnya. Pada konteks tertentu rambut terurai juga

difungsikan sebagai penggambaran sesuai adegan cerita tertentu, dan disesuaikan

dengan kebutuhan. Oleh karena itu penari putri harus berambut panjang. Semua

penari Jawa putri harus menggunakan kantong gelung, bergantung pada konteks

Page 23: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

86 Universitas Kristen Petra

adegan apa yang ditampilkan, dan tokoh apa yang diperankan. Seperti halnya

tokoh Srikandhi di dalam lakon Srikandhi Mustakaweni, pada saat adegan

memanah, penari putri yang memainkan lakon Srikandhi, harus mengenakan

kantong gelung untuk membungkus rambut agar tidak terurai, fungsi utama secara

teknis adalah agar rambut tidak mengganggu peletakkan bungkus anak panah. Di

dalam iklan ini terjadi kerancuan dari karakteristik sogokan yang merujuk pada

putri lanyap atau tangkas dengan gaya rambut belakang yang terurai sebagai putri

luruh.

o Deskripsi Ikon Dan Indeks Pada Motif Hias Laler Menclok

a. Ikon

Gambar 4.26 Visualisasi laler menclok pada dahi figur pada iklan Suara Merdeka yang disebut sebagai damar murup berbentuk “lidah api”

Sumber: Rusliana, Iyus (2012, p. 52)

Laler menclok pada jidat atau dahi visualisasi iklan Suara Merdeka

penari wayang wong putri yang dinamakan damar murup, memiliki bentuk atau

motif yang mirip dengan motif laler menclok yang dimiliki oleh wayang wong

dari daerah Sunda Jawa Barat yang membentuk huruf “v” yang dibalik. Motif

laler menclok yang ada pada dahi figur perempuan merujuk pada motif bagi

wayang wong Sunda pria yang bernama satria ladak (Rusliana 52). Hanya saja di

dalam visualisasi iklan ini hanya bentuknya yang dikembangkan seolah sedikit

melengkung dan secara visual terkesan dinamis dan membentuk motif “lidah api”.

Hiasan motif laler menclok pada dahi hanya berfungsi sebagai penghias

dahi. Dan merupakan warisan dari kebudayaan Hindu di Nusantara di masa

lampau. Pada umumnya motif hias dahi laler menclok dipakai oleh penari putri

seperti di Bali dan Jawa. Biasanya laler menclok pada dahi seseorang perempuan

berfungsi sebagai tanda atau makna simbolis strata sosial dan secara kasat mata

bertujuan untuk memperindah dan memberi kesan estetis pada wajah penari.

Namun di dalam visualisasi figur penari wayang wong di dalam iklan Suara

Page 24: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

87 Universitas Kristen Petra

Merdeka, motif laler menclok yang tertera pada jidat atau dahi putri, merupakan

pengembangan dan keluar dari konsep baku laler menclok khas Jawa Tengah

yang merujuk pada kesenian wayang wong Sriwedari Surakarta.

b. Indeks Perbandingan

Gambar 4.27 Perbandingan gambar motif laler menclok visualisasi iklan Suara Merdeka (kiri) dengan motif laler menclok khas Surakarta

Sumber: Dokumentasi Bpk. Joko Prakoso (Sekolah Tinggi Kesenian Wilaltikta Surabaya)

Laler menclok pada visualisasi figur wanita utama dalam iklan Suara

Merdeka ini, tampak visualiasi penghias dahi yang terletak pada bagian atas

hidung dan diantara kedua alis dan mata. Penghias dahi yang berbentuk

menyerupai sebuah titik tersebut, hampir menyerupai (titik) pada dahi figur

sebagiamana penempatan motif penghias dahi tersebut sebagai elemen estetis saja.

Motif hias pada laler menclok figur perempuan utama iklan ini bermotif damar

murup atau “lampu yang menyala”, dengan spesifikasi ciri membentuk lidah api.

Motif ini merupakan ragam hias laler menclok khas Surakarta.

Motif Laler Menclok pada dahi seorang wanita merupakan hasil atau

warisan kebudayaan estetika tentang kecantikan sejak era klasik Nusantara yaitu

kebudayaan spiritualisme pada masa Hindu dan Buddha yang berkembang di

Jawa. Hiasan pada dahi perempuan tersebut merupakan salah satu imbas dari

budaya masa lalu di Nusantara. Salah satu contoh perkembangan budaya tersebut

di Indonesia dewasa ini masih dapat ditemukan di Bali, yang masih memegang

teguh nilai-nilai keagamaan Hindu yang berasal dari Jawa dan berasimilasi

dengan kebudayaan asli Bali. Seperti penanda apabila seseorang wanita sudah

menikah atau menandakan starta sosial tertentu. Di dalam iklan ini hanya

digunakan sebagi keindahan.

Page 25: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

88 Universitas Kristen Petra

o Deskripsi Ikon Dan Indeks Pada Artefak Sumping Dan Koncer

a. Ikon

Deskripsi visual mengenai artefak sumping dan koncer di dalam visualisasi ketiga

figur perempuan dalam iklan Suara Merdeka, akan tampak visualisasi koncer

secara medetail dalam iklan Suara Merdeka yang berupa warna uraian monte atau

hiasan manik-manik koncer yang bervariasi menjadi tiga warna yaitu biru, putih

dan kuning.

b. Indeks Perbandingan

Gambar 4.28 Visualisasi hiasan telinga sumping dari figur utama “sahabat sejati” Jawa Tengah dalam iklan Suara Merdeka.

Gambar 4.29 Perbandingan gambar motif koncer dalam visualisasi iklan Suara Merdeka.

Visualisasi sumping yang tampak pada iklan Suara Merdeka ini,

merupakan asli motif Surakarta, yang berbentuk motif tanaman dan kaya akan

ornamen hasil tatahan atau sunggingan.

Koncer sebagai penghias telinga terbuat dari terbuat dari susunan monte

atau manik-manik asli khas wayang wong Sriwedari Surakarta yang menjadi

bagian dari Jawa Tengah. Di dalam perkembangan periode sejarah seni,

kesimpulan dari atribut Jawa Tengah khususnya Surakarta lebih memiliki

kemiripan dengan perkembangan sejarah seni modern di Eropa yaitu Roccoco.

Koncer khas Surakarta memiliki satu atau lebih warna yang ada. Pada umumnya

Page 26: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

89 Universitas Kristen Petra

berwarna yaitu warna kuning keemasan atau kombinasi berbagai corak warna atau

beraneka warna. Sedangkan di dalam visualisasi perempuan penari wayang wong

pada iklan Suara Merdeka ini terdapat tiga warna yaitu putih, kuning dan biru.

Bentuk koncer dalam iklan mengalami perubahan bentuk dengan modifikasi yang

tidak sesuai dengan konsep baku yaitu bentuk uraian koncer yang terlalu panjang

dan terlalu tebal yang lebih merujuk pada bentuk gombyor atau uraian koncer

khas Jawa Timur yang ditujukan pada tokoh pria. Jika Yogyakarta menggunakan

koncer menggunakan uraian benang atau disebut lawe dan untaian bunga.

o Deskripsi Ikon Dan Indeks Pada Kalung Permata Figur Perempuan

a. Ikon

Di dalam visualisasi iklan Suara Merdeka versi sahabat sejati ini, tampak pada

leher figur ketiga perempuan baik bertopeng maupun figur inti, yaitu sebuah

kalung yang berwarna keemasan, berbentuk dinamis dengan beberapa hiasan

permata yang berukuran kecil pada mata kalung. Bentuk kalung bersifat

kontemporer dan bermotif sangat sederhana.

Gambar 4.30 Visualisasi kalung permata yang sederhana dengan gaya

kontemporer

Page 27: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

90 Universitas Kristen Petra

b. Indeks Perbandingan

Gambar 4.31 Perbandingan tiga gambar motif kalung penari wayang wong. Kalung pada visualisasi iklan Suara Merdeka (Kiri Atas), kalung

permata khas Surakarta pada lakon putri luruh (Tengah), dan motif kalung khas Surakarta yang bernama kalung susun raja (karena susunan

yang berjumlah tiga) (Bawah) Sumber: Dokumentasi Bpk. Joko Prakoso (Sekolah Tinggi Kesenian

Wilaltikta Surabaya)

Kalung pada visualisasi figur perempuan penari Jawa di dalam iklan

Suara Merdeka adalah kalung tertes atau kalung permata, dan, ada juga kalung

yang berbentuk susun yang terbuat dari kulit yang bersusun-susun, hanya gaya

Surakarta ornamen lebih banyak dan kaya akan sunggingan atau tatahan disertai

dengan warna, jika ornamen perhiasan seperti kalung di Yogyakarta dengan ciri

khas cenderung kuning keemasan polos dan belum disungging warna. Dalam

istilah lain dikrodho kemudian di ornamen sunggingan dengan warna.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah kalung hanya berbentuk sebuah

modifikasi yang berbasis pengembangan kontemporer, hanya aslinya ada

penggunaan kalung permata bagi penari putri di lingkungan keraton pada

umumnya. Seharusnya jumlah permata pada kalung penari Jawa Tengah hanya

berjumlah sederhana yakni hanya satu buah, namun di dalam visualisasi figur

perempuan penari Jawa ini mengalami perkembangan dan motif kalung permata

bersifat fleksibel ini disesuaikan dengan pemakainya. Kalung permata hanya

berbentuk melingkar dan banyak matanya bisa susun satu hingga susun dua. Di

dalam visualisasi iklan figur ini pada kalung terdapat pengembangan hanya

sebatas dari asesoris penghias saja.

Page 28: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

91 Universitas Kristen Petra

4.1.1.2 Pemaparan Analisis Ikon, Indeks dan Simbol Tangan Figur Manusia

atau Perempuan Penari Wayang Wong Pada Iklan Suara Merdeka

o Deskripsi Ikon Dan Indeks Pada Kelat Bahu

a. Ikon

Gambar 4.32 Kelat bahu figur iklan Suara Merdeka

Kelat bahu yang digunakan figur ini berasal dari Jawa Tengah tepatnya keraton

Surakarta, dikarenakan cirinya yang berwarna, membentuk kepala burung merak,

dan bermotif hiasan tatahan atau sunggingan dengan corak warna yang beraneka

ragam.

b. Indeks Perbandingan

Gambar 4. 33 Perbandingan gambar motif kelat bahu pada visualisasi iklan Suara Merdeka (kiri), dengan motif kelat bahu klasik gaya Surakarta (kanan)

Sumber: Dokumentasi Bpk. Joko Prakoso (Sekolah Tinggi Kesenian Wilaltikta Surabaya)

Gambaran tentang kelat bahu pada visualisasi iklan Suara Merdeka ini, berasal

dari Solo atau Surakarta yang merujuk pada Jawa Tengah. Jika penari putri dari

Surakarta memiliki ciri khas pada kelat bahu yaitu memiliki corak warna yang

beragam dan terdapat sunggingan atau tatahan dan kelat bahu khas Surakarta

Page 29: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

92 Universitas Kristen Petra

berbentuk menyerupai kepala burung merak, maka kelat bahu milik tarian

Yogyakarta lebih berkarakteristik polosan berwarna kuning keemasan dan

berbentuk menyerupai kepala naga. Namun di dalam visualisasi iklan ini, warna

kelat bahu figur cenderung kuning keputih-putihan.

o Deskripsi Ikon Dan Indeks Pada Gelang Figur

a. Ikon

Gambar 4.34 Gambar gelang figur iklan Suara Merdeka

Deskripsi ikon pada artefak gelang yang dikenakan oleh figur perempuan dalam

iklan Suara Merdeka adalah pada bagian lingkar gelang terbentuk dari untaian

permata yang tersusun melingkar pada permukaan sisi gelang dan gelang ini

merupakan modifikasi kontemporer.

b. Indeks Perbandingan

Pada visualisasi figur perempuan penari Jawa di dalam iklan Suara Merdeka ini,

gelang yang dikenakan oleh figur merupakan hasil modifikasi kontemporer, hal

ini dibuktikan dengan bentuk konsep baku gelang yang polos namun bagian

permata terletak pada bagian atas gelang saja.

o Deskripsi Ikon Dan Indeks Pada Sikap Tangan Figur Iklan

a. Ikon

Gambar 4.35 Gambar sikap telapak tangan ngrayung yang tampak pada tangan kiri penari yang menempel pada pinggang penari atau slepe

Page 30: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

93 Universitas Kristen Petra

Pada visualisasi gerakan tangan figur inti perempuan tak bertopeng, sikap tangan

figur digambarkan dalam sikap ngrayung yang dideskripsikan posisi telapak

tangan kiri yang dalam keadaan terbuka namun pada bagian ibu jari tangan kiri

menempel pada telapak tangan kiri. Dan tampak seakan-akan figur sedang dalam

posisi berkacak pinggang.

Gambar 4.36 Kedua gambar diatas, merupakan gambar sikap tangan kedua figur pendukung iklan Suara Merdeka, tampak posisi tangan ngrayung

Posisi tangan pada visualisasi kedua figur perempuan bertopeng,

digambarkan posisi telapak tangan kiri yang dalam keadaan terbuka namun pada

bagian ibu jari tangan tetap kiri menempel pada telapak tangan kiri yang dalam

bahasa Jawa disebut sebagai posisi sikap tangan ngrayung di dalam istilah

Surakarta (Jawa Tengah) dan ngruji dalam istilah bahasa Jawa di daerah

Yogyakarta. Dan sedang dalam posisi yang sejajar dengan dada atau posisi seperti

ini dinamakan tawing dengan posisi ujung telapak tangan sejajar dengan pangkal

bawah telinga penari dalam posisi tarian wayang wong.

b. Indeks Perbandingan

Gambar 4. 37 Sikap tangan pada figur iklan yang bernama ngrayung (Surakarta) Sumber: Humardani (1979-1980, p.1)

Page 31: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

94 Universitas Kristen Petra

Posisi sikap tangan pada visualisasi figur perempuan utama sebagai

“sahabat sejati” Jawa Tengah menggunakan salah satu sikap tangan yang dalam

bahasa Jawa disebut sebagai posisi ngrayung di dalam istilah Surakarta (Jawa

Tengah) dan ngruji dalam istilah dari Yogyakarta. Sikap tangan pada tarian

wayang wong beserta tarian Jawa pada umumnya, menurut Bapak Hardjatno

(2015), salah seorang pakar seni tari Jawa dilandasi dengan nilai-nilai warisan dari

budaya klasik Nusantara yang merujuk pada agama Hindu-Buddha, dalam sikap

tangan penari lebih condong kepada sikap tangan Mudra yang disimbolkan dalam

agama Buddha, yang merujuk pada arca Buddha di candi Borobudur. Di dalam

sikap tangan Mudra dapat ditemukan istilah lain yang juga menggambarkan posisi

tangan yang berbeda selain ngrayong seperti ngithing, nyempurit, ngepel (di

dalam bahasa Indonesia dapat disebut juga sikap tangan yang mengepal).

Di dalam visualisasi iklan, tampak posisi tangan kiri figur utama yang

berperan sebagai “sahabat sejati” Jawa Tengah terletak di pinggang figur,

sedangkan tangan kanan figur terletak pada pinggang di sisi kanan. Hal ini

merujuk pada suatu unsur di luar Jawa Tengah berupa gaya-gaya yang merujuk

pada gaya kontemporer seperti malangkerik atau meletakkan tangan posisi

berkacak pinggang. Posisi sikap tangan ngrayong merujuk pada satu gerakan

tangan di dalam tarian Jawa Surakarta yang disebut trap cethik. Trap cethik

memiliki ciri posisi tangan kiri yang terletak di pinggang dan tangan kanan yang

lurus searah.

Pada visualisasi figur utama penari perempuan sebagai “sahabat sejati”

Jawa Tengah , posisi lengan sebelah kiri penari menggunakan posisi tangan yang

bernama trap cethik atau disebut dengan bahasa lain di dalam pola gerak lengan

baku kesenian wayang wong Sriwedari Surakarta lebih dikenal sebagai trap cethik

yang meletakkan telapak tangan kiri di posisi pinggang penari putri. Bentuk

telapak tangan pada visualisasi figur secara keseluruhan, disebut ngrayong dalam

bahasa Jawa di daerah Suarakarta, dan ngruji dalam bahasa Jawa di daerah

Yogyakarta, ngrayong merupakan sebuah sikap tangan dengan ciri, posisi ibu jari

terletak menempel di telapak tangan dan keempat jari lainnya merapat. Posisi

tangan kiri membentuk trap cethik, seharusnya tangan kanan membentang kearah

kanan lurus. Namun di dalam iklan ini pola gerak yang digunakan merujuk pada

Page 32: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

95 Universitas Kristen Petra

gaya kontemporer yang sedang berkecak pinggang atau malangkerik sebagai pose

yang memenuhi kebutuhan komersial produsen sebagai tujuan akhir iklan itu

sendiri.

Menurut Bapak Ekaroem Hardjatno (2015), sikap tangan pada tarian

Jawa pada umumnya dilandasi dengan nilai-nilai warisan dari budaya klasik

Nusantara yang merujuk pada agama Hindu-Buddha, dalam sikap tangan penari

lebih condong kepada sikap tangan Mudra yang disimbolkan dalam agama

Buddha. Di dalam sikap tangan Mudra dapat ditemukan istilah lain yang juga

menggambarkan posisi tangan yang berbeda selain ngrayung seperti ngithing,

nyempurit, ngepel (mengepalkan tangan). Posisi sikap tangan ngrayung merujuk

pada satu gerakan tangan di dalam tarian Jawa Surakarta dan juga tarian wayang

wong dari Yogyakarta.

Gambar 4.38 Dua gambar visualisasi sikap tangan dari dua figur pendukung perempuan bertopeng, pada iklan Suara Merdeka

Gambar 4.39 Gambar Posisi tangan ngrayung dengan konsep yang baku Surakarta Sumber: Prihantoro, Eko Wahyu (2015)

Page 33: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

96 Universitas Kristen Petra

Bentuk sikap tangan pada visualisasi figur secara keseluruhan, disebut

ngrayung, namun juga masih dipertanyakan karena pada visualisasi tangan kiri

figur pendukung perempuan bertopeng, tampak ibu jari figur tidak menempel

pada telapak tangan (tidak seperti posisi sikap tangan figur utama, yang dijadikan

alasan bukan pola baku sikap tangan dalam tarian Jawa atau merujuk pada figur

bertopeng yang dimaknai sebagai menyembunyikan sesuatu dibalik topeng yang

diakui sebagai identitas Jawa Tengah asli terdapat hal yang disembunyikan yaitu

identitas lain diluar Jawa Tengah.

o Deskripsi Ikon Dan Indeks Pada Posisi Lengan Figur

a. Ikon

Gambar 4.40 Gambar visualisasi dua figur pendukung pada iklan Suara Merdeka

Posisi lengan dari figur penari perempuan utama sebagai “sahabat sejati”

Jawa Tengah menggunakan posisi tangan tawing yang berasal dari Surakarta,

posisi tangan sebagai berikut telapak tangan kiri penari diletakkan pada pinggang

dengan sikap tangan ngrayung dan tangan kanan penari dilentangkan kearah

kanan tubuh dengan sika tangan terbuka.

b. Indeks Perbandingan

Pada visualisasi penari perempuan di dalam iklan Suara Merdeka figur “bukan

sahabat sejati” posisi tangan adalah sikap lengan tawing. Tawing adalah posisi

lengan tangan sebelah kiri penari putri yang diletakkan disebelah atau sejajar

Page 34: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

97 Universitas Kristen Petra

dengan dada penari dan pada ujung atas jari harus sejajar dengan pangkal telinga

bagian bawah telinga kanan penari.

4.1.1.3 Pemaparan Analisis Ikon, Indeks dan Simbol Badan Figur

Perempuan Penari Wayang Wong Pada Iklan Suara Merdeka

o Deskripsi Ikon Dan Indeks Pada Busana mekak dan ilat-ilatan

a. Ikon

Gambar 4.41 Busana mekak dalam iklan Suara Merdeka

Warna busana mekak yang dikenakan oleh ketiga figur perempuan di

dalam iklan Suara Merdeka berwarna merah disertai motif dengan warna ornamen

membentuk sulur-suluran tanaman rambat atau ragam hias flora yang berwarna

kuning keemasan

Ragam hias atau disebut motif yang bergambar ornamen pada busana

Mekak berbentuk ragam hias dengan ornament flora dan tanaman hias berupa

sulur-suluran yang merujuk pada motif ornamen khas Surakarta yang terbuat dari

benang berwarna emas.

Ilat-ilatan pada mekak berfungsi sebagai penghias mekak dan terletak di

tengah-tengah bagian dada penari putri. Pada umumnya ilat-ilatan menggunakan

corak ornamen yang sama atau senada dengan warna atau ornamen mekak. Dan

warna ilat-ilatan juga mengikuti warna mekak. Fungsi utama sebagai penanda

ragam estetis penari.

Page 35: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

98 Universitas Kristen Petra

b. Indeks Perbandingan

Gambar 4.42 Perbandingan visualisasi busana mekak dari figur utama “sahabat sejati” Jawa Tengah dalam iklan Suara Merdeka (kiri) dengan konsep busana mekak yang dikenakan penari wayang wong Surakarta dengan lakon Srikandhi

(kanan) Sumber: Prakoso, Joko (2015)

Warna Mekak pada busana penari khas Surakarta atau yang merujuk pada

daerah Jawa Tengah namun juga dimiliki oleh penari wayang wong dari

Yogyakarta, pada warna mekak di dalam visualisasi iklan Suara Merdeka,

menggunakan mekak berwarna merah untuk karakter putri lanyap dan hitam untuk

karakter putri luruh.

Motif atau ornamen mekak atau busana khas penari Surakarta, ornamen

yang ada adalah asli Surakarta, dalam ragam ukir, Surakarta dengan Yogyakarta

memiliki kesamaan hanya saja terdapat sedikit perberbedaan, jika Yogyakarta

berkarakteristik klasik. Pada mekak khususnya pada ilat-ilatan dan busana khas

Surakarta, memiliki ciri khas warna yang cerah dan kaya akan ornamental. lebih

bersifat ornamental dan detail dalam motifnya yang dibuat dengan teknik

sungging atau tatahan dan motif ornamen berwarna cenderung kuning keemasan.

o Deskripsi Ikon Dan Indeks Pada Slepe dan Thothokan

a. Ikon

Gambar 4.43 Slepe figur iklan Suara Merdeka

Page 36: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

99 Universitas Kristen Petra

Motif Kepala Slepe atau disebut thothokan, secara umum dikenakan oleh penari

pada umumnya yang berkiblat di daerah tengah pulau Jawa bagian Selatan seperti

Yogyakarta dan Surakarta. Berbentuk menyerupai belahan dari tempurung kelapa.

b. Indeks Perbandingan

Gambar 4.44 Perbandingan visualisasi ikat pinggang slepe dari figur utama “sahabat sejati” Jawa Tengah dalam iklan Suara Merdeka (atas) dengan konsep

baku slepe penari wayang wong Surakarta (bawah) Sumber: Prakoso, Joko (2015)

Kepala ikat pinggang penari wayang wong atau disebut sebagai

thothokan, merupakan kunci atau kepala slepe khas Surakarta yang juga dimiliki

oleh Yogyakarta, kalau ornamennya khas Surakarta. Thothokan berbentuk bidang

geometris yaitu lingkaran dengan bentuk menyerupai bunga.

Motif Kain Slepe merupakan motif asli pada slepe yang melekat di

bagian pinggang pada mekak yang digunakan di dalam visualisasi iklan merujuk

pada artefak dari Surakarta yang berbentuk flora atau motif hias tanaman seperti

sulur-suluran tanaman atau tanaman rambat. Umumnya berwarna kuning

keemasan.

Page 37: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

100 Universitas Kristen Petra

o Deskripsi Ikon Dan Indeks Pada Kain Sampur

a. Ikon

Gambar 4.45 Gambar sampur sebagai tambahan slepe

Warna kain dan motif pada kain sampur atau cinde yang dikenakan dan di

masukkan di dalam slepe pinggang pada visualisasi figur ini adalah berwarna

kuning polos, dan hanya tampak sebagian saja, dan dibalut dengan slepe atau ikat

pinggang penari Jawa pada umumnya.

b. Indeks Perbandingan

Gambar 4.46 Perbandingan visualisasi hiasan slepe berupa kain sampur dari figur utama “sahabat sejati” Jawa Tengah dalam iklan Suara Merdeka (atas) dengan konsep hiasan baku kain sampur penari wayang wong Surakarta Jawa Tengah

(bawah) Sumber: Prakoso, Joko (2015)

Pucuk dari kain sampur yang terletak di tengah-tengah mekak dan

diikatkan dengan slepe (sejenis sabuk penari Jawa dengan bahasa lain disebut

sebagai kain cinde).

Warna sampur yang digunakan dalam pentas tari wayang wong putri

adalah warna kuning, hijau, merah. Pada permukaan kain sampur di bagian ujung

kain sampur yang terletak dibawah terdapat hiasan ornamen yang berbentuk motif

Page 38: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

101 Universitas Kristen Petra

gendala giri hal ini disebabkan pada pucuk kain sampur, terdapat gambaran motif

batik khas Jawa dan tidak dibiarkan polos. Jika di Yogyakarta, nama kain yang

disebut sampur oleh masyarakat Jawa Tengah, disebut sebagai kain cinde. kain

cinde yang berasal dari Yogyakarta memiliki dua jenis ragam yaitu ragam polos

tanpa gambar ornamen motif atau dengan ragam hias ornamen gendala giri,

namun pada umumnya di daerah Yogyakarta kain cinde atau sampur yang

dikenakan di dalam pentas tari wayang wong, tak bermotif atau polos.

o Deskripsi Ikon Dan Indeks Pada Warna Kulit Figur Perempuan dalam Iklan

a. Ikon

Pada visualisasi figur perempuan bertopeng dan figur perempuan tak

bertopeng dalam iklan Suara Merdeka, menggunakan sosok perempuan dengan

kulit yang cerah dan cenderung berwarna kekuning-kuningan.

a. Indeks Perbandingan

Gambar 4.47 Perbandingan antara visualisasi warna kulit figur pada iklan Suara Merdeka (sebelah kiri) yang cenderung berwarna cerah kekuningan merujuk pada

ras Mongoloid, dengan warna kulit masyarakat Jawa (Melayu) pada umumnya (dua gambar di sebelah kanan) yang berwarna cenderung kuning kecoklatan atau

gelap Sumber: Prakoso, Joko (2015)

Sumber: Dokumen pribadi (2015)

Pada visualisasi figur perempuan bertopeng dan figur perempuan yang

menjadi lakon, atau figur utama dalam iklan Suara Merdeka, menggunakan sosok

perempuan dengan kulit yang cerah. Kulit yang berwarna cenderung kekuning-

Page 39: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

102 Universitas Kristen Petra

kuningan ini lebih merujuk pada kulit yang dimiliki oleh suatu suku bangsa ras

Mongoloid (N. Daldjoeni 135).

Sedangkan penduduk Indonesia pada umumnya dan khususnya suku

Jawa merupakan suku bangsa dengan rumpun Melayu yang menurut Prof. Dr.

Koentjaraningrat (1997) atau disebut sebagai Paleomongoloid menurut Drs. N.

Daldjoeni (1991), dan menurut Antropolog Belanda yang bernama Duyvendak

dan Fischer, penduduk di Indonesia diklasifikasikan menjadi empat golongan dan

salah satunya adalah rumpun Melayu yang terdiri atas Proto-Melayu dan Deutro-

Melayu yang menjadi rumpun bagi suku Jawa (Duyvendak, Daldjoeni 270).

Kelompok masyarakat dengan rumpun Melayu merupakan sekelompok etnis

manusia yang berasal dari Jawa dan yang menyebar kearah barat seperti Sumatra,

Semenanjung Melayu dan Vietnam, yang secara historis menyebar hampir

diseluruh di daerah Asia Tenggara, Madagaskar dan kepulauan Pasifik, yang

berkulit agak gelap atau disebut dengan warna “sawo matang” (Koentjaraningrat

7).

Dalam hal ini peran dari teknologi digital yang berusaha menciptakan

suatu konstruk Jawa Tengah versi Suara Merdeka, dengan melibatkan suatu

visualisasi dalam bentuk rekayasa gambar atau lebih dikenal dengan digital

imaging. Meskipun kulit figur nampak cerah sebagai hasil rekayasa gambar, hal

ini perlu dipertanyakan, bukankah “sahabat sejati” Jawa Tengah seharusnya

adalah orang asli Jawa yang berkulit “kuning sawo matang” seperti yang

digambarkan dalam perumpamaan Jawa klasik yang berbunyi Pakulitane ngulit

langsep yang artinya adalah kulitnya berwarna kuning seperti warna buah langsap

yang cenderung kuning kecoklatan atau warna “sawo matang” (Abikusno 52-53).

Tetapi apa yang tampak di dalam iklan ini justru bukan kesan eksotisme warna

kulit “sawo matang” yang cenderung berwarna kuning kecoklat-kecoklatan khas

Jawa, namun digantikan dengan warna kulit yang merujuk pada warna kekuning-

kuningan yang dimiliki oleh ras Mongoloid Asia Timur seperti etnis Tionghoa

dan suku bangsa yang tinggal di daerah Asia Timur, bahkan acapkali masyarakat

awam mengidentikkan warna kulit yang cerah sebagai kulit yang berwarna

“putih”. Apakah di dalam iklan Suara Merdeka ini terdapat pengaruh sosial

budaya seperti yang dikemukakan oleh pakar periklanan dari Yogyakarta, Rendra

Page 40: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

103 Universitas Kristen Petra

Widyatama, tentang standar kecantikan atau suatu tolak ukur telah bergeser dan

menyesuaikan kondisi dan fenomena zaman, misalnya standarisasi kecantikan itu

merujuk ke warna kulit menurut cara pandang masyarakat yang tinggal di daerah

tertentu atau di dalam visualisasi iklan Suara Merdeka ini terdapat unsur ras lain

dari etnis lain di luar etnis Jawa yang nampak pada warna kulit visualisasi figur

perempuan penari wayang wong pada gambar tersebut yang berwarna cerah, hal

ini dapat merujuk pada akulturasi budaya, dan hasil kawin silang antar etnis. Hal

ini didukung oleh pendapat Drs. N. Daldjoeni (1991) yang mengatakan bahwa

penduduk Asia Tenggara termasuk Indonesia dan khususnya penduduk suku Jawa

didalamnya, merupakan hasil pembentukkan tipe ras Mongoloid moderat yang

memiliki ciri khas pada postur tubuh yang relatif lebih pendek, warna kulit semu

coklat dan tidak berwarna kuning cerah sebagaimana ras Mongoloid yang asli (N.

Daldjoeni 139).

Hal lain yang nampak jelas di dalam visualisasi figur perempuan dalam

iklan Suara Merdeka ini adalah warna kulit yang cenderung cerah dan tercermin

di dalam iklan ini. Sebuah pertanyaan yang dapat ditanyakan seperti apakah pola

pikir atau mainstream masyarakat Jawa Tengah tentang bagaimanakah wanita

yang cantik? Apakah masyarakat Jawa tengah sangat mengagumi suatu bentuk

keindahan dan kecantikan yang dilihat dari sudut pandang budaya Jawa klasik

(merupakan ajaran yang diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang)?

Warna kulit yang seperti apakah yang menurut pandangan masyarakat Jawa

menjadi tolak ukur sebuah kecantikan?

Sebagai latar belakang bentuk kekaguman masyarakat Jawa dan

khususnya masyarakat Jawa Tengah terhadap warna kulit yang cenderung

berwarna kekuning-kuningan dapat ditemukan di dalam sumber pustaka mengenai

pedoman hidup masyarakat Jawa atau yang disebut dengan Kitab Primbon.

Masayarakat Jawa juga memaknai segi tampilan fisik seseorang khususnya

wanita. Dan diibaratkan seorang wanita yang ideal menurut orang Jawa adalah

setia, matanya berwibawa, berwajah manis, dan lemut tutur katanya, mulut sedang

dengan bibir tertutup, pipinya rata atau nduren sejurung atau bagaikan durian

yang terbelah, alisnya panjang agak lurus dan bulu alisnya rata, hidungnya lurus

agak mancung (Noeradyo 98).

Page 41: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

104 Universitas Kristen Petra

Hal lain yang terjadi dewasa ini adalah fenomena masyarakat

kontemporer yang menyukai bentuk fisik masyarakat yang identik dengan ras

Mongoloid terutama Negara Tiongkok, Jepang dan Korea, yang memiliki warna

kulit yang sama cerahnya dengan ras Kaukasoid. seperti yang dimiliki oleh ras

Mongoloid yang merujuk pada warna kulit yang kuning cerah dan dimiliki oleh

masyarakat di Asia Timur seperti Tiongkok, Jepang dan Korea yang di era saat ini

memberikan sumbangsih idealisme atau mainstream tentang kecantikan yang baru

menurut bentuk fisik masayarakat Mongoloid (terutama Korea dan Jepang sebagai

Negara yang di idolakan oleh masyarakat kontemporer Indonesia dewasa ini), dan

salah satunya merujuk pada ide warna kulit “putih” sebagai standar kecantikan

yang baik.

Secara garis besar, visualisasi perempuan yang dianggap memiliki

keindahan atau kecantikan yang ideal (pola pikir mainstream) bagi masyarakat

Jawa Tengah adalah dengan warna kulit yang cerah yaitu warna kulit yang

cenderung kekuning-kuningan dan didasari oleh kekaguman terhadap budaya

yang dianggap lebih unggul dari budaya lokal mereka sendiri. Bentuk

“kekaguman” dari mainstream yang dianut oleh masyarakat Jawa Tengah,

merupakan dampak dari kebudayaan kontemporer dewasa ini yang secara tidak

langsung mempengaruhi keadaan psikologis masyarakat Jawa Tengah mengenai

cara pandang tentang sosok figur yang ideal dan mengikuti konsep baku yang

telah diajarkan secara turun-temurun dan diakui sebagai “pedoman” yang sah.

Secara garis besar, inti dari visualisasi warna kulit sosok perempuan di

dalam iklan Suara Merdeka dengan selera masyarakat akan warna kulit yang

cerah tidak terlepas dari tren posmodern atau kontemporer dewasa ini seperti yang

sudah dijelaskan pada paragraf sebelumnya. Tren posmodern yang berlangsung di

Indonesia saat ini adalah bentuk kekaguman akan warna kulit yang terang atau

cerah, daripada warna kulit yang condong gelap. Hal inilah yang tercermin di

dalam visualisasi perempuan yang dianggap memiliki keindahan atau kecantikan

yang ideal. Bentuk “kekaguman” dari mainstream yang dianut oleh masyarakat,

merupakan dampak dari perkembangan budaya secara langsung di suatu daerah

dan menyesuaikan dengan adat istiadat beserta bentuk pemaknaan terhadap suatu

Page 42: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

105 Universitas Kristen Petra

konsep tentang “kecantikan” yang terwakili oleh kondisi fisik yang tampak oleh

panca indra.

4.1.2 Deskripsi Operasionalisasi Verbal Iklan

4.1.2.1 Operasionalisasi Pesan Verbal Tagline Banyak Yang Bertopeng Jawa

Tengah

a. Visualisasi

Gambar 4.48 Visualisasi tipografi tagline pertama pada iklan Suara Merdeka versi “sahabat sejati” perempuan bertopeng

Salah satu tagline utama di dalam iklan yang menjelaskan tentang keberadaan

kompetitor Koran pesaing yang juga sedang berekspansi di daerah Jawa Tengah.

Tagline tersebut berbunyi Hanya Satu Sahabat Sejati Jawa Tengah. Makna kata

“sahabat sejati Jawa Tengah” adalah satu-satunya yang mengerti, mengenal dan

akrab bahkan mengeklaim “dirinya” asli berawal dari Jawa Tengah, hal ini

dibuktikan dengan catatan sejarah yang mengatakan Suara Merdeka sebagai koran

tertua yang pernah terbit di Jawa Tengah pada era Pasca Kemerdekaan Indonesia

(sekitar 1945 hingga 1950) yaitu tanggal 11 Februari 1950.

b. Makna Tagline

Di dalam poin ini akan dijelaskan secara rinci mengenai analisis tagline

verbal yang ikut ambil bagian dalam mendukung aspek visualisasi iklan Suara

Merdeka ini. Salah satu tagline utama di dalam iklan ini terletak pada awal tagline

yang menjelaskan tentang keberadaan kompetitor media massa pesaing yang juga

sedang berekspansi atau “melebarkan sayap” ke daerah Jawa Tengah. Tagline

tersebut berbunyi Hanya Satu Sahabat Sejati Jawa Tengah. Makna kata “sahabat

sejati Jawa Tengah” adalah satu-satunya yang mengerti, mengenal dan akrab

bahkan mengeklaim “dirinya” asli berawal dari Jawa Tengah, hal ini dibuktikan

dengan catatan sejarah yang mengatakan Suara Merdeka sebagai koran tertua

Page 43: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

106 Universitas Kristen Petra

yang pernah terbit di Jawa Tengah pada era Pasca Kemerdekaan Indonesia

(sekitar 1945 hingga 1950) yaitu tanggal 11 Februari 1950.

Hal lain yang dapat diperhatikan adalah kata di dalam tagline yang

bertuliskan “bertopeng Jawa Tengah”. Secara umum topeng adalah salah satu

produk hasil karya seni manusia sebagai bagian dari kebudayaan kriya yang

merujuk pada sebuah daerah tertentu. Fungsi utama topeng adalah sebagai

penutup wajah, atau secara luas menutupi segala sesuatu seperti identitas yang

sebenarnya. Dibalik sebuah topeng terdapat hal yang sebenarnya atau sesuatu

yang disembunyikan. Di dalam pengkajian penelitian ini, kompetitor yang hadir di

dalam “kancah medan perang” media massa di Jawa Tengah dan berusaha untuk

ekspansi dan “mengibarkan” bendera dengan merk koran tertentu seperti surat

kabar Jawa Pos misalnya dengan koran Radar Solonya yang menyajikan

informasi lokal kota Surakarta.

Pada kata “banyak” di dalam tagline, terdapat makna yang sangat dalam

artinya. Di dalam hal ini lebih menunjukkan betapa dewasa ini seiring dengan

perkembangan Teknologi Informasi atau disingkat menjadi TI, sebagai alat yang

menyajikan informasi secara cepat dan efisien, salah stunya adalah dengan

menggunakan media internet yang di dalamnya terdapat media jejaring sosial.

Dewasa ini juga bermunculan kompetitor koran yang juga menyajikan informasi

berita, mulai dari berita dengan skala lokal, nasional bahkan internasional melalui

media internet. Namun Suara Merdeka dengan gaya khas Jawa Tengah yang

teelah melekat di hati dan benak masyarakat Jawa Tengah, juga harus menjaga

eksistensinya sebagai identitas asli yang dimiliki oleh Jawa Tengah. Berbagai

strategi komunikasi iklan melalui visual juga dilakukan dan salah satunya di

dalam bentuk iklan ini.

Pada kalimat “Banyak yang bertopeng Jawa Tengah”, seperti yang telah

dijelaskan pada kalimat sebelumnya, lebih merujuk pada visualisasi kedua figur

perempuan dengan topeng yang terpasang di wajah. Hal yang dapat dikaji adalah

topeng yang divisualkan di dalam iklan Suara Merdeka, dan menjadi suatu simbol

identitas Jawa Tengah di dalam iklan, justru merupakan hasil percampuradukkan

dari berbagai elemen dan atribut yang justru berasal dari luar daerah Jawa Tengah,

seperti Yogyakarta, Jawa Barat dan percampuran gaya Jawa Timur serta hasil

Page 44: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

107 Universitas Kristen Petra

kreasi dan modifikasi artefak kontemporer sebagai salah satu bentuk kreativitas

masyarakat kontemporer dewasa ini. Berbagai alasan penggunaan elemen yang

merupakan hasil pengembanganpun juga beragam, dimulai dari cara pandang dari

sudut estetika seni dan keseimbangan harmonis visual. Tagline yang berbunyi

“Banyak yang bertopeng Jawa Tengah” divisualkan dalam bentuk ukuran dengan

skala yang besar karena ditinjau dari cara pandang bidang iklan yang besar

maupun bidang yang kecil, pesan verbal melaui tipografi huruf masih dapat

dibaca karena huruf yang ditulis berkarakteristik tegas, fungsional, sederhana dan

lebih modern dalam bentuknya. Teks atau tipografi yang digunakan adalah

dengan tipografi yang membentuk huruf Sans Serif atau huruf yang divisualkan

dengan tidak memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid dan tanpa kait

(“Pengertian Serif dan Sans Serif” Desain Studio. Web. 23 Maret 2015). Elemen

lain yang digunakan adalah bentuk terapan gestalt pada unsur visual tipografi

iklan yang divisualkan dalam metode visual gestalt dengan bidang positif

dituliskan dalam bentuk font berwarna maupun negatif merujuk bidang bentuk

berwarna yang diisi dengan font dengan warna putih.

Secara komunikasi visual sebagai pendukung visualisasi iklan, akan

tampak hal yang patut untuk dipertanyakan, yaitu visualisasi topeng yang

dikenakan oleh kedua figur perempuan bertopeng yang dianggap sebagai identitas

asli Jawa Tengah, justru topeng terebut menggambarkan kemajemukan dari

budaya Jawa Tengah yang berarti unsur-unsur budaya lain di luar Jawa Tengah

yang turut serta di dalam percampuran topeng tersebut, sebagian besar unsur

artefak topeng yang terdapat di dalam konstruk visual topeng pada iklan Suara

Merdeka, berasal dari Yogyakarta, Jawa Barat (unsur topeng yang bercampur

dengan gaya Cirebon maupun Priangan). Sebagai konstruk yang mewakili

beberapa daerah dapat dilihat terdapat unsur kemajemukan dari identiitas Jawa

Tengah secara menyeluruh dari segi demografis yang meliputi asimilasi

kebudayaan, masyarakat yang berbaur dan tanda-tanda yang merujuk pada

kreativitas masyarakat kontemporer di Jawa Tengah.

Page 45: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

108 Universitas Kristen Petra

4.1.2.2 Operasional Pesan Verbal Tagline Namun Hanya Satu Sahabat Sejati

Jawa Tengah

a. Visualisasi

Gambar 4.49 Visualisasi tipografi tagline kedua pada iklan Suara Merdeka versi “sahabat sejati” perempuan bertopeng, sebagai jawaban sekaligus merujuk pada

figur perempuan utama

Di dalam penjelasan tagline verbal yang berbunyi “Namun hanya satu

sahabat sejati Jawa Tengah”, akan ditemukan kesan yang mengerucut kepada

satu-satunya rujukan yang ditawarkan oleh Suara Merdeka dalam hal ini. Makna

dengan konteks media massa atau satu sumber informasi yang menjadi kebutuhan

masyarakat Jawa Tengah, digambarkan dalam bentuk atribut Jawa secara umum

di dalam iklan ini. Rujukan bahwa Suara Merdeka adalah satu-satunya “sahabat”

yang artinya berperan sebagai pelengkap dan sebagai sesuatu yang memenuhi

kebutuhan dalam bentuk informasi, terwakili oleh satu kata inti yaitu “hanya”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata “hanya” adalah “Cuma satu-

satunya” atau “saja” (kbbi.web.id, 12 Maret 2015, arti kata hanya). Hal yang dapat

dipetik adalah Suara Merdeka berusaha membangun citranya sebagai koran atau

media massa lokal yang memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat lokal

Jawa Tengah dan secara verbal diwakili oleh kata sahabat sejati Jawa Tengah dan

merujuk pada satu-satunya koran yang asli dan “lahir” di Jawa Tengah.

b. Makna

Tagline berikutnya yang teradapat di dalam iklan Suara Merdeka ini dan

berfungsi sebagai “penegas pesan” visualisasi iklan adalah penjelasan tagline

verbal yang berbunyi “Namun hanya satu sahabat sejati Jawa Tengah”, akan

ditemukan kesan yang mengerucut kepada satu-satunya rujukan yang ditawarkan

oleh Suara Merdeka dalam hal ini. Makna dengan konteks media massa atau satu

Page 46: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

109 Universitas Kristen Petra

sumber informasi yang menjadi kebutuhan masyarakat Jawa Tengah,

digambarkan dalam bentuk atribut Jawa secara umum di dalam iklan ini. Rujukan

bahwa Suara Merdeka adalah satu-satunya “sahabat” yang artinya berperan

sebagai pelengkap dan sebagai sesuatu yang memenuhi kebutuhan dalam bentuk

informasi, terwakili oleh satu kata inti yaitu “hanya”. Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia, arti kata “hanya” adalah “Cuma satu-satunya” atau “saja”

(kbbi.web.id, 12 Maret 2015, arti kata hanya). Hal yang dapat dipetik adalah

Suara Merdeka berusaha membangun citranya sebagai koran atau media massa

lokal yang memenuhi kebutuhan informasi bagi masyarakat lokal Jawa Tengah

dan secara verbal diwakili oleh kata sahabat sejati Jawa Tengah dan merujuk pada

satu-satunya koran yang asli dan “lahir” di Jawa Tengah.

Di dalam proses analisis elemen tipografi pada tagline ini terdapat bagian

dari unsur gestalt sebagai kelanjutan dari tagline sebelumnya yang bertuliskan

“Namun Hanya Satu Sahabat Sejati Jawa Tengah”. Namun ukuran huruf Sans

Serif dalam tagline “Hanya satu sahabat sejati Jawa Tengah” ini relatif lebih besar

dari tagline yang menunjukkan sosok yang menggambarkan kompetitor-

kompetitor surat kabar yang berasal dari daerah lain dan menggunakan media

komunikasi serta gaya bahasa yang serasa berasal dari Jawa Tengah sendiri dan

klaim atas pendapat yang berperan sebagai “koran yang dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat Jawa Tengah dalam hal informasi terkini sekaligus media

massa yang mengerti kebutuhan masayarakat Jawa Tengah”. Tagline yang

merupakan “penegas” ini menunjukkan eksistensinya sebagai media massa asli

Jawa Tengah dan terwakili oleh visualisasi figur perempuan utama, dan berfungsi

sebagai positioning surat kabar Suara Merdeka kepada khalayak iklan yang

identik sebagai “sahabat sejati” masyarakat Jawa Tengah yang majemuk serta

menggambarkan kondisi masayarakat Jawa Tengah dewasa ini. Secara tidak

langsung visualisasi figur yang didukung oleh elemen tipografi yang tersusun

dalam satu kalimat tagline, juga menggunakan artefak-artefak yang telah

terasimilasi dengan kebudayaan di luar Jawa Tengah, sebagai cerminan bahwa

Jawa Tengah merupakan simbol kemajemukan atau entitas baru masyarakat,

psikologis, selera, tolak ukur berdasarkan sudut pandang estetis serta pola pikir

kontemporer Jawa Tengah.

Page 47: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

110 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.1. Tabel klasifikasi aretefak Jawa Tengah dengan artefak dari luar Jawa

Tengah

Atribut Asli Jawa

Tengah (Surakarta)

Atribut Dari Luar Jawa

Tengah

Atribut Hasil

Percampuran Artefak

Asli Jawa Tengah

dengan Artefak diluar

Jawa Tengah

Irah-irahan Topeng Panji

(Yogyakarta)

Cundhuk Mawar

Sumping Naga

Karangrang

Koncer (Jawa Timur) Kalung Tretes

Kelat Bahu Motif Merak o Motif Alis Pangot

Mekak putri lanyap Warna bibir merah muda

Ilat-ilatan mekak Mata tanpa motif sipatan

Slepe Konsep posisi adheg

Thothokan

Kain Sampur / Cinde

Posisi Lengan Trap

cethik / Tawing

Sikap tangan ngrayung

Sogokan Putri Lanyap

Godheg Kudup Turi

Page 48: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

111 Universitas Kristen Petra

4.2 Analisis Penggunaan Berbagai Unsur Dari Luar Jawa Tengah Dalam

Iklan Suara Merdeka Versi “Sahabat Sejati”

4.2.1 Nilai-nilai tradisional Jawa Tengah dibangun diatas kemajemukan

budaya lain diluar Jawa Tengah

Upaya pengiklan untuk menekankan pesan kemajemukan budaya di

dalam konstruk Jawa Tengah kontemporer, yang secara tidak langsung bahwa

masyarakat Jawa Tengah saat ini tidak lagi memandang tampilan Jawa secara

tradisional sebagai konstruk Jawa Tengah sesungguhnya (merujuk pada

visualisasi orang pribumi asli Jawa Tengah). Secara tidak langsung alasan

pengiklan yaitu iklan Suara Merdeka berusaha untuk menanamkan nilai sila

ketiga Pancasila, yang berbunyi “Persatuan Indonesia” yang dimaknai sebagai

persatuan dari perbedaan suku, ras dan golongan yang menjadi gambaran

Indonesia atau disebut Bhinneka Tunggal Ika (Kaelan 81), yang terkandung di

dalam visualisasi budaya Jawa Tengah kontemporer yang majemuk dalam iklan

Suara Merdeka.

4.2.2 Jawa Tengah Kontemporer Dikonstruksikan Dengan Memakai

Pendekatan Akulturasi Etnis

“Elemen dari luar Jawa Tengah yang berakulturasi” yang dimaksud

didalam kalimat sebelumnya merujuk pada visualisasi iklan Suara Merdeka,

secara jelas terwakili pada visualisasi warna kulit figur perempuan wayang wong

bertopeng yang berwarna kuning cerah dan merujuk pada warna kulit ras

Mongoloid, dan bukan warna kulit orang Jawa asli yang termasuk ras Mongoloid

moderat yang cenderung berwarna semu kecoklat-coklatan yang merupakan

percampuran bangsa Mongoloid dengan penduduk asli berkulit gelap dari India

dan bangsa Negrito, yang menyebar di Asia Tenggara (Daldjoeni 139). Warna

kulit ras Mongoloid, cenderung merujuk pada warna kulit yang cenderung kuning

cerah, berambut hitam lurus, hidung kecil (p.135), yang pada umumnya dimiliki

oleh masyarakat Asia, khususnya daerah Asia Timur seperti suku bangsa Mongol

yang terdiri dari bangsa Tiongkok, Jepang dan Korea (p.27). Mengingat kembali

bahwa etnis terbanyak pada urutan ketiga yang berasal dari luar Jawa yang tinggal

di Jawa Tengah adalah etnis Tionghoa yang menduduki 0,54% (“Wikipedia” par.

Page 49: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

112 Universitas Kristen Petra

suku), yang didalamnya terkadang terjadi pembauran etnis dengan kawin campur.

Masyarakat yang beretnis Tionghoa memegang peranan penting di dalam

kehidupan masyarakat di Jawa, khususnya di daerah Jawa Tengah dalam bidang

seni dan budaya.

Meskipun seseorang berasal dari luar etnis Jawa, yaitu etnis Tionghoa,

dan tinggal di daerah Jawa Tengah serta meneladani nilai-nilai luhur budaya Jawa

atau sifat Kejawen, baik dari segi budaya, dan sosial masyarakat Jawa (Rustopo

343) yang dikenal adiluhung (Florida, Rustopo 344). Secara tidak langsung etnis

tersebut telah menjadi bagian seutuhnya dari Jawa Tengah kontemporer.

Salah satu bentuk penyesuaian diri masyarakat yang bukan penduduk

pribumi Jawa Tengah dibuktikan dengan peran etnis di luar Jawa yaitu etnis

Tionghoa yang turut ambil bagian dalam mengembangkan seni budaya lokal Jawa

Tengah wayang wong Surakarta, yang mengalami kemunduran pada saat

pemerintahan Mangkunegara VI di wilayah Mangkunegaran Surakarta yang juga

menjadi bagian dari Jawa Tengah. Upaya Tionghoa dalam mengembangkan

kesenian lokal Jawa, ditandai dengan berdirinya paguyuban Wayang Orang

Panggung (WOP) di Surakarta, yang didirikan oleh seorang Tionghoa bernama

Gan Kam yang merasa prihatin terhadap mundurnya kesenian lokal yaitu kesenian

wayang wong di Surakarta yang sedang populer pada masa- masa sebelumnya.

4.2.3 Jawa Tengah Kontemporer Divisualkan Dengan Eklektik

Langkah eklektik adalah upaya dalam membangun suatu konstruk visual,

dengan cara memilih elemen-elemen yang dianggap baik, dan berasal dari konteks

latar belakang zaman, tempat, dan kebudayaan yang berbeda (Piliang 211).

Aplikasi eklektik dalam visualisasi iklan Suara Merdeka, adalah upaya melakukan

berbagai cara dalam menciptakan konstruk visual Jawa Tengah kontemporer,

yang menarik dan mudah dipahami oleh khalayak posmodern, dengan tujuan

akhir yaitu peningkatan citra produknya, bahkan dengan praktek eklektik

sekalipun, yang melibatkan unsur-unsur visual Jawa klasik dari berbagai daerah

seperti atribut penari wayang wong putri Surakarta dan topeng gaya Yogyakarta.

Langkah yang dilakukan untuk memvisualisasikan konstruk visualisasi figur Jawa

Tengah kontemporer di dalam visualisasi iklan Suara Merdeka versi “sahabat

Page 50: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

113 Universitas Kristen Petra

sejati” adalah dengan meminjam serta memilih berbagai artefak busana penari

Jawa Tengah klasik yang dianggap “baik”, yang diaplikasikan di dalam iklan

Suara Merdeka, sebagai media kontemporer (Lotisna 9).

Di dalam iklan Suara Merdeka versi “sahabat sejati” ini, pengiklan

mencoba mengangkat tema “sahabat sejati” masyarakat Jawa Tengah yang

bergerak di dalam bidang media massa, melalui konstruk visual dengan muatan

lokal yang merujuk pada artefak masa lampau daerah Jawa Tengah klasik lalu

diaplikasikan ke dalam media iklan yang berkarakteristik kontemporer. Berikut

adalah pemaparan aplikasi eklektik di dalam iklan Suara Merdeka versi “sahabat

sejati” perempuan bertopeng.

4.2.3.1 Ilustrasi wayang wong tradisional Jawa Tengah yang dipakai di dalam

iklan koran Suara Merdeka

Elemen klasik yang terdapat di dalam iklan Suara Merdeka, berupa

visualisasi figur perempuan penari wayang wong Jawa klasik. Visualisasi figur

perempuan yang bermuatan artefak lokal klasik ini, berperan sebagai “inti pesan”

dalam iklan, yang merepresentasikan konstruk Jawa Tengah yang diklaim sebagai

citra koran Suara Merdeka. Di dalam hal ini, fungsi utama sebuah iklan adalah

untuk mendapatkan dampak tertentu dari masyarakat (khalayak) berupa dampak

sosial yaitu citra baik, dan dampak ekonomis bagi produsen berupa keuntungan

ekonomi seperti bertambahnya penjualan produk melalui citra yang dibentuk

dalam sebuah iklan (Widyatama 24).

Suara Merdeka mempromosikan dirinya sebagai representasi “Jawa

Tengah kontemporer” yang majemuk, melalui citra yang ditampilkan dalam

konstruk visual figur penari wayang wong klasik yang menggunakan berbagai

atribut-atribut Jawa klasik yang didalamnya terdapat unsur eklektik berupa

percampuran unsur-unsur daerah lainnya dari luar Jawa Tengah yang terdiri dari

elemen-elemen Jawa klasik daerah masing-masing seperti penggunaan topeng

Panji gaya Yogyakarta yang telah dimodifikasi, koncer gaya Jawa Timur yang

mengalami perubahan bentuknya, serta irah-irahan gaya Yogyakarta, yang

dipilah-pilah atau “diadili” menurut cara pandang kontemporer, dan didukung

dengan adanya kombinasi berupa tambahan-tambahan elemen grafis yang

merupakan produk kontemporer, seperti font tipografi dan elemen grafis lainnya.

Page 51: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

114 Universitas Kristen Petra

4.2.3.2 Ilustrasi wayang wong klasik Jawa Tengah yang divisualisasikan

dengan menggunakan kecanggihan fotografi

Kecenderungan masyarakat Jawa Tengah kontemporer dalam

menghadapi fenomena budaya visual adalah upaya untuk lebih mengekspresikan

dan mengapresiasi suatu gagasan melalui visualisasi yang ditampilkan melalui

media elektronik yang bersifat instan, dapat diterima secara logika, dan memberi

ruang agar pengamat dapat memindahkan sebuah gambar secara instan di dalam

lingkungan yang didominasi oleh kelebihan inderawi (Dikovitskaya 73). Di dalam

aplikasi iklan Suara Merdeka, alasan penggunaan teknik foto dalam menangkap

objek visual (figur perempuan penari wayang wong) adalah dapat menciptakan

gambar yang tepat dan sesuai dengan objek aslinya dalam tempo waktu yang

singkat (instan). Sehingga menghasilkan gambar foto sosok model perempuan

yang mengenakan atribut wayang wong Jawa klasik yang otentik.

Gambar foto figur perempuan penari wayang wong putri dalam iklan

Suara Merdeka dimaknai sebagai konteks kelokalan Jawa Tengah yang masih

kental dengan budaya Jawa klasik yang bersifat majemuk (terdiri dari berbagai

gaya dan kebudayaan masa lalu), lalu “ditangkap” oleh kamera dan dicetak dalam

bentuk produk kontemporer, berupa gambar foto figur perempuan iklan, yang

menjadi sebuah representasi Jawa Tengah kontemporer (Piliang 184).

4.2.3.3 Visualisasi wayang wong Jawa Tengah klasik dalam media iklan

Suara Merdeka, yang diolah dengan digital imaging

Tampilan artifisial figur perempuan bertopeng dalam iklan koran Suara

Merdeka, mencerminkan praktek eklektik dengan melibatkan teknik digital

imaging, computer graphic dan simulasi yang didukung dengan perangkat

komputer dalam memkonstruksikan visualisasi figur Jawa Tengah kontemporer

dengan memasukkan elemen visual Jawa klasik (Piliang 57).

Proses digital imaging dapat dilakukan dengan memanfaatkan perangkat

lunak komputer (software). Perangkat lunak komputer yang mendukung proses

digital imaging seperti Adobe Series, dalam membentuk konstruk visual tentang

Jawa Tengah kontemporer, dengan berbagai teknik rekayasa gambar (digital

imaging) seperti pengaturan komposisi warna pada gambar foto objek untuk

memperindah kesan visualisasi pada foto, misalnya pengaturan kontras warna

Page 52: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

115 Universitas Kristen Petra

untuk menghasilkan warna cerah pada kulit figur penari wayang wong dalam

iklan Suara Merdeka.

4.2.4 Jawa Tengah kontemporer dikonstruksikan dengan pendekatan visual

oriented

Di dalam konstruk visual figur perempuan penari wayang wong iklan

Suara Merdeka, terdapat salah satu peranan budaya visual sangat penting dan

menjadi salah satu faktor utama yang menentukan penggambaran Jawa Tengah

kontemporer. Hal ini tidak terlepas dari fenomena orientasi visual (visual

oriented) dalam masyarakat posmodern yang lebih menekankan segala sesuatunya

berdasarkan aspek visual, baik dalam memaknai segala sesuatunya dan dalam

melakukan tinjauan, atau kebiasaan berpikir masyarakat posmodern mendasarkan

segala sesuatunya dari segi tampilan visualnya yang disebabkan oleh faktor krisis

informasi dan kelebihan muatan visual dalam kehidupan sehari-hari (Mirzoeff 3).

Visualisasi figur perempuan penari wayang wong yang merujuk pada

pemahaman tentang Jawa Tengah kontemporer dalam iklan Suara Merdeka versi

“sahabat sejati” Jawa Tengah ini, yang merupakan gambaran kondisi masyarakat

Jawa Tengah kini, di saat masyarakat posmodern cenderung lebih memahami

bahasa yang ditampilkan dalam gambar figur perempuan iklan yang merujuk pada

penari wayang wong Jawa, daripada pesan verbal iklan.

Di dalam konstruk visual Jawa Tengah di dalam iklan Suara Merdeka,

terdapat pergeseran makna yang mencolok, yaitu pergeseran nilai Jawa Tengah

klasik yang segala sesuatunya lebih dipahami oleh khalayak, dari segi ‘makna’

(meaning) seperti kandungan nilai tentang wayang wong Jawa klasik itu sendiri,

yang cenderung kurang diperhatikan oleh masyarakat Jawa Tengah posmodern.

‘Makna’ Jawa klasik yang divisualisasikan melalui gambar figur

perempuan iklan Suara Merdeka dengan atribut wayang wongnya, yang menurut

teori Nicholas Mirzoeff dan Cartwright, telah mengalami alih fungsi menjadi nilai

kontemporer baru yang lebih mengedepankan aspek visual, yang dibuat dengan

teknik kontemporer, dan diaplikasikan dalam peralatan modern yang bersifat non-

tradisional, seperti pelibatan penggunaan produk-produk berbasis teknologi

digital, tetapi juga ilmu pengetahuan yang kemudian dioperasionalisasikan untuk

Page 53: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

116 Universitas Kristen Petra

mengangkat visualisasi figur penari wayang wong Jawa klasik yang menjadi

bagian sehari-hari masyarakat Jawa Tengah kontemporer atau everyday’s life

symbolic (Mirzoeff, Dikovitskaya 64).

4.2.5 Perayaan Visualisasi Jawa Tengah Kontemporer Sebagai Bagian Dari

Kemutakhiran Teknologi

Di era posmodern ini salah satu pola pikir budaya visual yang

ditampilkan melalui iklan Suara Merdeka adalah memutuskan dan melakukan

segala sesuatunya berdasarkan aspek tampilan visual dan “dirayakan” dengan

kemutakhiran teknologi (tren budaya visual). Salah satu teknologi yang digunakan

adalah perangkat komputer, yang dewasa ini seringkali digunakan oleh

masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Tengah, untuk merancang sebuah karya

visual yang kreatif. Hal ini didukung oleh pendapat Nicholas Mirzoeff dalam

wawancaranya bersama Margaret Dikovitskaya (2006) yang mengatakan bahwa

“Kemutakhiran terbaru dalam teknologi digital menyebabkan perubahan besar di

dunia yang menempatkan aspek visual menjadi hal yang pertama di dalam

kehidupan sehari-hari” (Dikovitskaya 58-59).

Salah satu faktor yang menunjang kreativitas seseorang dalam

memvisualkan gagasannya adalah perkembangan teknologi yang mutakhir.

Pengiklan menggunakan kamera foto digital, seperangkat instrumen lunak

(software) dan berat (hardware) yang berbasis komputerisasi untuk

memvisualkan gagasan-gagasan di benak pengiklan berupa visi dan misi

perusahaan Suara Merdeka dalam bentuk tampilan visualisasi konstruk figur

“Jawa Tengah”, dengan menggunakan teknologi komputer sepenuhnya, yang

diproduksi dengan peralatan berbasis teknologi modern dalam waktu yang

singkat, seperti mesin cetak atau printer (hardware), tata letak atau lay out koran

dan format koran online.

Salah satu karakteristik budaya visual adalah menggunakan

perkembangan teknologi mutakhir (yang salah satunya teknologi berbasis

informasi) ke dalam proses pembuatan tanda-tanda visual atau oleh Yasraf Amir

Piliang (2003) disebut sebagai dunia citraan (p.85). Salah satu bentuk aplikasi

iklan koran Suara Merdeka dalam euforia visual dengan kemutakhiran teknologi

Page 54: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

117 Universitas Kristen Petra

lainnya adalah dengan aplikasi iklan koran Suara Merdeka versi “sahabat sejati”

Jawa Tengah melalui media internet, yang berfungsi sebagai sarana promosi iklan

(fungsi kontemporer) dalam dunia maya, serta dapat diakses tanpa dibatasi oleh

ruang dan waktu.

4.2.6 Jawa Tengah Kontemporer Direlasikan Dengan Konstruksi Fashion

Visualisasi fashion sangat erat jika dikaitkan dengan gaya hidup

kontemporer. Apabila ditinjau dari faktor kebudayaan Jawa Tengah posmodern

secara umum, salah satunya ciri kebudayaan Jawa Tengah posmodern adalah

adanya nilai-nilai kemajemukan yang tercermin di dalam gaya berbusananya.

Di dalam visualisasi Jawa Tengah kontemporer iklan Suara Merdeka,

konstruksi busana Jawa Tengah kontemporer melibatkan elemen-elemen visual

Jawa Tengah klasik yang dijadikan sebagai bagian di dalam konstruk busana figur

wayang wong putri iklan Suara Merdeka, hal ini menjelaskan asas utama

kebudayaan kontemporer adalah “bentuk yang selain mengikuti fungsi (nilai

guna) juga berkiblat pada kesenangan posmodernisme” atau form-follows-

function-follows-fun (Piliang 183).

Konstruksi fashion atau mode gaya berpakaian memiliki hubungan yang

erat dan secara tidak langsung memiliki keterkaitan dengan kebudayaan

posmodern yang cenderung bersifat fun atau bebas yang didukung dengan ide

kreatif, bersifat liar dan tanpa batasan (Piliang 37). Relasi antara visualisasi

konstruksi fashion dalam iklan Suara Merdeka dengan gambaran tentang Jawa

Tengah kontemporer di dalam konstruk visualisasi figur perempuan penari

wayang wong ini adalah gambaran mengenai Jawa Tengah kontemporer yang

masyarakatnya memiliki gaya hidup yang majemuk dan penuh akulturasi.

Hal yang tercermin di dalam konstruk visual atribut fashion busana yang

dikenakan oleh figur iklan Suara Merdeka versi “sahabat sejati” Jawa Tengah,

adalah penggunaan visualisasi atribut busana penari wayang wong, yang justru

‘diambil’ begitu saja dari konteks masa lalu yang berorietasi era Jawa klasik dan

ditempatkan di dalam media iklan koran yang seharusnya menggunakan

visualisasi sosok figur yang mencerminkan karakteristik media massa koran, yang

Page 55: 4. ANALISA DATA 4.1 Analisis Visualisasi Iklan Suara ......Simpulan Utama Analisis Ras, Artefak dan Konstruk Dengan Verbal Didukung Argumentasi Penulis argumen Gambar 4.1 Skema proses

118 Universitas Kristen Petra

relevan dengan kehidupan modern yang cenderung formal dan rasional (Piliang

179).

Konsep fashion Jawa Tengah kontemporer yang terkandung di dalam

visualisasi figur perempuan wayang wong iklan Suara Merdeka yang berkitan

dengan kata fun di dalam asas posmodernisme adalah adanya gaya arbitrery atau

kecenderungan sewenang-wenang pengiklan dalam mengkonstruksi atribut

busana figur iklan, yang salah satunya dengan praktek eklektik artefak wayang

wong dan modifikasi artefak klasik menjadi sesuatu atribut yang baru, dan

menggabungkannnya menjadi satu konstruk fashion atau tata busana Jawa Tengah

kontemporer.